DESA : BOJONGPICUNG
KECAMATAN : BOJONGPICUNG
KABUPATEN : CIANJUR
RINGKASAN
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB merupakan salah satu sarana
pembelajaran dan pengabdian masyarakat bagi mahasiswa untuk saling berbagi
ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. Kuliah Kerja Nyata Tematik ini
ditujukan agar mahasiswa dapat menemukan, menganalisis, dan membantu
menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Dengan demikian, selain dapat
menerapkan ilmu sesuai bidang profesi masing-masing mahasiswa, juga dapat
mempelajari bagaimana berinteraksi di lingkungan masyarakat
sebenarnya.Kegiatan KKN-T ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juni - 29 Juli 2019
yang bertempat di Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat. Program ini melibatkan 7 (tujuh) orang mahasiswa yang
berasal dari Fakultas Pertanian, Fakultas Ekologi Manusia, dan Sekolah
BisnisInstitut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata
Tematik (KKN-T) hingga laporan ini berhasil diselesaikan. Kegiatan ini
merupakan salah satu kegiatan kuliah dengan konsep belajar bersama masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat puluh hari di Desa Bojongpicung,
Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan tema kegiatan:
Pengembangan Potensi Pertanian Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung,
Kabupaten Cianjur
Laporan ini berisi tentang seluruh hasil kegiatan KKN-T kelompok kami
di Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Baik berupa kegiatan utama maupun kegiatan tambahan yang dilakukan di lokasi
KKN-T.
Terima kasih penyusun ucapkan kepada para dosen pembimbing lapang
dan LPPM IPB yang telah memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan KKN-T, bimbingan, fasilitas, dan penuntun selama kegiatan KKN-T ini
berlangsung. Ucapan terima kasih juga penyusun sampaikan kepada jajaran
pengurus dan pemerintahan Desa Bojongpicung serta masyarakat Desa
Bojongpicung yang juga telah memberikan pengalaman, bimbingan, ilmu,
fasilitas dan keramahan selama kegiatan ini berlangsung. Ungkapan terima kasih
juga disampaikan kepada rekan-rekan yang mendukung dan membantu dalam
pelaksanaan kegiatan, pengolahan data hingga penyelesaian laporan. Semoga
laporan ini bermanfaat.
Penyusun
iii
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
2019
Judul Kegiatan : Pengembangan Potensi Pertanian Desa
Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung,
Kabupaten Cianjur
Personal Yang Bertugas
Dosen Pembimbing : Idung Risdiyanto, S.Si, M.Sc
Lapang
Anggota
Anggota 1 : Adini Mustika Aulia (A14160073)
Anggota 2 : Dhea Triesna Putri (A24160098)
Anggota 3 : Arya Yuda Pangestu (A24160104)
Anggota 4 : Athena Ilda Novanti (A34160092)
Anggota 5 : Nisrina Raudhati Ramadhan (A44160049)
Anggota 6 : Nanda Rizky Fauziah (I34160106)
Anggota 7 : Fakhreza Aminurahman (K14160121)
Tanggal Pelaksanaan : 18 Juni 2019 – 29 Juli 2019
Kegiatan
Anggaran Biaya : Rp 1.000.000
Tempat Pelaksanaan : Desa Bojongpicung, Kecamatan
Kegiatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur
Mitra Institusi : -
DAFTAR ISI
RINGKASAN...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
iv
I. PENDAHULUAN
2.1 Kondisi Fisik, Sosial, dan Ekonomi Wilayah (Profil Desa Bojongpicung)
Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari sebelas desa di
Kecamatan Bojongpicung. Desa Bojongpicung merupakan desa yang
didominasi dengan penggunaan lahan sawah dan ladang yang besar. Desa
Bojongpicung berbatasan dengan Desa Nanggalamekar Kecamatan
Ciranjang di sebelah utara dan Desa Sukaratu di sebelah selatan, timur,
dan barat. (Sumber : data Arsip Kantor Desa Bojongpicung, 2019).
Penduduk Desa Bojongpicung tercatat dari bulan Juli 2019 dengan
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4.532 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 4.481 jiwa dengan jumlah keseluruhan sebanyak 9.013 jiwa.
Jumlah Kepala Keluarga (KK) bulan Juli 2019 terdiri dari 2123 KK. Luas
wialayah Desa Bojongpicung adalah 314,192 hektar dengan rincian luas
sawah dan lading sebesar 212,806 hektar, luas pemukiman dan perumahan
sebesar 66,806 hektar, dan luas TPU sebesar 1,3 hektar.
Mata pencaharian penduduk Desa Bojongpicung sebagian besar
adalah buruh tani karena pemilik sawah menyerahkan urusan bertani
kepada petani buruh sehingga penghasilan masyarakat tergolong sedang
karena tidak tidak signifikan pendapatan dari hasil panen dengan harga
jual yang ditetapkan tengkulak, apalagi banyak buruh tani yang bekerja
sendirian sehingga sulit bagi buruh tani untuk memperkuat potensi
pertanian di desa.
