Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKNT)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Desa : Payung
Kecamatan : Payung
Kabupaten : Bangka Selatan

PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DESA


PAYUNG BERBASIS AGRIVILLAGE DALAM UPAYA
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Oleh :

Fitria Salsa Binna A44150070


Kania Gita Lestari E44150006
Lucky Hageyna Sitepu G24150043
Putri Nouviyanti H24150043
Ahmad Mufid H44150030
Langgeng Pambudi I14150012
Rizqa Aprilia I24150082

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2018
HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DESA


PAYUNG BERBASIS AGRIVILLAGE DALAM UPAYA
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Oleh :
Fitria Salsa Binna A44150070
Kania Gita Lestari E44150006
Lucky Hageyna Sitepu G24150043
Putri Nouviyanti H24150043
Ahmad Mufid H44150030
Langgeng Pambudi I14150012
Rizqa Aprilia I24150082

Dosen Pembimbing Lapang

Farida Ratna Dewi, SE, MM


NIP 19710307 200501 1001

Kepala LPPM IPB

Dr Ir Aji Hermawan, MM
NIP 19680923 199203 1001

1
RINGKASAN HASIL KKN-TEMATIK 2018

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan salah satu bentuk aplikasi
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diterpakan Institut Pertanian Bogor sebagai
upaya untuk menjalankan fungsinya bagi masyarakat. KKNT sebagai salah satu
bentuk pengabdian masyarakat dilakukan dengan mengirimkan mahasiswa menjadi
duta perubahan di desa-desa yang telah ditentukan. Tujuan program ini adalah
untuk memberikan wadah dan pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk dapat
menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama di IPB kepada masyarakat umum
yang membutuhkan. Selain itu juga sebagai ajang pembelajaran untuk
berkolaborasi antarmahasiswa lintas departemen.
Kegiatan KKNT ini dilaksanakan di Desa Payung, Kecamatan Payung,
Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Secara umum
dapat digambarkan potensi utama dari Desa payung adalah setor pertanian
perkebunan terutama lada. Namun terdapat berbagai penyakit yang menyerang
tanaman lada yaitu busuk pangkal batang, kuning, dan keriting. Dibidang
kesehatan, Diabtetes Mellitus tipe 2 dan hipertensi merupakan penyakit yang
banyak diderita oleh masyarakat Desa Payung. Selain itu dibidang pendidikan juga
masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi
Bangka Belitung. Dengan adanya permasalahan tersebut maka mahasiswa KKNT
IPB melaksanakan program kerja yang berfokus pada pertanian, pendidikan, dan
kesehatan. Program kerja bidang pertanian berupa penyuluhan penyakit lada,
penanggulangan penyakit, potensi komoditas lain, dan aplikasi sahangku untuk
pendataan petani lada. Program kerja dibidang pendidikan adalah sosialisasi di
PAUD, SD, SMP, SMA, dan ibu PKK. Program kerja dibidang kesehatan adalah
revitalisasi posyandu, pendampingan balita gizi kurang/buruk, dan pelaksanaan
konsultasi gizi.

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga laporan akhir KKN-Tematik “Program Pengembangan Masyarakat
Desa Payung Berbasis Agrivillage Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat” di Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
ini berhasil dilaksanakan dan dapat diselesaikan dengan baik. Kegiatan KKN-T
tersebut dilaksanakan di Desa Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka
Selatan, Provinsi Bangka Belitung selama 38 hari dengan lancar.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada dosen pembimbing lapang Dr Ir
Titiek Siti Yuliani, SU, Farida Ratna Dewi SE, MM, dan Dr Eko Ruddy Cahyadi,
S Hut, MM yang senantiasa memberikan bimbingan dan masukan yang
membangun selama kegiatan KKN-T, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman
SE, MM, Bupati Bangka Selatan Drs H Justiar , Bappeda Bangka Belitung, dan
Camat Payung. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada M Rifani Z, S IP
selaku Kepala Desa Payung, Ketua Gabungan Kelompok Tani, aparat Desa Payung
dan segenap masyarakat Desa Payung yang telah membantu dan mendukung
keberhasilan pelaksanaan KKN-T.
Tentunya dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu kritikan dan masukan yang membangun sangat
diharapkan untuk perbaikan yang lebih baik. Harapannya, laporan ini dapat menjadi
sumber referensi bagi pembaca dan untuk kegiatan KKN-T selanjutnya.

Bogor, 22 Agustus 2018

Tim KKN-T IPB di Bangka Belitung


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. 1


RINGKASAN HASIL KKN-TEMATIK 2018 ....................................................... 3
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 4
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ...................................................................................................6
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 6
1.2. Tujuan KKN-T ............................................................................................. 7
GAMBARAN UMUM DESA ................................................................................. 7
Kondisi Desa ........................................................................................................ 7
Potensi Desa ......................................................................................................... 7
RENCANA, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI PROGRAM KEGIATAN .....9
Program Utama ....................................................................................................9
Program Pendukung ........................................................................................... 17
SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 18
SIMPULAN ....................................................................................................... 18
SARAN .............................................................................................................. 18
LAMPIRAN ........................................................................................................... 19

