Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LABORATORIUM UJI KIMIA

DEPARTEMEN PROSES DAN PENGENDALIAN KUALITAS

PT PETROKIMIA GRESIK

(Periode 1 Oktober 2022-31 Desember 2022)

Disusun Oleh

Muhammad Sultan Al Hafizh


4311419043

JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
SINTESIS PUPUK MONO KALIUM PHOSPAT DENGAN METODE
KRISTALISASI
LABORATORIUM UJI KIMIA
DEPARTEMEN PROSES DAN PENGENDALIAN KUALITAS
PT PETROKIMIA GRESIK

(Periode 1 Oktober 2022-31 Desember 2022)

Disusun Oleh

Muhammad Sultan Al Hafizh


4311419043

JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


LABORATORIUM UJI KIMIA
DEPARTEMEN PROSES DAN PENGENDALIAN KUALITAS PT
PETROKIMIA GRESIK
(Periode 1 Oktobe 2022-31 Desember 2022)

Disusun Oleh

Muhammad Sultan Al Hafizh


4311419043

Menyetujui,

VP Laboratorium Uji Kimia Pembimbing Institusi

Mahindra Drajat Utomo S.SI M,M Wahyu Romadhon S. T.

Mengetahui,

VP Proses & Pengendalian Kualitas

Adityo Dwiputra Sunarto, S.T., M.Sc.


iv
v

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan telah disahkan oleh Laboratorium Proses Dan

Pengendalian Kualitas I dan Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang, pada

Hari : Selasa

Tanggal : 3 Januari 2023

Pembimbing Lapangan

Wahyu Romadhon S. T.

Mengetahui

Ketua Jurusan Kimia VP laboratorium Uji Kimia


Universitas Negeri Semarang

Dr. Sigit Priatmoko, M. Si. Mahindra Drajat Utomo S.SI M,M


NIP. 196504291991031001
.
vi

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan telah disahkan oleh Departemen Proses Dan

Pengendalian Kualitas 2A dan Jurusan dan Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, pada

Hari : Selasa

Tanggal : 3 Januari 2023

Dosen Pembimbing

Mohammad Alauhdin S. Si., M. Si., Ph.D.


NIP. 198101082005011002
vii

RINGKASAN

Judul : Sintesis Pupuk Mono Kalium Phospat dengan Metode Kristalisasi

Nama Penulis : Muhammad Sultan Al Hafizh 4311419043


Tahun : 2022

Isi :

Pupuk Mono Kalium Fosfat merupakan pupuk majemuk mengandung unsur


hara Kalium (K) 34% dan Fosfor (P) 52%. Unsur Fosfor adalah komponen budidaya
yang sangat dibutuhkan tanaman untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sintesis Pupuk
MKP dilakukan dengan mereaksikan Kalium Hidoksida (KOH) dengan Asam Fosfat
(H3PO4). Bahan baku direaksikan selama 2 jam dengan variasi suhu sebagai variabel
bebas dan dihasilkan 2 produk dengan variasi suhu yang berbeda. Percobaan pertama
diberi perlakuan dengan menjaga suhu saat reaksi dalam rentang 80⁰C-90⁰C kandungan
fosfor sebanyak 50,81% dan kandungan kalium 31,58%. Percobaan kedua diberi
perlakuan dengan menjaga suhu saat reaksi dalam rentang 50⁰C-60⁰C memiliki
kandungan fosfor sebanyak 51,75% dan kandungan kalium 30,32%

Kata Kunci: Pupuk MKP, Kalium Hidoksida, Asam Fosfat


viii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat serta Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek kerja
lapangan di Laboratorium Proses dan Pengendalian Kualitas I , PT. Petrokimia Gresik.

