Anda di halaman 1dari 63

i

Halaman Pengesahan
Laporan Desa

Judul Kegiatan : Meningkatkan Kreativitas Masyarakat Desa Jatirejo


Melalui Edukasi Tentang Lingkungan dan Kerajinan

Koordinator Mahasiswa :

• Nama : M. Sultan Al - Hafizh

• Nim 4311419043

• Jurusan/Fakultas : KIMIA/FMIPA

Jumlah Anggota 9

Lokasi UNNES GIAT :

a. Desa/Kelurahan : Jatirejo

b. Kecamatan : Ampelgading

c. Kota/Kabupaten : Pemalang

d. Jarak PT-Mitra : 122 KM

Pelaksanaan Kegiatan : 12 Juli


– 16 September Anggaran Kegiatan :
Luaran Kegiatan :
ii

Mengetahui, Semarang, 26 September 2022


Kepala Desa Jatirejo Koordinator Mahasiswa

Muhammad Sultan Al -
Sarwono S.E
Hafizh
NIP. 19761118200901 1 003 NIM 4311419043

Mengetahui :

Kepala Pusbang KKN Dosen Pembimbing Lapangan


LPPM UNNES UNNES GIAT 2

Drs. Henry Apriyatno, M.T.


Edi Kurniawan,S.Pd.,M.Pd.
NIP 195904091987021001
NIP 19890802220015041001
iii

RINGKASAN
Perguruan Tinggi merupakan jenjang pendidikan tertinggi, dengan pedoman yang
dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi,
sesuai dengan namanya, terdiri dari tiga bidang yang menjadi pedoman utama
dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi: pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu
upaya untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang
pengabdian kepada masyarakat (KKN). Melihat lebih dalam, KKN dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan potensi yang
ada di suatu daerah. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi
pembangunan bangsa dan negara sebagai anggota komunitas intelektual di negeri
ini. Kemajuan bidang fisik yang terus maju seiring dengan pesatnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, harus diimbangi dengan kemajuan masyarakat di
bidang non fisik. Selama ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
meninggalkan masyarakat dalam ranah non fisik. Pendidikan, kesehatan
masyarakat, dan kesejahteraan masih jauh dari persoalan klasik yang perlu
mendapat perhatian serius. Pada tahun 2022, Universitas Negeri Semarang
(UNNES) menyelenggarakan Progarm Kuliah Kerja Nyata dengan sebutan
UNNES GIAT 2 yang ditujukan untuk menumbuh kembangkan jiwa empati dan
kepeduliannya atas permasalahan-permasahalan yang terjadi di masyarakat,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Mahasiswa melaksanakan kegiatan UNNES GIAT di Desa Jatirejo Kec.
Ampelgading, Pemalang. Desa Jatirejo dipilih menjadi desa untuk kegiatan KKN
diharapkan masyarakat desa Jatirejo dapat meningkatkan potensi yang ada di
desa. Target program kerja yang direncanakan diharapkan dapat menjadikan
masyarakat desa Jatirejo yang kreatif, mandiri, inovatif dalam mengembangkan
sumber daya alam, sumber daya manusia secara baik dan efisien. Dengan
meningkatnya kualitas SDA dan SDM yang ada sehingga masyarakat dapat hidup
lebih berkualitas. Dalam pelaksanaan KKN atau UNNES GIAT 2 mahasiswa
melaksanakan program kerja yang telah terlaksana di desa Jatirejo meliputi :

Program Kerja Kelompok :


iv

1. Sosialisasi Stunting
2. Sosialisasi Rumah Layak Huni
3. Membantu Posyandu Balita dan Lansia
4. Verval SIKS – DJ Pemalang
5. Pelayanan Balai Desa Jatirejo
6. Kolaborasi Karang Taruna

Program Kerja Individu :

1. Penyuluhan Peningkatan Hukum Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah


2. Sosialisasi Biogas
3. Bimbingan Belajar (Bimbel)
4. Ekstrakurikuler Menari
5. Lomba Cerdas Cermat
6. Inovasi Makanan Daun Kelor (Churros & Puding)
7. Ecoprint
8. Peta Penggunaan Lahan Desa Jatirejo
v

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan penyertaan -Nya,
Penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Akhir UNNES GIAT 2 dengan
judul “Meningkatkan Kreativitas Masyarakat Desa Jatirejo Melalui Edukasi
Tentang Lingkungan dan Kerajinan” dengan baik. Penulis juga mengucap syukur
atas kehadiran rekan mahasiswa GIAT 2 dan Dosen Pembimbing Lapangan yang
memberikan dukungan dan bimbingannya selama program UNNES GIAT 2
berlangsung sampai akhirnya dapat terlaksana dengan baik.

Laporan akhir disusun sebagai syarat untuk mengakhiri program KKN / GIAT 2
yang terlaksana pada 12 Juli – 16 September 2022 diselenggarakan oleh
Universitas Negeri Semarang. Laporan akhir ini berisi tentang pelaksanaan
kegiatan mahasiswa selama mengikuti kegiatan Unnes Giat 2 di Desa Jatirejo,
Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang. Segala hal yang tertulis pada
laporan akhir ini benar adanya dan sesuai dengan fakta saat pelaksanaan di
lapangan tanpa mengurangi atau melebih - lebihkan.

Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Henry Apriyatno, M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan


yang telah yang telah membimbing dan memberikan dukungan pada
mahasiswa selama pelaksanaan program UNNES GIAT 2
2. Bapak Sarwono, S.E selaku PLT/Kepala Desa Jatirejo yang telah
mengizinkan mahasiswa untuk berkonstribusi di Desa Jatirejo
3. Perangkat Desa Jatirejo yang membimbing ddan mengarahkan mahasiswa
dalam melaksanakan program kerja dengan baik
4. TIM UNNES GIAT 2 Desa Jatirejo yang telah berkonstribusi, berkerja
sama, kompak dan semangat selama pelaksanaan program UNNES GIAT
2
5. Kepala Sekolah dan Staff SD 01 N Jatirejo, SD N 02 Jatirejo, SD 03
Jatirejo, MIS NU Jatirejo yang telah berbaik hati memberikan wadah bagi
mahasiwa untuk berekspresi dan melaksanakan program kerja dengan baik
vi

6. Kepala Sekolah TK Pertiwi dan PAUD NU BINA CERDAS Jatirejo yang


telah memberikan wadah bagi mahasiswa untuk melaksanakan program
kerja
7. Siswa – siswa SD 01 N Jatirejo, SD N 02 Jatirejo, SD 03 Jatirejo, MIS NU
Jatirejo yang telah berkerja sama dalam menjalankan program UNNES
GIAT 2 dengan riang dan sungguh – sungguh
8. Masyrakarat Desa Jatirejo dan Desa Kebagusan yang telah memberikan
tempat bagi mahasiswa untuk berkonstribusi di tatanan masyarakat
9. Karang Taruna Desa Jatirejo yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan
program kerja Bersama Tim UNNES GIAT 2
vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN DESA Error! Bookmark not defined.


RINGKASAN .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Potensi ........................................................................................................... 6
1.3 Masalah ......................................................................................................... 8
1.4 Strategi........................................................................................................... 8
BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM ................................................................ 9
2.1 BIDANG LINGKUNGAN ............................................................................ 9
2.2 BIDANG PENDIDIKAN ............................................................................ 12
2.3 BIDANG EKONOMI.................................................................................. 17
2.4 BIDANG GEOGRAFI ................................................................................ 20
2.5 BIDANG KEMASYARAKATAN ............................................................. 22
KESIMPULAN ..................................................................................................... 35
SARAN DAN REKOMENDASI UNNES GIAT MENDATANG ...................... 37
PENUTUP ............................................................................................................. 38
LAMPIRAN FOTO .............................................................................................. 39
LUARAN .............................................................................................................. 47
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

A. Letak Geografis Desa Jatirejo

Desa Jatirejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten


Pemalang. Desa Jatirejo. Secara astronomis terletak antara 109 ° 31, 235” BT dan
06 ° 53,724” LS dengan ketinggian + 10 mdpl.

Adapun batas – batas Desa Jatirejo yaitu :

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ujunggede, Kecamatan Ampelgading


• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kebagusan, Kecamatan Ampelgading
• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Purwoharjo, Kecamatan Comal
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pesucen, Kecamatan Petarukan

Desa Jatirejo dalam persebaran RW terdapat 10 RW. Desa Jatirejo mempunyai 40


RT yang tersebar di 3 dusun yaitu dusun Siglagah, dusun Jatingarang dan dusun

1
2

Pagilaran. Kepala dusun yang ada di Desa Jatirejo sebanyak 5 kadus yang
bertugas untuk menaungi dan memperhatikan daerah pimpinannya. Setiap kadus
menaungi 2 RW yang telah dibagi secara pemerintahan. Di desa Jatirejo terdapat
dusun yang terpisah dari dusun jatingarang dan dusun pagilaran yaitu dusun
siglagah yang dihuni oleh warga RW 09 dan RW 10.

B. Luas Wilayah

Luas wilayah di desa Jatirejo yaitu 268 km2 atau 268 hektar. Wilayah tersebut
didominasi dengan sawah dan tanah pemukiman warga. Berikut pembagian luas
wilayah desa Jatirejo :

• Sawah : 208 hektar


• Tanah pemukiman warga: 60 hektar
C. Orbitasi
• Jarak desa Jatirejo ke Kecamatan Ampelgading : 4.4 KM
• Jarak desa jatirejo ke Kabupaten Pemalang : 19 KM
• Jarak desa Jatirejo ke Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah : 117 KM
D. Sistem Pemerintahan Desa
Desa Jatirejo terletak di Kecamatan Ampelgading merupakan salah satu
kelurahan yang memiliki pemerintahan sendiri. Kepala desa Jatirejo dipimpin
oleh Sarwono,S.E selaku PLT Kepala Desa Jatirejo yang dibantu oleh unsur
pemerintahan desa meliputi Sekretaris Desa (Sekdes), Kepala Dusun, Kaur
Kesejahteraan Rakyat, dan Keuangan. Dalam pemerintahan desa didukung oleh
prasarana pemerintah desa/kelurahan berupa satu (1) balai kelurahan, satu (1)
kantor kelurahan, dan sarana prasarana lain milik pemerintah.
Jumlah Kepala keluarga di Desa Jatirejo yaitu sebanyak 1756 Kepala Keluarga
yang tersebar di 10 RW. Berikut data warga desa jatirejo berdasarkan jenis
kelamin, kepala keluarga dan angka NTCR sebagai berikut :
a. Penduduk menurut Jenis Kelamin:
• Jumlah Laki – Laki : 3032 orang
• Jumlah Perempuan : 3079 orang
3

b. Jumlah Kepala Keluarga


• WNI Laki – Laki : 1400 orang
• WNI Perempuan :356 orang
• WNA Laki – Laki :-
• WNA Perempuan :-
c. Angka NTCR
• Nikah : 35 Kejadian
• Talak : 5 Kejadian
• Cerai : 5 Kejadian
• Rujuk :-

