Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

REAKSI OKSIDASI REDUKSI


(IODOMETRI)

KELOMPOK 3/ REGU 2
ASIH LARASATI

H311 12 002

SENIATI SALAHUDDIN

H311 12 281

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

PENENTUAN KADAR SULFIT (SO32-) DALAM


NATRIUMSULFIT (Na2SO3)

A. Tujuan
Untuk menentukan kadar sulfit dalam natrium sulfit dengan metode
iodometri.
.
B. Prinsip
Penentuan kadar sulfit dalam natrium sulfit dalam suasana asam, asam
sulfit dioksidasikan dengan iod yang ditambahkan berlebih menjadi asam sulfat.
Kelebihan iod kemudian dititar dengan larutan baku natrium tio sulfat.
C. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 250 mL, labu
ukur 100 mL dan 50 mL, erlenmeyer 250 mL, pipet volume, batang pengaduk,
bulb, neraca analitik, klem dan buret 50 mL.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Na2SO3, larutan
Na2S2O3 0,1 N, larutan iod 0,1 N, larutan HCl 4 N, padatan KI, KIO3 dan akuades.
D. Reaksi
Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan larutan KIO3
Oksidasi : IO3- + 6H+ + 6e
I- + 3H2O
x2
Reduksi : 2I
I2 + 2e
x6
Redoks : 2IO3- + 12H+ + 12I2I- + 6H2O + 6I2

Reduksi : I2 + 2e
Oksidasi : S2O3- + H2O
Redoks : I2 + S2O3- + H2O

2IS2O42- + 2H+ + 2e
2I- + S2O42- + 2H+

Penetapan kadar SO32- dalam Na2SO3


Oksidasi : SO32- + H2O
SO42- + 2H+ + 2e
Reduksi : I2 + 2e
2IRedoks : SO32- + H2O + I2
SO42- + 2H+ + 2I-

E. Prosedur
1. Pembuatan 100 mL HCl 4 N

HCl pekat dipipet sebanyak 0,3 mL, kemudian dimasukkan kedalam


gelas kimia berisi 50 mL akuades dan dipindahkan dalam labu ukur 100 mL
kemudian diencerkan hingga tanda batas dan dihomogenkan (diaduk).
2. Pembuatan larutan KIO3 0,1 N
KIO3 ditimbang 0,3567 gram, kemudian dilarutkan dengan akuades dan
dimasukkan dalam labu ukur 100 mL, kemudian dihimpitkan sampai tanda
batas.
3. Pembuatan Na2S2O3 0,1 N
Na2S2O3. 5H2O ditimbang 2,5 gram, kemudian dilarutkan sedikit dengan
air dan selanjutnya diencerkan dengan akuades sampai tanda batas.
4. Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan larutan KIO3
Larutan KIO3 dimasukkan 25 mL ke dalam erlenmeyer, kemudian
ditambahkan dengan padatan KI 2 gram dan ditambahkan 5 mL HCl 4 N,
kemudian dititrasi dengan larutan Na2S2O3 hingga warna kuning dan
ditambahkan 5 tetes indikator amilum 1 % kemudian dititrasi kembali dengan
larutan Na2S2O3 hingga warna biru hilang dan dicatat volume Na2S2O3 yang
digunakan.
5. Penetapan kadar sulfit dalam natrium sulfit
Na2SO3 ditimbang 1 gram, kemudian diencerkan dengan akuades dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL selanjutnya dihimpitkan sampai tanda
batas. Kemudian 25 mL larutan iod 0,1 N dipipet ke dalam erlenmeyer dan
diasamkan dengan 10 mL larutan HCl 4 N dan diencerkan sampai 100 mL.
Kemudian dipipetkan ke dalam larutan iod tersebut 25 mL larutan contoh.
Selanjutnya iod yang berlebih dititar dengan larutan Na 2S2O3 0,1 N dan
ditambahkan larutan amilum, kemudian dititar kembali hingga mencapai titik
akhir.
F. Perhitungan

1. Pembuatan larutan KIO3 0,1 N


BE = 213/6 = 35,67
Gram = N x BE x V
= 0,1 x 35,67 x 0,1
= 0,3567
2. Pembuatan larutan Na2S2O3 0,1 N
BE = 248
Gram = N x BE x V
= 0,1 x 248 x 0,1
= 2,48
3. Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan KIO3
N Na2S2O3 =
massa KIO3
FP x BE KIO3 x V Na2S2O3
4. Penentuan kadar sulfit dalam natrium sulfit
FP x ( V 1. N 1V 2. N 2 ) x BE
x 100
Kadar sulfit =
mg sampel

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai