ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai Identifikasi Senyawa Kimia Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam) Dari
Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Secara Kromatografi Lapis Tipis Dan Kromatografi
Kolom untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak daun bidara (Ziziphus mauritiana Lam) yang
berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan metode ekstraksi
maserasi, kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan
melakukan Uji Identifikasi yaitu Alkaloid, Flavonoid, Tanin, Saponin dan steroid Secara Kromatografi Lapis Tipis Dan
Kromatografi Kolom. Adapun hasil dari penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dengan beberapa pengujia
diperoleh yaitu Alkaloid negatif (-), Flavonoid positif (+), Taninpositif (+), Steroid/Terpenoidpositif (+), Saponinpositif
(+). Bercak noda yang terbentuk pada Kromatografi Lapis Tipis berwana merah, hijau kehitaman, ungu, dan kuning.
Sedangkan pada kromatografi kolom fraksi warna yang terbentuk berwarna kuning, hijau, merah, dan putih.
Kata Kunci: Identifikasi, daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam), Kromatografi lapis tipis, Kromatografi kolom.
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
1. Hasil Uji Identifikasi
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Tabel I. Hasil pemeriksaan identifikasi kandungan
kandungan kimia daun Bidara (Ziziphus mauritiana
senyawa kimia ekstrak methanol daun Bidara
Lam.) yang terdapat di Kabupaten Timor Tengah
(Ziziphus mauritiana Lam) yang berasal dari
Selatan, Provisi Nusa Tenggara Timur mennggunakan
kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa
metode Kromatografi lapis tipis dan kromatografi
Tenggara Timur.
kolom.
Cara pembuatan simplisia daun Bidara (Ziziphus
Pemeriksaan Pereaksi Hasil Pengamatan Ket.
Senyawa Pelarut Pengamatan Pustaka mauritiana Lam.) pertama-tama panen daun sekitar
jam 07.00-10.00 pagi kemudian dilakukan sortasi
Alkaloid Mayer Ada endapan Endapan Positif basah untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-
kuning kuning bahan asing yang tua dengan yang muda serta bahan
Bouchardat Tidak ada Endapan Negative
endapan coklat yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil tahap
coklat selanjutnya pencucian dengan air mengalir kemudian
Dragendorft Tidak ada Endapan Negative perajangan (dipotong-potong kecil) selanjutnya
endapan jingga pengeringan dengan sinar matahari kemudian
jingga
Saponin HCl pekat Berbusa Berbusa Positif
dilakukan sortasi kering maka didapatkan hasil
Steroid Eter Merah Merah Positif simplisa. Cara pembuatan ekstak daun Bidara (Ziziphus
Liberman- mauritiana Lam.) adalah dengan metode maserasi
bouchard dengan pelarut methanol.
Tannin FeCl3 Hijau Hijau Positif Salah satu upaya dalam pencarian tumbuhan
kehitaman kehitaman
Flavonoid Serbuk Mg Kuning dan Merah, Positif yang berkhasiat obat tersebut dapat dilakukan dengan
HCl pekat merah kuning, uji kualitatif. Uji kualitatif adalah mengidentifikasi zat-
C5H11OH atau jingga zat kimia, mengenai unsur-unsur atau senyawa yang
terdapat dalam suatu sampel.Identifikasi kandungan
Table II. Hasil Kromatografi Lapis Tipis senyawa kimia yaitu pemeriksaan berdasarkan reaksi
Nama Eluen Gambar kimia antara kandungan tumbuhan dengan
sampel menggunakan pereaksi.Pada penelitian ini dilakukan
beberapa uji yaitu uji alkaloid, uji steroid, uji tanin, uji
Daun n-heksan : saponin dan uji flavonoid.
Bidara metanol Pada uji alkaloid dengan menggunakan tiga
(7:3) pereaksi yaitu pereaksi mayer, dragendorf dan
bouchardat, dimana hasil yang didapatkan pada
n-heksan : pereaksi Mayer terjadi endapan kuning, pada pereaksi
metanol Bouchardat tidak terjadi endapan coklat dan pada
(3:7) pereaksi Dragendrof tidak terjadi endapan, Hasil
penelitian yang dilakukan menunjukkan daun Bidara
(Ziziphus mauritiana Lam.) negatif mengandung
alkaloid.Pada pembuatan pereaksi Mayer, larutan
merkurium(II) klorida ditambah kalium iodide akan
bereaksi membentuk endapan merah merkurium(II)
iodide. Jika kalium iodide ditambahkan berlebih maka
2. Perhitungan akan terbentuk kalium tetraiodomerkurat(III). Alkaloid
a. Polar mengandung atom nitrogen yang mempunyai pasangan
𝑛𝑜𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk
Perhitungan nilai 𝑅𝑓 =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢 𝑛𝑜𝑑𝑎 membentuk ikata-ikatan kovalen koordinat dengan ion
𝑛𝑜𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘
Noda 1 nilai Rf = logam. Pada uji alkaloid dengan pereaksi Mayer,
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑛𝑜𝑑𝑎
0,1 diperkirakan nitrogen pada alkaloid akan bereaksi
= = 0,02
5 dengan ion logam K+ dari kalium tetraiodomerkurat(II)
𝑛𝑜𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘
Noda 2 nilai Rf = membentuk kompleks kalium-alkaloid yang
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑛𝑜𝑑𝑎
0,2 mengendap.