E. Aspek Pendidikan
Pendidikan merupakan hak yang harus diterima oleh setiap insan sebagai dasar
untuk menapaki kehidupan nyata serta sebagai bekal yang utama dalam
memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat Desa Jatirejo
Kecamatan Ampelgasing, Kabupaten Pemalang memiliki latar belakang
pendidikan yang bervariatif. Adapun penjelasan aspek pendidikan dapat dilihat
dalam grafik sebagai berikut (berdasarkan data tahun 2021 semester 2) :
• Belum Sekolah : 750 orang
• Tidak Tamat SD : 461 orang
• Tamat SD/Sederajat : 1750 orang
• Tamat SLTP/Sederajat : 1250 orang
• Tamat SMA/Sederajat :1056 orang
• Tamat Akademi/Sederajat : 112 orang
• Tamat Perguruan Tinggi/Sederajat : 50 orang
• Buta Huruf : 50 orang
F. Aspek Religi
Berikut table data jumlah kepala keluarga berdasarkan aliran/agama yang
dianut warga Desa Jatirejo :
NO AGAMA JUMLAH
4

PENGANUT
1 Islam 6100 orang
2 Katolik 11 orang
3 Protestan - orang
4 Hindu - orang
5 Budha - orang
6 Penganut Aliran Kepercayaan Kepada Tuhan YME - orang

G. Aspek Kesehatan
Dalam bidang Kesehatan Desa Jatirejo mempunyai pukesmas pembantu yang
berada di dekat balai desa Jatirejo. Pukesmas pembantu buka setiap hari pukul
08.00 yang dikelola oleh dokter dan perawat pukesmas kecamatan
ampelgading secara bergantian dan dibantu oleh bidan desa. Berdasarkan data
dari bidan desa terdapat sekiatr 20 anak yang masuk dalam kategori anak
stunting. Kegiatan yang rutin dilaksanakan di Desa Jatirejo guna meningkatkan
kepedulian warga terhadao Kesehatan yaitu adanya senam rutin setiap minggu
bagi ibu ibu dan lansia. Selain itu, kegiatan rutin sebulan sekali adanya
psoyandu bagi lansia yang sangat membantu masyarakat yang sudah berumur
lanjut dalam memonitiri kesehatan dan pemberian obat. Posyandu balita
dilaksanakan dipertengahan bulan yang terbagi menjadi 6 kelompok posyandu
yang tersebar di 3 dusun dengan melibatkan kader posyandu dan dibantu oleh
bidan desa.
H. Aspek Lingkungan dan Insfasturktur
Desa Jatirejo mempunyai lahan yang luas untuk sektor pertanian. Desa jatirejo
berdekatan dengan jalan pantura sehingga mempunyai area jalan yang ramai.
Sekitar desa masih cukup asri dengan pohon pohon yang masih ditanam oleh
warganya. Disepanjang jalan pantura desa Jatirejo terbangun beberapa pabrik –
pabrik tekstil dan pabrik lain yang mampu menampung banyak pekerja.
Adapun SPBU Comal Baru yang menjadi tempat pengisisan bensin bagi warga
dan masyarakat luar. Fasilitas lain yang ada di Desa Jatirejo yaitu mempunyai
sekolah dari jenjang rendah ke tinggi yang komplit. Terdapat 2 Paud, TK
5

Pertiwi dan TK Islam Raudhatul Jannah, Sekolah dasar/sederajat sebanyak 3


sekolah meliputi SD N 01 Jatirejo, SD N 02 Jatirejo, SDN 03 Jatirejo dan MIS
NU Jatirejo, lalu jenjang menengah terdapat MTS Majelis Dakwah Islamiyah,
jenjang atas terdapat MA Nasrullah, dan juga pondok pesantren. Dengan
terpenuhinya insfrasturktur dan fasilitas di bidang pendidikan diharapkan dapat
menampung dan menjebatani anak anak desa jatirejo untuk mengambil ilmu
sesuai dengan usia masing masing. Untuk tempat ibadah desa Jatirejo
mempunyai 5 masjid. Tepat di balai desa terdapat kantor desa, balai pertemuan,
SPS/Paud, Tk, Pukesmas pembantu, mushola dan lapangan yang dapat
digunakan masyarakat setempat.
I. Aspek Ekonomi
Berdasarkan data yang diperoleh mahasiswa dari perangkat desa warga desa
Jatirejo, Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang didominasi oleh
pekerta petani, buruh, pedagang dan lain – lain sebagaimana dalam data Mata
Pencaharian Penduduk sebagai berikut :
a. Petani
• Petani Pemilik Tanah : 750 orang
• Petani Penggarap Tanah : 150 orang
• Buruh Tani : 250 orang
• Petani Penyewa Tanah : 100 orang
b. Nelayan : 50 orang
c. Pengusaha Sedang/Besar : 10 orang
d. Pengrajin/Industri Kecil : 50 orang
e. Buruh Indrustri : 250 orang
f. Buruh Bangunan : 300 orang
g. Buruh Pertambangan : 30 orang
h. Buruh Perkebunan : 100 orang
i. Perdagangan : 500 orang
j. Pengangkutan :100 orang
k. Pegawai Negeri Sipil : 35 orang
l. Peternak
6

• Sapi perah : - orang/ekor


• Sapi biasa : - orang/ekor
• Kerbau : - orang/ekor
• Domba : - orang/ekor
• Kuda : - orang/ekor
• Babi : - orang/ekor
• Ayam : 20 orang 200 ekor
• Itik : 5 orang 200 ekor
• Peternak lainnya : - orang/ekor
j. Lain – lain : 50 orang
k. TNI : 30 orang
l. POLRI : 20 orang
J. Aspek Kelompok Kemasyarakatan
Desa Jatirejo mempunyai beberapa kelompok kemsyarakatan yang aktif seperti
karang taruna, PKK, pemuda Ansor, jamaah tahlil, zakat amil laziz NU, dan
kelompok NU. Karang taruna desa Jatirejo berjumlah sekitar 40 anggota yang
telah tersusun strukrut keorganisasiannya dan aktif sampai saat ini. Pada
kelompok PKK sebanyak 80 anggota yang diwakili dari setiap RW. Kelompok
NU mempunyai anggota kisaran 30 anggita yang terdiri dari anggota muda dan
tua dengan kegiatan rutin seperti mengaji bersama dan kegiatan kegiatan yang
bernuansa islami.

1.2 Potensi
Desa Jatirejo mempunyai banyak potensi yang dspat digali oleh mahasiswa dan
bagi kesejahteraan masyarakat. Terdapat beberapa pabrik besar yang banyak
menampung warga desa Jatirejo sebagai buruh,
7

PT Rindang Jati yang berada di dusun Jatingarang merupakan pabrik yang


memproduksi kapas benang. Pabrik Candi Mekar berada di dusun siglagah
bergerak dalam bidang produksi dan pengolahan kain mori. PT Reinova Karya
Prima bergerak dibidang tekstil dalam pembuatan benang tekstile, pemintalan
benang. Pabrik Ciomas Adisatwa menjadi perusahaan yang bergerak dibidang
olahan unggas. PT dan Pabrik tersebut mempunyai potensi tinggi dalam
meningkatkan perekonomian warga desa Jatirejo. Adapun SPBU Comal baru
yang ada di Dusun Jatingarang menjadi pom bensin yang mempunyai pengunjung
banyak baik kendaraan roda dua hingga kendaraan kendaraan besar yang mengisi
bensin maupun untuk melakukan peristirahatan. Fasilitas yang ada di SPBU
Comal Baru disediakan dengan baik dan lengkap sehingga banyak
pengunjung/pembeli. Warga desa Jatirejo juga mmepunyai beberapa usaha kecil
seperti usaha pembuatan tahu, usaha es batu, pabrik tepung, rumah makan,
konveksi, usaha usus crispy. Beberapa warga juga mempunyai potensi dalam
membuat kain tenun goyor khas pemalang yang dikerjakan secara manusia yang
dikerjakan dirumah warga.
8

Selain di bidang ekonomi yang baik, Desa Jatirejo juga mengembangkan


warganya untuk melestarikan kesenian. Terdapat kesenian yang angklung yang
berkembang di RW 08, dua kelompok rabana, dan tek – tek yang ada di RW 05.

1.3 Masalah
Desa Jatirejo mempunyai saluran air depan rumah warga yang terhubung dengan
sungai Comal. Banyak warga yang masih membangun jembatan irigasi didepan
rumah yang mana ketinggiannya sering rata dengan debit air sehingga air tidak
lancer/tersendat karena adanya jembatan isiragsi depan rumah warga. Selain itu,
bertambah dengan adanya warga yang masih kurang dalam kesadaran hidup
bersih dan sehat seperti masih membuang sampah sembarang dan secara sengaja
di saluran air. Dua faktor tersebut menghambat aliran air yang hasrunya dapat
tersalurkan dengan baik. Saat air saluran berkurang, rumah warga yang dekat
dengan saluran akan bau dan warna air tidak jernih karena banyak sampah yang
terhenti ditempat. Masalah lain yaitu jalan yang sering disiram air oleh warga
karena banyaknya debu dan panasnya cuaca. Seringnya jalan disiram
mengakibatkan ketahanan jalan aspal berkurang dan mengakibatkan jalan banyak
yang berlubang khsuusnya dijalan penghubung desa. Pada kesenian yang ada di
desa Jatirejo masih kurang tergerak sehingga tidak semua kesenian tampil karena
kurangnya partisipasi dan kesibukan kelompok kesenian yang bersangkutan.

1.4 Strategi
Langkah yang dilakukan oleh mahasiswa UNNES GIAT 2 dalam mengatasi
permasalah tersebut yaitu dengan melaksanakan program kerja yang membangun
kesadaran warga agar mencegah dan mengolah sampah rumah tangga yaitu
dengan pelaksanaan sosialisasi sampah dan biogas.
BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM

2.1 BIDANG LINGKUNGAN

2.1.1 Penyuluhan Peningkatan Hukum Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah


di Desa Jatirejo Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13
Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah.

