1. Prinsip dari analisis dengan metode luff-schoorl yaitu monosakarida
mereduksi dari Cu1+ menjadi Cu2+ (S) 2. Nilai titrasi blanko pada analisis gula metode luff-schoorl pada minuman manis pasti lebih tinggi dari pada nilai titrasi pada sampel (B) 3. Prinsip penetapan kadar sukrosa dengan Metode Luff-schoorl merupakan hasil dari kadar gula sebelum inversi dikurangi dengan kadar gula sesudah inversi (S) 4. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) adalah gula pereduksi (B) 5. Sukrosa, Laktosa, dan Maltosa juga masuk dalam golongan gula pereduksi (S) 6. Penetapan karbohidrat dengan metode luff-schoorl menggunakan tirtrasi langsung (S) 7. Apabila pH terlalu asam saat titrasi akan menghasilkan perhitungan yang underestimate (S) 8. Analisis karbohidrat dengan Metode Luff-schoorl dapat digunakan untuk mengukur kadar pati maupun kadar gula pada sampel (B) 9. Metode luff-schoorl dapat diaplikasiakn untuk produk pangan yang mengandung gula dengan bobot molekuler yang rendah dan pati alami atau modifikasi (B) 10. Fungsi Pb-asetat adalah sebagai penjernih dan mengendapkan zat-zat yang mengganggu dalam proses analisis (B)
Essay singkat
1. Apabila pH terlalu basa maka hasil titrasi akan …… (underestimate)
2. …. Ditambahkan untuk mengikat ion tembaga yang terbentuk dari hasil reduksi monosakarida dengan pereaksi luff-schoorl. (H2SO4) 3. Pada pH yang terlalu tinggi akan memberikan hasil yang kurang tepat akibat terjadi reaksi oksidasi … menjadi …. (ion iodide menjadi I2) 4. Pada analisis karbohidrat metode luff-schoorl, seluruh senyawa karbohidrat dipecah menggunakan … dan … menjadi monosakarida ( HCl dan panas) 5. Na2S2O3+I2 …. + NaI (Na2S4O6)