Kegiatan praktek kerja lapangan ini dilakukan sebagai salah satu kewajiban pada
mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program Studi Kimia Universitas Negeri
Semarang Jawa Tengah. Laporan ini dibuat berdasarkan pengamatan dan data yang
didapatkan selama mengikuti Kerja Praktek pada periode 1 Oktober – 31 Desember
2022. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT.
2. Orang tua dan keluarga tercinta atas semua doa-doa yang tak pernah putus
dipanjatkan untuk kesuksesan penulis serta dorongan semangat dan
dukungannya selama ini.
3. Erinto, S.T. , selaku SPV Teknologi PT. Petrokimia Gresik.
4. Adityo Dwiputra Sunarto, S.T,. M,Sc., Selaku VP Proses dan Pengendalian
kualitas PT.Petrokimia Gresik
5. Dr. Sugianto., M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang
6. Dr. Sigit Priatmoko, M. Si. Selaku kepala jurusan kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
7. Mokhammad Sigit Arayana, selaku AVP laboratorium Pabrik II PT Petrokimia
Gresik.
8. Noris Subahul Munir, selaku Foreman Laboratorium Pabrik II PT Petrokimia
Gresik.
9. Seluruh Analis di Laboratorium Pabrik II Yang Telah Membantu Saya

Melakukan Analisis.

10. Mohammad Alauhdin S. Si., M. Si., Ph. D. selaku dosen pembimbing dari

Universitas Negeri Semarang


ix

11. Seluruh karyawan Departemen Proses dan Pengendalian Kualitas II A, PT.


Petrokimia Gresik yang telah membantu dan membimbing kami selama
pelaksanaan kerja praktek.
12. Semua pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya kerja praktek
ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat di
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi penyusun dan semua pihak yang memerlukannya.

Gresik, 3 Januari 2023

Penulis
x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................................iii

RINGKASAN....................................................................................................................v

PRAKATA ......................................................................................................................vi

DAFTAR ISI.....................................................................................................................x

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1.Latar Belakang...........................................................................................2

1.2.Rumusan Masalah......................................................................................3

1.3.Tujuan........................................................................................................3

1.4.Manfaat......................................................................................................3

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN.....................................................................................4

2.1 Sejarah Petrokimia Gresik.........................................................................4

2.2. Lokasi Pabrik............................................................................................5

2.3.Visi dan Misi Petrokimia Gresik...............................................................5

2.4.Tata Nilai...................................................................................................6

2.5.Struktur Organisasi....................................................................................6

BAB 3 METODE KEGIATAN.........................................................................................8

3.1. Alat dan Bahan.........................................................................................8

3.2. Prosedur Analisa.......................................................................................8


xi

3.2.1. Analisa Kandungan Kalium Hidroksida................................................8

3.2.2. Analisa Kandungan Asam Fosfat........................................................10

3.2.3 Pembuatan Pupuk MKP........................................................................12

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................13

BAB 5 PENUTUP….......................................................................................................17

5.1 Simpulan..................................................................................................17

5.2 Saran........................................................................................................17

REFERENSI……………………………………………………………………………18

LAMPIRAN....................................................................................................................19

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Analisis Kandungan Pupuk MKP............................................................15

Tabel 2. Hasil Analisis Ph Pupuk MKP..........................................................................16

Tabel 3. Hasil Kelarutan Pupuk MKP.............................................................................16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perubahan Status Perusahaan PT Petrokimia Gresik.....................................4

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik....................................................7

Gambar 3.1 Rangkaian Alat Sintesis…………………………………………………….8

Gambar 4.1 Produk Hasil Sintesis Pupuk MKP..............................................................15

Gambar 4.2 Produk Pupuk MKP yang beredar dipasaran…………………...................16

Gambar 4.3 Instruksi Pemakaian Pupuk...........................…………………...................16


xii

DAFTAR LAMPIRAN

Foto Kegiatan PKL……………………………………………………………………..38


1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai


Merauke. Dan Indonesia merupakan negara agraris, karena mayoritas penduduk
Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Pertanian di Indonesia merupakan sektor
yang menunjang terhadap kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Apabila di sektor
pertanian berkembang dan maju, maka rakyat Indonesia akan terjamin hidupnya dengan
kemakmuran. Pertanian di Indonesia secara umum masih diusahakan dengan sistem
tradisional dan tingkat efisiensi produksinya relatif sangat rendah. Salah satu upaya
peningkatan efisiensi produksi dapat dilakukan dengan cara introduksi alat dan mesin
pertanian.

Tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan tersedia untuk
mendukung pertumbuhan dan hasilnya. Unsur hara diperlukan oleh tumbuhan bukan
hanya untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya saja, tapi juga untuk
meperkuat daya tahan tumbuhan terhadap cuaca dan penyakit. Sumber unsur hara yang
tedapat di dalam tanah terbatas jumlahnya. Terlebih lagi keberadaannya dalam tanah
sangat mudah hilang melalui pencucian maupun penguapan. Kondisi tersebut membuat
kualitas tanaman menjadi menurun karena hasil panen cepat layu, sehingga untuk
mendapat kualitas yang baik maka perlu adanya pemberian pupuk selain N, yaitu P dan
K. Adanya sifat unsur hara yang mudah menguap dan tercuci keluar dari zona akar,
sehingga diperlukan pemupukan untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi.

Penggunaan pupuk merupakan hal mendasar yang mempengaruhi pertumbuhan


dan produksi optimal tanaman. Upaya petani dengan memberikan pupuk anorganik,
seperti UREA, TSP, MKP, atau ZA, merupakan bentuk usaha untuk meningkatkan
produktivitas atau hasil panen. Upaya pemupukan pada tanaman tidak lain adalah untuk
membantu pertumbuhan tanaman, dan untuk membantu pemulihan unsur hara tanah
yang telah berkurang atau telah habis diserap oleh tanaman (Nurjanani, 2020).

Prakerin atau Praktek Kerja Industri melayani pelatihan terkait kualifikasi dan
pendidikan lanjutan mahasiswa di dunia industri atau komersial. Selain itu, magang juga
2

bertujuan untuk memberikan informasi tentang kehidupan profesional, agar mahasiswa


dapat terus bersaing di dunia industri yang semakin ketat di masa mendatang,
menyiapkan mahasiswa dengan keterampilan teknis dengan visi yang luas dan fleksibel
di era teknologi. dan untuk mempromosikan kemajuan ilmiah dan untuk mempertajam
dan menerapkan materi yang diperoleh siswa dalam konteks jurusan mereka.

Kompetensi profesional setiap individu tidak diukur hanya berdasarkan nilai


studi dan manajemen pengetahuan. Namun, itu harus diimbangi dengan pengalaman
praktis dan langsung menerapkan teori ke praktik kerja. Oleh karena itu, program
Prakerin dilaksanakan untuk memberikan pengalaman langsung dan kesempatan kepada
siswa SMK dan sarjana untuk menerapkan keterampilan mereka dalam kinerja
langsung.

Selama di industri pupuk bertempat di laboratorium I PT. Petrokimia divisi


Production & Quality Control (QC) peserta Prakerin mendapat amanat untuk
bergabung dan terlibat secara langsung dalam pembuatan pupuk Mono Kalium Fosfat
atau yang di singkat MKP. MKP yang merupakan pupuk majemuk mengandung unsur
hara Kalium (K) 34% dan Fosfor (P) 52%. Unsur Fosfor adalah komponen budidaya
yang sangat dibutuhkan tanaman untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pemberian
pupuk Fosfor menunjukkan pengaruh yang nyata dalam merangsang perkembangan
akar sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, mempercepat masa panen
dan menambah nilai gizi dari biji, berperan dalam proses respirasi dan fotosintesis,
penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, perangsang
perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan dan
mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu
panen (Normahani, 2015).

Fosfor juga berpengaruh terhadap nodulasi dan pertumbuhan nodul. Fosfor


merupakan sumber energi, kebutuhan energi tinggi dan menyebabkan perlu kecukupan
penyediaan fosfor dalam menambat N2. Bila tanaman legume menggantungkan
nitrogen dari simbiosis, kekurangan fosfor, tanaman tersebut juga akan mengalami
defisiensi nitrogen dan hal demikian dapat dicegah dengan aplikasi pupuk fosfor.
Terkait dengan kebutuhan fosfor, hal yang menarik adalah adanya simbiosis ganda yaitu
3

antara nodulasi dan infeksi mikoriza fosfor merupakan sumber energi di dalam nodul
akar (Novriani, 2011).

Unsur kalium merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan dalam
jumlah yang yang besar. Pada tanaman kedelai kalium berfungsi menambah ketahanan
tanaman terhadap penyakit tertentu dan meningkatkan system perakaran, kalium
cenderung menghalangi efek rebah (lodging) tanaman dan melawan efek buruk yang
disebabkan oleh terlalu banyaknya nitrogen (Rukmi, 2010).

Dengan amanat serta harapan yang sudah didapatkan di hari pertama, maka
peserta Prakerin PT. Petrokimia periode Oktober-Desember dimulai praktek kerja
Industri pada tanggal 10 Oktober 2022 sampai waktu yang ditentukan pada tanggal 26
Desember 2022.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana spesifikasi bahan baku pembuatan pupuk MKP?


2. Bagaimana metode pembuatan pupuk MKP?
3. Bagaimana perbandingan produk yang dihasilkan dengan produk yang ada di
pasar?

1.3 Tujuan

1. Menetukan jumlah bahan baku untuk produksi dalam skala tertentu.


2. Mengetahui dan dapat menjelaskan metode dan pembuatan pupuk MKP.
3. Mengetahui kualitas produk yang sudah dibuat dengan membandingkan barang
yang ada dipasaran

1.4. Manfaat

Membantu mengembangkan inovasi dalam agro industri lewat pembuatan pupuk


Mono Kalium Fosfat. Indonesia sampai saat ini masih bergantung dengan produk
produk impor dengan adanya metode pembuatan yang efisien dan hasil yang
mempunyai kualitas bersaing dipasaran, perkembangan agro industri Indonesia pun
akan meningkat.
4

BAB II

PROFIL PT. PETROKIMIA GRESIK

2.1 Sejarah PT Petrokimia Gresik

PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia, yang


pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. Kontrak pembangunannya
ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8
Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, HM.
Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai
hari jadi PT Petrokimia Gresik.

PT Petrokimia Gresik saat ini menempati areal lebih dari 450 hektar di
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Total produksi saat ini mencapai 8,9 juta ton/tahun,
terdiri dari produk pupuk sebesar 5 (lima) juta ton/tahun, dan produk non pupuk
sebanyak 3,9 juta ton/tahun. Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini
bertransformasi menuju perusahaan Solusi Agroindustri untuk mendukung tercapainya
program Ketahanan Pangan Nasional, dan kemajuan dunia pertanian.

Struktur Pemegang Saham PT Petrokimia Gresik adalah PT Pupuk Indonesia


(Persero) yang memiliki 2.393.033 lembar saham atau senilai Rp2.393.033.000.000
(99,9975%) dan Yayasan Petrokimia Gresik yang memiliki 60 lembar saham atau
senilai Rp60.000.000 (0,0025%).

Gambar 2.1 Perubahan Status Perusahaan PT Petrokimia Gresik


5

2.2 Lokasi Pabrik

PT. Petrokimia Gresik dibangun di atas lahan seluas 450 hektar di Kawasan
Industri Gresik. Area tanah yang ditempati meliputi 3 kecamatan yang terdiri dari 10
desa, yaitu:

1. Kecamatan Gresik, antara lain: Desa Ngipik, Desa Tlogopojok, Desa Sukorame,
dan Desa Lumpur.
2. Kecamatan Kebomas, antara lain: Desa Tlogopatut, Desa Randuagung, Desa
Kebomas.
3. Kecamatan Manyar, antara lain: Desa Pojok Pesisir, Desa Romo Meduran, dan
Desa Tepen.

Daerah Gresik dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik berdasarkan hasil studi
kelayakan tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-proyek Industri (BP3I) yang
dikoordinasikan oleh Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan dengan
pertimbangan berikut: Tersedianya lahan kurang produktif yang cukup

1. Adanya sumber air dari aliran Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo.
2. Dekat dengan daerah konsumen pupuk, yaitu perkebunan dan pertanian.
3. Dekat dengan pelabuhan yang dapat memudahkan pengangkutan peralatan
pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, maupun pendistribusian
hasil produksi melalui angkutan laut.
4. Dekat dengan kota Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai serta
tersedianya tenaga–tenaga terampil.

2.3 Visi dan Misi PT Petrokimia Gresik

Visi

Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati konsumen

Misi

1. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program swasembada


pangan;
6

2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional dan


pengembangan usaha Perusahaan;
3. Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional dan
berperan aktif dalam community development.

2.4 Tata Nilai

1. Safety (Keselamatan) – Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta


pelestarian lingkungan hidup dalam setiap kegiatan operasional.
2. Innovation (Inovasi) - Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis.
3. Integrity (Integritas) - Mengutamakan integritas di atas segala hal.
4. Synergistic Team (Tim yang Sinergis) - Berupaya membangun semangat
kelompok yang sinergistik.
5. Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan) – Memanfaatkan profesionalisme
untuk peningkatan kepuasan pelanggan.

2.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Petrokimia Gresik berbentuk matriks, dimana terdapat


hubungan kerja dan aliran informasi secara horizontal dan vertikal. Secara garis besar,
PT. Petrokimia Gresik dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang membawahi 4
Direktur khusus. Direktur Komersil membawahi 5 kompartemen, yaitu Kompartemen
Penjualan Wilayah I, Kompartemen Penjualan Wilayah II, Kompartemen Pemasaran,
Kompartemen Administrasi Keuangan, dan Kompartemen Perencanaan & Pengendalian
Usaha.

Direktur Produksi membawahi 4 kompartemen, yaitu Kompartemen Pabrik I,


Kompartemen Pabrik II, Kompartemen Pabrik III, dan Kompartemen Teknologi.
Direktur Teknik dan Pengembangan membawahi 4 kompartemen, yaitu Kompartemen
Riset, Kompartemen Pengembangan, Kompartemen Prasarana dan Utilitas, dan
Kompartemen Pengadaan.Direktur SDM & umum membawahi 2 kompartemen dan 2
bagian secara langsung yaitu Kompartemen Sumber Daya Manusia dan Kompartemen
Sekretaris Perusahaan. Sedangkan 2 bagian yang dibawahi secara langsung yaitu Bagian
Kemitraan & Bina Lingkungan serta Bagian Keamanan
7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik


8

BAB III

METODE KEGIATAN

3.1 Alat dan Bahan

Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan pupuk MKP dalam sekala kecil.
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kalium hidroksida dan asam fosfat serta
aquadest sebagai pelarut.

Alat yang digunakan dalam penelitian rangkaian alat sederhada dari hot plate
strirer, gelas piala, statif dan thermometer.

Gambar 3.1 Rangkaian alat sintesis

3.2 Prosedur penelitian

3.2.1 Analisa kandungan kalium hidroksida

Penetapan kalium terlarut secara Flame Photometer atau Spektrofotometer


Serapan Atom. (SNI 2803-2012)
9

Sampel KOH dalam gelas piala 100ml lalu ditambahkan asam


perklorat 10 ml dan asam nitrat 6 ml

Larutan ditambahkan akuades hingga bervolume 40 ml dan dipanaskan


sampai volumenya berkurang sebanyak 20 ml

Kemudian larutan diencerrkan dengan aquades


dalam labu ukur 500 ml

Lalu dilakukan kembali pengenceran sebanyak 2 kali dengan memipet 5 ml


larutan kedalam labu ukur 100 ml, dimana di pengenceran terakhir di berikan
larutan kompresor K 5ml

Langkah selanjutnya dilakukan


penguykuran mengunakan AAS

Perhitungan kadar K2O adalah


ppm x Bst FPx 100% / berat contoh
10

3.2.2 Analisa kandungan asam fosfat

Kadar P2O5 ditentukan secara spektrofotometri. Ortofosfat yang terlarut


direaksikan denganammonium molibdovanadat membentuk senyawa komplek molibdo-
vanadat asam fosfat berwarna kuning. Intensitas yang terbentuk diukur dengan alat
spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm.( SNI 2803-2012)

Sampel di timbang sebanyak 0,5 gram dalam gelas piala 100ml lalu ditambahkan asam
perklorat 10ml dan asam nitrat 6ml.

Lalu dipanaskan hingga mengeluarkan asap putih yang cukup tebal

Setelah dingin larutan dipindahkan ke dalam labu


ukur 500ml dan diencerkan

Larutan yang telah diencerkan dipipet 5 ml ke dalam labu ukur 100ml dan
ditambahkan pereaksi MV sebanyak 5 ml lalu dihimpitkan dengan aquadest.

dibuat kurva kalibrasi P2O5 beserta blanko dalam labu ukur 100ml

kemudian dilakukan pengukuran dengan spektrofotometer pada


panjang gelombang 420 nm

Perhitungan kadar P2O5 adalah


(Abs + (- intercept)) / slope x FP 100% : berat contoh
11

3.2.3 Pembuatan pupuk MKP

Ditimbang Kalium Hidroksida dan Asam


Fosfat.

Kalium Hidroksida dilarutkan dalam aquadest dan


distirer dalam waterbath, dijaga suhunya.

Disiapkan Asam fosfat yang sudah dipanaskan.

lalu dicampurkan ke dalam larutan Kalium


Hidrosida

Larutan terus distrirer dan dijaga suhunya.

Selanjutnya larutan dibiarkan dalam suhu


ruangan

Kemudian dilakukan pengkristalan dengan icebath.

Hasil pengkristalan disaring menggunakan vakuum dan residu


dikeringkan dalam oven hingga kadar air dalam produk hilang

Produk dianalisa dan dibandingkan


dengan produk yang ada dipasaran
12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses penelitian di awali dengan mendapatkan bahan baku. Bahan baku di Analisa
untuk diketahui spesifikasinya. Bahan baku yang digunakan memiliki spesifikasi
sebagai berikut:

1. Kalium Hidroksida
a. Rumus Molekul : KOH
b. Berat Molekul : 56,11 gr/mol
c. Warna : putih
d. Wujud : kristal ortorombik
e. pecific gravity : 2,044
f. Titik lebur : 380˚C
g. Titik didih : 1320˚C
h. Kelarutan : mudah larut dalam asam
(Perry 8th, 2008)
i. Konsentrasi KOH : 98,21 %

2. Asam Fosfat
a. Rumus Molekul : H3PO4
b. Berat Molekul : 98 gr/mol
c. Warna : hijau pekat
d. Wujud : cair
e. Specific gravity : 1,834
f. Titik lebur : 42,35˚C
g. Titik didih : 213˚C
h. Kelarutan : larut dalam alkohol 95%
(Perry 8th, 2008)
i. Konsentrasi H3PO4 : 72,93%
13

Tahap selanjutnya adalah kalkulasi dan formulasi. Untuk mendapatkan Pupuk MKP
diperlukan reaksi yang menghasilkan senyawa Mono Kalium Fosfat tanpa menghasilkan banyak
pengotor pada produk akhir. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan metode yang efisien.
Meninjau dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan pupuk MKP dapat disintesis dengan
mereaksikan kalium hidroksida dengan asam fosfat. Reaksi yang diinginkan untuk terjadi pada
proses sintesis adalah sebagai berikut.