1. Deskripsi : Memberikan Penyuluhan terkait peningkatan kesadaran


hukum kepada seluruh masyarakat desa Jatirejo tentang bagaimana pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta memberikan pandangan terkait
pengolahan limbah yang baik.
2. Penanggungjawab : Meilinda Dwi Nur Setiawati
3. Tempat : SPS Desa Jatirejo
4. Peserta : Ibu – Ibu PKK Desa Jatirejo
5. Hasil : Setelah pelaksanaan penyuluhan mengenai peningkatan
kesadaran hukum masyarakat terhadap pengelolaan sampah berdampak baik
pada pemikiran masyarakat mengenai sampah/ limbah khususnya sampah
rumah tangga. Adapun selama proses pemaparan materi sosialisasi dapat
diterima dengan mudah bagi ibu ibu PKK.
6. Kendala : Terbatasnya waktu dalam menjalankan program kerja
tersebut karena adanya program lain yang harus kita jalankan selama KKN di
Desa Jatirejo yaitu SiksDJ sehingga dari hal tersebut kurangnya maksimal
dalam melaksanakan program kerja ini dan dari hal tersebut tidak sempat kita
laksanakan output yang kita inginkan atau kita kembangkan di desa Jatirejo

9
10

sendiri yaitu Bank Sampah. Dan kendala lain yaitu masyarakat desa Jatirejo
masih kurangnya kesadaran akan hukum khususnya terkait dengan pengelolaan
sampah, masih banyak masyarakat yang membuang sampah disungai
7. Solusi : Adanya regulasi desa dan sanksi yang tegas khususnya
Desa Jatirejo terkait pengelolaan sampah agar masyarakat mematuhi aturan
sehingga tidak membuang sampah sembarangan. Masyarakat diberikan
pelatihan terkait kreatifitas atau kerajinan dari sampah bekas, agar sampah
tersebut dapat kita manfaatkan menjadi barang yang dapat kita gunakan
kembali atau bahkan dapat bernilai jual.
8. Rekomendasi : Dalam pelaksanaan suatu program kerja tak luput dari
adanya kendala. Guna mengimbangi adanya kendala maka mahasiswa
memberikan solusi dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan program selanjutnya. Adapun rekomendasi yang dapat
digunakan yaitu dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ditujukan pada satu
kegiatan seperti terfokuskan pada pelaksanaan program yang sedang
dilaksanakan mahasiswa KKN sehingga baik dari Ibu – Ibu PKK maupun
mahasiswa tetap fokus pada pelaksanaan sosialisasi berlangsung.
Dikembangkan Sistem Bank Sampah, pelatihan untuk masyarakat desa Jatirejo
terkait pembuatan kerajinan dari sampah bekas atau pelatihan daur ulang
sampah, agar masyarakat desa Jatirejo memahami bahwa sampah dapat bernilai
jual, sehingga diharapkan nantinya dapat mengembangkan perekonomian
masyarakat desa Jatirejo.

2.1.2 Sosialisasi Biogas


11

1. Deskripsi : Menjelaskan kepada warga Desa Jatirejo terkait


pembuatan biogas. Tim Giat 2 memberikan contoh pembuatan bigoas dari alat
dan bahan yang muda dijumpai oleh masyarakat. Biogas merupakan gas yang
dihasilkan oleh bakteri metanogenik anareobik (bakteri penghasil gas metan)
dari proses perombakan bahan bahan organik. Contoh dari bahan organic yaitu
kotoran, limbah domestic, atau setiap limbah yang dapat diurai oleh makhluk
hidup dalam kondisi anaerobik.
2. Penanggungjawab : Muhammad Sultan Al-hafizh
3. Tempat : SPS Desa Jatirejo
4. Peserta : Ibu – Ibu PKK
5. Hasil : Hasil yang diperoleh dari kegiatan sosialiasasi biogas
yaitu diharapkan Ibu – Ibu PKK dapat menerapkan pemakaian biogas baik
skala kecil maupun besar guna mengurangi limbah sampah yang ada di sekitar
rumah. Pelaksanaan sosialisasi sampah diupayakan menjadi salah satu solusi
yang dapat digunakan bagi pendengar agar paham dan mengetahui mengenai
cara pembuatan dan manfaat adanya biogas.
6. Kendala : Kendala pada saat pelaksanaan program kerja biogas yaitu
dalam penggunaan media yang digunakan mahasiswa menggunakan media
yang sederhana yang hanya bisa digunakan dalam skala kecil. Adapun biogas
yang dibuat belum diberikan bakteri metanogenik anareobik sehingga hasil dari
biogas belum ada secara konkret.
7. Solusi : Guna mengatasi kendala pada saat sosialisasi biogas yaitu
mahasiswa berupaya memberikan pemahaman tata cara pembuatan biogas
dengan baik dan menggunakan benda konkret sebagai contoh dan acuan bagi
ibu ibu pkk agar mempunyai banyakan bagaimana pemanfaatan dan
penggunaan biogas dari limbah. Bakteri metanogenik anareobik oleh
mahasiswa dijelaskan menggunakan bahasa yang sederhana dan bagaimana
cara pemakaiannya sehingga ibu ibu mempunyai bekal ilmu apabila akan
melakukan pembuatan biogas baik skala rumahan ataupun skala kelompok.
8. Rekomendasi dari evaluasi program : Berdasarkan hasil, kendala dan
solusi yang telah ada dari mahasiswa merekomendasikan agar adanya
12

penggunaan dan pembuatan biogas dengan wadah atau skala yang lebih besar
agar biogas dapat digunakan warga lebih maksimal.

2.2 BIDANG PENDIDIKAN


2.2.1 Bimbingan Belajar

1. Deskripsi : Bimbingan belajar merupakan aktivitas belajar tambahan


yang diberikan kepada anak maupun orang desa untuk menambah
pengetahuan. Dalam program kerja ini, bimbingan belajar dilaksanakan guna
meningkatkan budaya literasi numerasi bagi anak anak SD/ MI di Desa
Jatirejo.
2. Penanggungjawab : Ana
3. Tempat : Posko UNNES GIAT 2
4. Peserta : Siswa SD/MI di Desa Jatirejo
5. Hasil : Kegiatan bimbingan belajar menjadi salah satu program
kerja yang memberikan dampak baik khususnya bagi siswa sd/mi di desa
jatirejo. Banyak siswa yang ikut serta dalam kegiatan bimbingan belajar yang
dibuka oleh mahasiswa. Adapun bagi siswa memberikan tambahan ilmu dan
peningkatan yang signifikan diranah kognitif baik dibidang literasi, numerasi
dan umum.
6. Kendala : Kendala yang ada pada program kerja bimbingan belajar
bagi siswa SD.MI yaitu hanya terlaksana pada bulan ke dua KKN dikarenakan
tidak tersedianya posko KKN yang memadai pada bulan pertama. Kendala
yang lain yaitu dalam proses mengajar siswa, yang mana setiap siswa
13

mempunyai karakter, kemampuan berpikir dan semangat belajar yang berbeda


sehingga dalam proses bimbingan belajar tidak semua siswa dapat mengikuti
proses belajar dengan baik. Untuk sasaran siswa dalam bimbingan belajar juga
kurang karena terdapat sekolah dasar yang jauh dari posko sehingga tidak
dapat ikut dalam kegiatan bimbingan belajar. Mengenai waktu bimbingan
belajar juga kurang stabil mengingat siswa sd/mi yang terkadang mmepunyai
jadwal mengaji tpq dan ekstrakulikuler di sekolah yang berbeda.
7. Solusi : Guna mengatasi kendala pada program kerja bimbingan
belajar mahasiswa gencar melaksanakan program kerja tersebut agar dapat
memaksimalkan waktu yang ada. Pada bulan ke 2 mahasiswa mentarger untuk
2 /3 kali dalam seminggu untuk pelaksanaan bimbingan belajar sehingga siswa
sd/mi dapat belajar secara maksimal. Adapun waktu yang digunakan dalam
bimbingan belajar mahasiwa menyesuaikan denganjadwal waktu luang siswa
sd/mi sehingga kegiatan dapat terlaksana. Tempat pelaksanaan bimbingan
belajar mahasiswa upayakan untuk memberikan tempat nyaman bagi adik adik
yang mengikuti bimkbingan belajar sehingga siswa mampu belajar dengan
baik. Dalam proses bimbingan belajar mahasiwa dibagi menjadi beberapa
kelompok menyesuaikan dengan siswa yang ikut bimbingan belajar. Sistem
bimbingan belajar dijadikan beberapa kelompok belajar menyesuaikan dengan
tingkat pendidikan dan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi
sehingga proses bimbingan belajar lebih intens dan efektif. Untuk mengatasi
semangat dan karakter siswa yang berbeda beda mahasiswa memberikan ice
breaking, cerita saat proses pembelajaran sehingga siswa ada waktu rehat
dalam proses pembelajara. Mahasiswa juga menyesuaikan dengan karakter
siswa agar siswa merasa bisa untuk belajar dan tidak merasa tertekan selama
mengikuti bimbingan belajar.
8. Rekomendasi : Berdasarkan hasil, kendala dan solusi yang telah ada dari
mahasiswa merekomendasikan agar adanya pengelompokkan pembelajaran,
jadi tingkat kemampuan siswa dikelompokkan supaya mahasiswa yang
mengajar lebih bisa memantau dan mengetahui perkembangan ilmu yang
dimiliki oleh siswa tersebut.
14

2.2.2 Lomba Cerdas Cermat

1. Deskripsi : Lomba Cerdas Cermat (LCC) merupakan pertandingan


ketepatan dalam menyelesaikan soal atau tugas yang diukur menggunakan
patokan waktu.
2. Penanggungjawab : Maelia Zulfa
3. Tempat : SD N 02 JATIREJO
4. Peserta : Perwakilan SD/MI Desa Jatirejo
5. Hasil : Kegiatan LCC yang diselenggarakan mahasiwa unnes giat
2 memperoleh juara 1,2,3 dengan pelaksanaan Lcc 3 babak. Siswa/I perwakilan
SD/MI mengikuti LCC secara individu. Setiap SD/MI mengrimkan perwakilan
siswa/I sebanyak 2 anak. Juara lomba LCC diberikan piala dan hadiah sebagai
apresiasi dari mahasiwa pada saat kegiatan karnaval HUT RI Ke – 77.
6. Kendala : Kendala dalam proses perlombaan cerdas cermat
tinggak SD/MI sederajat yaitu dalam koordinasi dengan sekolah yang
mana pelaksanaan lomba hanya dilakukan oleh perwakilan siswa sehingga
siswa/I lain tidak ikut dalam perlombaan. Adapun kendala lain yaitu
berupa keterlambatan siswa dalam mengikuti lomba. Siswa/I juga pada
babak ke 2 dan 3 kurang memahami soal yang tergolong masih pertanyaan
sedang (masih mencakup pembelajaran kelas tinggi). Antusias siswa
terlihat kurang ramai karena sedikitnya siswa yang ikut dan karakter
siswa/I yang mengikuti LCC yang lebih kalem dan pendiam. Ada juga
15

peserta yang terlambat dari waktu yang ditentukan panitia dan peserta
kurang menguasai materi, sehingga banyak yang tidak bisa menjawab
soal.
7. Solusi : Adanya kendala tersebut mahasiswa mengupayakan agar
kegiatan LCC tetap berjalan dengan baik. Mahasiswa berkoordinasi dengan
kepala sekolah/guru SD/MI mengenai sistematika perlombaan LCC sehingga
dari setiap sekolah sudah mempersiapkan perwakilan siswa/I yang akan
mengikuti lomba. Mahasiswa dalam perlombaan mempunyai tata tertib yang
berlaku sehingga batas keterlambatan siswa tetap diberlakukan, bagi siswa/I
yang terlambat hanya diberikan waktu tambahan 10 menit setelah siswa masuk
mengikuti LCC. Adapun pada babak 2 dan 3 sebagai babak penyisihan dan
pemilihan juara mahasiwa melakukan komunikasi dengan siswa/I agar siswa
tidak canggung dna tertekan selama mengikuti perlombaan berlangsung. Bagi
siswa yang dapat mengerjakan soal diberikan bantuan berupa peluit sehingga
mahasiwa dapat dengan mudah untuk menentukan siapa yang akan menjawab
pertanyaan.
9. Rekomendasi : Berdasarkan hasil, kendala dan solusi yang telah ada dari
mahasiswa merekomendasikan agar lomba cerdas cermat diperhatikan
kematangan acaranya dan bisa mengajak seluruh siswa SD/MI sederajat untuk
mengikuti lomba tersebut, jadi tidak hanya perwakilan siswa saja tetapi semua
siswa kelas atas dan untuk kegiatan bisa lebih dikembangkan bentuk acaranya.

2.2.3 Ekstrakurikuler Menari


16

1. Deskripsi : Pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ekstrakurikuler adalah
kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal yang dilakukan di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
Ekstrakurikuler menari dilaksanakan oelh mahasiswa dengan berkoordinasi
dengan pihak sekolah yanga da di desa Jatirejo. Yang nantinya kami akan
melatih siswi SD di Desa Jatirejo menari dan akan dipentaskan di acara puncak
festival karnaval 17 Agustus di Desa Jatirejo.
2. Penanggungjawab : Yuliana Widya Putri
3. Tempat : SD/MI di Desa Jatirejo, Balai Desa Jatirejo, Posko
UNNES GIAT 2
4. Peserta : Siswa/I SD/MI Desa Jatirejo
5. Hasil : Ekstrakurikuler menari memberikan wadah bagi siswa/I
SD/MI untuk mengembangkan potensi diri dan menjadi kegiatan bermanfaat
bagi siswa/I diwaktu luang. Ekstrakurikuler menari berdampak baik bagi
siswa/I terlihat dengan antusias para siswa/i yang mengikuti ekrtakurikuler
menari yang diadakan oleh mahasiswa. Adapun tarian yang telah diajarkan
meliputi tari candik ayu, tari rodhat, tari wonderland, tari lathi, tari manuk
dadali dan tari perjuangan. Hasil dari ekstrakurikuler menari yaitu siswa/I
diajak untuk pentas seni dalam kegiatan Karnaval HUT RI Ke – 77 di Desa
Jatirejo, kegiatan pentas seni Dusun Siglagah, dan sebagai pertunjukan saat
pelaksanaan Expo Kecamatan Ampelgading.
6. Kendala : Kendala dalam perlaksanaan ekstrakurikuler menari yaitu
keterbatasan ruang untuk belajar menari karena antusias setiap SD/MI yang ada
begitu banyak sehingga penggunaan ruang kelas cukup dirasa sempit.
Kemudian kendala lain yaitu keterbatasan dari mahasiswa yang melatih menari
sehingga dalam pelaksanaan ekstrakurikuler menari masih dominan oleh
mahasiwa yang menguasai tari.
17

7. Solusi : Guna mengatasi permasalah tersebut dari mahasiwa dan


guru sekolah berkoordinasi agar dapat menggunakan ruangan kelas untuk
pelaksanaan ekstrakurikuler menari. Siswa/I sebelum kegiatan berlangsung
diajak saling membantu untuk menata ruangan agar dapat menampung siswa/I
saat kegiatan ekstrakurikuler menari. Adanya keterbatasan pelatih tari dari
mahasiwa diusahakan bukan menjadi pengahalang dalam pelaksanaan
program,mahasiwa lain membantu dan menemani dalam pelaksanaan
ekstrakurikuler menari.
8. Rekomendasi : Berdasarkan hasil, kendala dan solusi yang telah ada dari
mahasiswa merekomendasikan agar memikirkan terlebih dahulu siapa yang
akan membantu dalam pelatihan menari dan untuk waktu serta tempat bisa
lebih ditingkatkan supaya siswa/i bisa meningkatkan skill serta bakatnya
supaya lebih baik.

2.3 BIDANG EKONOMI


2.3.1 Olahan Makanan Churros “Daun Kelor”

1. Deskripsi : Sebuah Inovasi makanan ringan berbahan dasar pastri


dough goreng. Churros dapat dibuat menggunakan bahan yang mudah
ditemukan dirumah meliputi tepung terigu, margarin, telur. Inovasi yang
dikembangkan yaitu dengan menambahkan daun kelor dalam pembuatannya.
Daun kelor sendiri mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan sehingga
cocok untuk diinovasikan pada makanan kekinian seperti churros.
18

2. Penanggungjawab : Hendrawan
3. Tempat : Expo UNNES GIAT 2, Balai Desa Losari
4. Peserta : Mahasiswa UNNES GIAT 2, Masyarakat Kecamatan
Ampelgading
5. Hasil : Program kerja olahan makanan dari daun kelor berupa
Churros menjadi salah satu inovasi yang dikembangkan mahasiswa dalam
kegiatan pencegahan stunting. Hasil akhir dari program ini yaitu pada saat
kegiatan Expo Kecamatan Ampelgading mahasiwa menjual olahan Churros
dan terjual habis oleh pengunjung. Churros yang dijual menggunakan
tambahan daun kelor sehingga mempunyai kandungan yang baik bagi tubuh.
Dalam penjualan churros mahasiswa menngunakan kemasan yang mudah
dilihat oleh masyarakat dan berhasil menarik perhatian masyarakat.
6. Kendala : Pelaksanaan program kerja olahan daun kelor “churros”
mempunyai mempunyai sedikit kendala dalam proses pembuatan dimana
mahasiswa harus mencoba terlebih dahulu menggunakan resep yang
disesuaikan agar kandungan esktrat daun kelor tetap ada dan tidak memberikan
bau pada churros yang dibuat. Selain itu, dalam proses penjualan seharusnya
dalam keadaan masih hangat namun karena keterbatasan dalam membawa alat
menuju lokasi Expo kecamatan Ampelgading.
7. Solusi : Guna mengatasi permasalahan tersebut mahasiswa
melakukan beberapa kali eksperimen untuk mencoba takaran resep yang pas
sebelum membuat churros untuk dijual. Hal ini agar rasa Churros dapat
diterima oleh lidah masyarakat umum. Dalam proses penjualan mahasiswa
sudah menjual churros dalam bentuk yang sudah dikemas sehingga lebih
efisien. Selain itu meskipun sudah dingin penjualan churros tetap laris dan
terjual habis.
8. Rekomendasi : Berdasarkan hasil, kendala dan solusi yang telah ada dari
mahasiswa merekomendasikan agar adanya pelatihan pembuatan churros juga
untuk ibu-ibu PKK karena churros merupakan salah satu makanan kekinian
yang akan disukai oleh masyarakat umum serta perlu adanya pelatihan terkait
packaging serta pemasarannya.
19

2.2.4 Ecoprint

1. Deskripsi : Sebuah teknik pewarnaan dan atau pencetakan


menggunakan bahan alami, salah satunya bahan dari tumbuhan. Teknik ini
berlawanan dengan teknik pewarnaan modern yang memanfaatkan pewarna
yang sudah diformulasi khusus. Melihat desa Jatirejo yang memiliki potensi
yang cocok untuk membuat kerajinan salah satunya ecoprint dari daun-daun
pohon jati. Pohon jati sendiri memiliki motif dan warna yang bagus sehingga
sangat cocok untuk dikreasikan menjadi kerajinan ecoprint. Inovasi Ecoprint
ini kami menggunakan kain mori.
2. Tempat : Balai Desa Jatirejo, Balai Desa Losari
3. Peserta :Warga Desa Jatirejo, Pengunjung Expo Kecamatan
Ampelgading
4. Hasil : Mahasiswa UNNES GIAT 2 menghasilkan produk
ecoprint menjadi totebag dan kain jadi berukuran 1 x 1.5 yang dapat dijadikan
taplak meja. Hasil ecoprint yang dibuat mahasiswa ditampilakan saat kegiatan
karnaval HUT RI Ke – 77 di balai desa Jatirejo yang juga mahasiswa ajarkan
pada pengunjung/warga desa sehingga mempunyai pengalaaman dan wawasan
mengenai ecoprint. Selain itu, ecopritn juga dipamerkan di kegiatan expo
kecamatan ampelgading.
20

5. Kendala : dalam proses pembuatan ecoprint mahasiswa harus


menyesuaikan kain dan daun daun yang akan dijadikan ecoprint karena tidak
semua daun atau Bungan dapat memberikan warna yang bagus pada kain.
Proses pembuatan ecoprint juga mahasiswa harus mencoba beberapa Teknik
seperti Teknik rebus dan pukul. Pada Teknik rebus mmebutuhkan waktu yang
relative lama sedangkan dengan Teknik pukul harus dengan sabar dan tidak
tergesa – gesa agar kain tetap utuh, tidak koyak saat dipukul.
6. Solusi : Guna mengatasi kendala dalam proses pembuatan ecoprint
mahasiswa melakukan percobaan dengan kain percobaan sehingga
mempunyai sampel dari kedua teknik dan dari beberapa daun/bunga untuk di
coba. Ecoprint Teknik pukul lebih dipilih mahasiswa karena memberikan
warna lebih pekat, hemat dan lebih mudah.
7. Rekomendasi : Berdasarkan hasil, kendala dan solusi yang telah ada dari
mahasiswa merekomendasikan agar adanya pelatihan pembuatan ecoprint
kepada ibu-ibu PKK karena pembuatan ecoprint ini sangat mudah dan tidak
terlalu memakan waktu yang lama serta ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan
serta mengetahui kegunaan tumbuhan/tanaman yang ada di sekitar mereka
namun perlu dijelaskan juga bahwa tidak semua tanaman dapat diaplikasikan
pada ecoprint.

2.4 BIDANG GEOGRAFI


2.4.1 Peta Penggunaan Lahan
21

1. Deskripsi : merupakan sebuah peta yang berisi tentang hasil dari


penilaian terhadap sebuah lahan dengan melihat potensinya. Peta penggunaan
lahan ialah suatu proses yang berkelanjutan dalam pemanfaatan lahan bagi
maksud pembangunan secara optimal dan efisien. Peta yang dibuat oleh
mahasiswa ditujukan untuk penggunaan lahan di Desa Jatirejo.
2. Penanggungjawab : Marcellinho Victory Sa’ya
3. Tempat : Posko UNNES GIAT 2
4. Peserta : Ditujukan bagi Perangkat Desa Jatirejo
5. Hasil : Peta penggunaan lahan diberikan pada perangkat desa
berupa softfile dan juga hasil cetak, Adapun dalam peta penggunaan lahan
diberikan petunjuk skala 1:12.000; legenda untuk mempermudah mengenal
lahan yang digunakan meliputi tanda jalan setapak, jalan lain, sungai satu garis,
bangunan, ladang, sawah, jalan lokal, sungai, pemukiman dan perkebunan;
system koordinat WGS 1984 UTM Zone 49 S; Projection Transverse Mercator;
datum WGS 1984; Unit meters yang bersumber pada DEM SRTM, SHP
Indonesia, SHP Kabupaten Pemalang. Hasil peta penggunaan lahan diharapkan
menjadi petunjuk bagi perangkat desa dan masyarakat dalam mengenal dan
memahami lahan yang ada dan yang digunakan di desa Jatirejo. Bentuk cetak
peta diberikan pada perwakilan perangkat desa yaitu kepada Pak Sarwono,S.E
selaku PLT Kepala Desa Jatirejo.