5
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan potensi sumberdaya alam


yang luar biasa. Salah satu potensi dari kekayaan alam tersebut yaitu sektor
pertanian dan sektor pariwisata. Sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan
merupakan salah satu kegiatan perekonomian pada suatu wilayah yang berperan
serta dalam peningkatan ekonomi wilayah. Perkebunan mempunyai kontribusi
besar dalam memberikan kesempatan kerja guna meningkatan kesejahteraan
masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto). Sektor
pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi jasa memiliki prospek
yang cerah, namun dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan
harapan dalam prospek pembangunan di Indonesia. Kontribusi sektor pariwisata
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 4.03% dengan total nilai sebesar
Rp 500.19 trilyun (Kementrian Pariwisata 2016). Indonesia berhasil menerima 9
penghargaan TripAdvisor Travelers Choice Awars dalam lingkup global dan Asia
pada tahun 2016. Potensi tersebut terbentang di setiap pulau yang memiliki
keanekaragaman budaya, termasuk di dalamnya Kepulauan Bangka Belitung.
Mengangkat sektor perkebunan dan sektor pariwisata merupakan potensi
yang strategis untuk dikembangkan di Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di
Desa Payung. Pada desa tersebut terdapat hasil perkebunan karet dan lada. Dengan
luas panen pada komiditi karet 272 Ha, sedangkan luas panen pada komiditi lada
160 Ha. Pada luas panen perkebunan di Desa Payung memiliki potensi untuk
dikembangkan dengan adanya untuk meningkatkan produksi bagi UMKM (Usaha
Mikro Kecil Menengah) dan mengembangkan dalam sektor pariwisata. Dibutuhkan
peran aktif dari berbagai lapisan masyarakat termasuk mahasiswa untuk
mengembangkan potensi UMKM dan pariwisata sehingga menghasilkan tambahan
sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mahasiswa merupakan bagian dari entitas
masyarakat yang berperan sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of
social control (agen kontrol sosial). Dalam melakukan fungsi dan peranannya,
mahasiswa memiliki kemampuan untuk sharing knowledge dengan masyarakat
untuk membantu melakukan upaya pemecahan masalah dan mengembangkan
potensi di Desa Payung.
Bentuk tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, Institut Pertanian
Bogor yang merupakan institusi pendidikan tinggi berbasis pertanian
menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) bagi mahasiswa.
Program KKN-T tersebut ditujukan untuk memperdalam pengetahuan dan
pemahaman mengenai fenomena sosial yang berkembang dalam masyarakat.
Mahasiswa juga diharapkan mampu melakukan pengidentifikasian, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengevaluasisan program pemberdayaan pada masyarakat
dibidang pariwisata. Perencanaan program dilatarbelakangi oleh potensi dan
kebutuhan di masyarakat. Dengan demikian, program yang akan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat
menjadi upaya pemecahan masalah secara tepat.
1.2. Tujuan KKN-T

Tujuan umum
Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati permasalahan yang ada di
lingkungan masyarakat setempat untuk kemudian meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan mengembangkan potensi masyarakat, dan memberi informasi
terkait bidang pertanian dan non pertanian bagi masyarakat Desa Payung,
Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan.

Tujuan khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang pertanian,
pendidikan, dan kesehatan
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia masyarakat Desa Payung
melalui pendidikan dan kesehatan
3. Meningkatkan kualitas perkebunan terutama lada
4. Mencegah terjadinya penyakit yang menyerang tanaman lada
5. Mengembangkan komoditas pertanian selain lada

GAMBARAN UMUM DESA

Kondisi Desa
Desa Payung adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Payung,
Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi kepulauan Bangka Belitung. Desa Payung
memiliki jumlah penduduk tahun 2017 adalah 4 174 jiwa dengan luas 5 046. 6 km2
(Profil desa Payung Tahun 2017). Luas penggunaan lahan di Desa Payung adalah
663.3 Ha untuk pemukiman, 306 Ha untuk pertanian, 3 880.3 Ha untuk perkebunan,
dan 130 Ha luas Hutan. Batas-batas wilayah administrasi Desa Payung yaitu
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pangkal Buluh
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sengir
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Nadung
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Paku
Desa payung terdiri atas 1 157 Kepala Keluarga dengan 7 Dusun dan 24 RT.
Desa Payung mempunyai 2 sungai, yaitu sungai jambu dan sungai pering. Mata
pencaharian masyarakat didominasi dengan kegiatan pertanian khususnya lada,
kemudian pedagang, PNS/ABRI, industri, dan peternak. Untuk fasilitas pendidikan,
Desa Payung sudah mempunyai jenjang pendidikan dari Paud, TK, SD, SMP,
sampai SMA. Layanan kesehatan, yang terdapat di desa Payung adalah satu
puskesmas dan tiga posyandu yang siap melayani masyarakat. Tetapi untuk jarak
menuju ke pusat layanan publik lainnya berada di ibukota kabupaten cukup jauh,
sekitar 100 km jarak menuju pusat ibukota kabupaten.

