Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS BAKTERI GOLONGAN

COLIFORM MENGGUNAKAN METODE


MPN (Most Probable Number) PADA
LIMBAH IPAL, AIR SUNGAI, DAN AIR
SUMUR

sebagai

LAPORAN KERJA PRAKTIK


DI UPTD. LABORATORIUM LINGKUNGAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA
SELATAN

Oleh :

Raden Fatahillah 1710802001

1
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN
FATAH PALEMBANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillâhirabbil’âlamin, Puji syukur atas


kehadirat Allah Subhânahu wa Ta’âlâ yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik
(KP) dengan judul “Analisis Bakteri Golongan
Coliform Menggunakan Metode MPN (Most
Probable Number) Pada Limbah IPAL, Air Sungai,
dan Air Sumur. Laporan KP ini merupakan bagian
dari tugas akhir pada mata kuliah KP.

Dalam penyusunan laporan KP ini banyak pihak


yang telah membantu, oleh karena itu tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

2
Kemas Ahmad Sukri, Apt. MPH selaku kepala UPTD.
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan.
Ibu Rira Rohaya, S.T., M.T., selaku pembimbing KP,
dan semua analis yang telah mengajarkan banyak hal
tentang analisis yang ada di Laboratorium
Lingkungan DLHP Provinsi Sumatera Selatan.
Terima kasih kepada Bapak Hasan Marzuki, S.Pd.,
M.T., selaku Kepala Program Studi Kimia dan Ibu
Ade Oktasari, M.Sc. selaku Dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan masukan kepada
penulis. Jazâkumullâh Khaira, Semoga Allah selalu
melimpahkan pahala dan kebaikan untuk kita semua.

Laporan KP dibuat dengan tujuan memberikan


gambaran salah satu kegiatan yang telah dilakukan
saat KP di UPTD. Laboratorium Lingkungan DLHP
Provinsi Sumatera Selatan. Analisis tersebut dapat
menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja dan
sebagai sarana untuk implementasi teori yang didapat
di dunia perkuliahan. Penulis menyadari bahwa
kegiatan yang dilakukan kurang dari kesempurnaan,

3
begitu juga dengan penyusunan laporan KP ini.
Semoga laporan KP ini menambah wawasan
pengetahuan dalam bidang ilmu kimia. Wa âkhiru
da’wâna anilhamdulillâhirabbil’âlamin.

Palembang, ……. Februari 2020

Raden Fatahillah

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK


Analisis Bakteri Golongan Coliform
Menggunakan Metode Mpn (Most Probable
Number) Pada Limbah IPAL, Air Sungai, dan Air
Sumur.

4
Oleh :

Raden Fatahillah 1710802001

Telah diseminarkan pada tanggal (tanggal, bulan,


tahun) (font 11, Times New Roman)

Nama Tandatangan
(Dosen Pembimbing Penulisan Laporan)
NIP/NIDN
(Dosen Penguji I)
NIP/NIDN
(Dosen Penguji II)
NIP/NIDN
Mengetahui,
Dekan FST
UIN Raden Fatah Palembang Ketua Program Studi
……………………………….. ………………………
……….
NIP……………………………
NIP..…………………………

5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN………………….. . iii

DAFTAR ISI………………………………….. v

DAFTAR GAMBAR…………………………. vi

DAFTAR TABEL…………………………….. vii

DAFTAR LAMPIRAN………………………. viii

BAB I GAMBARAN UMUM………………... 1

1.1 Waktu dan Tempat……………………. 1


1.2 Profil UPTD Laboratorium Lingkungan
DLHP Provinsi Sumatera Selatan……. 1

1.3 Struktur Organisasi UPTD Laboratorium


Lingkungan DLHP Provinsi Sumatera
Selatan…………………………………. 6

1.4 Profil Pembimbing Kerja Praktik……… 9

1.5 Deskripsi Kegiatan…………………….. 15

6
BAB II STUDI KASUS……………………….. 19

2.1 Latar Belakang………………………… 19

2.2 Rumusan Masalah…………………….. 23


2.3 Tujuan dan Manfaat…………………… 23
2.4 Tinjauan Pustaka………………………. 24
2.5 Metode Analisis……………………….. 33
2.6 Hasil dan Pembahasan…………………. 38
BAB III PENUTUP……………………………. 51
3.1 Kesimpulan…………………………….. 51
3.2 Saran…………………………………… 52
DAFTAR PUSTAKA………………………… . 53

LAMPIRAN…………………………………… 54

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Denah lokasi DLHP Provinsi Sumatera


Selatan…………………………… 5

8
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Laboratorium
Lingkungan DLHP Provinsi Sumatera
Selatan……………………………. 6
Gambar 1.3 Foto Bersama Pembimbing KP….. 9
Gambar 2.1

9
BAB I
GAMBARAN UMUM

1.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan Kerja Praktik dilaksanakan pada 06

Januari 2020 sampai 06 Februari 2020 yang bertempat


di Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan
Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan,
Jalan Aerobik No.4 Kampus POM IX Palembang.

10
1.2 Profil UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan
Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan

1.2.1 Sejarah UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas


Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi
Sumatera Selatan

Laboratorium Lingkungan dibentuk pada tahun


1996 dalam Program Kali Bersih di Sungai Musi
Provinsi Sumatera Selatan dan Sungai Mahakam
Provinsi Kalimantan Timur yang bekerjasama dengan
Republik Federal Jerman – Republik Indonesia yang
dikelola oleh Tim GTZ Jerman. Perkembangan sejarah
berdirinya unit pelaksana teknis Badan Laboratorium
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan dapat
dikronologiskan sebagai berikut:

• 1996 : Laboratorium Prokasih (GTZ).

• 1998 : Laboratorium Lingkungan Badan


Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
(Bapedalda) Provinsi Sumatera Selatan.

• 2004 : Terakreditasi sebagai laboratorium


penguji oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)

11
dengan Surat Penetapan Nomor
2284/3.a2/LP/09/04 tanggal 30 September 2004
No. LP.231-IDN.

• 2007 : Terekomendasi s e b a g a i
Laboratorium Lingkungan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dengan surat Nomor
200/PS-VII/LH/07/2007 tanggal 20 Juli 2014.

• 2008 : Proses Re-akreditasi.


• 2009 : Pembentukan Unit Pelaksana Teknis

Badan Laboratorium Lingkungan Badan


Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan
tanggal 23 Februari 2009 dengan Peraturan
Gubernur Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun
2009. 2010 : Re-akreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN) tanggal 19
November 2010. 2012 : Registrasi
Laboratorium Lingkungan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup.

• 2014 : Bulan Maret pengajuan Re


Akreditasi dan menambah lingkup (Air, Udara

12
ambient, Emisi Sumber tidak bergerak, emisi
sumber bergerak) serta Registrasi Laboratorium
Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup dengan hasil kelulusan pada tanggal 25
Februari 2015. 2015 : Peraturan Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis
Badan Laboratorium Lingkungan pada Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan.

1.2.2 Visi dan Misi UPTD Laboratorium Lingkungan


Provinsi Sumatera Selatan

a. Visi

Sebagai Laboratorium Rujukan untuk


Pengujian Kualitas Lingkungan di Provinsi
Sumatera Selatan yang Berkualitas,
Terpercaya dan Independen.

b. Misi

- Menerapkan cara berlaboratorium yang baik


dan benar dan sistem manajemenmutu yang
sesuai ISO/ IEC 17025: 2005.

13
- Melaksanakan pengujian kualitas lingkungan
yang berbasis kompetensi, profesional,
dengan menggunakan standar yang diakui
nasional, regional maupun internasional
untuk mencapai kepuasan pengguna jasa.

- Menghasilkan data pengujian yang cepat,


tepat, akurat dan terpercaya.

1.2.3 Lokasi
UPTD Laboratorium Lingkungan DLHP
Provinsi Sumatera Selatan berpusat di Jalan
POM IX, Lorong Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I,
Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
lokasi UPTD Laboratorium Lingkungan DLHP
Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada
gambar 1.1.

14
1.3. Struktur Organisasi UPTD Laboratorium Lingkungan DLHP Provinsi Sumatera Selatan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi SUmatera Selatan

15
16
Adapun keterangan Gambar 1.2 termuat dalam
tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Daftar Nama Pejabat dan Jabatan
Nama Pejabat Jabatan
Drs. H. Edward Candra, Kepala DinasLingkungan
MH. Hidup dan Pertanahan
Provinsi Sumatera
Selatan
Kemas Akhmad Manager Puncak / Kepala
Sukri, Apt., MPH UPTD Laboratorium
Lingkungan

Rira Rohaya, ST., MT. Kasi Teknis / Manager


Teknis

Anis Ahir, SAP Kasi Mutu / Manager


Mutu

Siti Homsia, S.Sos Kasi Mutu / Manager


Mutu

Agustina, S.Si Jabatan Fungsional

Diki Dirmansyah Pengaduan

17
Agustina, S.Si Penyelia Sampling

Neni Hartati Penyelia Air

KA, Syukron Lillah, Penyelia Udara


A.Md

Moch. Zawani, S.Pd Penanganan Sampel

Audy Gah Pengelola Limbah

Antarloka

Kemas Maulana Rangga Penawaran / Kontrak

Dian Eka Pratiwi Akutansi

KA, Syukron Lillah, Bendahara Pengeluaran


A.Md

Eka Aryani Bendahara Penerimaan

Analis

Pejabat Pengadaan

Pelapor PPC

Petugas Sampling

18
Gudang

1.4 Profil Pembimbing Kerja Praktik

KP yang dilakukan di UPTD Laboratorium


Lingkungan DLHP Provinsi Sumatera Selatan di
bimbing langsung oleh Kasi Teknis/ Manager Teknis
Ibu Rira Rohaya, S.T., M.Si. Foto bersama
Pembimbing KP UPTD Laboratorium Lingkungan
DLHP Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada
gambar 1.3.

19
Berikut ini Profil lengkap Pembimbing KP, Rira
Rohaya, S. T., M.Si.

1.4.1 Data Diri

Data diri dari pembimbing KP dapat dilihat


pada tabel dibawah ini.

Tabel 1…………..

Nama Rira Rohaya, S. T., M.Si

NIP 197109231995032002

Status Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil

Pangkat/Golongan/ Penata Tingkat 1/ III/ d


Ruang

Tempat/Tanggal Lahir Palembang/ 23


September 1971

Jenis Kelamin Perempuan

Agama Islam

Status Perkawinan Menikah

Alamat Tinggal Jl. Suka Bangun2

20
Perum, Da Vinci Village
Blok Venus No. 01-
Soak Simpur Palembang

Hp 08117812675

1.4.2 Riwayat Pendidikan

1.5 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan Kerja Praktik di Laboratorium


Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan
meliputi kegiatan pengenalan sistem Administrasi dan
analisis di Laboratorium. Pengenalan sistem
administrasi dilakukan selama satu minggu dan
kegiatan selanjutnya kegiatan analisis di
laboratorium.

1.5.1 Pengenalan Sistem Administrasi

Sistem adiministrasi Laboratorium


Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan
Pertanahan terbagi menjadi beberapa tahap yaitu :

21
- Tahap pertama yaitu penerimaan sampel
yang masuk. Pada tahapan ini sampel yang
masuk dari berbagai daerah didata terlebih
dahulu pada ruang penerimaan sampel dan
membuat Surat Pengambilan Penerimaan
Contoh (SPPC). Setelah didata, sampel diberi
kode analisis beserta parameternya.

- Tahap kedua sampel yang telah diberi kode


analisis beserta parameternya dimasukkan ke
dalam laboratorium untuk dianalisis oleh para
analis sesuai dengan parameternya
masing-masing.

- Tahap ketiga sampel yang telah dianalisis


kemudian dikaji Penyelia dan kemudian di
kaji oleh Kasi Teknis / Manajer Teknis. Hasil
analisis berupa sertifikat hasil uji
laboratorium.

- Tahap keempat botol sampel yang telah


dianalisis disimpan didalam lemari pendingin
dengan suhu 4 oC + 2 oC.

22
- Tahap kelima penyimpanan data akhir analisis
dan pembendaharaan biaya analisis.

- Sertifikat hasil uji laboratorium diberikan


kepada pengirim sampel lewat petugas SPPC.

1.5.2. Analisis di Laboratorium


Laboratorium Lingkungan, DLHP Provinsi
Sumatera Selatan memiliki lima tempat pengujian
antara lain:

- Laboratorium A
Di dalam ruangan ini digunakan untuk
analisis sampel udara, total nitrogen, dust fall,
nitrit, nitrat, analisis mikroba dan plankton. l

- Laboratorium B

Di dalam ruangan ini digunakan untuk


analisis TSS, TDS, BOD, analisis logam, klorida,
surfaktan anionik, dan KMNO4. Analisis yang
dilakukan saat KP adalah BOD dan TSS.

23
- Laboratorium C

Di dalam ruangan ini digunakan untuk


analisis minyak dan lemak, COD, uji warna, total
ammonia, dan pengujian pH. Di Laboratorium ini
analisis yang dilakukan saat KP adalah analisis
ammonia total dan uji pH.

- Laboratorium Neraca Analitik & Instrumen

Laboratorium ini merupakan ruangan yang


terdiri dari neraca analtik dan instrumen yang
steril. Intrumen yang ada diruangan ini adalah
UV-Vis.

- Laboratorium Mikrobiologi

Lab ini digunakan untuk analisis


mikrobiologi seperti bakteri E. Coli dengan
instrumen Laminar Air Flow.

24
BAB II

STUDI KASUS

2.1 Latar Belakang

2.2 Rumusan Masalah

2.3 Tujuan dan Manfaat

25
2.4 Tinjauan Pustaka

2.4.1 Bakteri Coliform

Bakteri Coliform biasa digunakan sebagai


indikator yang menunjukkan adanya gejala
penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Sebagian
besar bakteri Escherichia coli tidak berbahaya
dan dapat ditemukan pada saluran pencernaan
manusia maupun hewan. (Juwita, Usna, dkk,
2014).

Bakteri Coliform merupakan kelompok


bakteri gram-negatif, memiliki bentuk batang, tes
oksidase negatif, tidak membentuk spora, mampu
tumbuh secara aerobik pada media agar, bersifat
aerob sampai anaerob fakultatif, dan dapat
memfermentasikan laktosa dengan membentuk
gas dan asam dalam waktu 48 jam pada suhu
37oC (Lynch & Poole, 1979).

2.4.2 Klasifikasi Bakteri Coliform

26
a. Total Coli

Menurut SNI 06-4158-1996 total


bakteri golongan koli adalah total golongan
bakteri aerobik, fakultatif anaerobik, gram
negatif, berbentuk batang,tidak membentuk
spora, dapat memfermentasikan laktosa
dengan mengahasilkan asam dan gas pada
suhu (35 + 0,5) oC atau (37+ 0,5) oC dalam
waktu 48 jam.

b. Bakteri E.Coli

Bakteri Coliform dapat dijadikan


sebagai indikator kebersihan perairan, salah
satu bakteri yang memiliki karakteristik
seperti bakteri koliform adalah bakteri
E.Coli. Bakteri tersebut terdapat dalam
feses dengan jumlah yang bervariasi
(Purnawijayanti, 2001)

Menurut familinya, Coliform


mempunyai beberapa genus yang
merupakan organisme enterik saluran

27
pencernaan, salah satunya yaitu bakteri E.
Coli.