KOH + H3PO4  KH2PO4 + H2O


Secara stokiometri reaksi diatas sudah setara, maka dari itu untuk mensitesis I mol
KH2PO4 diperlukan kalium hidroksida dan asam fosfat sebanyak 1 mol. Karena bahan baku
memilki spesifikasi yang berbeda dan kemurniannya yang tidak 100 persen diperlukan kalkulasi
kembali. Berikut kalkulasi yang dilakukan :
Perhitungan KOH
gr 1000
M= ×
Mr ml
gr
1= ×1
56
gr=56
Berat sampel yang diperlukan
Diketahui konsentrasi KOH : 98,21%
100 %
berat sampel=56 ×
98,21 %
berat sampel=57,02
Perhitungan H3PO4
gr 1000
M= ×
Mr ml
gr
1= ×1
98
gr=98
Berat sampel yang diperlukan
Diketahui konsentrasi H3PO4 : 72,93%
100 %
berat sampel=98 ×
72,93 %
berat sampel=134,37
14

Bahan baku ditimbang dengan skala produksi yang diinginkan. Bahan baku Kalium
Hidroksida yang berbentuk padatan dilarutkan terlebihdahulu dengan aquades untuk
memudahkan reaksi. Selanjutnya larutan dipanaskan dengan metode waterbath. Waterbath
digunakan untuk menjaga suhu tetap stabil saat reaksi. Setelah mencapai suhu yang diinginkan
larutan Kalium Hidroksida berikan Asam Fosfat yang sebelumnya sudah dipanaskan mendekati
suhu larutan secara perlahan. Pemanasan Asam Fosfat berguna untuk menjaga suhu campuran
tidak jatuh jauh dari suhu reaksi yang diinginkan. Reaksi terus dilakukan selama variable waktu
yang diinginkan dan di jaga suhu campuran. Setelah reaksi telah dianggap selesai campuran di
biarkan dalam suhu ruangan dengan tujuan menurunkan suhunya secara perlahan.suhu terus di
turunkan dengan menggunakan icebath (kristalisasi). Hasil dari kristalisaasi disaring untuk
memisahakan aquades dan ketidakmurnian (sisa sisa reaksi yang berlebih/limbah hasil reaksi)
yang tersisa pada produk. Produk selanjutnya dikeringkan dalam oven untuk mengihilangkan
kadar air yang terkandung didalamnya.

Sintesis pupuk dilakukan dengan skala jumlah sebanyak 2 mol. Sampel Kalium
Hidroksida ditimbang sebanyak 114 gram dan sampel Asam Fosfat sebanyak 268 gram sebagai
bahan baku pembuatan pupuk. Sampel direaksikan selama 2 jam dengan variasi suhu sebagai
variabel bebas. Selama periode magang dihasilkan 2 produk dengan variasi suhu yang berbeda.
Ppercobaan pertama diberi perlakuan dengan menjaga suhu saat reaksi dalam rentang 80⁰C-
90⁰C. Percobaan kedua diberi perlakuan dengan menjaga suhu saat reaksi dalam rentang 50⁰C-
60⁰C
15

Gambar 4.1 Produk hasil sintesis pupuk MKP

Kadar kadnungan fosfor dan kalium dari produk hasil percobaan dibandingkan dengan
2 produk yang beredar dipasaran.

Gambar 4.2 Produk Pupuk MKP yang beredar dipasaran

Hasil Analisa kandungan dalam ke 4 pupuk adalah sebagai berikut.