Data mata pencaharian penduduk Desa Bojongpicung tercatat
sebagai berikut, dengan jumlah (a) petani :254 orang, (b) buruh tani : 888
(c) Pedagang : 63 orang, (d) PNS : 141 orang, (e) TNI / POLRI : 20
orang, dan (g) pensiun : 483 orang. Tingkat pendidikan masyarakat desa
yakni sebagai berikut : lulusan TK sebanyak 305 orang, lulusan SD
sebanyak 1.562 orang lulusan SMP sebanyak 546 orang, lulusan SMA
sebanyak 541 orang, lulusan akademis D1-D3 sebanyak 40 orang, lulusan
sarjana sebanyak 121 orang, lulusan magister sebanyak 13 orang dan
lulusan doktoral sebanyak 4 orang. Dari hasil ini dapat terlihat jelas bahwa
tingkat pendidikan di Desa Bojongpicung cukup tinggi karena pendidikan
tertiggi dicapai adalah doktoral. (Sumber : data Arsip Kantor Desa
Bojongpicung, 2019).
1. Ringkasan Kegiatan
Deskripsi
Desa Bojongpicung merupakan salah satu desa yang didominasi
oleh lahan pertanian terutama padi. Selain menanam padi, sebagian besar
petani juga menanam pisang di pekarangan rumah ataupun di pinggiran
sawah yang hasil panennya biasanya dinikmati sendiri ataupun dijual.
Petani umumnya hanya memanfaatkan buah dan daunnya saja, sisanya
dibiarkan melapuk dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Sosialisasi dan
demo program ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai manfaat
bonggol pisang yang dapat dijadikan mol untuk mempercepat proses
pengomposan bahan organik seperti jerami sehingga dapat mengurangi
kebutuhan pupuk kimia.
Sasaran
Sasaran dari program ini adalah warga desa terutama kelompok
tani Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur
yang bertujuan memanfaatkan limbah bonggol pisang sebagai
mikroorganisme lokal (mol).
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari program ini adalah meningkatan
pemahaman masyarakat mengenai manfaat mikroorganisme lokal (mol)
dan cara pembuatannya. Indikator keberhasilan dapat diketahui dengan
melakukan survei berupa pertanyaan untuk mengetahui tingkat
pemahaman masyarakat sebelum dan sesudah sosialisasi. Sebelum
sosialisasi mayoritas petani yang hadir saat sosialisasi tidak mengetahui
apa yang dimaksud dengan mol, prosedur pembuatan mol, fungsi serta
manfaat mol. Setelah sosialisasi dilakukan, petani memiliki kemauan
untuk memanfaatkan limbah bonggol pisang sebagai mikroorganisme
lokal di lahan pertaniannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa program
yang telah dibawakan berhasil.
Harapan
Setelah sosialisasi dan demo program dijalankan diharapkan
masyarakat terutama para petani dapat memanfaatkan limbah bonggol
6
Kendala
Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan program yaitu tempat
diadakannya kegitan tidak dilakukan di Desa Bojongpicung sehingga
akses petani dari desa Bojongpicung ke BPP Bojongpicung di Desa
Hegarmanah cukup jauh. Selain itu, pelaksanaan kegiatan tidak tepat
waktu, karena banyak peserta yang datang terlambat.
Evaluasi
Berdasarkan kendala yang telah dipaparkan, sebaiknya dilakukan
sosialisasi pembuatan MOL bonggol pisang di desa Bojongpicung, tidak
hanya di BPP desa Bojongpicung.
2. Dokumentasi Kegiatan
1. Ringkasan Kegiatan
Deskripsi
Desa Bojongpicung merupakan salah satu desa yang sudah dialiri
jaringan internet, maka dari itu, untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan atau dampak negatif penggnaan internet, kami
melaksanakan kegiatan sosialisasi literasi digital. Literasi Digital adalah
kemampuan seseorang berhubungan dengan media digital baik mengakses,
memahami konten, menyebarluaskan, membuat, hingga memperbarui
media digital. Kegiatan ini berupa sosialisasi yang berupa pemaparan
materi mengenai pentingnya menghindari berita hoax, cara menghindari
berita hoax, hingga cara menulis artikel yang baik.
Sasaran
Sasaran dari program ini adalah pelajar, yakni siswa-siswi kelas 10
SMK Mitra Pasundan, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung,
Kabupaten Cianjur.
Indikator Keberhasilan
1. Siswa dapat membedakan berita yang bersifat hoax dan asli
2. Memanfaatkan internet sebagai media untuk belajar
3. Minat baca siswa pada media digital meningkat. Hal tersebut
menunjukkan bahwa program yang telah dibawakan berhasil.
Harapan
Setelah dilaksanakannya sosialisasi literasi digital, siswa dan siswi
SMK Mitra Pasundan dapat mengimplementasikan informasi dan
pengetahuan yang telah diberikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
menggunakan internet dengan bijak dan untuk jal-hal yang bermanfaat,
menghindari berita hoax, dan mengembangkan bakat menulis artikel pada
media digital.
