Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KKN-TEMATIK

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DESA : BOJONGPICUNG
KECAMATAN : BOJONGPICUNG
KABUPATEN : CIANJUR

PENGEMBANGAN POTENSI PERTANIAN DESA BOJONGPICUNG,


KECAMATAN BOJONGPICUNG, KABUPATEN CIANJUR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TAHUN 2019
i

RINGKASAN
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB merupakan salah satu sarana
pembelajaran dan pengabdian masyarakat bagi mahasiswa untuk saling berbagi
ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. Kuliah Kerja Nyata Tematik ini
ditujukan agar mahasiswa dapat menemukan, menganalisis, dan membantu
menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Dengan demikian, selain dapat
menerapkan ilmu sesuai bidang profesi masing-masing mahasiswa, juga dapat
mempelajari bagaimana berinteraksi di lingkungan masyarakat
sebenarnya.Kegiatan KKN-T ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juni - 29 Juli 2019
yang bertempat di Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat. Program ini melibatkan 7 (tujuh) orang mahasiswa yang
berasal dari Fakultas Pertanian, Fakultas Ekologi Manusia, dan Sekolah
BisnisInstitut Pertanian Bogor.

Potensi dan kendala yang terdapat di Desa Bojongpicung di antaranya


adalah pengelolahan sampah yang belum baik karena tidak adanya tempat
pembuangan akhir, terdapat hama dan penyakit yang terjadi pada sawah petani
yang menyebabkan penurunan produktivitas padi, dan pemanfaatan perkarangan
rumah yang tidak maksimal. Melihat permasalahan tersebut, kelompok KKN-T
Desa Bojongpicung ini mencoba menemukan solusi yang dilakukan dengan cara
gali potensi desa yaitu melalui survei wilayah desa, pengumpulan data, diskusi
dengan masyarakat serta perangkat desa, sosialisasi/pengarahan, dan praktik
langsung program KKN-T.

Pogram yang dilaksanakan, yaitu pembuatan MOL, pembuatan PGPR,


pembuatan hidroponik skala rumah tangga, pemanfaatan botol bekas menjadi
wadah media tanaman vertikultur, dan literasi digital. Pembuatan MOL
(Mikroorganisme lokal) bertujuan memanfaatkan bonggol pisang sebagai bahan
dasar pembuatan MOL. MOL dapat dimanfaatkan sebagai pegganti bakteri pada
pembuatan pupuk kompos. PGPR atau Bakteri Pemacu Tumbuh Tanaman adalah
bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. PGPR mampu menghasilkan zat
pengatur tumbuh yang mendukung kekebalan tanaman dan tumbuh kembang
tanaman. Pembuatan hidroponik skala rumah tangga merupakan solusi dalam
pemanfaatan perkarangan rumah secara efisien. Pembuatan hidroponik
menggunakan bahan bahan limbah yang sudah tidak dimanfaatkan oleh
masyarakat seperti, serabut kelapa, dan gelas minum bekas. Pemanfaatan botol
bekas sebagai wadah media tanaman bertujuan mengurangi limbah botol bekas
yang ada di Desa Bojongpicung sehingga mengurangi polusi pembakaran serta
jumlah limbah yang dibuang di TPA. Pogram kegiatan literasi digital diberikan
kepada siswa SMA/SMK yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuan tentang internet, mencegah diri dari berita hoaks, dan penipuan.
ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata
Tematik (KKN-T) hingga laporan ini berhasil diselesaikan. Kegiatan ini
merupakan salah satu kegiatan kuliah dengan konsep belajar bersama masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat puluh hari di Desa Bojongpicung,
Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan tema kegiatan:
Pengembangan Potensi Pertanian Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung,
Kabupaten Cianjur
Laporan ini berisi tentang seluruh hasil kegiatan KKN-T kelompok kami
di Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Baik berupa kegiatan utama maupun kegiatan tambahan yang dilakukan di lokasi
KKN-T.
Terima kasih penyusun ucapkan kepada para dosen pembimbing lapang
dan LPPM IPB yang telah memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan KKN-T, bimbingan, fasilitas, dan penuntun selama kegiatan KKN-T ini
berlangsung. Ucapan terima kasih juga penyusun sampaikan kepada jajaran
pengurus dan pemerintahan Desa Bojongpicung serta masyarakat Desa
Bojongpicung yang juga telah memberikan pengalaman, bimbingan, ilmu,
fasilitas dan keramahan selama kegiatan ini berlangsung. Ungkapan terima kasih
juga disampaikan kepada rekan-rekan yang mendukung dan membantu dalam
pelaksanaan kegiatan, pengolahan data hingga penyelesaian laporan. Semoga
laporan ini bermanfaat.

Cianjur, Agustus 2019

Penyusun
iii

LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
2019
Judul Kegiatan : Pengembangan Potensi Pertanian Desa
Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung,
Kabupaten Cianjur
Personal Yang Bertugas
Dosen Pembimbing : Idung Risdiyanto, S.Si, M.Sc
Lapang
Anggota
Anggota 1 : Adini Mustika Aulia (A14160073)
Anggota 2 : Dhea Triesna Putri (A24160098)
Anggota 3 : Arya Yuda Pangestu (A24160104)
Anggota 4 : Athena Ilda Novanti (A34160092)
Anggota 5 : Nisrina Raudhati Ramadhan (A44160049)
Anggota 6 : Nanda Rizky Fauziah (I34160106)
Anggota 7 : Fakhreza Aminurahman (K14160121)
Tanggal Pelaksanaan : 18 Juni 2019 – 29 Juli 2019
Kegiatan
Anggaran Biaya : Rp 1.000.000
Tempat Pelaksanaan : Desa Bojongpicung, Kecamatan
Kegiatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur
Mitra Institusi : -

Cianjur, Agustus 2019

Mengetahui, Wakil Kepala LPPM Bidang


Kepala LPPM, Pengabdian kepada Masyarakat,

Dr.Ir. Aji Hermawan, MM Prof. Dr. Sugeng Heri Suseno, S.Pi,


M.Si
NIP. 1968092319992031001 NIP. 19730116 199903 1 001

DAFTAR ISI
RINGKASAN...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
iv

II. GAMBARAN UMUM DESA BOJONGPICUNG.........................................3


III. KEGIATAN KKN-T IPB DESA BOJONGPICUNG..................................5
3.1 PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH BONGGOL PISANG
SEBAGAI MIKROORGANISME LOKAL (MOL)...........................................5
3.2 SOSIALISASI LITERASI DIGITAL............................................................7
3.3 PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN DAN FASILITAS UMUM DESA
BOJONGPICUNG...............................................................................................9
3.4 PENYULUHAN PEMANFAATAN BOTOL BEKAS SEBAGAI MEDIA
VERTIKULTUR................................................................................................10
3.5 KEGIATAN NGARIUNG TANI DAN PENYULUHAN PERTANIAN. .12
3.6 PENYULUHAN HIDROPONIK SKALA RUMAH TANGGA................15
IV. PENUTUP...................................................................................................17
a. Kesimpulan.................................................................................................17
b. Saran............................................................................................................17
V. LAMPIRAN......................................................................................................18
1

I. PENDAHULUAN

Perguruan tinggi adalah salah satu sarana negara untuk mendukung


pertumbuhan nasional melalui dunia pendidikan. Selain itu perguruan tinggi
mengemban tiga pilar untuk dapat diamalkan yaitu pendidikan, penelitian dan
pengembangan, serta pengabdian masyarakat. Institut Pertanian Bogor (IPB)
sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, melalui sebuah program Kuliah
Kerja Nyata Tematik (KKN-T) mengamalkan tiga pilar dari perguruan tinggi.
KKN-T adalah sebagai sarana pembelajaran mahasiswa melalui pengabdian
masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang sudah
didapatkan diperkuliahan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang
ada di masyarakat. Program KKN-T bertujuan menggali setiap potensi yang ada
disetiap daerah KKN-T untuk meningkatkan kesejahteraan dengan pemberdayaan
masyarakat yang partisipatif. Daerah lokasi KKN-T merupakan lokasi-lokasi
terpilih yang sesuai dengan kompetensi dari mahasiswa.
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) merupakan kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilaksanakan ditingkat Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan
ini merupakan program tahunan yang wajib dijalankan oleh beberapa fakultas
yang ada di IPB dan merupakan upaya untuk mencari solusi permasalahan yang
terjadi di masyarakat. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dengan bantuan dosen
pembimbing lapang, masyarakat, dan pemerintah daerah. Kegiatan KKN-T
diharapkan dapat membantu mengembangkan sumberdaya lokal yang berada di
daerah tujuan KKN-T.
Kegiatan KKN-T dilaksanakan di kecamatan Bojongpicung. Kegiatan
KKN-T dilakukan di lima desa yang ada di kecamatan Bojongpicung, yaitu Desa
Hegarmana, Desa Sukaratu, Desa Neglasari, Desa Bojongpicung, dan Desa
Cikondang. Kabupaten Cianjur menjadi salah satu daerah sentra produksi padi,
namun dalam pemanfaatannyamasih terdapat kendala dan perlu adanya
pengembangan ide serta inovasi terhadap potensi yang dimiliki. Desa
Bojongpicung memiliki potensi pertanian yang komoditasnya berupa padi dan
palawijaya. Pemerintah telah melakukan pogram kegiatan penanaman palawija
setelah penanaman padi. Namun, hal ini masih belum berjalan secara lancar di
beberapa desa. Hal ini dikarenakan budaya penanaman yang dimiliki petani dari
turun temurun lebih dipertahankan.
Beberapa cara yang digunakan untuk dapat mengatasi masalah yang terjadi
di Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur adalah
pembuatan MOL, pembuatan PGPR, Hidroponik skala rumah, pemanfaatan botol
sampah menjadi wadah tanaman vertikultur, dan literasi digital.
Tujuan
Tujuan KKN-T berdasarkan tema yang diusung pada tahun 2019 untuk
desa Bojongpicung yaitu “Pengembangan Pertanian Berbasisi Kearifan Lokal dan
2

Ramah Lingkungan”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati permasalahan yang


ada di lingkungan masyarakat setempat, mengembangkan potensi masyarakat
untuk mengoptimalkan wilayah, dan memberi informasi terkait bidang pertanian
dan non pertanian bagi masyarakat di Desa Bojongpicung, Kecamatan
Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Tujuan khusus dari program ini adalah untuk mengidentifikasi
kondisi daerah dan potensi yang ada di Desa Bojongpicung, Kecamatan
Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, mengidentifikasi masalah dan memberi
alternatif solusi kepada masyarakat setempat terkait permasalahan yang
dihadapi, khususnya dalam bidang pendidikan, lingkungan, dan pertanian.
Memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait pentingnya program
pengelolaan limbah, pengolahan kompos, pembelajaran terkait lingkungan
untuk siswa sekolah dasar, serta penanaman komoditas sayur di
pekarangan warga.
3