6. Kendala : Dalam mengerjakan program kerja ini kendala ada pada


dalam proses pembuatan peta yang cukup memakan waktu dan ketelitian dalam
22

pembuatannya. Karena pembuatan peta membutuhkan pengetahuan dan


keterampilan di bidangnya sehingga tidak semua mahasiwa dapat membantu
dalam proses program kerja khususnya saat membuat peta.
7. Solusi : Guna mengatasi permasalah tersebut mahasiwa inisiatif
untuk membagi tugas dengan sebagian mahasiswa diskusi dan konsultasi
dengan perangkat desa untuk pembuatan peta penggunaan lahan. Dalam
pembuatan peta, dibuat oleh Tim mahasiswa jurusan Geografi sehingga untuk
membuat peta penggunaan lahan dapat terlaksana dengan baik.
8. Rekomendasi : Berdasarkan hasil, kendala dan solusi yang telah ada dari
mahasiswa merekomendasikan agar pembuatan peta penggunaan lahan
dibantu dengan beberapa mahasiswa yang berasal dari jurusan yang sama
supaya hasilnya lebih maksimal dan tidak memakan waktu terlalu banyak.

2.5 BIDANG KEMASYARAKATAN

2.5.1 Kolaborasi Bersama Karang Taruna

A. Lomba Bulu Tangkis

1. Deskripsi : Lomba Bulu Tangkis merupakan sebuah acara yang


diadakan oleh Karang Taruna Jatimulyo Desa Jatirejo, lomba ini kerap
diadakan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia. Lomba
ini diikuti oleh berbagai warga pada tiap RW. Mahasiswa/i kkn diminta untuk
23

menjadi wasit, dan panitia dalam acara tersebut. Lomba terlaksana selama 4
hari.
2. Tempat : RW 8 Desa Jatirejo
3. Peserta : Mahasiswa dan warga Desa Jatirejo (Perwakilan setiap
RW)
4. Hasil : Lomba berjalan dengan meriah dan masing-masing RW
mengirimkan delegasinya. Lomba dilaksanakan setiap malam dan selesai tepat
pukul 24.00 WIB.
5. Kendala : Pada lomba ini tidak mengalami kendala namun hanya
pernah mengalami kendala di cuaca. Pada tahap semifinal, pertandingan
sempat diundur karena cuaca yang sangat tidak mendukung dan diganti dengan
esok harinya.
6. Solusi : Akibat kendala yang ada, panitia lomba bulu tangkis
akhirnya mengganti waktu pertandingan di esok harinya dengan waktu yang
sama yaitu pukul 21.00 WIB
7. Rekomendasi : Untuk menghindari kendala yang ada, dapat diupayakan
dengan memilih opsi lain terkait tempatnya yaitu di gor atau di tempat yang
tertutup sehingga angin dan cuaca tidak berpengaruh terhadap pertandingan

B. Karnaval HUT RI Ke – 77
24

1. Deskripsi : Karnaval merupakan kegiatan pawai yang dilakukan oleh


sekelompok atau banyak masyarakat yang mengetengahkan bermacam corak
hal menarik yang diperayakan. Kegiatan karnaval HUT RI Ke – 77 Desa
Jatirejo melaksanakan karnaval yang diikuti setiap perwakilan RW kisaran 20
orang keatas dengan mengusung tema pahlawan, religi, profesi dan seni
budaya.
2. Tempat : Balai Desa dan Jalan Pemukiman Warga Desa Jatirejo
3. Peserta : Mahasiswa, Warga Desa Jatirejo
4. Hasil : Karnaval yang diselenggarakan pada tanggal 21 Agustus
2022 menjadi punvak kegiatan lomba lomba perayaan HUT RI Ke – 77 di
Desa Jatirejo. Dengan acara Karnaval ini, masyarakat antusias dan saling
mengekspresikan diri setelah beberapa tahun sudah tidak terlaksana perayaan
besar. Adanya kolaborasi mahasiswa UNNES GIAT 2 bersama karang taruna
membuat acara karnaval dapat berjalan dengan baik dan sukses. Acara
karnaval dapat di nikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
5. Kendala : Perayaan Karnaval menjadi program kerja besar yang
mana banyak melibatkan warga dan kelompok organisasi desa. Kendala yaitu
dalam proses rapat membutuhkan waktu lama karena tidak tepatnya warga
dalam mengikuti rapat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pada hari
pelaksanaan sedikit kendala dalam proses penertiban warga karena banyaknya
antusias warga dalam mengikuti kegiatan karnaval.
6. Solusi : Panitia karnaval meminta bantuan kepada Linmas
(Perlindungan Masyarakat) atau hansip untuk membantu menertibkan semua
warga ketika acara dilaksanakan.
7. Rekomendasi : Timeline karnaval bisa dipertimbangkan kembali karena
antusia warga dalam mengikuti kegiatan karnaval sangat mempengaruhi proses
penertibannya. Dan kedepannya karnaval desa juga bisa ditayangkan melalui
live media sosial sehingga warga desa yang sedang merantau tetap bisa
menyaksikan kemeriahan acara di desa tersebut.
25

2.5.2 Kolaborasi Dengan Warga

A. Posyandu Balita dan Lansia

1. Deskripsi : Posyandu Balita dan Lansia merupakan jenis pelayanan


kepada anak dan lansia berupa penimbangan untuk memantau pertumbuhan
anak dan lansia. Posyandu balita sendiri memiliki tujuan yaitu untuk
menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil),
melahirkan dan nifas, membudayakan NKBS, meningkatkan peran serta
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan
lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Sedangkan tujuan dari posyandu lansia adalah mendekatkan pelayanan dan
meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan
disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
2. Tempat : Balai Desa dan Pemukiman Warga Desa Jatirejo
3. Peserta : Balita dan Lansia Desa Jatirejo
4. Hasil : Kegiatan membantu pelaksanaan Posyandu rutin bagi
balita dan Lansia desa Jatirejo memberikan dampak yang baik. Dengan adanya
mahasiswa pihak kader posyandu dan bidan desa dalam menjalankan tugas
26

lebih cepat dan efisien waktu. Selain itu, dengan mengikuti posyandu
mahasiswa juga lebih mengenal warga dan ikut andil dalam kegiatan
masyarakat yaitu posyandu. Kegiatan posyandu dengan melibatkan mahasiswa
untuk membantu pelaksanaan memberikan dorongan bagi siswa untuk
meningkatkan empati dan mengentahui jumlah data balita dan lansia yang ada
di Desa Jatirejo.
5. Kendala : Dalam pelaksanaan program membantu posyandu pada
balita yaitu banyaknya balita yang ada di desa Jatirejo sehingga mahasiswa dan
juga kader posyandu harus tanggap dalam pelaksanaan posyandu berlangsung.
Selain itu, tak jarang anak balita enggan dan takut saat akan posyandu baik
anngis ataupun merajuk. Hal tersebut sering membuat anak anak yang lain juga
ikut menangis. Selain itu, masih ada ibu ibu yang mempunyai anak usia balita
takut untuk anaknya mengikuti balita khususnya saat pelaksaan BIAN yang
mana anak harus disuntuik. Banyak pula anak balita yang data posyandunya
sudah beberapa bulan tidak ikut posyandu sehingga Kesehatan dan
pertumbuhan anak tidak terdata / terpantau dengan baik. Kendala yang ada saat
posyandu lansia yaitu kurangnya teratur warga dalam mengikuti posyandu,
masih banyak warga yang meneyrobot antrian saat pelaksanaan posyandu.
Terkadang warga lansia juga lupa untuk memakai masker dan membawa tanda
pengenal sehingga membuat kader posyandu harys mendata ulang lansia.
Adanya pergantian kader posyandu di desa Jatirejo juga sedikit menghambat
karena masih belum terampil dalam mendata dan juga mengenal balita ataupun
lansia yang akan ikut posyandu.
6. Solusi : Berdasarkan kendala yang ada, mahasiswa dan kader
posyandu setiap akan melaksanakan posyandu balita dan lansia koordinasi
menggunakan whatsapp dan juga saat pertemuan di posyandu. Mahasiswa
datang lebih awal saat pelaksanaan posyandu untuk menata dan mnegatur ibu
ibu posyandu balita dan juga posyandu lansia. Mahasiswa menyesuaikan diri
saat proses posyandu membantu kader posyandu apa saja yang perlu dibantu
mahasiswa. Saat pelaksanaan posyandu balita mahasiswa berupaya untuk
memberikan keceriaan bagi anak anak yang akan posyandu, selain itu anak
27

anak juga diberikan balon sebagai uoaya untuk membujuk anak agar mau iku
posyandu. Posyandu lansia, mahasiswa membantu warga agar lebih tertib
dengan cara memberikan karcis angka agar warga lebih teratur dan
memberikan arahan untuk sesuai dengan langkah/proses posyandu
berlangsung.
7. Rekomendasi : Berdasarkan hasil, kendala dan solusi yang telah ada dari
mahasiswa merekomendasikan agar kader posyandu balita dan lansia lebih
diberikan pelatihan dan arahan agar lebih terampil dalam melayani balita dan
warga lansia. Mahasiswa lebih aktif dalam membantu pelaksanaan posyandu
dan membuat inovasi baru saat pelaksanaan posyandu baik posyandu balita dan
juga posyandu lansia.

B. MENGAJAR PAUD

1. Deskripsi : Pendidikan anak usia dini yang disebut juga PAUD adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia lahir sampai dengan
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak siap
memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini datang sebelum
pendidikan dasar. Mahasiwa UNNES GIAT 2 menjaalankan program kerja
membantu mengajar/bimbingan belajar bagi anak anak PAUD.
2. Tempat : KB NU Muslimat Desa Jatirejo
28

3. Peserta : Anak-anak usia PAUD Desa Jatirejo


4. Hasil : Kegiatan mengajar PAUD dilaksanakan oleh mahasiswa
setiap kamis, jumat dan sabtu. Mahasiswa dibagi sesuai dengan piketnya dan
sisanya melaksanakan piket di balai desa. Di PAUD, mahasiswa memberikan
permainan berupa senam, menyanyi, menonton film kartun omar dan hana
serta memberikan pengajaran mewarnai untuk meningkatkan motorik anak.
Pada kegiatan ini berjalan dengan sangat baik karena anak-anak bisa mengenal
lebih banyak lagu anak-anak yang saat ini sudah mulai tergantikan dengan
lagu lain. Anak-anak juga sangat berantuasias ketika diajar oleh mahasiswa/i
KKN.
5. Kendala : Terbatasnya pengajar dan terlalu banyaknya siswa
membuat guru dan mahasiswa/i KKN sedikit kesulitan dalam menyikapi sikap
anak-anak yang masih sering ingin dimanja dan ditunggu. Anak anak usia
PAUD masih sering bermain dan sulit untuk dikontrol.
6. Solusi : Guna mengatasi permasalah tersebut mahasiwa
bekerjasama dalam mengajak siswa untuk bermain dan belajar mewarnai serta
menyusun balok supaya siswa tidak merasa terkucilkan dan lebih semangat
dalam belajarnya. Dalam mengatasi anak anak yang katif bermain saat
pembelajaran mahasiswa lebih memonitoring anak supaya bermain tetap
dalam keadaan aman dan diajak untuk ikut belajar Bersama anak anak yang
lain. Di usia PAUD memang masih mempunyai dunia sendiri, sehingga dari
mahasiswa dan guru PAUD mengajari anak anak dengan bahasa yang halus
dan lebih pada pendekatan pada anak agar lebih merasa nyaman.
7. Rekomendasi : Berdasarkan hasil, kendala dan solusi yang telah ada dari
mahasiswa merekomendasikan agar mahasiswa lebih dapat beradapatasi
dengan kaarkter anak anak Paud yang masih sering bermain. Selain itu,
pentingnya koordinasi dengan guru PAUD setempat dalam proses mengajar
agar dapat berjalan lebih baik selama proses pembelajaran.

C. MENGAJAR TK
29

1. Deskripsi : Taman kanak-kanak (TK) adalah jenjang pendidikan anak


usia dini (PAUD) berupa pendidikan formal untuk anak usia 6 tahun ke
bawah. Kurikulum TK menekankan pada pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak
agar siap memasuki sekolah menengah. Siswa di taman kanak-kanak diberi
kesempatan untuk belajar dan diberikan kurikulum pembelajaran yang sesuai
dengan usia di setiap jenjangnya. Agama, budaya, berhitung, membaca
(mengetahui huruf dan ejaan), menyanyi, bersosialisasi dengan keluarga dan
teman, dan berbagai keterampilan lainnya diajarkan kepada siswa.
Mahasiswa/i kkn mengisi kegiatan mengajar di TK selama 2x dalam
seminggu.
2. Tempat : TK Pertiwi Desa Jatirejo
3. Peserta : Anak-anak Desa Jatirejo
4. Hasil : Kegiatan mengajar TK dilaksanakan oleh mahasiswa
setiap selasa. Mahasiswa dibagi sesuai dengan piketnya dan sisanya
melaksanakan piket di balai desa. Di TK, mahasiswa memberikan permainan
berupa senam, menyanyi, menonton film kartun omar dan hana serta
memberikan pengajaran mewarnai untuk meningkatkan motorik anak. Pada
kegiatan ini berjalan dengan sangat baik karena anak-anak bisa mengenal
lebih banyak lagu anak-anak yang saat ini sudah mulai tergantikan dengan
lagu lain. Anak-anak juga sangat berantuasias ketika diajar oleh mahasiswa/i
KKN.
5. Kendala : Terbatasnya pengajar dan terlalu banyaknya siswa
membuat guru dan mahasiswa/i KKN sedikit kesulitan dalam menyikapi sikap
30

anak-anak yang masih susah diatur serta karakter anak yang berbeda-beda
pula mahasiswa/i masih kesulitan untuk memahaminya.
6. Solusi : Guna mengatasi kendala dalam membantu mengajar anak
anak di TK, mahasiswa lebih sering untuk berkoordinasi dengan guru TK
khususnya dalam cara untuk mengajari anak anak dan juga materi yang
sedang/akan diajarkan. Mahasiswa sebelum kegiatan membantu mengajar
membuat rundown atau kasaran rpp sehingga pelaksanaan mengajar lebih
terarah. Dengan pembelajaran yang terarah mengurangi anak anak untuk
gaduh dikelas. Adanya perbedaan karakter antar anak, mahasiswa adaptasi dan
menyesuiakan dengan kemauan anak selama tidak melenceng dalam proses
pembelajaran. Adanya ice breaking,jam istirahat juga digunakan oleh
mahasiswa agar lebih dapat dekat dan memahami anatar karakter/sifat anak
anak TK.
7. Rekomendasi : Mahasiswa dalam membantu mengajar di TK lebih aktif
untuk adaptasi dengan lingkungan mengajar khususnya bagi anak anak.
Adanya perbedaan jurusan/prodi mahasiswa yang bukan basic di pendidikan
lebih aktif untuk belajar mengisi pembelajaran berlangsung agar lebih dekat
dengan anak anak dan mengenal dunia pendidikan.

D. VERVAL SIKS DJ

1. Deskripsi : Verval SIKS DJ merupakan salah satu tugas yang


diberikan oleh pihak pemerintahan Kabupaten Pemalang guna menyelesaikan
31

administrasi dan pemonitoringan lebih lanjut bagi warga desa yang ada di
Kabupaten Pemalang yang layak untuk disensus. Mahasiswa melaksanakan
kegiatan Verval SIKS DJ sesuai dengan data yang ada dari desa masing
masing yang kemudian diolah dan melakukan sensus secara berkala dengan
target waktu dan ketuntasan verval. Desa Jatirejo menjadi salah satu desa yang
masih rendah dalam pelaksanaan SIKS DJ.
2. Tempat : Desa Jatirejo
3. Peserta : Warga yang terdaftar dalam SIKS DJ
4. Hasil : Pelaksanaan verval SIKS DJ Desa Jatirejo yang telah
dilaksanakan oleh mahasiswa GIAT 2 mendapatkan targer yang baik yang
mana sebelumnya di desa Jatirejo masih tergolong rendah yaitu 3% dari
jumlah kepala rumah tangga (KRT) sebanyak 893. Mahasiswa memperoleh
97.87 % setelah melaksanakan program verval selama kurang lebih 3 minggu
pelaksanaan. Dengan adanya mahasiswa UNNES GIAT 2 pihak desa terbantu
secara administrasi.
5. Kendala : Dalam pelaksanaan Verval SIKS DJ di Desa Jatirejo
masih kurangnya koordinasi dan bimbingan dari perangkat desa khususnya
dalam pembagian wilayah verval dan guide yang membantu mahasiswa dalam
mencari rumah yang akan di verval. Tidak jarang mahasiswa harus verval
sendiri dan bertanya pada warga hal tersebut memakan waktu dan tidak
efisien. Selain itu, adanya penolakan warga untuk di verval juga menghambat
pelaksanaan verval. Ketidaksiapan warga dalam memberikan informasi data
pada mahasiswa juga menjadi salah satu faktor kegiatan verval menjadi
kurang efisien. Adanya verval SIKS DJ yang harus ditarget dari pihak
kecamatan dan desa juga menghambat program kerja yang semestinya dapat
terlaksana namun harus ditunda guna menyelesaikan program tersebut.
Kurangnya perhatian dari pihak desa sedikit membuat mahasiswa jenuh dalam
pelaksanaan verval SIKS DJ.Berdasarkan data yang ada tidak semua warga
seharusnya layak untuk di verval dan ada pula warga yang miskin tidak masuk
pada data KRT, ada pula bagi rt setempat yang meminta warganya untuk di
32

verval sehingga mahasiswa harus ekstra dalam mendata warga untuk di


verval.
6. Solusi : Guna mengatasi permasalah dalam kegiatan verval SIKS DJ
kelompok mahasiswa UNNES GIAT 2 dalam menjalankan program yaitu
dengan cara berkelompok yang mana dibagi menjadi 4 kelompok dasri total
jumlah anggota 9. Hal ini dapat mengatasi rasa jenuh dan lebih mudah
berkoordinasi dalam mencari rumah warga yang akan di verval. Selain itu,
dalam pengisisan data warga juga lebih efisien waktu karena dalam satu
kelompok dapat membagi pengisian data yang diperlukan. Selain itu,
mahasiswa berinisiatif untuk bertanya dan meminta bantuan dari perangkat
desa atau rt /rw dan warga setempat bila tidak mengetahui rumah warga yang
akan di verval. Setiap kelompok mentarget setiap hari jumlah rumah yang
harus didatangi agar tidak terlalu banyak memakan waktu di program SIKS
DJ. Dalam mengatasi warga yang kurang siap dalam verval mahasiwa
memberikan informasi terlebih dahulu mengenai program SIKS DJ yang
merupakan program wajib dari Kabupaten Pemalang. Bagi warga yang
memang layak untuk di verval namun tidak terdata di system SIKS DJ
mahasiswa dan perangkat desa koordinasi dan berkesepatakan untuk di data
supaya dapat mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Rekomendasi : Kegiatan verval SIKS DJ dapat dioptimalisasi dengan adanya


kemampuan dari perangkat desa dan warga yang diberikan pelatihan. Dengan
adanya warga/kader yang di berikan pelatihan verval diharapkan desa Jatirejo
dapat melaksanakan verval sendiri dan lebih memproduktifkan warganya. Dengan
demikian, verval yang dilaksanakan lebih optimal dan diharapkan sesuai dengan
kriteria yang berlaku. Kegiatan SIKS DJ alangkah baiknya juga diberitahukan
bagi warga agar saat mahasiswa/pensensus datang data yang diperlukan untuk
verval sudah disiapkan sehingga lebih efisien waktu. Perangkat desa Bersama
RT/RW mengecek ulang data yang semestinya layak dan tidak layak untuk di
verval.
33

