Dosen Pembimbing
Emi Erawati, S.T., M.Eng.
KELOMPOK
KELOMPOK : 1B
ANGGOTA :
1. Rosyad Adrian Febriansyar (D500150005)
2. Muh. Novanteraka Putra (D500150033)
3. Raden Agung Prasetyo (D500150058)
4. M. Taufik Mahadika (D500150110)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan bimbingan-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan disusun berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan di TPA Sukosari, Jumantono, Kabupaten Karanganyar.
Praktikum ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu di Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dengan selesainya praktikum dan telah tersusunnya laporan ini, penyusun
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami
2. Bapak Rois Fatoni S.T., M.Sc., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia yang
telah memberikan kesempatan menuntut ilmu di Teknik Kimia FT UMS.
3. Ibu Emi Erawati, S.T., M.Eng., selaku dosen pembimbing praktikum pencegahan
pencemaran Lingkungan “Manajemen Lingkungan".
4. Bapak Sutaryo, selaku Pembimbing Lapangan TPA Sukosari, Jumantono, Kabupaten
Karanganyar yang telah mengizinkan meninjau lokasi TPA Sukosari.
5. Ibu dan Bapak atas do’a, kasih sayang, dan dukungan yang tiada henti.
6. Teman satu tim, kelompok B Karanganyar yang sudah bekerjasama hingga sejauh ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
menyelesaikan laporan ini.
Penyusun menyadari dalam laporan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk hasil yang lebih baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya dan perkembangan ilmu
kimia pada umumnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
5.2. Pembahasan ........................................................................................................... 20
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 22
6.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 22
6.2. Saran ...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 23
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 24
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri Pelapisan Logam dan Galvanis .............. 8
Tabel 2. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri Penyamakan Kulit .................................. 8
Tabel 3. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri Minuman Ringan.................................... 9
Tabel 4. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri polyethylene terefalat (PET) .................. 9
Tabel 5. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri Cat ........................................................ 10
Tabel 6. Penggunaan Lahan TPA Sukosari ........................................................................... 11
Tabel 7. Armada Angkutan Sampah di TPA Sukosari .......................................................... 14
Tabel 8. Data Volume Sampah pada Bulan Desember 2017 ................................................. 14
Tabel 9. Jumlah Timbulan Sampah di TPA Sukasari ............................................................ 15
Tabel 10. Data Komposisi Sampah Berdasarkan Tipe Sampah pada Desember 2017.......... 17
Tabel 11. Bulk Density Sampah Desember 2017 .................................................................. 18
Tabel 12. Fraksi DOC Sampah Bulk yang Ditimbun di TPA................................................ 19
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Laporan Praktikum Teknologi Pencegahan Pencemaran
Dinas Lingkungan Hidup “TPA Sukasari”
Karanganyar
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat. Atas dasar tersebut maka peran partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan
untuk menjaga kelestarian lingkungan di daerah karanganyar terutama bagi masyarakat
yang wilayahnya memiliki potensial dampak kerusakan lingkungan, terlebih yang berada
di sekitar area kegiatan industri.
Berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya kajian tentang bagaimana manajemen
pengelolaan TPA sampah khususnya di kabupaten Karanganyar dan bagaimana kesehatan
lingkungan disekitarnya.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
Mengkaji dan mengembangkan teknologi pengolahan limbah khususnya pengolahan
limbah di Tempat pmbuangan Akhir (TPA) serta dapat diterapkan sesuai dengan kondisi
di Indonesia.
1.3. Manfaat
Dapat mengkaji dan mengembangkan teknologi pengolahan limbah khususnya
pengolahan limbah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta dapat diterapkan sesuai
dengan kondisi di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cairan dalam landfill merupakan hasil dari dekomposisi sampah dan cairan yang
masuk ke tempat pembuangan seperti aliran atau drainase permukaan, air hujan
dan air tanah. Sedangkan menurut Darmasetiawan (2004), lindi merupakan air
yang terbentuk dalam timbunan sampah yang melarutkan banyak sekali senyawa
yang ada sehingga memiliki kandungan pencemar khususnya zat organik yang
sangat tinggi. Lindi sangat berpotensi menyebabkan pencemaran air, baik air
tanah maupun permukaan sehingga perlu ditangani dengan baik (Hadiwidodo et
al., 2012).
Masalah yang ada di Tempat Pemrosesan Sampah (TPA) salah satunya
adalah adanya lindi sampah. Lindi sering terkumpul pada pertengahan titik pada
lahan urug. lindi mengandung berbagai turunan senyawa kimia dari pelrutan
sampah pada lahan urug dan hasil reaksi kimia dan biokimia yang terjadi pada
lahan urug (Hadiwidodo et al., 2012).
Apabila penanganan dan pengolahan lindi sampah yang tidak dilakukan
secara optimal, maka lindi sampah akan masuk kedalam tanah dan mencemari air
tanah maupun terbawa dalam aliran permukaan. Lindi yang terbawa dalam aliran
akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
2.1.2. Jenis Limbah Padat
Beberapa penulis (Kotler et al., 2011) melihat dari pentingnya kemasan.
Bukan hanya untuk melindungi isi, tetapi juga menjadi cara untuk keluar dari
kekacauan, menarik perhatian dan menggambarkan produk. Kemasan inovatif
membantu meningkatkan penjualan. Dalam keputusan "membuat kemasan"
perusahaan perlu mempertimbangkan lingkungan sehingga mereka cenderung
menjadi hijau dengan mengurangi kemasan dan menggunakan bahan yang bisa
terdegradasi (Rajagopal and Bansal, 2015).
Sampah plastik adalah penyebab lain untuk kesehatan yang buruk. Jadi
limbah padat yang berlebihan yang dihasilkan harus dikontrol dengan mengambil
langkah-langkah pencegahan tertentu. Dia kelompok berisiko dari pembuangan
limbah padat tidak ilmiah termasuk - populasi di daerah di mana tidak ada metode
pembuangan limbah yang tepat, terutama anak-anak pra-sekolah pekerja limbah;
dan pekerja di fasilitas yang memproduksi bahan beracun dan menular.
TPA. Kebutuhan akan pengelolaan sampah merupakan salah satu implikasi dari
perkembangan penduduk yang terus meningkat sehingga akan meningkatkan timbulan
sampah (Abdulgani, 2013).
Berdasarkan sifatnya sampah kota dapat dibagi menjadi dua yaitu (Anggraini et al.,
2012):
1) Sampah organik adalah sampah yang mudah terdegradasi sehingga mudah terurai oleh
mikroorganisme. Contohnya : sampah sayuran, daun-daunan, bagian tubuh hewan, sisa
makanan, kertas, kayu dan lain-lain.
2) Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terdegradasi sehingga sulit terurai oleh
mikroorganisme. Contohnya : plastik, kaca, logam, kaleng dan lain-lain.
c) Sanitary Landfill
Penutupan sampah dengan lapisan tanah penutup dilakukan pada setiap akhir hari
operasi, sehingga setelah operasi berakhir tidak akan telihat masih adanya timbunan
sampah.
d) Improved Sanitary Landfill
Metode ini merupakan pengembangan dari sistem sanitary landfill, dimana seluruh lindi
yang dihasilkan akan disalurkan melalui sistem perpipaan untuk disalurkan dan
ditampung serta kemudian dilakukan pengolahan di lokasi atau dialirkan ke sistem
sewage bersama dengan air limbah/buangan domestik untuk diolah di instalasi IPAL
terpusat sebelu effluennya dibuang ke badan air sungai.
e) Semi Aerobic Sanitary Landfill
Merupakan pengembangan dari sistem Improved sanitary landfill, pada sistem ini
dilakukan usaha untuk mempercepat proses dekomposisi sampah dengan
menambahkan oksigen ke dalam timbunan sampah.
Penghilangan bahan organik dari air limbah dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai metode perawatan primer, sekunder dan tersier. Dalam perawatan primer, metode
fisik seperti skrining, sedimentasi digunakan untuk menghilangkan polutan yang lebih
kasar dan mudah mengendap. Dalam perawatan sekunder yang melekat pada proses
pertumbuhan seperti biotower dan filter trickling atau proses pertumbuhan yang
ditangguhkan seperti proses lumpur aktif digunakan. Perawatan tersier umumnya
mengandung metode canggih seperti pemisahan membran, adsorpsi, dan filtrasi ultra.
Polutan penting lainnya di banyak industri adalah logam berat. Berbagai peneliti telah
berhasil menggunakan proses lumpur aktif dan filter trickling untuk menghilangkan bahan
organik dan logam berat (Kulkarni and Kherde, 2015).
2) Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri penyamakan kulit
Tabel 2. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri Penyamakan Kulit
3) Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri minuman ringan
Tabel 3. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri Minuman Ringan
4) Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan polyethylene terefalat (PET)
Tabel 4. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri polyethylene terefalat (PET)
5) Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri cat
Tabel 5. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Industri Cat
BAB III
DESKRIPSI INSTANSI
Berikut ini adalah data sampah yang terdapat pada TPA Sukosari pada bulan
Desember 2017 :
Tabel 8. Data Volume Sampah Bulan Desember 2017
No Hari, Tanggal Bulan Tahun Kapasitas (m3)
1 Sabtu, 2 Desember 2017 179
2 Senin, 4 Desember 2017 198
3 Selasa, 5 Desember 2017 192
4 Rabu, 6 Desember 2017 182
5 Kamis, 7 Desember 2017 200
6 Jum’at, 8 Desember 2017 185
7 Sabtu, 9 Desember 2017 182
8 Minggu, 10 Desember 2017 64
9 Senin, 11 Desember 2017 193
10 Selasa, 12 Desember 2017 187
11 Rabu, 13 Desember 2017 174
12 Kamis, 14 Desember 2017 175
13 Jum’at, 15 Desember 2017 168
BAB IV
TUGAS KHUSUS
Bak Biofilter
Air Lindi
Equalisasi (Penyaring)
4.3. Pengambilan Data Komposisi Sampah Berdasarkan Tipe Sampah pada Desember
2017
Berikut ini adalah data komposisi sampah berdasarkan tipe sampah pada bulan
Desember 2017 :
Tabel 10. Data Komposisi Sampah Berdasarkan Tipe Sampah pada Desember 2017
No. Tipe Sampah Berat Basah (Kg) % Berat
1. Makanan 2.693.604,06 63
2. Kayu 21.377,81 0,5
3. Sampah Kebun dan Taman 64.133.43 1,5
4. Kertas Koran 213.778.1 5
5. Nappies 32.066.76 0,75
6. Kain dan Produk Tekstil 85.511,24 2
7. Karet dan Kulit 85.511,24 2
8. Plastik 855.112,4 20
9. Logam 10.688,91 0,25
10. Gelas/Kaca 128.266,86 3
11. Inert 85.511,24 2
Total 4.275.562,00 100
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
Metode Pengelolaan sampah di TPA Sukosari ini masih menggunakan cara controlled
landfill dan open dumping. Metode open dumping yaitu dengan menumpuk sampah secara
terus-menerus hingga tinggi pada tanah yang telah dikeruk dan dilapisi oleh tanah liat.
Salah satu masalah yang ditimbulkan dari penumpukan sampah di TPA adalah timbulnya
pencemar berupa lindi. Semakin banyak tumpukan sampah di TPA maka lindi yang
dihasilkan akan semakin banyak.
Lindi merupakan air yang terbentuk dalam timbunan sampah yang melarutkan banyak
sekali senyawa yang ada sehingga memiliki kandungan pencemar khususnya zat organik
yang sangat tinggi. Di TPA Sukosari pengolahan air lindi masih kurang maksimal karena
IPAL 1 yang berada di tengah TPA sudah tidak lagi berfungsi dan hanya sebagai
penampung air lindi.
5.2. Pembahasan
Lindi yang dihasilkan dari sampah di TPA Sukosari diolah menggunakan instalasi
pengolahan lindi, pada tahun 2007 ada bantuan dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah
untuk pembuatan saluran dan 2 buah IPAL leachate. IPAL 1 yang berada di tengah-tengah
TPA sudah tidak berfungsi lagi dan hanya digunakan sebagai kolam penampungan lindi
yang kemudian lindi yang berada di IPAL 1 dialirkan ke IPAL 2 dengan menggunakan
teknik gravitasi. IPAL 2 yang berada di selatan atau bagian yang paling rendah terdiri dari
4 bak pengolahan. Fungsi dari bak pertama dan bak kedua merupakan bak anaerobic, bak
ke-3 merupakan bak fakulatif, dan bak ke-4 merupakan bak maturasi.
Pada bak anaerob yang merupakan bak pengolahan pertama masih terdapat sampah-
sampah pada muka air bak tersebut. Hal ini dapat menyebabkan pengolahan lindi tidak
efektif. Selain itu, setelah dilakukan pemeriksaan kadar BOD, COD, amoniak, sulfide, Fe,
Mn, TSS, dan TDS dan dibandingkan dengan Perda No 10 Tahun 2004 didapatkan hasil
yang tidak sesuai, yaitu kadar BOD dan COD yang masih tinggi lebih dari standar yang
telah ditetapkan. Melihat permasalahan diatas maka diperlukan evaluasi instalasi yang
telah ada, apakah masih mampu mengolah air lindi yang bertambah dari waktu ke waktu
seiring dengan bertambahnya jumlah timbunan sampah. Apakah instalasi yang ada masih
mampu mengolah air lindi dan menampung debit air lindi yang ada atau diperlukan
instalasi pengolahan lindi yang baru untuk mengolah air lindi dan menampung debit air
lindi yang ada. Sehingga air lindi yang telah diolah dan dibuang ke badan air aman bagi
lingkungan sekitar dan tidak menjadi sumber pencemar.
