Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat


Percobaan ini telah dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Desember 2021 pukul

13:00 – 15:00 WITA, di Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Alauddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu neraca analitik, buret

asam, buret basa, hot plate, pipet skala 5 mL dan 10 mL, labu takar 100 mL,

Erlenmeyer 250 mL, gelas kimia 250 mL, corong, statif dan klem, bulp, batang

pengaduk, spatula, dan pipet tetes.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades (H2O), asam

asetat (CH3COOH), asam klorida (HCl) 0,1 N, alumunium foil, indikator fenolftalein

(C20H14O14), indikator metil orange (C14H14N3NaO3S), natrium bikarbonat (NaHCO3),

natrium hidroksida (NaOH) 0,1 N, natrium karbonat (Na2CO3) dan tissu.


C. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Larutan Standar NaOH 0,1 N dalam 100 mL

Prosedur kerja pada percobaan ini adalah larutan NaOH 0,1 N dibuat

sebanyak 100 mL terlebih dahulu. Padatan natrium hidroksida (NaOH) ditimbang

sebanyak 0,4 gram dengan menggunakan neraca analitik. Kemudian NaOH

dimasukkan ke dalam gelas kimia lalu dilarutkan dengan akuades. Kemudian larutan

NaOH dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL setelah itu dihimpitkan hingga
tanda batas dengan akuades. Selanjutnya larutan NaOH dan akuades dihomogenkan.

Larutan NaOH siap untuk digunakan.

2. Pembuatan Larutan Standar HCl 0,1 N dalam 100 mL

Prosedur kerja pada percobaan ini adalah larutan standar HCl 0,1N dibuat

sebanyak 100 mL. Kemudian dipipet HCl sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam

labu takar 100 mL lalu dihimpitkan hingga tanda batas dengan akuades. Selanjutnya

larutan dihomogenkan dan larutan HCl siap untuk digunakan.


3. Penentuan Kadar Asam Asetat (CH3COOH) dalam Sampel

Larutan asam asetat 2 M dibuat sebanyak 100 mL dengan dipipet 1 mL

larutan asam asetat (CH3COOH) encer ke dalam labu takar 100 mL. Kemudian

dihimpitkan dengan akuades hingga tanda batas dan dihomogenkan. Selanjutnya

rangkai alat titrasi. Setelah itu larutan asam asam asetat sebanyak 25 mL dimasukkan

ke dalam erlenmeyer 250 mL dengan menggunakan gelas ukur. Kemudian

ditambahkan 5 tetes indikator fenolftalien (pp). Selanjutnya larutan asam asetat

dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N. Titrasi dihentikan jika warna merah muda

terbentuk. Dicatat volume NaOH 0,1 N pada buret yang digunakan. Dilakukan

sebanyak 2 kali pengulangan (duplo). Kemudian dihitung kadar asam asetat dalam

sampel.
4. Penentuan Kadar Natrium Karbonat (Na 2CO3) dan Natrium Bikarbonat

(NaHCO3) dari Suatu Campuran

Ditimbang campuran karbonat (Na2CO3) dan bikarbonat (NaHCO3)

masing-masing sebanyak 0,25 gram. Selanjutnya padatan dioven selama 5 menit

pada suhu 105° C kemudian larutkan campuran karbonat (Na2CO3) dan bikarbonat

(NaHCO3) dengan 100 mL akuades di dalam labu takar, lalu dihimpitkan dan

dihomogenkan. Setelah itu larutan karbonat (Na2CO3) sebanyak 25 mL dimasukkan


ke dalam Erlenmeyer 250 mL, kemudian ditetesi 5 tetes indikator fenolftalien lalu

dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga larutan berubah menjadi bening. Selanjutnya

ditambahkan 10 tetes indikator metil orange dan dititrasi kembali sampai berubah

warna dari jingga kemerah jambu. Kemudian dicatat volume HCl yang digunakan.

Dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan (duplo). Setelah itu, dihitung kadar Na2CO3

dan NaHCO3.

Anda mungkin juga menyukai