Potensi Desa
Komoditi pertanian yang ada di Desa Payung tahun 2017 adalah cabai,
tomat, jagung, durian, semangka, dan pepaya. Hasil tanaman tersebut tahun 2017
secara berturut-turut adalah 50 Ton/Ha, 60 Ton/Ha, 4 Ton/Ha, 30 Ton/Ha, 300
Ton/Ha, dan 1 Ton/Ha. Sebagian besar lahan yang berada di Desa Payung
7
dimanfaatkan sebagai lahan untuk menanam perkebunan dengan komoditi karet,
lada, dan kelapa sawit dengan luas total perkebunan yaitu 3 916.3 Ha. Karet
merupakan komoditi yang paling luas di Desa Payung dengan luas lahan sebesar 1
800 Ha dan kelapa sawit yaitu 1 500 Ha kemudian selanjutnya komoditi lada seluas
570.3 Ha. Produksi hasil perkebunan pada tahun 2017 yaitu kelapa sawit sebesar
3.5 Ton/Ha, lada sebesar 700 Kg/Ha, dan karet 50 Kg/Ha. Jenis padi yang di tanam
petani ialah jenis padi ladang. Desa Payung memiliki potensi alam yang cukup
untuk diolah menjadi sumber kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan hasilnya
pada bidang agriaria. Dalam bidang peternakan, Desa Payung memiliki prospek
yang cukup baik karena keberadaan ternak sudah berkembang dan masyarakat
mulai menjadikan ternak sebagai penghasilan sampingan. Seperti Ternak sapi,
ayam, kambing, dan bebek. Komoditas durian juga menjadi salah satu unggalan di
kabupaten Bangka Selatan, dengan luas lahan >2.5 Ha dengan >30 Ton/Ha produksi
pertahunnya. Selain itu, sumberdaya manusia di Desa Payung juga merupakan
potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya melalui berbagai kegiatan PKK
yang cukup banyak melibatkan warga khususnya ibu rumah tangga.
Selain sumberdaya alam terdapat juga potensi sumber daya manusia sebagai
salah satu faktor yang sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan
masayarakat. Potensi sumberdaya manusia berdasarkan tingkat pendidikan di Desa
Payung yaitu

Tabel 1 Potensi sumberdaya manusia berdasarkan tingkat pendidikan


Tingkat Pendidikan Laki-laki (orang) Perempuan (orang)
Penduduk buta aksara 20 23
Tamat SD/Sederajat 31 40
Tamat SLTP/Sederajat 50 70
Tamat SLTA/Sederajat 129 126
Tamat D1, D2,dan D3 407 443
Tamat S1 20 21
Tamat S2 10 15

Masalah yang dihadapi adalah di Desa Payung ada pada beberapa bidang
yang meliputi pertanian perkebunan, pendidikan, dan kesehatan. Bidang pertanian
memiliki masalah yang khas pada tanaman lada. Hal ini karena sebagian besar
masyarakat Desa Payung menjadi petani lada. Masalah tersebut adalah timbulnya
penyakit tanaman lada yang sampai saat ini masih banyak terjadi di Desa payung
maupun juga di Bangka Belitung. Penyakit tersebut adalah penyakit kuning, busuk
pangkal batang, dan keriting. Kurangnya minat untuk melanjutkan pendidikan
khususnya ke jenjang perguruan tinggi yang masih rendah merupakan salah satu
masalah ada pada bidang pendidikan. Masalah pendidikan ini muncul akibat dari
kurang terpaparnya informasi mengenai perguruan tinggi, biaya kuliah, biaya
hidup, dan beasiswa pendidikan. Selain pendidikan dan pertanian perkebunan,
masalah kesehatan juga menjadi salah satu permasalahan utama. Berdasarkan data
potensi Desa Payung tahun 2017 terdapat 49 warga payung yang menderita
Diabetes Mellitus tipe 2 dan juga hipertensi.
RENCANA, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI PROGRAM
KEGIATAN

Program Utama

1. Penyuluhan Pertanian mengenai Penyakit Lada, Penanggulangan


Penyakit, dan Potensi Komoditas Lain
Deskripsi kegiatan
Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan dengan ciri khas sebagai
produsen lada di Indonesia. Produksi lada dari Bangka terutama Payung Bangka
Selatan menurun secara kuantitas dikarenakan timbulnya penyakit pada tanaman
lada sehingga produksinya turun dan berdampak bagi perekonomian masyarakat
yang sebagian besar ditopang oleh perkebunan lada, karet, dan sawit. Kegiatan yang
dilakukan berupa penyuluhan penyebab penyakit lada yaitu penyakit kuning,
penyakit busuk pangkal batang, dan penyakit daun keriting. Penyuluhan dilakukan
dalam bentuk seminar dan Forum Group Discussion (FGD) mengenai penyebab
penyakit dan penanggulangan atau pencegahan penyakit menggunakan agen hayati
(tricoderma dan mikoriza) serta potensi komoditas lain selain lada, karet, dan sawit.
Kegiatan ini dilakukan dengan bekerjasama dengan pemerintah desa dan Penyuluh
Pertanian dalam upaya pengenalan agen hayati yang kemudian dilanjutkan dengan
penyuluhan upaya perbanyakan agen hayati oleh Penyuluh Pertanian.

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat desa payung yang bermata
pencaharian sebagai petani lada dan juga para kepala desa serta anggota kelompok
tani Desa Payung.

Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada jumat 27 Juli 2018 di Kantor Desa Payung
pada pukul 08.00-11.00. Peserta kegiatan yang hadir adalah 22 orang dengan
latarbelakang petani lada baik yang bertani sebagai mata pencaharian utama
maupun yang sebagai sambilan. Kegiatan ini berkesinambungan dengan praktik
pengaplikasian agen hayati tricoderma dan mikoriza pada lahan petani lada.

Indikator keberhasilan
Keberhasilan kegiatan ini berdasarkan indikator yaitu tercapainya
keterwakilan setiap ketua RT yang berprofesi sebagai petani lada sebanyak 80%.
Selain itu juga meningkatnya pengetahuan petani mengenai penyebab penyakit
lada, solusi pencegahan penyakit lada, dan terbukanya wawasan petani mengenai
potensi komoditas lain selain lada.

Capaian kegiatan
Ketua RT yang hadir saat kegiatan penyuluhan sebesar 91.6% (22 orang dari
24 RT). Ketua RT yang hadir merupakan masayarakat yang menjadi petani lada.
Pengetahuan petani meningkat berkaitan dengan penyebab dari timbulnya penyakit
lada yaitu penyakit kuning, busuk pangkal batang, dan keriting. Petani aktif dalam

9
bertanya mengenai penyakit tersebut dan kemudian sharing mengenai upaya yang
selama ini telah dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi penyakit tersebut
dan apakah metode tersebut efektif atau tidak. Petani juga sangat tertarik dengan
upaya penganggulangan penyakit yang ditawarkan yaitu menggunakan agen hayati
tricoderma dan mikoriza. Petani sangat terbuka dengan berbagai solusi yang
ditawarkan untuk mengatasi penyakit kuning, busuk pangkal batang, dan keriting.

Kendala
Kendala yang dihadapai adalah harga jual dari lada yang semakin hari
semakin menurun dibandingkan dengan tahun 2017. Selain itu kendala yang sering
dikeluhkan oleh petani ketika diskusi adalah mahalnya biaya perawatan lada
sehingga antara biaya perawatan dan harga jual tidak seimbang ditambah lagi
dengan munculnya penyakit lada tersebut.

Evaluasi
Evaluasi dari kegiatan ini adalah kurangnya pengetahuan mahasiswa
mengenai pertanian khususnya lada karena anggota kelompok KKN-T Desa
Payung kurang menguasai mengena ilmu mengenai penanggulangan penyakit lada
karena latar belakang fakultasnya bukan pertanian. Kurangnya penguasaan ilmu ini
berakibat pada sedikit kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan petani
mengenai penyakit lada. Walaupun sudah dilakukan pembekalan sebelum KKN-T
akan tetapi keadaan dilapangan terkadang sedikit berbeda dengan pembekalan yang
didapat.

2. Pengaplikasian Agen Hayati Tricoderma dan Mikoriza pada Tanaman


Lada dan Pendataan Petani Lada Menggunakan Aplikasi Sahangku
Deskripsi kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari penyuluhan pertanian
tanaman lada. Kegiatan ini berupa praktik langsung dilahan lada petani untuk
mengetahui efek yang timbul dari upaya pencegahan penyakit kuning, busuk
pangkal batang, dan keriting menggunakan agen hayati tricoderma dan mikoriza.
Mikoriza dan tricoderma dicampur menggunakan pupuk kompos kemudian
diaplikasikan ke bibit tanaman lada. Sebagai kontrol tanaman lada yang tidak diberi
tricoderma dan mikoriza. Tanaman diamati pertumbuhannya secara berkala.

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah petani lada yang sedang dalam proses
pembuatan bibit lada yang baru dan petani tersebut merupakan petani yang
sebelumnya hadir di penyuluhan penyakit lada. Kriteria tanaman lada yang akan
diberi perlakuan adalah tanaman lada yang baru berada di tahap pembibitan.

Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada kamis 2 Agustus 2018 di lahan petani lada
Desa Payung pada pukul 09.00-10.30. Peserta kegiatan adalah perwakilan petani
yang sebelumnya hadir pada kegiatan penyuluhan dan sedang dalam proses
pembibitan tanaman ladas.
Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan pada kegiatan ini adalah monitoring perbandingan
antara bibit yang menggunakan tricoderma dan mikoriza dengan yang tidak
mengalami perlakuan. Indikator berupa daya tahan tanaman terhadapat penyakit
kuning, busuk pangkal batang, dan keriting ketika tanaman itu tumbuh.

Capaian kegiatan
Perwakilan petani yang bibitnya diberi perlakuan adalah petani yang
sebelumnya ikut dalam kegiatan penyuluhan penyakit tanaman lada sehingga
diharapkan monitoring selanjutnya dapat dibantu oleh petani tersebut sehingga
ketika hasil perlakuan dengan menggunakan tricoderma dan mikoriza berhasil
maka petani yang lain dapat lebih percaya untuk menggunakan agen hayati tersebut.

Kendala
Kendala yang dihadapai adalah ketersediaan trocoderma dan mikoriza yang
terbatas sehingga hanya beberapa tanaman lada yang dapat diberi pelakuan
tricoderma dan mikoriza. Selain itu kendala juga timbul dari akses ke lahan petani
yang cukup sulit dan juga akses terhadap air yang cukup jauh.