II. GAMBARAN UMUM DESA BOJONGPICUNG

2.1 Kondisi Fisik, Sosial, dan Ekonomi Wilayah (Profil Desa Bojongpicung)
Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari sebelas desa di
Kecamatan Bojongpicung. Desa Bojongpicung merupakan desa yang
didominasi dengan penggunaan lahan sawah dan ladang yang besar. Desa
Bojongpicung berbatasan dengan Desa Nanggalamekar Kecamatan
Ciranjang di sebelah utara dan Desa Sukaratu di sebelah selatan, timur,
dan barat. (Sumber : data Arsip Kantor Desa Bojongpicung, 2019).
Penduduk Desa Bojongpicung tercatat dari bulan Juli 2019 dengan
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4.532 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 4.481 jiwa dengan jumlah keseluruhan sebanyak 9.013 jiwa.
Jumlah Kepala Keluarga (KK) bulan Juli 2019 terdiri dari 2123 KK. Luas
wialayah Desa Bojongpicung adalah 314,192 hektar dengan rincian luas
sawah dan lading sebesar 212,806 hektar, luas pemukiman dan perumahan
sebesar 66,806 hektar, dan luas TPU sebesar 1,3 hektar.
Mata pencaharian penduduk Desa Bojongpicung sebagian besar
adalah buruh tani karena pemilik sawah menyerahkan urusan bertani
kepada petani buruh sehingga penghasilan masyarakat tergolong sedang
karena tidak tidak signifikan pendapatan dari hasil panen dengan harga
jual yang ditetapkan tengkulak, apalagi banyak buruh tani yang bekerja
sendirian sehingga sulit bagi buruh tani untuk memperkuat potensi
pertanian di desa.
Data mata pencaharian penduduk Desa Bojongpicung tercatat
sebagai berikut, dengan jumlah (a) petani :254 orang, (b) buruh tani : 888
(c) Pedagang : 63 orang, (d) PNS : 141 orang, (e) TNI / POLRI : 20
orang, dan (g) pensiun : 483 orang. Tingkat pendidikan masyarakat desa
yakni sebagai berikut : lulusan TK sebanyak 305 orang, lulusan SD
sebanyak 1.562 orang lulusan SMP sebanyak 546 orang, lulusan SMA
sebanyak 541 orang, lulusan akademis D1-D3 sebanyak 40 orang, lulusan
sarjana sebanyak 121 orang, lulusan magister sebanyak 13 orang dan
lulusan doktoral sebanyak 4 orang. Dari hasil ini dapat terlihat jelas bahwa
tingkat pendidikan di Desa Bojongpicung cukup tinggi karena pendidikan
tertiggi dicapai adalah doktoral. (Sumber : data Arsip Kantor Desa
Bojongpicung, 2019).

2.2 Permasalahan Umum dan Khusus


2.2.1 Permasalahan Umum
4

Permasalahan umum yang ada di Desa Bojongpicung adalah sedikitnya air


hujan disebabkan karena kemarau panjang. Hal ini menyebabkan keringnya sawah
yang ada dan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Ditambah lagi
penanaman padi yang tidak serentak membuat pembagian air di sawah-sawah
tidak merata sehingga adanya sawah yang tergenang dan sawah yang kering.
Permasalahan umum lainnya yaitu perihal penanganan sampah. Di
Bojongpicung warga lebih sering membakar sampah di perkarangan rumah
daripada mengolah sampah itu sendiri. Para buruh tani juga lebih sering
membakar jerami daripada mengolahnya menjadi pupuk organik karena
kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah dan pupuk organik.

2.2.2 Permasalahan Khusus


Beberapa permasalahan khusus yang terjadi di Desa Bojongpicung, diantaranya
adalah :
a) Pengelolaan OPT yang belum optimal dan efisien
b) Pengelolaan limbah yang belum tepat
c) Kurangnya pengetahuan petani soal mengelola kompos
d) Sulitnya mengubah pola pikir masyarakat khususnya petani yang lebih
menyukaiproduk yang dapat memberikan hasil produksi tanaman yang
bagus, cepat, dan praktis.
e) Masyarakat belum terbiasa dengan inovasi pertanian yang lebih
menguntungkan.
f) Rendahnya kesadaran penduduk dalam memilah informasi yang benar dan
akurat.
5

III. KEGIATAN KKN-T IPB DESA BOJONGPICUNG

3.1 PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH BONGGOL PISANG


SEBAGAI MIKROORGANISME LOKAL (MOL)

1. Ringkasan Kegiatan

Deskripsi
Desa Bojongpicung merupakan salah satu desa yang didominasi
oleh lahan pertanian terutama padi. Selain menanam padi, sebagian besar
petani juga menanam pisang di pekarangan rumah ataupun di pinggiran
sawah yang hasil panennya biasanya dinikmati sendiri ataupun dijual.
Petani umumnya hanya memanfaatkan buah dan daunnya saja, sisanya
dibiarkan melapuk dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Sosialisasi dan
demo program ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai manfaat
bonggol pisang yang dapat dijadikan mol untuk mempercepat proses
pengomposan bahan organik seperti jerami sehingga dapat mengurangi
kebutuhan pupuk kimia.

Sasaran
Sasaran dari program ini adalah warga desa terutama kelompok
tani Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur
yang bertujuan memanfaatkan limbah bonggol pisang sebagai
mikroorganisme lokal (mol).

Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari program ini adalah meningkatan
pemahaman masyarakat mengenai manfaat mikroorganisme lokal (mol)
dan cara pembuatannya. Indikator keberhasilan dapat diketahui dengan
melakukan survei berupa pertanyaan untuk mengetahui tingkat
pemahaman masyarakat sebelum dan sesudah sosialisasi. Sebelum
sosialisasi mayoritas petani yang hadir saat sosialisasi tidak mengetahui
apa yang dimaksud dengan mol, prosedur pembuatan mol, fungsi serta
manfaat mol. Setelah sosialisasi dilakukan, petani memiliki kemauan
untuk memanfaatkan limbah bonggol pisang sebagai mikroorganisme
lokal di lahan pertaniannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa program
yang telah dibawakan berhasil.

Harapan
Setelah sosialisasi dan demo program dijalankan diharapkan
masyarakat terutama para petani dapat memanfaatkan limbah bonggol
6

pisang atau limbah organik lainnya sebagai mikroorganisme lokal untuk


mempercepat proses pengomposan bahan organik yang dapat menekan
kebutuhan pupuk kimia.

Waktu, Tempat, dan Peserta


Program ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2019 jam 14.00 s/d jam
17.00 bertempat di kantor BPP Kecamatan Bojongpicung. Peserta yang
menghadari kegiatan tersebut terdiri dari petani Desa Bojongpicung, Hegarmanah
dan Neglasari dengan total peserta yang hadir adalah 30 orang.

Kendala
Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan program yaitu tempat
diadakannya kegitan tidak dilakukan di Desa Bojongpicung sehingga
akses petani dari desa Bojongpicung ke BPP Bojongpicung di Desa
Hegarmanah cukup jauh. Selain itu, pelaksanaan kegiatan tidak tepat
waktu, karena banyak peserta yang datang terlambat.

Evaluasi
Berdasarkan kendala yang telah dipaparkan, sebaiknya dilakukan
sosialisasi pembuatan MOL bonggol pisang di desa Bojongpicung, tidak
hanya di BPP desa Bojongpicung.

2. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. proses pembuatan MOL dari bonggol pisang

Gambar 2. Penyerahan MOL bonggol pisang kepada petani setempat


7
8

3.2 SOSIALISASI LITERASI DIGITAL

1. Ringkasan Kegiatan

Deskripsi
Desa Bojongpicung merupakan salah satu desa yang sudah dialiri
jaringan internet, maka dari itu, untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan atau dampak negatif penggnaan internet, kami
melaksanakan kegiatan sosialisasi literasi digital. Literasi Digital adalah
kemampuan seseorang berhubungan dengan media digital baik mengakses,
memahami konten, menyebarluaskan, membuat, hingga memperbarui
media digital. Kegiatan ini berupa sosialisasi yang berupa pemaparan
materi mengenai pentingnya menghindari berita hoax, cara menghindari
berita hoax, hingga cara menulis artikel yang baik.
Sasaran
Sasaran dari program ini adalah pelajar, yakni siswa-siswi kelas 10
SMK Mitra Pasundan, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung,
Kabupaten Cianjur.

Indikator Keberhasilan
1. Siswa dapat membedakan berita yang bersifat hoax dan asli
2. Memanfaatkan internet sebagai media untuk belajar
3. Minat baca siswa pada media digital meningkat. Hal tersebut
menunjukkan bahwa program yang telah dibawakan berhasil.
Harapan
Setelah dilaksanakannya sosialisasi literasi digital, siswa dan siswi
SMK Mitra Pasundan dapat mengimplementasikan informasi dan
pengetahuan yang telah diberikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
menggunakan internet dengan bijak dan untuk jal-hal yang bermanfaat,
menghindari berita hoax, dan mengembangkan bakat menulis artikel pada
media digital.

Waktu, Tempat, dan Peserta


Program ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2019, pukul 08.00 sampa
dengan 10.00 bertempat di SMK Mitra Pasundan, Desa Bojongpicung.Peserta
yang menghadari kegiatan tersebut terdiri dari siswa-siswi kelas 10 SMK Mitra
Pasundan yang berjumlah 26 orang.

Kendala
9

Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan program yaitu ruangan


yang tersedia terlalu sempit sehingga tidak memungkinkan untuk
melaksanakan sosialisasi denga peserta yang lebih banyak dan juga
ketersediaan alat yang cukup terbatas sehingga cukup memakan waktu
persiapan.