- Taksonomi E.Coli

Menurut (Escherich, 1885)


taksonomi bakteri E.coli yaitu sebagai
berikut:

Domain : Bacteria

Kingdom : Eubacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Order : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Species : Escherichia coli

c. Bakteri Fecal coli (Koli Tinja)

28
Menurut SNI 19-3957-1995 Fecal coli
adalah bakteri kelompok koli yang berasal
dari tinja manusia dan hewan berdarah panas.

2.4.3 Bahaya dan Manfaat Bakteri Coliform

a. Bahaya bakteri Coliform

Bakteri Escherichia coli apabila terdapat


didalam tubuh manusia dalam jumlah yang
berlebihan dapat mengakibatkan diare dan bakteri
ini dapat menjalar ke seluruh tubuh yang lain
hingga menyebabkan infeksi saluran kencing
(ISK) (Zhu, dkk, 1994).

b. Manfaat bakteri Coliform

Bakteri E.coli yang berada di dalam usus


besar manusia berfungsi untuk menekan
pertumbuhan bakteri jahat, dan berperan sebagai
mikrobiota usus yang membantu proses

29
pencernaan termasuk pembusukan sisa-sisa
makanan dalam usus besar. Selain itu bakteri ini
juga membantu produksi vitamin K. Vitamin K
berfungsi untuk pembekuan darah saat terjadi
perdarahan seperti pada luka/mimisan
(Pourbakhsh, dk, 1997).

2.4.5 Metode Most Probable Number (MPN)

a. Pengertian Most Probable Number (MPN)

b. Prinsip Dasar MPN (Most Probable Number)

2.4.6 Limbah Bakteri Coliform

2.4.7 Baku Mutu Limbah Bakteri Coliform

2.5 Metode Analisis

Metode analisis yang dilakukan sesuai


dengan SNI 19-3957-1995 dan SNI 06-4158-1996
tentang Metode Pengujian Jumlah Bakteri Koli Tinja
Dalam Air dengan Tabung Fermentasi dan Metode
Pengujian Jumlah Total Bakteri Golongan Koli
Dalam Air dengan Tabung Fermentasi.

30
2.5.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam analisis


sebagai berikut: tabung reaksi dengan volume
tabung 20 ml, tabung durham dengan volume
tabung 2 ml, mikropipet, gelas kimia 50 ml,
neraca analitik, autoclave, spatula, magnetik
stirrer, gelas kimia 1000 ml, rak tabung reaksi,
inkubator, dan bunsen.

Bahan yang digunakan dalam


analisis sebagai berikut: NaOH, HCl 1 N,
Aquades 1000 ml, tryptose 40 g, lactose 10 g,
K2HPO4 5,50 g, KH2PO4 5,50 g, NaCl 10 g,
Natrium lauryl Sulfat 0,2 g, dan Brom cresol
purple 0,02 g. Sampel yang digunakan pada
analisis ini yaitu PT.…………….

2.5.2 Prosedur Analisis

a. Pembuatan Medium Lauryl Tryptose Broth


(LTB)

31
Prosedur Pembuatan medium LTB
dilakukan dengan SNI 06-4158-1996 Metode
Pengujian Jumlah Total Bakteri Golongan
Koli dalam Air dengan Tabung Fermentasi.

Adapun Prosedur analisis yang


dilakukan yaitu:

- Tryptose 40 g, lactose 10 g, K2HPO4 5,50


g, KH2 PO4 5,50 g, NaCl 10 g, Natrium
lauryl Sulfat 0,2 g, dan Brom cresol purple
0,02 g ditimbang menggunakan neraca
analitik.

- Dilarutkan ke dalam gelas kimia 1000 ml


dengan 1 liter air suling dan atur pH 6,8 +
0,2 dengan penambahan asam atau basa.

- Dimasukkan medium tersebut ke dalam


tabung reaksi sebanyak 10 ml yang berisi
tabung durham dalam keadaan terbalik.