Evaluasi
Evaluasi dari kegiatan ini adalah efek yang ditimbulkan dari perlakuan tidak
dapat muncul dalam waktu yang singkat. Hal ini menyebabkan monitoring sulit
dilakukan oleh mahasiswa KKNT karena waktu KKNT yang terbatas. Monitoring
dapat dibantu dilakukan oleh petani dengan sebelumnya terdapat arahan dari
mahasiswa KKNT.

3. Revitalisasi Posyandu, Pendampingan Balita Gizi Kurang, dan Pojok Gizi


Puskesmas
Deskripsi kegiatan
Kegiatan diawali dengan melakukan kegiatan pengisian pojok gizi
dipuskesmas. Kegiatan ini berupa Praktik seorang calon ahli gizi dalam
memberikan pelayanan konsultasi gizi yang ada di puskesmas sebagai bentuk
pengabdian terhadap masyarakat. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
revitalisasi posyandu terhadap kader posyandu. Kegiatan terdiri dari pelatihan
sistem 5 meja posyandu yang terdiri dari: meja registrasi, meja penimbangan, meja
pencatatan, meja penyuluhan gizi dan meja pelayanan kesehatan kepada kader dan
memberikan penyuluhan gizi terkait pentingnya posyandu, serta penyuluhan
mengenai ASI ekslusif, MP-ASI, dan gizi seimbang.
Setelah revitalisasi posyandu dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan
balita yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk dengan memberikan pelayanan
konsultasi gizi mengenai status gizi balitanya dan risiko yang dapat terjadi lebih
lanjut jika tidak segera ditangani. Pemantauan balita yang mengalami gizi
kurang/buruk dilakukan seminggu sekali dengan mengunjungi rumah sekaligus
memberikan penyuluhan gizi dan makanan tambahan. Dilakukan penimbangan
setiap kali kunjungan yaitu seminggu sekali.

Sasaran

11
Sasaran dari kegiatan pojok gizi adalah masyarakat yang sedang berobat ke
puskesmas kecamatan Payung, sasaran kegiatan revitalisasi posyandu adalah kader
posyandu dan ibu-ibu yang memiliki balita. Kegiatan pendampingan balita gizi
buruk atau gizi kurang yaitu keluarga yang memiliki balita yang status gizi kurang
atau gizi buruk.

Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan


Kegiatan pojok gizi dilakukan pada senin dan selasa tanggal 16 dan 17 juli
2018, kegiatan revitalisasi posyandu dilaksanakan pada kamis, 2 agustus 2018.
Pendampingan balita gizi kurang atau gizi buruk dilakukan pada tanggal 2-17
Agustus 2018.

Indikator keberhasilan
Keberhasilan kegiatan pojok gizi adalah meningkatnya kesadaran pasien
yang datang ke puskesmas mengenai pentingnnya menjaga pola makan untuk
membantu menunjang penggunaan obat untuk mengatasi penyakit. Keberhasilan
kegiatan revitalisasi posyandu adalah peningkatan pengetahuan kader mengenai
pengetahuan mengenai lima meja posyandu, jumlah balita yang hadir ke posyadu
lebih dari bulan sebelumnya, dan balita gizi buruk mengalami kenaikan berat badan
selama 4 minggu.

Capaian kegiatan

Berat badan balita (Kg)

7.2 7.2

6.9

minggu 1 minggu 2 minggu 3


Berat badan balita (Kg)

Pasien yang datang ke puskesmas mau ke poligizi untuk konsultasi gizi.


Pasien yang berkonsultasi yaitu 3 orang dengan detail 2 orang pasien penderita
diabetes mellitus tipe 2 dan salah satunya adalah hipertensi tahp 2. Pengetahuan
kader akan pengaplikasian lima meja sudah sangat baik dan sudah terdapat 5 kader
setiap posyandu yang ada di Kecamatan Payung. Jumlah bayi dan balita yang hadir
posyandu Payung Kasih Ibu 1 bulan agustus adalah 120 bayi balita sedangkan bulan
juli adalah 50 bayi balita. Balita gizi buruk An K didampingi selama 3 minggu
mulai dari 2 agustus sampai 16 agustus 2018. Pendampingan dilakukan 3 kali yaitu
2, 9, dan 16 Agustus 2018. Selama 3 kali kunjungan tersebut berat badan An K
secara berturut-turut yaitu 6.9 kg, 7.2 kg, dan 7.2 kg. Berat badan An K masih
berada jauh dibawah berat badan normal anak seumurannya (20 bulan) akan tetapi
selama 3 minggu sudah mengalami peningkatan.

Kendala
Kendala yang dialami adalah konsultasi gizi yang dilakukan sedikit
mengalami kendala yaitu kendala bahasa sehingga harus pelan-pelan dan diulangi
beberapa kali. Kegiatan posyandu yang dilakukan mengalami kendala yaitu antrean
ibu-ibu yang mengantar anaknya cukup padat dan memenuhi ruang posyandu
sehingga suasananya panas dan membuat beberapa balita menangis. Selain itu PMT
yang sudah disediakan yaitu bubur kacang hijau masih sisa banyak sehingga
kaderlah yang menghabiskan PMT tersebut. Pendampingan balita gizi buruk
kurang mengalami kendala rumah yang agak sedikit jauh sehingga memerlukan
waktu untuk sampai. Selain itu kendala bahasa juga dialami dalam upaya
komunikasi antara mahasiswa dengan ibu balita gizi buruk kurang.