E. Sosialisasi Stunting Dan Pengenalan Makanan Sehat Tambahan Untuk Ibu


Hamil Dan Balita

1. Deskripsi : Memberikan sosialisasi terkait stunting serta


pengenalan makanan sehat tambahan kepada seluruh ibu hamil dan balita di
Desa Jatirejo tentang bagaimana pentingnya mengetahui cara pencegahan
penyakit stunting dengan memberikan makanan sehat tambahan sebagai
pelengkap nutrisi bagi ibu hamil dan balita di Desa Jatirejo. Makanan sehat
tersebut berasal dari daun kelor, alasan memilih kelor adalah karena kelor
kaya akan nutrisi yang dapat membantu tubuh supaya tumbuh dengan baik
dan kelor juga dijuluki sebagai tanaman sejuta manfaat.
2. Penanggungjawab : Nova Eka Rahmawati
3. Tempat : SDN 3 Jatirejo
4. Peserta : Ibu Hamil dan Balita Desa Jatirejo
5. Hasil : Setelah pelaksanaan sosialisasi mengenai stunting
dan makanan sehat tambahan dari daun kelor memberikan dampak yang
baik pada pemikiran masyarakat mengenai penyakit stunting yang dapat
memicu kematian. Adapun selama proses pemaparan materi sosialisasi dan
makanan sehat tambahan dapat diterima dengan baik oleh para balita dan
ibu-ibu hamil.
6. Kendala : Pelaksanaan sosialisasi stunting dan inovasi
makanan sehat tambahan untuk ibu hamil dan balita mempunyai kendala
dimana pada saat sosialisasi yang mentarget ibu – ibu hamil dan balita
34

datang lebih awal ketika persiapan dari mahasiswa belum matang dan
sound system belum dipersiapkan.
7. Solusi : Guna mengatasi permasalah tersebut mahasiswa
mengambil langkah dengan segera menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
dan meminta para ibu hamil serta balita untuk duduk terlebih dahulu
sembari peralatan dipersiapkan. Sehingga ibu-ibu tetap dapat melanjutkan
kegiatan sosialisasi dengan baik.
8. Rekomendasi : Dalam pelaksanaan suatu program kerja tak luput
dari adanya kendala. Guna mengimbangi adanya kendala maka mahasiswa
memberikan solusi dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan program selanjutnya. Adapun rekomendasi yang dapat
digunakan yaitu dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ditujukan pada satu
kegiatan seperti terfokuskan pada pelaksanaan program yang sedang
dilaksanakan mahasiswa KKN sehingga baik dari ibu-ibu hamil maupun
mahasiswa tetap fokus pada pelaksanaan sosialisasi berlangsung.
KESIMPULAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES yang juga dikenal dengan UNNES GIAT
merupakan program KKN yang berbeda dari biasanya dimana pada umumnya
Kuliah Kerja Nyata (KKN) hanya berlangsung selama 40 hari, namun kini
dilaksanakan selama 2 bulan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau UNNES GIAT
merupakan wadah dimana mahasiswa dapat belajar bagaimana hidup dan
mengabdi di masyarakat. Diharapkan melalui program ini mahasiswa mampu
berperan dan berpartisipasi aktif di masyarakat, karena di masyarakat bukan hanya
ilmu yang perlu diterapkan, tetapi juga bagaimana mahasiswa berintegrasi dengan
masyarakat.

Program GIAT UNNES di Desa Jatirejo, Ampelgading, Kab. Pemalang yang


dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan dari tanggal 16 Juli sampai dengan 16
September 2022 merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan antara
koordinator dan pelaksana. Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan
yang telah dilakukan:

1. Meskipun ada beberapa kendala, semua program dapat dilaksanakan dengan


sukses dan lancar. Kegiatan program kelompok berlangsung pada pagi, siang,
dan malam hari, ada juga yang berlangsung di luar waktu tersebut. Diharapkan
dengan dilaksanakannya program-program tersebut dapat bermanfaat bagi
warga Desa Jatirejo.
2. Pelaksanaan program ini tidak lepas dari kerjasama dan kerjasama masyarakat
antar mahasiswa peserta GIAT di Desa Jatirejo. Oleh karena itu, agar dapat
dilaksanakan, mahasiswa GIAT harus mampu hidup bermasyarakat dan
memahami realitas masyarakat dengan menerapkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilannya.
3. Mahasiswa GIAT diharapkan dapat memanfaatkan pendidikan perguruan
tinggi mereka dengan menjadi sukarelawan di komunitasnya. Sehingga
mereka dapat menyelidiki dan berkontribusi pada penyelesaian masalah sosial

35
36

4. Keberhasilan program GIAT pada akhirnya akan memberikan manfaat


bersama bagi mahasiswa dan masyarakat. Manfaatnya bagi siswa antara lain
meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar baik di masyarakat dan
memperluas wawasan pemikiran, serta kemampuan melatih aktivitas siswa
dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Sedangkan bagi masyarakat untuk meningkatkan semangat kerja keras,
keinginan untuk maju, sikap mental positif, dan pola pikir kritis yang pada
gilirannya dapat mengembangkan pengembangan diri dan lingkungan.

Dengan semangat masyarakat, mendampingi mahasiswa GIAT dalam belajar


bersosialisasi dengan warga masyarakat, belajar bersikap dan beradaptasi dengan
orang lain sesuai dengan norma yang berlaku. Selain itu, peran serta masyarakat
turut membantu kelancaran pelaksanaan GIAT.
SARAN DAN REKOMENDASI UNNES GIAT MENDATANG

1. Bagi Warga Desa Jatirejo, Ampelgading, Pemalang


a. Dapat menyempurnakan program mahasiswa GIAT yang belum sesuai
dan melanjutkan program yang berkelanjutan.
b. Semua program yang telah dilaksanakan mahasiswa GIAT semoga dapat
diteruskan dan dikembangkan serta dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat setempat.
c. Organisasi/Kelompok kemasyarakatan lebih aktif dan kompak dalam
meningkatkan produktivitas
2. Bagi Mahasiswa UNNES GIAT Berikutnya
a. Diharapkan mahasiswa UNNES GIAT telah siap menghadapi
permasalahan di lokasi GIAT yang bersifat individu maupun kelompok.
b. Mengenal situasi dan kondisi lokasi pelaksanaan GIAT guna menggali
potensi yang ada baik sumber daya alam dan sumber daya manusia
c. Ketersiapan keterampilan serta perencanaan yang lebih matang dan
terprogram dengan baik sebelum terlaksananya GIAT serta lebih sering
untuk melakukan koordinasi dengan peserta lain dalam satu kelompok
dengan warga atau aparat pemerintah setempat.
d. Menjadikan segala hal yang dilakukan selama GIAT sebagai bekal dalam
pembelajaran hidup bermasyarakat

37
PENUTUP
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan KKN UNNES
GIAT 2 ini. Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari arahan
dan bantuan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Henry Apriyatno, M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah yang telah membimbing dan memberikan dukungan pada mahasiswa
selama pelaksanaan program UNNES GIAT 2
2. Bapak Sarwono, S.E selaku PLT/Kepala Desa Jatirejo yang telah mengizinkan
mahasiswa untuk berkonstribusi di Desa Jatirejo
3. Perangkat Desa Jatirejo yang membimbing ddan mengarahkan mahasiswa
dalam melaksanakan program kerja dengan baik
4. TIM UNNES GIAT 2 Desa Jatirejo yang telah berkonstribusi, berkerja sama,
kompak dan semangat selama pelaksanaan program UNNES GIAT 2
5. Kepala Sekolah dan Staff SD 01 N Jatirejo, SD N 02 Jatirejo, SD 03 Jatirejo,
MIS NU Jatirejo yang telah berbaik hati memberikan wadah bagi mahasiwa
untuk berekspresi dan melaksanakan program kerja dengan baik
6. Kepala Sekolah TK Pertiwi dan PAUD NU BINA CERDAS Jatirejo yang
telah memberikan wadah bagi mahasiswa untuk melaksanakan program kerja
7. Siswa/siswi SD 01 N Jatirejo, SD N 02 Jatirejo, SD 03 Jatirejo, MIS NU
Jatirejo yang telah berkerja sama dalam menjalankan program UNNES GIAT
2 dengan riang dan sungguh – sungguh
8. Masyrakarat Desa Jatirejo dan Desa Kebagusan yang telah memberikan
tempat bagi mahasiswa untuk berkonstribusi di tatanan masyarakat
9. Karang Taruna Desa Jatirejo yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan
program kerja Bersama Tim UNNES GIAT

38
LAMPIRAN FOTO
Berikut adalah dokumentasi dari kegiatan-kegiatan selama pelaksanaan UNNES
GIAT :

Nama Kegiatan Dokumentasi


Sosialisasi Stunting dan
Inovasi Olahan Makanan
Stunting

Lomba Bulutangkis
“Kolaborasi Karang
Taruna”

Perpisahan dengan

39
40

perangkat Desa Jatirejo

Sosialisasi Sampah,
Biogas dan Simperum
“Rumah Tak Layak Huni”

Pentas Seni tari tradisional


di Expo Kecataman
Ampelgading

Ecoprint
41

Pameran Expo Kecamatan


Ampelgading

Posyandu Balita

Membantu Pelayanan
Balai Desa Jatirejo

Pembuatan dan Menghias


Gapura RW 07 Desa
42

Jatirejo

Ekstrakurikuler Menari di
Sekolah Dasar

Verval SIKS – DJ Desa


Jatirejo
43

Plangisasi RW Desa
Jatirejo

Posyandu Lansia

Donor Darah “Kolaborasi


Karang Taruna”
44

Karnaval HUT RI Ke-77


Desa Jatirejo “Kolaborasi
Karang Taruna”

Peta Penggunaan Lahan


Desa Jatirejo

Bimbingan Belajar TK
45

Bimbingan Belajar PAUD


46

Bimbingan Belajar SD

Lomba Cerdas Cermat


LUARAN

Buku Panduan Praktikum :

Berisikan langkah-langkah pembuatan batik


dengan teknik ecoprint kukus (steam) maupun
teknik ecoprint pukul (pounding) dan tentang
pembuatan aneka makanan yang berasal dari
olahan daun kelor

Karnaval :

Artikel yang di unggah di Kompasiana berjudul


"WOW! UNNES GIAT 2 Bersama Karang Taruna
Menghidupkan Kembali Karnaval Kemerdekaan
Desa Jatirejo Setelah Sekian Lama Tidak
Diadakan" menjadi salah satu kegiatan besar yang
dilakukan mahasiswa UNNES GIAT 2. Setelah
vakum beberapa tahun, karnaval desa Jatirejo
digencarkan oleh karang taruna desa Jatirejo
berkolaborasi dengan mahasiswa. Tanggal 21
agustus 2022 menjadi sejarah perayaan HUT RI
baru bagi desa Jatirejo, yang mana melaksanakan
Link :
https://www.kompasiana.co Karnaval sebagai perayaan hari kemerdekaan.
m/novaekarahma/6315be7d0 Karnaval menjadi ajang tiap RW untuk
8a8b55529452722/wow-
berkekspresi sesuai dengan tema yang diusung
unnes-giat-2-bersama-karang-
taruna-menghidupkan- dalam kegiatan karnaval. Karnaval dimeriahkan
kembali-karnaval- oleh seluruh tatanan masyarakat desa Jatirejo.
kemerdekaan-desa-jatirejo-
setelah-sekian-lama-tidak-
diadakan