Evaluasi
Berdasarkan kendala yang telah dipaparkan maka peserta KKN-T
IPB Desa Bojongpicung sebaiknya ada telah memastikan alat yang
dibutuhkan untuk sosialiasi terlebih dahulu.

Gambar 1. Sosialisasi Literasi Digital di SMK Mitra Pasundan

Gambar 2. Swafoto bersama siswa-siswi SMK Mitra Pasundan


10

3.3 PEMETAAN PENGGUNAAN LAHAN DAN FASILITAS UMUM


DESA BOJONGPICUNG
1. Ringkasan Kegiatan
Deskripsi
Pembuatan peta penggunaan lahan dan fasilitas umum di Desa
Bojongpicung merupakan salah satu program yang dilakukan oleh tim KKN-T
IPB Desa Bojongpicung. Pemetaan dilakukan untuk mengetahui penggunaan
lahan dan fasilitas umum apa saja yang terdapat di desa Bojongpicung. Pembuatan
peta ini dilakukan berdasarkan survei langsung di lapangan dan data dari
tanahair.indonesia.go.id. Kemudian data-data yang didapat, diolah kembali
dengan aplikasi ArcGIS 10.3. Sehingga dihasilkanlah peta penggunaan lahan dan
fasilitas umum Desa Bojongpicung yang hasil integrasi data lapangan dan data
dari website tanahair.indonesia.go.id.
Sasaran
Sasaran dari kegiatan pemetaan penggunaan lahan dan fasilitas umum
yaitu bagi keperluan desa dan masyarakat yang ada di Desa Bojongpicung yang
sedang berkunjung ke kantor desa.
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari program pemetaan ini adalah perangkat desa
dan masyarakat dapat mengetahui seberapa beragam dan luas penggunaan lahan
dan fasilitas umum yang ada di Desa Bojongpicung.
Harapan
Peta yang dihasilkan dapat memberikan informasi terbaru bagi perangkat
desa dan masyarakat Desa Bojongpicung. Karena peta yang sudah ada merupakan
peta lama yang perlu diperbaharui.
Waktu, Tempat, dan Peserta
Program ini dilakukan sekitar tanggal 1 sampai tanggal 20 juli 2019.
Tempat dilakukannya survey lapangan yaitu di Desa Bojongpicung dan
pembuatan peta dilakukan di kediaman mahasiswa KKN-T IPB.
Kendala
Kendala yang dihadapi selama mengerjakan program ini adalah tidak
terdapatnya jalan-jalan kecil pada Desa Bojongpicung dari data
tanahair.indonesia.go.id. untuk pembuatan base map. Sehingga banyak wilayah-
wilayah yang tidak dilakukan survey lapang.
Evaluasi
11

Pemetaan yang dilakukan kurang detail, sehingga sebaiknya untuk survey


lapang dapat dilakukan dengan lebih detail.

2. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Peta penggunaan lahan dan fasilitas umum Desa Bojongpicung

3.4 PENYULUHAN PEMANFAATAN BOTOL BEKAS SEBAGAI


MEDIA VERTIKULTUR

1. Ringkasan Kegiatan

Deskripi
Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman secara vertikal atau
bertingkat. Teknik ini merupakan solusi dari keterbatasan lahan atau
mengefisienkan penggunaan lahan. Berbagai material dapat digunakan seperti
bambu atau botol plastik. Tanaman yang bisa ditanam menggunakan teknik
vertikultur berupa tanaman sayur semusim seperti kangkung, bayam, sawi, selada,
kubis, dan wortel; tanaman hias dan tanaman obat-obatan .