Evaluasi
Evaluasi yang diberikan adalah pemberian PMT yang dipertimbangkan
dalam segi jumlah dan pilihan makanannya sehingga tidak ada PMT yang sisa
terlalu banyak.

4. Sosialisasi Penanaman 9 Pilar Karakter Kepada Siswa Pendidikan Anak


Usia Dini (PAUD) Desa Payung
Deskripsi kegiatan
Program ini adalah program pendidikan kepada siswa PAUD mengenai
pendidikan berbasis karakter. Hal ini disebabkan karena anak usia dini merupakan
masa golden age yang akan menentukkan perkembangan anak di masa yang akan
datang. Melalui pembelajaran holistik dan pendidikan berbasis karakter maka anak
akan dididik dari sejak dini untuk menjadi manusia secara utuh yang bermanfaat
bagi dirinya sendiri, keluarganya, lingkungan, bangsa dan negara.
Sosialisasi dilakukan untuk melatih anak sejak usia dini agar memiliki
karakter berbasis aspek pengembangan terkait moral dan nilai agama, fisik, bahasa,
kognitif, sosial emosi, dan pengembangan seni dalam proses pembelajaran. Setelah
itu dilakukan pembuatan mural bertemakan buah-buahan di dinding bangunan
PAUD Desa Payung.

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak PAUD Desa Payung.

Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan


Kegiatan sosialisasi pendidikan berbasis karakter dilakukan pada tanggal 24
Juli 2018 sedangkan kegiatan pembuatan mural dilakukan pada 15 dan 16 Agustus
2018. Tempat pelaksanaan adalah PAUD Desa Payung. Peserta kegiatan adalah 12
orang siswa PAUD.

13
Indikator keberhasilan
Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari keaktifan siswa PAUD dalam
menyelesaikan permainan yang diberikan serta selesainya mural buah-buahan
sehingga dapat mempercantik bagunan PAUD Desa Payung.

Capaian kegiatan
Siswa PAUD yang mengikuti kegiatan sosiaisasi menyelesaikan permainan
yang diberikan dengan menggunakan daya kreatifan mereka. Pembuatan mural
buah-buahan bekerjasama dengan pihak Desa Payung dan Pengurus PAUD dalam
berkonsultasi desain serta penggunaan warna cat yang akan digunakan.

Kendala
Kendala yang dialami adalah agak sulitnya dalam mengondisikan suasana
kelas serta sulitnya mengondisikan lingkungan PAUD ketika sedang pengerjaan
mural di dinding PAUD Desa Payung.

Evaluasi
Evaluasi yang diberikan adalah lebih melakukan koordinasi dengan tenaga
pengajar yang ada di PAUD sehingga kondisi kelas dapat lebih kondusif.

5. Sosialisasi Rumah Ceria Iklim, Vertikultur, dan Cinta Lingkungan pada


Siswa SDN 1 Payung
Deskripsi kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam rangka menanamkan kecintaan
siswa SD untuk mencintai, menjaga, dan merawat lingkungan. Kegiatan dimuali
dengan pemberian materi tentang jenis dan bentuk-bentuk awan melalui media lagu
kemudian belajar secara langsung mengidentifikasi awan yang ada disekitar
sekolah. Selanjutnya siswa diajak untuk melakukan vertikultur pada tanaman obat
keluarga (TOGA) yang ada dipekarangan sekolah. Kegiatan tersebut berupa
penanaman dan penyusunan tanaman TOGA.

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa SDN 1 Payung kelas 5.

Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan


Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 23 Juli 2018 bertempat di SDN
1 Payung. Peserta kegiatan adalah 43 siswa SD kelas 5.

Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah siswa dapat paham mengenai
jenis-jenis awan, siswa dapat mengindentifikasi dengan benar jenis awan yang ada
disekitarnya, dan siswa dapat berperan aktif dalam pembuatan vertikulur TOGA
yang ada dipekarangan sekolah.

Capaian kegiatan
Siswa SD mengikuti kegiatan sosialisasi dengan penuh antusias. Kelas yang
mendapatkan sosialisasi adalah kelas 5 dengan jumlah murid 43 siswa. Siswa dapat
menghafal jenis-jenis awan dengan menggunakan media lagu. Siswa juga dapat
mengidenfikasi dengan benar jenis-jenis awan yang ada disekitarnya. Selain itu
siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembuatan vertikultur TOGA di
perkarangan sekolah.

Kendala
Kendala yang dialami adalah waktu pelaksanaan yang mendadak. Ketika
dilakukan kunjungan pertama untuk menentukan tanggal, pihak sekolah meminta
kegiatan dilakukan pada saat itu juga.

Evaluasi
Evaluasi dari kegiatan tersebut adalah penyiapan materi dan bahan-bahan
yang akan digunakan ketika berkunjung ke sekolah sehingga dapat siap setiap saat
ketika diminta pihak sekolah untuk melakukan kegiatan tersebut.

