PT PETROKIMIA GRESIK
Disusun Oleh
JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
SINTESIS PUPUK MONO KALIUM PHOSPAT DENGAN METODE
KRISTALISASI
LABORATORIUM UJI KIMIA
DEPARTEMEN PROSES DAN PENGENDALIAN KUALITAS
PT PETROKIMIA GRESIK
Disusun Oleh
JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh
Menyetujui,
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan telah disahkan oleh Laboratorium Uji Kimia
Hari : Rabu
Pembimbing Lapangan
Wahyu Romadhon S. T.
Mengetahui
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan telah disahkan oleh Laboratorium Uji Kimia
Hari : Senin
Dosen Pembimbing
RINGKASAN
Isi :
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat serta Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek kerja
lapangan di Laboratorium Proses dan Pengendalian Kualitas I , PT. Petrokimia Gresik.
Kegiatan praktek kerja lapangan ini dilakukan sebagai salah satu kewajiban pada
mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program Studi Kimia Universitas Negeri
Semarang Jawa Tengah. Laporan ini dibuat berdasarkan pengamatan dan data yang
didapatkan selama mengikuti Kerja Praktek pada periode 1 Oktober – 31 Desember
2022. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT.
2. Orang tua dan keluarga tercinta atas semua doa-doa yang tak pernah putus
dipanjatkan untuk kesuksesan penulis serta dorongan semangat dan
dukungannya selama ini.
3. Erinto, S.T. , selaku SPV Teknologi PT. Petrokimia Gresik.
4. Adityo Dwiputra Sunarto, S.T,. M,Sc., Selaku VP Proses dan Pengendalian
kualitas PT.Petrokimia Gresik
5. Dr. Sugianto., M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang
6. Dr. Sigit Priatmoko, M. Si. Selaku kepala jurusan kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
7. Mahindra Drajat Utomo S.SI M,M, selaku AVP Laboratorium Uji Kimia PT
Petrokimia Gresik.
8. Wahyu Romadhon S. T., selaku Staff Laboratorium Uji Kimia PT Petrokimia
Gresik.
9. Seluruh Analis di Laboratorium Uji Kimia Yang Telah Membantu Saya
Melakukan Analisis.
10. Mohammad Alauhdin S. Si., M. Si., Ph. D. selaku dosen pembimbing dari
Penyusun menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat di
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi penyusun dan semua pihak yang memerlukannya.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................ii
RINGKASAN....................................................................................................................v
PRAKATA ......................................................................................................................vi
DAFTAR ISI.....................................................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1.Latar Belakang...........................................................................................2
1.2.Rumusan Masalah......................................................................................3
1.3.Tujuan........................................................................................................3
1.4.Manfaat......................................................................................................3
2.4.Tata Nilai...................................................................................................6
2.5.Struktur Organisasi....................................................................................6
BAB 5 PENUTUP….......................................................................................................17
5.1 Simpulan..................................................................................................17
5.2 Saran........................................................................................................17
REFERENSI……………………………………………………………………………18
LAMPIRAN....................................................................................................................19
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan tersedia untuk
mendukung pertumbuhan dan hasilnya. Unsur hara diperlukan oleh tumbuhan bukan
hanya untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya saja, tapi juga untuk
meperkuat daya tahan tumbuhan terhadap cuaca dan penyakit. Sumber unsur hara yang
tedapat di dalam tanah terbatas jumlahnya. Terlebih lagi keberadaannya dalam tanah
sangat mudah hilang melalui pencucian maupun penguapan. Kondisi tersebut membuat
kualitas tanaman menjadi menurun karena hasil panen cepat layu, sehingga untuk
mendapat kualitas yang baik maka perlu adanya pemberian pupuk selain N, yaitu P dan
K. Adanya sifat unsur hara yang mudah menguap dan tercuci keluar dari zona akar,
sehingga diperlukan pemupukan untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi.
Prakerin atau Praktek Kerja Industri melayani pelatihan terkait kualifikasi dan
pendidikan lanjutan mahasiswa di dunia industri atau komersial. Selain itu, magang juga
2
antara nodulasi dan infeksi mikoriza fosfor merupakan sumber energi di dalam nodul
akar (Novriani, 2011).
Unsur kalium merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan dalam
jumlah yang yang besar. Pada tanaman kedelai kalium berfungsi menambah ketahanan
tanaman terhadap penyakit tertentu dan meningkatkan system perakaran, kalium
cenderung menghalangi efek rebah (lodging) tanaman dan melawan efek buruk yang
disebabkan oleh terlalu banyaknya nitrogen (Rukmi, 2010).
Dengan amanat serta harapan yang sudah didapatkan di hari pertama, maka
peserta Prakerin PT. Petrokimia periode Oktober-Desember dimulai praktek kerja
Industri pada tanggal 10 Oktober 2022 sampai waktu yang ditentukan pada tanggal 26
Desember 2022.
1.3 Tujuan
1.4. Manfaat
BAB II
PT Petrokimia Gresik saat ini menempati areal lebih dari 450 hektar di
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Total produksi saat ini mencapai 8,9 juta ton/tahun,
terdiri dari produk pupuk sebesar 5 (lima) juta ton/tahun, dan produk non pupuk
sebanyak 3,9 juta ton/tahun. Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini
bertransformasi menuju perusahaan Solusi Agroindustri untuk mendukung tercapainya
program Ketahanan Pangan Nasional, dan kemajuan dunia pertanian.
PT. Petrokimia Gresik dibangun di atas lahan seluas 450 hektar di Kawasan
Industri Gresik. Area tanah yang ditempati meliputi 3 kecamatan yang terdiri dari 10
desa, yaitu:
1. Kecamatan Gresik, antara lain: Desa Ngipik, Desa Tlogopojok, Desa Sukorame,
dan Desa Lumpur.
2. Kecamatan Kebomas, antara lain: Desa Tlogopatut, Desa Randuagung, Desa
Kebomas.
3. Kecamatan Manyar, antara lain: Desa Pojok Pesisir, Desa Romo Meduran, dan
Desa Tepen.
Daerah Gresik dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik berdasarkan hasil studi
kelayakan tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-proyek Industri (BP3I) yang
dikoordinasikan oleh Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan dengan
pertimbangan berikut: Tersedianya lahan kurang produktif yang cukup
1. Adanya sumber air dari aliran Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo.
2. Dekat dengan daerah konsumen pupuk, yaitu perkebunan dan pertanian.
3. Dekat dengan pelabuhan yang dapat memudahkan pengangkutan peralatan
pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, maupun pendistribusian
hasil produksi melalui angkutan laut.
4. Dekat dengan kota Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai serta
tersedianya tenaga–tenaga terampil.
Visi
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati konsumen
Misi
BAB III
METODE KEGIATAN
Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan pupuk MKP dalam sekala kecil.
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kalium hidroksida dan asam fosfat serta
aquadest sebagai pelarut.
Alat yang digunakan dalam penelitian rangkaian alat sederhada dari hot plate
strirer, gelas piala, statif dan thermometer.
Sampel di timbang sebanyak 0,5 gram dalam gelas piala 100ml lalu ditambahkan asam
perklorat 10ml dan asam nitrat 6ml.
Larutan yang telah diencerkan dipipet 5 ml ke dalam labu ukur 100ml dan
ditambahkan pereaksi MV sebanyak 5 ml lalu dihimpitkan dengan aquadest.
dibuat kurva kalibrasi P2O5 beserta blanko dalam labu ukur 100ml
BAB IV
Proses penelitian di awali dengan mendapatkan bahan baku. Bahan baku di Analisa
untuk diketahui spesifikasinya. Bahan baku yang digunakan memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
1. Kalium Hidroksida
a. Rumus Molekul : KOH
b. Berat Molekul : 56,11 gr/mol
c. Warna : putih
d. Wujud : kristal ortorombik
e. pecific gravity : 2,044
f. Titik lebur : 380˚C
g. Titik didih : 1320˚C
h. Kelarutan : mudah larut dalam asam
(Perry 8th, 2008)
i. Konsentrasi KOH : 98,21 %
2. Asam Fosfat
a. Rumus Molekul : H3PO4
b. Berat Molekul : 98 gr/mol
c. Warna : hijau pekat
d. Wujud : cair
e. Specific gravity : 1,834
f. Titik lebur : 42,35˚C
g. Titik didih : 213˚C
h. Kelarutan : larut dalam alkohol 95%
(Perry 8th, 2008)
i. Konsentrasi H3PO4 : 72,93%
13
Tahap selanjutnya adalah kalkulasi dan formulasi. Untuk mendapatkan Pupuk MKP
diperlukan reaksi yang menghasilkan senyawa Mono Kalium Fosfat tanpa menghasilkan banyak
pengotor pada produk akhir. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan metode yang efisien.
Meninjau dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan pupuk MKP dapat disintesis dengan
mereaksikan kalium hidroksida dengan asam fosfat. Reaksi yang diinginkan untuk terjadi pada
proses sintesis adalah sebagai berikut.
Bahan baku ditimbang dengan skala produksi yang diinginkan. Bahan baku Kalium
Hidroksida yang berbentuk padatan dilarutkan terlebihdahulu dengan aquades untuk
memudahkan reaksi. Selanjutnya larutan dipanaskan dengan metode waterbath. Waterbath
digunakan untuk menjaga suhu tetap stabil saat reaksi. Setelah mencapai suhu yang diinginkan
larutan Kalium Hidroksida berikan Asam Fosfat yang sebelumnya sudah dipanaskan mendekati
suhu larutan secara perlahan. Pemanasan Asam Fosfat berguna untuk menjaga suhu campuran
tidak jatuh jauh dari suhu reaksi yang diinginkan. Reaksi terus dilakukan selama variable waktu
yang diinginkan dan di jaga suhu campuran. Setelah reaksi telah dianggap selesai campuran di
biarkan dalam suhu ruangan dengan tujuan menurunkan suhunya secara perlahan.suhu terus di
turunkan dengan menggunakan icebath (kristalisasi). Hasil dari kristalisaasi disaring untuk
memisahakan aquades dan ketidakmurnian (sisa sisa reaksi yang berlebih/limbah hasil reaksi)
yang tersisa pada produk. Produk selanjutnya dikeringkan dalam oven untuk mengihilangkan
kadar air yang terkandung didalamnya.
Sintesis pupuk dilakukan dengan skala jumlah sebanyak 2 mol. Sampel Kalium
Hidroksida ditimbang sebanyak 114 gram dan sampel Asam Fosfat sebanyak 268 gram sebagai
bahan baku pembuatan pupuk. Sampel direaksikan selama 2 jam dengan variasi suhu sebagai
variabel bebas. Selama periode magang dihasilkan 2 produk dengan variasi suhu yang berbeda.
Ppercobaan pertama diberi perlakuan dengan menjaga suhu saat reaksi dalam rentang 80⁰C-
90⁰C. Percobaan kedua diberi perlakuan dengan menjaga suhu saat reaksi dalam rentang 50⁰C-
60⁰C
Kadar kadnungan fosfor dan kalium dari produk hasil percobaan dibandingkan dengan
2 produk yang beredar dipasaran.
Pupuk MKP hasil percobaan pertama memiliki kandungan fosfor sebanyak 50,81% dan
kandungan kalium 31,58%, Pupuk MKP hasil percobaan kedua memiliki sedikit keunggulan
dalam jumlah fosfor yang terkandung, sebanyak 51,75%. Jumlah kandungan kalium dari pupuk
percobaan yang kedua lebih sedikit dibandingkan dengan hasil percobaan yang pertama yaitu,
sebanyak 30,32%. Jika disbandingkan dengan produk yang beredar dipasaran kedua hasil
percobaan memiliki perbedaan yang cukup jauh dalam jumlah kalium yang terkandung.
16
Keempat sampel juga di analisa Ph larutan 10% yang hasilnnya sebagai beriilut:
Pupuk hasil percobaan kedua memiliki perbedaan Ph yang mencolok jika dibandingkan
dengan ketiga pupuk yang lain, sebesar 2,6.
Pupuk hasil produksi memiliki angka kelarutan yang berbeda dengan produk pasaran
yang di uji. Produk yang dihasilkan memiliki angka kelarutan yang lebih rendah. Kelarutan di
ujikan dengan mengambil 2,5 mg dari ke 4 sampel dan dilarutkan ke dalam 250 ml aquades.
Pengujian ini dilakukan berdasarkan table pemakaain dalam pupuk MKP secara umum pada
bungkus produk dipasaran
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil analisa menunjukkan kalau produk hasil percobaan sudah mendekati target
yang diinginkan. Kekurangan dari ke 2 produk hasil uji coba ada pada jumlah
kandungan kalium yang belum mendekati angka 34%. Produk pertama yang di sintesis
dalam suhu 80⁰C-90⁰C memiliki kandungan fosfor sebanyak 50,81% dan kandungan
kalium 31,58%. Produk kedua yang di sintesis dalam suhu 50⁰C-60⁰C memiliki
kandungan fosfor sebanyak 51,75% dan kandungan kalium 30,32%. Dari kedua hasil
percobaan pupuk yang dihasilkan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
5.2 Saran
Perlu dilakukan percobaan atau penelitian dengan ragam variable bebas untuk
mengetahui variable apa yang menpengaruhi perbedaan kandungan dalam pupuk. perlu
juga dilakuakna kajian mengenai pembuatan pupuk MKP dengan mengunakana bahan
baku yang berbeda. Perlu adanya perbandingan sifat fisik dari produk hasil percobaan
dengan produk yang beredar dipasaran.
18
REFERENSI
Badan Stadarisai Nasiinal. 2012. SNI 2803-2012 Pupuk NPK padat. Jakarta.
19
LAMPIRAN
Foto Kegiatan
20
21