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah warga Desa Bojongpicung sehingga dapat
memanfaatkan keterbatasan lahan secara optimal dan memanfaatkan barang bekas
seperti botol plastik.
Indikator keberhasilan
Masyarakat dapat mengaplikasikan vertikultur di perkarangan dari tahap
penanaman hingga ke tahap perawatan tanaman.
Harapan
12

Kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu memahami dan


mengaplikasikan teknik vervikultur di pekarangan rumah secara optimal
Waktu, Tempat dan Peserta
Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran masyarakat di Desa Bojongpicung.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2019 di halaman rumah warga
dengan jumlah peserta 18 orang.
Kendala
Keterbatasan waktu dalam penyuluhan sehingga tidak begitu detail dalam
penyampaian tata cara pembuatan vertikultur
Evaluasi kegiatan
Program vertikultur mendapat respon yang baik dari masyarakat desa
Bojongpicung. Namun sayangnya karena kendala tersebut beberapa warga masih
bingung dengan beberapa hal. Oleh sebab itu peserta KKN-T IPB sebaiknya
mengkalkulasi waktu agar penyampaian informasi dapat lebih jelas dan detail
2. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Penyuluhan Vertikultur


13

3.5 KEGIATAN NGARIUNG TANI DAN PENYULUHAN


PERTANIAN
1. Ringkasan Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan dampingan dari POPT
dan penyuluh Bojongpicung. Sasaran utama kegiatan penyuluhan
pertanian tentunya petani setempat yang sebelumnya telah dikaji
berdasarkan laporan OPT yang ada di lapang oleh pihak penyuluh.
Mahasiswa KKN mendampingi penyuluh dan memberikan materi
pembuka mengenai OPT tersebut dan cara pengendalian, kemudian dari
pihak menyuluh akan memberikan tambahan dan membagikan pestisida
yang disiapkan.
Sasaran
Sasaran dari program ini adalah warga desa terutama kelompok
tani Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur
yang bertujuan untuk menambah wawasan para petani agar dapat
mengantisipasi terhadap serangan hama.

Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam program ini adalah berupa diskusi
tanya jawab antar mahasiswa dan petani. Apabila pertanyaan timbal balik
telah terjawab seluruhnya, maka program ngariung tani dikatakan berhasil.
Apabila terjadi sebaliknya, maka program ini dianggap tidak berhasil.
Adapun indikator keberhasilan dalam program sosialisasi berkelanjutan,
adalah dengan memastikan petani telah mempraktikan minimal 1 program
atau seminimalnya menyiapkan apa yang telah disampaikan dari awal
pertemuan hingga akhir, pada penghujung sosialisasi. Apabila telah
dilaksanakan, maka program sosialisasi dianggap berhasil.
Harapan
Harapan dengan adanya program ini adalah, petani mampu untuk
mengantisipasi dengan cara yang baik apabila terjadi serangan hama yang
merugikan hasil panen. Program ini diharapkan sebagai penambah
wawasan agar petani mampu lebih mengenali penyakit maupun hama yang
menyerang tanaman hasil panen mereka. Maka, diharapkan pula antisipasi
maupun tindak lanjut terhadap tanaman yang terkena serangan penyakit
maupun hama dapat teratasi dengan baik.
14

Waktu, Tempat, dan Peserta


Ngariung tani atau penyuluhan pertanian diadakan sebanyak 5 kali
dengan tema dan tempat yang berbeda-beda, mengikuti agenda penyuluh
kecamatan Bojongpicung. Penyuluhan pertama mengenai tikus, blas, dan
kekeringan diadakan pada hari Jumat, 28 Juni 2019 bertempat di gudang
penggilingan poktan setempat. Penyuluhan kedua diadakan pada hari
Selasa, 2 Juli 2019 bertempat di potan Mekarjaya, Dusun Leuwunggarung,
Desa Hagarmanah dengan agenda fungisida untuk penyakit blas.
Kemudian penyuluhan ketiga dilaksanakan Rabu, 16 Juli 2019 di Desa
Bojongpicung bertempat pada Poktan Wawan dengan agenda pestisida
untuk wereng batang coklat. Penyuluhan terakhir, kolaborasi dengan tim
KKN Desa Neglasari dan Hegarmanah bertempat di aula BPP
Bojongpicung dengan agenda penyuluhan pertanian dengan PHT dan
pembuatan MOL.
Kendala
Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program ini yaitu,
cukup sulit untuk mengumpulkan peserta dalam jumlah yang cukup
banyak dalam satu kali pelaksanaannya. Dalam pelaksaanpun, waktu yang
ditargetkan seringkali mengalami keterlambatan karena menyesuaikan
dengan waktu kehadiran para peserta.
Evaluasi
Evaluasi dalam program ini adalah, sebaiknya penyuluhan terhadap
para petani diinfokan jauh – jauh hari, serta pengumpulan massa yang
lebih banyak dengan cara sosialiasi program yang lebih terarah dalam
target peserta yang hadir.
Output Kegiatan
Kegiatan penyuluhan diharapkan memberikan wawasan terhadap petani
mengenai OPT sehingga petani dapat mengatasi permasalahan OPT di lapang dan
mendapatkan hasil panen yang lebih maksimal. Bagi mahasiswa KKN sendiri,
kegiatan ini menjadi wadah untuk belajar mengenai OPT di lapang dan
menyelaraskan apa yang terlah dipelajari di kampus dan keadaan di lapang.
2. Dokumentasi Kegiatan
15