Pupuk MKP Kandungan Fosfor Kandungan Kalium


(%) (%)
Pak Tani 49,19 33,27
Merauke 51,74 34,47
Uji coba 1 50,81 31,58
Uji coba 2 51,75 30,32
Tabel 1. Hasil analisis kandungan Pupuk MKP

Pupuk MKP hasil percobaan pertama memiliki kandungan fosfor sebanyak 50,81% dan
kandungan kalium 31,58%, Pupuk MKP hasil percobaan kedua memiliki sedikit keunggulan
dalam jumlah fosfor yang terkandung, sebanyak 51,75%. Jumlah kandungan kalium dari pupuk
percobaan yang kedua lebih sedikit dibandingkan dengan hasil percobaan yang pertama yaitu,
sebanyak 30,32%. Jika disbandingkan dengan produk yang beredar dipasaran kedua hasil
percobaan memiliki perbedaan yang cukup jauh dalam jumlah kalium yang terkandung.
16

Keempat sampel juga di analisa Ph larutan 10% yang hasilnnya sebagai beriilut:

Pupuk MKP Ph larutan 10%


Pak Tani 4,32
Merauke 4,45
Uji coba 1 2,54
Uji coba 2 2,64
Tabel 2. Hasil analisis Ph Pupuk MKP

Pupuk hasil percobaan kedua memiliki perbedaan Ph yang mencolok jika dibandingkan
dengan ketiga pupuk yang lain, sebesar 2,6.

Pupuk hasil produksi memiliki angka kelarutan yang berbeda dengan produk pasaran
yang di uji. Produk yang dihasilkan memiliki angka kelarutan yang lebih rendah. Kelarutan di
ujikan dengan mengambil 2,5 mg dari ke 4 sampel dan dilarutkan ke dalam 250 ml aquades.
Pengujian ini dilakukan berdasarkan table pemakaain dalam pupuk MKP secara umum pada
bungkus produk dipasaran

Pupuk MKP Kelarutan (%)


Pak Tani 100%
Merauke 100%
Uji coba 1 94.2%
Uji coba 2 96.4%
Tabel 3. Hasil Kelarutan Pupuk MKP
17

Gambar 4.3 Instruksi Pemakaian Pupuk

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Hasil analisa menunjukkan kalau produk hasil percobaan sudah mendekati target
yang diinginkan. Kekurangan dari ke 2 produk hasil uji coba ada pada jumlah
kandungan kalium yang belum mendekati angka 34%. Produk pertama yang di sintesis
dalam suhu 80⁰C-90⁰C memiliki kandungan fosfor sebanyak 50,81% dan kandungan
kalium 31,58%. Produk kedua yang di sintesis dalam suhu 50⁰C-60⁰C memiliki
kandungan fosfor sebanyak 51,75% dan kandungan kalium 30,32%. Dari kedua hasil
percobaan pupuk yang dihasilkan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

5.2 Saran

Perlu dilakukan percobaan atau penelitian dengan ragam variable bebas untuk
mengetahui variable apa yang menpengaruhi perbedaan kandungan dalam pupuk. perlu
juga dilakuakna kajian mengenai pembuatan pupuk MKP dengan mengunakana bahan
baku yang berbeda. Perlu adanya perbandingan sifat fisik dari produk hasil percobaan
dengan produk yang beredar dipasaran.
18
19

REFERENSI

Kristianti, L. (2021). Laporan Kerja Praktek Departemen IIIA PT Petrokimia


Gresik (Issue 2031710052).
Rajan, M., Shahena, S., Chandran, V., & Mathew, L. (2021). Controlled
release of fertilizers—concept, reality, and mechanism. Controlled Release Fertilizers
for Sustainable Agriculture, 41–56. doi:10.1016/b978-0-12-819555-0.00003-0
tutorialspoint.(2022).Statistics-T-Distribution.Table.
Nurjanani. (2020). PENGARUH PENGGUNAAN JENIS PUPUK NPK
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI PADA MUSIM KEMARAU.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. Hal: 540-543.
20

LAMPIRAN

Foto Kegiatan
21
22

Anda mungkin juga menyukai