= = 0,04
5 Pada uji saponinidentifikasi berbentuk buih
noda yang terbentuk
Noda 3 nilai Rf = sehingga jika ditambahkan dengan air panas dan HCl
jarak tempuh noda
0,3 lalu dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat
= = 0,06 bertahan selama 10 menit. Hasil penelitian yang
5
b. Non polar dilakukan menunjukkan adanya buih atau busa dimana
𝑛𝑜𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘
Noda 1 nilai Rf = daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) ini positif
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑛𝑜𝑑𝑎
mengandung saponin.Timbulnya busa pada uji ini
Jurnal
8 Farmasi Sandi Karsa Vol. IV No.7 November 2018 8
menunjukkan adanya glikosida yang mempunyai Pada pelarut polar diperoleh sebanyak 3 noda
kemampuan membentuk buih dalam air yang untuk noda 1 nilai Rf 0,02, dan noda 2 nilai Rf 0,04
terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa lainnya. dan noda 3 nilai Rf 0,06. Untuk non polar hanya 1
Pada uji steroid yaitu ditambahkan pereaksi noda dengan nilai Rf 0,64. Diduga senyawa saponin,
leberman dan bauchardat, di mana hasil yang steroid, tannin dan flavonoid karena adanya adanya
didapatkan warna merah, daun Bidara (Ziziphus noda berwarna merah,hijaukehitaman, agak keunguan
mauritiana Lam.)positif mengandung steroid. dan kuning setelah disemprot dengan H2SO4.
Pada uji tanin yaitu ditambahkan NaCl dan Berdasarkan (Nafisah dkk., 2014; Miharja dkk.,
FeCl3dimana hasil yang didapatkan warna hijau 2001; Harlis, 2010; Karim dkk., 2015) Hasil KLT yang
kehitaman, daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) menunjukkan adanya senyawa flavonoid yang ditandai
positif mengandung tanin.Identifikasi tanin dengan adanya nodaberwarna kuning, hasil yang
menggunakan besi(III)klorida dan hasil yang diperoleh menunjukkan adanya senyawa steroid karena adanya
adalah sampel positif mengandung tanin dengan noda berwarna hijau-biru, hasil yang menunjukkan
memberikan efek perubahan warna yakni warnahijau adanya senyawa taninditandai dengan noda berwarna
kehitaman. Penambahan ekstrak dengan FeCl3 dalam hijau kehitaman, hasil yang menunjukkan adanya
air menimbulkan warna biru, merah ungu atau hitam senyawa saponin ditandai dengan adanya noda
yang kuat. Terbentuknya warna tersebut setelah berwarna merah jambu sampai ungu.Ini terjadi karena
penambahan FeCl3 tanin akan bereaksi dengan ion senyawa dalam ekstrak yang terkandung didalam daun
Fe3+ membenk senyawa kompleks. bereaksi dengan eluen yang digunakan sehingga naik
Identifikasi terakhir yang dilakukan yaitu membentuk bercak-bercak noda.
identifikasi flavonoid, pada identifikasi flavonoid Faktor –faktor yang mempengaruhi gerak noda
didapatkan hasil berwarna kuning dan merah dimana dalam KLT dan juga mempengaruhi harga Rf yaitu
daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam.)ini positif sruktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan,
mengandung flavonoid.Pada identifikasi flavonoid sifat penyerap dan derajat aktivitasnya,biasanya
menggunakan uji Wilstater menunjukkan perubahan aktifitas dicapai dengan pemanasan dalam oven, hal ini
warna menjadi jingga yang berarti positif adanya akan mengeringkan molekul-molekul air yang
flavonoid. Magnesium dan asam klorida pada uji menepati pusat-pusat serapan dari penyerapan. Adanya
Wilstater bereaksi membentuk gelembung-gelembung ketebalan dalam ketidakrataan dari lapisan penyerap
yang merupakan gas H2, sedangkan Logam Mg dan bisa menyebabkan aliran pelarut tidak rata dalam
HCl pekat pada uji ini berfungsi untuk mereduksi inti daerah yang kecil dari plat. Jumlah cuplikan yang
benzopiron yang terdapat pada struktur flavonoid digunakan terlalu berlebihan memberiikan penyebaran
sehingga terbentuk perubahan warna menjadi merah noda-noda dengan kemungkinan trbentuknya ekor dan
atau jingga. tak seimbang hingga akan mengakibatkan kesalahan-
Kemudian dilanjutkan dengan kromatografi lapis kesalahan pada nilai.