Gambar 1. Penyuluhan 1 di Cibarengkok

Gambar 2. Penyuluhan 2 di Leuwunggarung

Gambar 3. Penyuluhan 3 di Bojongpicung


16

3.6 PENYULUHAN HIDROPONIK SKALA RUMAH TANGGA


1. Ringkasan Kegiatan

Deskripsi
Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa tanah dan menggunakan air
yang berisi larutan hara untuk pertumbuhan tanaman. Wadah yang digunakan
sebaiknya berwarna gelap untuk melindungi pertumbuhan akar. Besar wadah
harus sesuai dengan besar tanaman. Contoh wadah yang bisa digunakan yaitu
nampan plastik, ember plastik, dan lainnya. Syarat bahan yang dapat digunakan
sebagai media adalah yang bisa menyerap dan menyimpan air, ringan, tidak
mudah berjamur, mudah didapat, serta harga relatif murah.
Tujuan kegiatan
Memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal dan
memanfaatkan barang bekas.
Indikator keberhasilan
Masyarakat dapat melakukan penanaman sayuran dengan teknik
hidroponik secara mandiri dan melakukan panen hingga tanaman sayur
siap untuk dikonsumsi.
Harapan
Dari kegiatan ini warga diharapkan mampu memahami dan
mengaplikasikan di rumah baik untuk kepentingan ekonomis ataupun
sebagai sumber pangan sendiri.
Waktu, tempat dan peserta
Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran masyarakat di Desa
Bojongpicung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2019 di
halaman rumah warga dengan jumlah peserta 18 orang.
Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan ini durasi waktunya yang singkat
sehingga penyuluhan tahapan hidroponik belum dijelaskan secara detail.
Evaluasi Kegiatan
Program hidroponik mendapat respon yang baik dari masyarakat
desa Bojongpicung. Hal ini terkait dengan antusias dari masyarakat yang
hadir dalam acara tersebut dan diskusi yang berlangsung.
17

1. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Penyuluhan Hidroponik

Gambar 2. Praktik Langsung Hidroponik


18

IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan dari umpan balik masyarakat terkait program-program
KKN-T yang telah dilaksanakan di Desa Bojongpicung, Kecamatan
Bojongpicung, Kabupaten Cianjur dapat disimpulkan bahwa program
KKN-T ini cukup berhasil karena masyarakat dapat menerima,
memahami, dan ikut terlibat langsung dalam praktikprogram yang
disosialisasikan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat secara
umum sangat memberikan respon yang baik dan antusias terhadap
kegiatan dan program KKN-T IPB ini.
b. Saran
Program-program KKN-T yang telah dilaksanakan di Desa
Bojongpicung ini diharapkan dapat dilanjutkan dan adanya tindak
peninjauan ulang oleh masyarakatdan mahasiswa KKN-T pada tahun
depan, serta tambahan inovasi lain yangmembangun sehingga pengetahuan
dan pemahaman terkait program yangdisampaikan dapat memberikan
banyak manfaat dan diaplikaskan olehmasyarakat secara berkelanjutan.
19

V. LAMPIRAN

Gambar 1. Dokumentasi Presensi Penyuluhan MOL

Gambar 1. Dokumentasi Presensi Penyuluhan Vertikultur dan Hidroponik

Anda mungkin juga menyukai