6. Sosialisasi Konsumen Cerdas dan Pemberian Motivasi Sekolah pada


Siswa SMPN 1 Payung
Deskripsi kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berpedoman kepada program
Kementrian Perdagangan tentang konsumen cerdas. Kegiatan ini bertujuan untuk
membiasakan siswa membaca label kemasan yang ada pada makanan sehingga
diharapkan dapat terhindar dari akibat buruk ketika mengonsumsi makanan seperti
diare akibat makanan kadaluarsa. Selain itu juga pemberian motivasi sekolah dalam
rangka upaya membangun cita-cita dan mewujudkan mimpi melalui pendidikan.
Kegiatan diawali dengan pemberian materi konsumen Cerdas, belajar membaca
label makanan kemudian dilanjutkan dengan pemberian motivasi sekolah dan
meraih cita-cita.

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa SMPN 1 Payung kelas 7.

Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan


Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 28 Juli 2018 bertempat di
SMPN 1 Payung. Peserta kegiatan adalah 168 siswa SMP kelas 7.

Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah siswa dapat paham mengenai ciri-
ciri dan mempraktikannya ketika melakukan pembelian.

Capaian kegiatan
Siswa SMP yang diberikan sosialisasi sangat antusias terhadap materi yang
diberikan. Materi konsumen cerdas dapat langsung diaplikasikan oleh siswa dengan
cara membaca label makanan yang ada disekitar mereka. Selain itu siswa juga
bersemangat dalam mengutarakan cita-cita yang mereka miliki.

15
Kendala
Kendala yang dialami adalah jumlah siswa yang banyak dengan 6 kelas. Hal
ini menyebabkan mahasiswa KKNT IPB membentuk 3 tim untuk memberikan
materi. Kelas kemudian dibagi menjadi 3 yaitu kelas 7A 7B, 7C 7D, dan 7E 7F.
Materi yang diberikan juga menggunakan proyektor dan di sekolah SMPN 1
Payung hanya terdapat 1 buah proyektor sehingga 2 proyektor sisanya dipinjam dari
kantor kecamatan dan kantor desa Payung.

Evaluasi
Evaluasi dari kegiatan tersebut adalah kondisi kelas yang kurang kondusif
diawal karena siswa baru saja selesai kegiatan senam bersama dan kemudian harus
memindahkan kursi ke kelas yang sudah ditentukan. Hal ini menyebabkan fokus
siswa sedikit kurang diawal pemberian materi sehingga perlu dilakukan warming
up sebelum penyampaian materi sehingga minat siswa untuk mendengarkan tinggi.

7. Pembinaan Lingkungan Pekarangan Rumah dan Perencanaan Keuangan


Keluraga
Deskripsi kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan motivasi keluarga
dalam memanfaatkan pekarangan rumah. Pekararangan rumah yang ada di Desa
Payung tergolong cukup luas dan masih belum dimanfaatkan sepenuhnya. Kegiatan
ini diharapkan ibu rumah tangga dapat menfaatkan pekarangan rumah untuk
difungsikan sebagai tempat menanam TOGA maupun sayuran. Selain itu kegiatan
sosialisasi juga diisi dengan pelatihan perencanaan keuangan keluarga sehingga ibu
sebagai orang yang memegang kendali uang rumah tangga dapat merencanakan
alokasi keuangan keluarga dengan bijak sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.
Kegiatan ini bersamaan dengan pemberian penyuluhan tentang penggunaan alat
kontrasepsi yang disampaikan oleh kepala Puskesmas Kecamatan Payung dr Helen.

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK Desa Payung.

Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan


Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2018 bertempat di
Kantor Desa Payung. Peserta kegiatan adalah 21 Ibu PKK.

Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah ibu PKK dapat menanam TOGA
dan sayur dipekarangan rumahnya dan melakukan perencanaan keuangan keluarga
secara cermat dan teliti.

Capaian kegiatan
Ibu PKK yang hadir sangat bersemangat untuk memanfaatkan pekarangan
rumah mereka. Ibu PKK diberikan beberapa benih sayuran kangkung dan media
tanam polybag sebagai pemicu untuk memulai menanam sayur dan TOGA di
pekarangan rumah.
Kendala
Kendala yang dialami adalah keterbatasan waktu karena kegiatan
dilaksanakan bersamaan dengan penyuluhan alat kontrasepsi dari pihak puskesmas.
Selain itu kegiatan juga bersamaan dengan kegiatan bulanan arisan sehingga waktu
yang diberikan untuk sosialisasi menjadi terbatas.

Evaluasi
Evaluasi dari kegiatan tersebut adalah lebih berkoordinasi kembali dengan
ketua PKK sehingga dapat dipastikan waktu yang diberikan untuk sosialisasi agar
jumlah materi dan waktu dapat seimbang.