tipis (KLT) dimana metode ini bertujuan sebagai uji Ekstrak daun Bidara (Ziziphus mauritiana Lam)
penegasan atau untuk pemisahan berdasarkan proses pada kromatografi lapis tipis menghasilkan 4 bercak
mirgrasi dari komponen-komponen senyawa diantara noda, untuk memastikan dan memperkuat hasil uji
dua fasae yaitu fase diam dan fase gerak. Dimana fase identifikasi dan kromatografi lapis tipis maka
gerak berupa pelarut (eluen) dan fase diam berupa dilakukan kromatografi kolom, serbuk silica gel.
lempeng KLT yang terbuat dari silika gel. Dari berbagai fase gerak yang digunakan, fase
Pada proses kromatografi lapis tipis (KLT) gerak n-heksana :etanol :etil asetat (9:1:0,5) yang
digunakan 2 pelarut yaitu, n-heksan dan metanol memberikan pemisahanterbaik, sehingga fase ini yang
dengan perbandingan 7 : 3. Sebelum melakukan proses digunakan dalam kromatografi kolom. Terhadap 2g
pemisahan secara KLT, lempeng KLT terlebih dahulu ekstrak kental metanoldilakukan proses pemisahan
dipanaskan dalam oven dengan suhu 1100 C selama 30 dengan menggunakan fase diam silika gel 60 (70-100
menit. Kemudian eluen dijenuhkan dalam chamber Mesh) sekitar 100 g (panjang kolom 45cm, diameter
menggunakan kertas saring. 2,3 cm), menggunakan fase gerak n- heksana: etanol :
Selanjutnya lempeng silika gel ditotolkan dengan etil asetat (9:1:0,5).
ekstrak metanol daun Bidara (Ziziphus mauritiana Hasil dari kromatografi kolom menghasilkan
Lam.), lalu dimasukan kedalam chamber. Setelah itu empat fraksi warna yaitu kuning, hijau, merah
chamber ditutup dan dibiarkan hingga terelusi ke atas kecoklatan, dan putih.Fraksi warna pada kromatografi
sampai batas elusi yang telah dibuat. Setelah terelusi kolom berdasarkan pembentukan bercak noda (warna)
sempurna lempeng dikeluarkan dan diangin- anginkan pada lempeng Ktomatografi Lapis Tipis.
hingga kering.Selanjutnya pemeriksaan terhadap noda
yang terbentuk pada permukaan lempeng KLT PENUTUP
dibawah sinar UV pada panjang gelombang 254 nm.
Noda yang terpisah dari elusi menggunakan KLT, A. Kesimpulan
selanjutnya diukur nilai Rf-nya. Nilai Rf (retention Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
factor). Nilai Rf didapatkan berdasarkan rumus : dapat disimpulkan bahwa pada identifikasi senyawa
noda yang terbentuk kimia melalui metode kualitatif (uji identifikasi) dan
nilai Rf =
jarak tempuh noda metode pemisahan(uji Kromatografi Lapis Tipis dan
Jurnal Farmasi Sandi Karsa Vol. IV No.7 November 2018 9
Kromatgrafi kolom)daun Bidara (Ziziphus mauritiana Maserasi, Refluks dan Sokhletasi. Bukit
Lam) dari Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Jimbaran. Udayana
Nusa Tenggara Timur mengandung senyawa kimia
tanin, saponin, flavonoid, dan steroid. Taradipta Roni Made Dewa I. 2015. Uji Aktivitas
Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara
B. Saran (Zizhiphus mauritiana Auct non Lamk.)
Diharapkan untuk penelitian ini dapat di lanjutkan Dengan Metode Swimming Endurance Test
ke tahap isolasi dan karakteristik senyawa yang Pada Mencit Galur Balb/C. Bali. Jurusan
terkandung dalam Daun bidara (Ziziphus mauritiana Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu
Lam.) dari Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Nusa Tenggara Timur.
DAFTAR PUSTAKA