Kendala
9
Evaluasi
Berdasarkan kendala yang telah dipaparkan maka peserta KKN-T
IPB Desa Bojongpicung sebaiknya ada telah memastikan alat yang
dibutuhkan untuk sosialiasi terlebih dahulu.
2. Dokumentasi Kegiatan
1. Ringkasan Kegiatan
Deskripi
Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman secara vertikal atau
bertingkat. Teknik ini merupakan solusi dari keterbatasan lahan atau
mengefisienkan penggunaan lahan. Berbagai material dapat digunakan seperti
bambu atau botol plastik. Tanaman yang bisa ditanam menggunakan teknik
vertikultur berupa tanaman sayur semusim seperti kangkung, bayam, sawi, selada,
kubis, dan wortel; tanaman hias dan tanaman obat-obatan .
Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah warga Desa Bojongpicung sehingga dapat
memanfaatkan keterbatasan lahan secara optimal dan memanfaatkan barang bekas
seperti botol plastik.
Indikator keberhasilan
Masyarakat dapat mengaplikasikan vertikultur di perkarangan dari tahap
penanaman hingga ke tahap perawatan tanaman.
Harapan
12
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam program ini adalah berupa diskusi
tanya jawab antar mahasiswa dan petani. Apabila pertanyaan timbal balik
telah terjawab seluruhnya, maka program ngariung tani dikatakan berhasil.
Apabila terjadi sebaliknya, maka program ini dianggap tidak berhasil.
Adapun indikator keberhasilan dalam program sosialisasi berkelanjutan,
adalah dengan memastikan petani telah mempraktikan minimal 1 program
atau seminimalnya menyiapkan apa yang telah disampaikan dari awal
pertemuan hingga akhir, pada penghujung sosialisasi. Apabila telah
dilaksanakan, maka program sosialisasi dianggap berhasil.
Harapan
Harapan dengan adanya program ini adalah, petani mampu untuk
mengantisipasi dengan cara yang baik apabila terjadi serangan hama yang
merugikan hasil panen. Program ini diharapkan sebagai penambah
wawasan agar petani mampu lebih mengenali penyakit maupun hama yang
menyerang tanaman hasil panen mereka. Maka, diharapkan pula antisipasi
maupun tindak lanjut terhadap tanaman yang terkena serangan penyakit
maupun hama dapat teratasi dengan baik.
14
Deskripsi
Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa tanah dan menggunakan air
yang berisi larutan hara untuk pertumbuhan tanaman. Wadah yang digunakan
sebaiknya berwarna gelap untuk melindungi pertumbuhan akar. Besar wadah
harus sesuai dengan besar tanaman. Contoh wadah yang bisa digunakan yaitu
nampan plastik, ember plastik, dan lainnya. Syarat bahan yang dapat digunakan
sebagai media adalah yang bisa menyerap dan menyimpan air, ringan, tidak
mudah berjamur, mudah didapat, serta harga relatif murah.
Tujuan kegiatan
Memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal dan
memanfaatkan barang bekas.
Indikator keberhasilan
Masyarakat dapat melakukan penanaman sayuran dengan teknik
hidroponik secara mandiri dan melakukan panen hingga tanaman sayur
siap untuk dikonsumsi.
Harapan
Dari kegiatan ini warga diharapkan mampu memahami dan
mengaplikasikan di rumah baik untuk kepentingan ekonomis ataupun
sebagai sumber pangan sendiri.
Waktu, tempat dan peserta
Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran masyarakat di Desa
Bojongpicung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2019 di
halaman rumah warga dengan jumlah peserta 18 orang.
Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan ini durasi waktunya yang singkat
sehingga penyuluhan tahapan hidroponik belum dijelaskan secara detail.
Evaluasi Kegiatan
Program hidroponik mendapat respon yang baik dari masyarakat
desa Bojongpicung. Hal ini terkait dengan antusias dari masyarakat yang
hadir dalam acara tersebut dan diskusi yang berlangsung.
17
1. Dokumentasi Kegiatan
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan dari umpan balik masyarakat terkait program-program
KKN-T yang telah dilaksanakan di Desa Bojongpicung, Kecamatan
Bojongpicung, Kabupaten Cianjur dapat disimpulkan bahwa program
KKN-T ini cukup berhasil karena masyarakat dapat menerima,
memahami, dan ikut terlibat langsung dalam praktikprogram yang
disosialisasikan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat secara
umum sangat memberikan respon yang baik dan antusias terhadap
kegiatan dan program KKN-T IPB ini.
b. Saran
Program-program KKN-T yang telah dilaksanakan di Desa
Bojongpicung ini diharapkan dapat dilanjutkan dan adanya tindak
peninjauan ulang oleh masyarakatdan mahasiswa KKN-T pada tahun
depan, serta tambahan inovasi lain yangmembangun sehingga pengetahuan
dan pemahaman terkait program yangdisampaikan dapat memberikan
banyak manfaat dan diaplikaskan olehmasyarakat secara berkelanjutan.
19
V. LAMPIRAN