Program Pendukung

1. IPB Goes to School dan Branding Produk Makanan SMAN 1 Payung


Deskripsi kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam upaya mengenalkan IPB kepada
siswa SMAN 1 Payung baik dari segi jalur masuk, biaya kuliah, biaya hidup,
beasiswa, dan juga jurusan yang ada di IPB. Kegiatan ini selain ajang untuk
mempromosikan IPB juga untuk meningkatkan motivasi siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Berdasarkan data kabupaten Bangka
Selatan, tingkat pendidikan di Bangka Selatan masih tergolong rendah jika
dibandingkan dengan kabupaten lain di Bangka Belitung.
Program ini diawali dengan motivasi untuk melanjukan pendidikan di
perguruan tinggi negeri khususnya di IPB. Selanjutnya disampaikan juga hal-hal
terkait IPB yaitu jalur masuk, jurusan, beasiswa, dan biaya hidup. Kemudian
dilanjukan dengan Forum Group Discussion (FGD) mengenai branding produk
makanan siswa SMA yang berbahan dasar jamur (kulat) sawit.

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa SMAN 1 Payung kelas 12.

Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan


Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2018 bertempat di
SMAN 1 Payung. Peserta kegiatan adalah 179 siswa SMP kelas 12. Kegiatan FGD
branding produk makanan dilakukan pada 13 Agustus 2018 kepada 1 tim siswa.

Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah motivasi siswa untuk kuliah
meningkat ditandai dengan semangat mengutarakan jurusan dan kampus yang
dicita-citakan. Siswa aktif bertanya mengenai pertanyaan seputar kampus terutama
IPB. Selain itu tim siswa dapat mengaplikasikan hasil FGD di produk buatannya
untuk mengingkatkan daya jual produk tersebut.

Capaian kegiatan

17
Kegiatan IPB goes to school dihadiri oleh 179 siswa kelas 12 SMAN 1
Payung. Siswa sangat bersemangat dalam mengutarakan cita-cita dan kampus
tujuannya. Siswa juga aktif dalam bertanya mengenai pertanyaan seputar kampus
terutama IPB. Tim siswa yang membuat produk makanan nugget berbahan dasar
kulat sawit mendapat pengetahuan dan dapat membranding produk buatannya.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Mahasiswa KKT IPB yang ada di Desa Irat
Kecamatan Payung.

Kendala
Kendala yang dialami adalah kegiatan di bulan agustus Kecamatan Payung
yang padat sehingga beberapa siswa kelas 12 tidak dapat mengikuti sosialisasi
karena mempersiapkan diri sebagai anggota Paskibra baik tingkat kecamatan,
kabupaten maupun provinsi. Selain itu jumlah siswa yang banyak sedikit
memberikan kendala ketika proses persiapan dan pemberian materi karena sedikit
sulit dikondisikan.

Evaluasi
Evaluasi dari kegiatan tersebut adalah kondisi kelas yang kurang kondusif
akibat persiapan peringatan hari kemerdekaan Indonesia dan juga jumlah siswa
yang banyak sehingga diperlukan tenaga ekstra dalam ketika penyampaian materi
dan sesi tanya jawab.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Program kerja yang telah direncanakan terlaksana dengan baik di Desa


Payung Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan Bangka Belitung. Semua
kegiatan mendapat respon positif dari perintah desa, kecamatan, kelompok tani,
masyarakat, dan penyuluh pertanian. Masyarakat terutama petani lada, perangkat
desa, dan ibu PKK telah berperan aktif dalam terlaksanannya program kerja
mahasiswa KKNT IPB. Pendalaman masalah masyarakat melalui keikutsertaan
mahasiswa dalam setiap kegiatan masyarakat baik desa maupun kecamatan sangat
diperlukan agar program kerja yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan desa.
Pelaksanaan KKNT lancar akibat hubungan baik antara mahasiswa, perangkat desa,
perangkat kecamatan, dan masyarakat.

SARAN

Mahasiswa KKNT harus ikut dalam segala kegiatan masyarakat desa dan
sering berkunjung ke rumah masyarakat guna menggali informasi sebanyak
mungkin sehingga program kerja yang dilakukan dapat diterima dengan baik dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat di desa tersebut.
LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan

Gambar 1 Penyuluhan penyakit lada Gambar 2 Penyuluhan penyakit lada

Gambar 3 Penggunaan tricoderma Gambar 4 Penggunaan agen hatayi


mikoriza

Gambar 5 Posyandu desa Payung Gambar 6 Pendampingan balita gizi


kurang

19
Gambar 7 Penanaman pilar karakter Gambar 8 Penanaman pilar karakter

Gambar 9 Pembuatan mural PAUD Gambar 10 Setelah upacara


kemerdekaan

Gambar 11 Rumah ceria iklim Gambar 12 Vertikultur


Gambar 13 Konsumen cerdas Gambar 14 Konsumen cerdas

Gambar 15 IPB goes to school Gambar 16 Tanya jawab IGTS

Gambar 17 Sosialisasi manajemen Gambar 18 Sosialisasi pemanfaatan


keuangan pekarangan

21
Gambar 19 Bersama keluarga pak Gambar 20 Bersama perangkat
RT kecamatan dan desa payung

Gambar 21 Pemberian kenangan Gambar 22 Pemberian kenangan


kecamatan kecamatan

Gambar 23 Pendataan petani lada di Gambar 24 Pendataan petani lada di


kebun kebun
Gambar 25 Pendataan petani lada di Gambar 26 Kunjungan ke petani
kebun semangka

Gambar 27 Peta wilayah desa payung

23

Anda mungkin juga menyukai