Pengolahan air lindi di TPA Sukosari belum maksimal karena masih menghasilkan
effluent yang berpotensi menjadi pencemar apabila dibuang ke badan air. Maka dari itu
diperlukan evaluasi kondisi eksisting instalasi pengolahan air lindi yang sudah ada,
dilakukan dengan memeriksa dan menghitung kualitas dan kuantitas lindi yang dihasilkan
serta mengevaluasi kinerja instalasi pengolahan lindi. Instalasi yang ada kurang layak
untuk digunakan karena tidak mampu mengolah air lindi menjadi effluent yang baik.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. TPA Sukosari merupakan salah satu perangkat daerah yang mempunyai tugas pokok
membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang kebersihan dan pertamanan serta pembuangan akhir Kabupaten
Karanganyar.
2. Jumlah timbunan sampah di TPA Sukosari semakin meningkat tiap tahunnya.
3. Pengolahan air lindi yang ada di TPA Sukosari belum diolah secara maksimal.
6.2. Saran
1. Sebaiknya barang-barang yang tidak terpakai didaur ulang dengan menerapkan sistem
4R, yaitu reduce, reuse, recycle, dan replace.
2. Mengingat umur rencana TPA hampir habis dan TPA yang sudah over load ada baiknya
pihak TPA Sukosari mulai mencari lahan baru dan menggunakan sistem pengolahan
sampah yang lebih baik lagi, misalnya pengolahan sampah secara sanitary landfill agar
sampah tidak menggunung.
3. Pengelola TPA Sukosari ada baiknya lebih rutin dan teliti dalam memeriksa peralatan
di TPA.
4. Setiap kampung yang ada di Karanganayar dibuatkan satu TPS (Tempat Pembuangan
Sampah Sementara) kemudian ada pengelolaannya sendiri yang bermanfaat bagi sekitar
yaitu membuka lapangan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulgani, H., 2013. Perencanaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah dengan Sistem
Sanitary Landfill di TPA Pecuk Kabupaten Indramayu 3–11.
Anggraini, D., Pertiwi, M.B., Bahrin, D., 2012. Pengaruh Jenis Sampah, Komposisi Masukan
dan Waktu Tinggal terhadap Komposisi Biogas Dari Sampah Organik. Tek. Kim. 18,
17–23.
Ertawati, Ilza, M., Nofrizal, 2015. SISTIM PENGOLAHAN LIMBAH TPA MUARA FAJAR
DAN PENGARUH TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI SEKITARNYA. J. Ilmu
Lingkung. 9, 83–95.
Hadiwidodo, M., Oktiawan, W., Primadani, A.R., Bernadette Nusye Parasmita, Gunawan, I.,
2012. Pengolahan Air Lindi Dengan Proses Kombinasi Biofilter Anaerob-Aerob dan
Wetland. J. Presipitasi 9, 84–95.
Kulkarni, S.J., Kherde, P.M., 2015. Research on Advanced Biological Effluent Treatment: A
Review. Int. J. Res. Rev. 2, 148–156.
Rajagopal, S., Bansal, I., 2015. Waste disposal of fresh fruits and vegetables A study of
consumers’ awareness levels in the United Arab Emirates (The UAE). Manag. Environ.
Qual. An Int. J. 26, 721–738. https://doi.org/10.1108/MEQ-02-2013-0013
Subramoniam, V., Suresh, V., 2015. A Study on the Waste Disposal Practices and Its Impact
in Alappad Panchayat, Kerala. Int. J. Soc. Sci. Manag. 2.
https://doi.org/10.3126/ijssm.v2i2.12289
Yatim, E.M., Mukhlis, 2013. Pengaruhlindi (Leachate ) Sampah terhadap air Sumur Penduduk
Sekitar Tempat Pembuangan akhir (Tpa ) Air Dingin. J. Kesehat. Masy. 7, 54–59.
LAMPIRAN
3. Gunungan Sampah