- Disterilkan dalam Autoclave selama 15


menit pada suhu 121 oC dan tekanan 1,3 kg/
cm2

32
b, Uji Pendugaan

- Siapkan 5 tabung reaksi yang berisi Air


Pengencer.

- Tambahkan sampel (misalnya 1; 0,1;0,01


ml) ke dalam masing-masing tabung reaksi
tersebut menggunakan micropipet, lalu
dihomogenkan.

- Sampel didalam tabung reaksi tersebut


diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang berisi medium LTB.

- Dinkubasi pada suhu 35 + 0,5 oC selama 24


jam + 2 jam.

- Periksa hasil gas yang tertangkap dalam


tabung durham dan hasil asam yang ditandai
dengan perubahan warna medium dari ungu
menjadi kuning.

- Lanjutkan dengan tahap penegasan untuk


sampel yang menghasilkan gas dan asam, jika
tidak lanjutkan inkubasi 24 jam lagi.

33
- Periksa gas sesudah 24 jam dan lanjutkan
dengan tahap penegasan jika tidak sampel
dibuang.

c. Uji Penegasan (Total coli)

- Kocok perlahan-lahan tabung reaksi yang


menghasilkan gas dan asam pada tahap
pendugaan.

- Pindahkan sampel dari masing-masing


tabung LTB dengan menggunakan jarum ose
ke dalam tabung reaksi yang berisi medium
BGLB broth, lakukan dekat pembakar
bunsen.

- Diinkubasi tabung-tabung reaksi tersebut


pada suhu (35 + 0,5) oC selama (48 + 3) jam.

- Apabila menghasilkan gas dalam waktu 48


jam menunjukkan kehadiran total bakteri
golongan koli dalam benda uji.

34
- hitung jumlah tabung yang menghasilkan
gas pada setiap seri pengenceran sebagai
kombinasi tabung positif.

- Hitung jumlah total bakteri golongan koli


sebagai JPT/100 ml menggunakan tabel 2
atau tabel 3 pada lampiran B atau salah satu
rumus (1) atau (2).

d. Fecal Coli

- Pindahkan sampel dari masing-masing


tabung LTB dengan menggunakan jarum ose
ke dalam tabung reaksi yang berisi medium
EC Broth, lakukan dekat pembakar bunsen.

- Dinkubasi tabung-tabung reaksi tersebut


pada suhu (35 + 0,5) oC selama (24 + 1)
jam.

E. E. Coli

35
- Pindahkan sampel dari masing-masing
tabung LTB dengan menggunakan jarum ose
ke dalam tabung reaksi yang berisi medium
EC MUG Broth, lakukan dekat pembakar
bunsen.

- Dinkubasi tabung-tabung reaksi tersebut


pada suhu (35 + 0,5) oC selama (24 + 1) jam.

36
DAFTAR PUSTAKA

Escherich, T. 1885. Die Darmbakterien des


Neugeborenen und Sauglings. Fortschr. Med. 3:
515-522; 547-554.

Juwita, Usna, dkk. 2014. Jumlah Bakteri Coliform


dan deteksi Escherichia coli pada daging ayam di
pekanbaru. JOM FMIPA 1 (2).

Lynch, J.M. & N.J. Poole. 1979. Water pollution and


its prevention. P 226-245. In Microbial Ecology:

37
A Conceptual Approach. Blackwell scientific
Publication. Oxford.

Pourbakhsh, S.A., dkk. 1997. Dynamics of


Escherichia coli infection in experimentally
inoculated chickens. Avian Diseases. 41:
221-233.

Purnawijayanti, H. A. (2001). Sanitasi, Higiene, dan


Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan.
Yogyakarta: Kanisius.

Zhu, dkk. 1994. Virulence properties and


attaching-effacing activity of E.coli 045
associated from swine post weaning diarrhea.
Infection and Immunity 62: 4153-4159.

38

Anda mungkin juga menyukai