47
48
Stunting :
Artikel diunggah di Kompasiana berjudul "Prevalensi
Stunting Desa Jatirejo Masih Tinggi!, Mahasiswa GIAT
2 UNNES Adakan Sosialisasi Dan Pengenalan
Makanan Sehat Tambahan Dari Daun Kelor". Stunting
merupakan masalah kesehatan yang masih melekat
didunia kesehatan Indonesia. Berdasarkan data dari
Desa Jatirejo masih ada sekitar 20 anak stunting.
Adanya permasalahan tersebut, mahasiswa UNNES
GIAT 2 mengadakan adanya sosialisasi pencegahan
stunting dan inovasi olahan makanan "daun kelor" yang
terlaksana pada 28 Agustus 2022. Pada artikel
dijelaskan proses pelaksanaan sosialisasi pada Ibu
hamil dan Ibu muda yang mempunyai anak balita di
Dusun Siglagah, Desa Jatirejo. Adanya sosialisasi
diharapkan dapat menekan dan mencegah anak
stunting. Sosialisasi juga diharapkan menjadi edukasi
Link :
https://www.kompasiana.com/no bagi Ibu-Ibu bahwasanya sejak di dalam kandungan
vaekarahma/6315b5776292e932
sampai usia 2 tahun anak sangat rentan terjadi stunting
a14ab182/unnes-giat-2-adakan-
sosialisasi-pencegahan-stunting- sehingga diperlukan kesadaran bagi Ibu dan keluarga,
dan-pengenalan-makanan- masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat.
tambahan-olahan-daun-kelor-
dalam-pemenuhan-gizi-anak-di-
desa-jatirejo-pemalang
49
Artikel Pengabdian dalam Jurnal

Mahasiswa UNNES GIAT 2 desa Jatirejo membuat jurnal


berjudul "Teknik Ecoprint Ramah Lingkungan Guna
Menciptakan Masyarakat yang Mandiri, Kreatif, Inovatif di
Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten
Pemalang". Jurnal ini merupakan luaran dari pelaksanaan
program kerja Ecoprint. Jurnal diangkat berdasarkan
permasalah lingkungan yang ada di desa Jatirejo, masih
banyak limbah zat kimia dari pabrik tekstil yang tidak
terolah dengan baik. Oleh karenanya, mahasiswa berinovasi
membuat ecoprint. Ecoprint merupakan teknik pewarnaan
kain dan pencetakan motif dengan menggunakan bahan
alam.

Mahasiswa memberikan edukasi dan praktik pembuatan


ecoprint bagi masyarakat desa Jatirejo. Pada jurnal berisikan
pengertian, tujuan dan langkah pembuatan ecoprint. Tujuan
dari kegiatan pengenalan Ecoprint adalah memberikan
pengetahuan terkait dengan Ecoprint dan keterampilan bagi
masyarakat desa Jatirejo dalam memanfaatkan potensi lokal
melalui bahan alam atau tanaman yang ada disekitar Desa
Jatirejo. Teknik EcoPrint yang digunakan Mahasiswa KKN
Unnes Giat pada masyarakat Desa Jatirejo ini yaitu Teknik
Pounding dimana dengan cara memukul daun atau bunga
yang diletakan diatas kain. Diharapkan dengan adanya
pengenalan Ecoprint pada masyarakat dapat menjadi
peluang usaha kedepannya yang bernilai jual dan dapat
membantu perekonomian masyarakat desa Jatirejo.

Pada Buku ini termuat profil desa Jatirejo yang dapat di


baca dan menjadi salah satu rujukan untuk lebih mengenal
desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading Kabupaten
Pemalang. Dalam buku dijelaskan mengenai sejarah
terbentuknya desa jatirejo, visi dan misi yang dijunjung
desa Jatirejo. Pada buku termuat letak geografis,struktur
pemerintahan desa, demografi, lembaga kemasyarakatan,
sarana dan prasarana desa Jatirejo. Selain itu, juga
berisikan potensi potensi yang ada di Desa Jatirejo. Buku
profil yang dibuat oleh mahasiswa merupakan hasil
observasi dan data yang diambil oleh tim UNNES GIAT 2
penempatan Desa Jatirejo. Data diperoleh dari wawancara
dengan perangkat desa, interaksi dengan lembaga
kemasyarakatan dan juga masyarakat setempat. Sehingga
data tersebut dapat menjadi acuan untuk membuat buku
profil desa. Buku profil desa Jatirejo diharapkan dapat
menjadi sumber literatur bagi pembaca yang berminat
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
Desa Jatirejo.
50
Video profil Desa Jatirejo , Kecamatan Ampelgading,
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu luaran yang
dibuat oleh mahasiswa KKN UNNES GIAT 2 sebagai salah
satu pencapaian yang mana mencakup gambaran serta
informasi tentang desa, baik mengenai penduduk, letak
geografis, mata pencaharian masyarakat juga keindahan
alam yag ada di desa Jatirejo. Di dalam video profil desa
juga menunjukkan bebrapa potensi desa yang bisa dijadikan
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat desa ketika
dikelola dengan baik.

Dokumentasi adalah suatu bentuk proses atau kegiatan


yang tersedia dalam bentuk dokumen yang berisi bukti foto
atau video. Kesimpulannya adalah bentuk kegiatan atau
proses sistematis dalam melakukan penyelidikan,
penghimpunan, penyediaan, pencarian untuk mendapatkan
penerangan keterangan, pengetahuan, dan juga bukti dan
disebarkan pada pihak yang penting. Fungsi umum dari
dokumentasi adalah sebagai sarana untuk menyediakan
informasi tentang isi dokumen untuk penggunakanya,
melindungi dan menyimpan fisik isi dokumen itu, sebagai
data akurat dan data bukti tentang keterangan dokumen,
menyimpan serta melindungi isi penting dokumen tersebut,
dan juga melindungi dokumen tersebut dari kerusakan. Ada
lagi fungsinya yaitu, untuk menambah koleksi dokumen
negara, menjamin keutuhan dan keotentikan suatu
informasi dan data yang tercangkup di dalam dokumen
serta sebagai bahan penelitian para ilmuan. Tujuan dari
dokumentasi adalah untuk mendapatkan keterangan,
pengetahuan, dan juga bukti otentik tentang suatu hal.,
melakukan pengarsipan, serta menyebarkan dan
menerbitkan dokumen yang diperlukan untuk masyarakat
umum.
51

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

Bulan Juli

NO PEMASUKAN PENGELUARAN JUMLAH TOTAL


1 Kas Awal 900000
2 Pick Up 350000 550000
3 Print MMT Posko KKN 32000 518000
4 Alat-alat perlengkapan untuk Posko 64500 453500
5 Belanja Hari Pertama 96000 357500
6 Sunlight 5000 352500
7 Pel untuk Posko+Superpel 34000 318500
8 Es batu+Nutrisari 5000 313500
9 Belanja untuk masak hari ke dua 38000 275500
10 Belanja untuk lauk 26500 249000
11 Belanja untuk DPL datang 60000 189000
12 Print Proposal 20000 169000
13 Kertas Manila, Asturo, Bolpoin, Spidol, Folio 26000 143000
14 Galon 5000 138000
15 Belanja untuk masak 48000 90000
16 Listrik Posko 20000 70000
17 Belanja Sayur 36000 34000
18 Belanja Minyak, Bumbu, dll 34000 0
19 KAS MINGGU 1 180000 180000
20 Id card ke Dimas 25000 155000
21 Print+Jilid ke 2 30000 125000
22 minyak goreng dll untuk telur gulung 11500 113500
23 Listrik Posko 23000 90500
24 Galon Posko 5000 85500
25 Superpel, dll Kos 19000 66500
26 KAS MINGGU 2 180000 246500
27 Sikat dan Keset 17500 229000
52

28 Pipa benang 38000 191000


29 Wipol dan Porstek 19500 171500
30 Amplop 3000 168500
31 Tisu Posko 15000 153500
32 Tisu Kos, Glade, Kapur Barus, Plastik besar 56000 97500
33 Bahan Percobaan Ecoprint kain mori dll 55000 42500
34 Aqua + Jajan adik menari 40000 2500
35 Galon Posko (marcel) 10000 -7500
36 KAS MINGGU 3 180000 172500
37 Lampu rumah baru 54500 118000
38 KAS MINGGU 4 180000 298000
39 Aqua dll 39000 259000
40 Listrik Posko 20000 239000
41 Mori dan Kain Korden 50000 189000
42 Galon 5000 184000
43 Masak 29000 155000
44 Gas 20000 135000
45 Galon 2 kali 10000 125000
46 Listrik Rumah 50000 75000
47 Tali Pramuka 10000 65000

Bulan Agustus
NO PEMASUKAN PENGELUARAN JUMLAH TOTAL
1 KAS 180000
2 Masak 1 35500 144500
3 Masak 2 38500 106000
4 Minyak Goreng 20000 86000
5 Listrik 50000 36000
6 Galon 5000 31000
7 Masak 3 18000 13000
8 Masak 4 14000 -1000
9 KAS 180000 179000
10 KAS TAMBAHAN 40000 219000
11 KAS SISA KEMARIN 65000 284000
12 Masak Bakar-bakaran 128500 155500
13 Tomat+Terasi 9000 146500
14 Masak 12500 134000
15 Galon 2 10000 124000
16 Masak Sop 18500 105500
53

17 Galon 5000 100500


18 Sunlight 10000 90500
19 Masak Ca Sawi 10000 80500
20 Galon 5000 75500
21 Masak Sayur Asem 8500 67000
22 Tisu 17000 50000
23 Galon 5000 45000
24 Masak Sop 13500 31500
25 Galon 5000 26500
26 KAS Tanggal 5/9/22 180000 206500
27 Masak 26500 180000
KAS Tanggal
28 12/9/22 170000 350000
29 Jajan untuk TK 150000 200000
30 Uang Sisa Progja 12000 212000
31 Galon 2 10000 202000
32 Cetak Foto semua 112000 90000
33 Print Peta 20000 70000
32 Beli minum karangtaruna 20000 50000
33 Hasil Jualan Ekspo 50000 100000
34 Uang sisa pick up 100000 200000
54

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (PENGHASILAN)


1 Verval 900000 30 27000000
2 Bimbel PAUD 300000 8 Minggu 2400000
3 Bimbel di Rumah 30000/anak
180000
540000 8 Minggu 4320000
4 Ecoprint 3 Totebag 50000 3 Buah 150000
5 Ecoprint Kain 25000 Taplak 3X1 75000
6 Puding Daun Kelor 3000 40 120000
7 Seminar Stunting 200000 1 Pembicara 200000
8 Menari 4 SD 10000 55 Anak 550000
9 Posyandu Anak 100000 5 Kali 500000
10 Posyandu Lansia 100000 2 Kali 200000
11 Event Organizer Bulutangkis 50000 9 Anak 450000
12 Event Organizer Karnaval Juri 300000 4 Anak 1200000
13 MC Karnaval 200000 2 Anak 400000
14 Piket Balaidesa 30000 14 Hari 420000
37985000

Pengeluaran
Sultan 2500000
Hendrawan 2300000
Ana 3000000
Zulfa 3000000
Meilinda 3000000
Nova 3000000
Yulia 3000000
Dimas 2200000
Marcel 2700000
24700000
55

37.985.000 – 24.700.000 = 13.285.000

SURPLUS

Anda mungkin juga menyukai