12.
Mata Kuliah
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
B.
Logam berat arsen,
C.
Logam berat timbal, dan
D.
Logam berat tembaga.
Air tawar digunakan dalam dunia industri,
yaitu:
A.
Air untuk minum dan masak,
B.
Air untuk proses umum,
C.
Air untuk pendingin, dan
D.
Kombinasi A, B, dan C.
Indikator pencemaran limbah cair
ditunjukkan oleh:
A.
Bau telor busuk,
B.
Bau ikan amis,
C.
Bau tanah, dan
D.
Bau fosfor, telor busuk, bau amis
ikan.
Senyawa yang menyebabkan bau tak
sedap dalam limbah cair terdiri atas
senyawa kimia:
A.
Ammonia,
B.
Karbonbisulfit,
C.
Etil merkaptan, dan
D.
Ammonia, karbonbisulfit, etil
merkaptan, skatole, hidrogen
sulfida, sulfur dioksida, dan
khlorin.
Indikator pencemaran limbah cair secara
kuantitatif ditunjukkan oleh parameter:
A.
Nilai BOD,
B.
Nilai COD,
C.
Nilai TOC, dan
D.
Nilai BOD, COD, TOC, pH,
Oksigen Terlarut.
Pada perlakuan limbah cair dengan nilai
BOD lebih besar dari 4000 mg/L maka
Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPAL)
perlu dilengkapi dengan unit proses:
A.
Proses aerobik,
B.
Proses anaerobik,
C.
Proses trickling filter, dan
D.
Proses lumpur aktif.
Pengertian nilai BOD adalah
A.
Biological Oxygen Demand,
B. Jumlah oksigen dalam limbah cair
yang
digunakan
untuk
mengoksidasi senyawa organik
dalam limbah cair pada suhu
20oC selama waktu inkubasi 5
hari,
C.
Oksidasi
biologi
untuk
mengurangi senyawa organik
dalam limbah cair, dan
D.
Konversi mikroba.
Perlakuan limbah cair dari dunia industri
terdiri atas beberapa perlakuan, yaitu:
A.
Pra-perlakuan,
B.
Perlakuan primer,
C.
Perlakuan sekunder, dan
D.
Pra-perlakuan, perlakuan primer,
perlakuan sekunder, dan
perlakuan tertiair.
Proses
penyaringan
(screening),
ekualisasi, flotasi, dan netralisasi limbah
cair termasuk jenis perlakuan:
A.
Pra-perlakuan,
B.
Perlakuan primer,
C.
Perlakuan sekunder, dan
D.
Pra-perlakuan, perlakuan primer,
perlakuan sekunder, dan
perlakuan tertiair.
Proses
penyaringan
(screening),
ekualisasi, flotasi, dan limbah cair
termasuk jenis perlakuan:
A.
Proses fisik,
B.
Proses kimia,
C.
Proses biologi, dan
D.
Proses mikorbiologi.
Proses netralisasi limbah asam dengan
basa dan proses pengendapan dengan cara
menambah bahan koagulan disebut proses
A.
Proses fisika,
B.
Proses kimia,
C.
Proses biologi, dan
D.
Proses mikrobiologi.
Pencemar ranting kayu, botol plastik, dan
sampah organik dalam limbah cair
sebaiknya disaring dengan menggunakan
jenis saringan:
A.
Saringan bar,
B.
Saringan kasar,
C.
Saringan halus, dan
D.
Saringan mikroscreen.
Fungsi saringan pasir dan kerikil
digunakan untuk:
A.
Mencegah rusaknya pompa
limbah cair,
B.
Menghilangkan senyawa koloid,
C.
Menampung limbah padat, dan
D.
Menampung ranting kayu.
Limbah cair terontaminasi oleh minyak
pelumas kendaraan, oli bekas, minyak
makan maka untuk menghilangkan
kontaminan ini digunakan metode
pemisahan cara:
A.
Metode fluidisasi,
B.
Metode flotasi,
C.
Metode ekstraksi, dan
D.
Metode leaching
Pemisahan kontaminan minyak pelumas,
minyak makan dan oli bekas dalam limbah
cair dilakukan dengan metode flotasi.
Jenis metode flotasi ialah:
A.
Metode flotasi dengan prinsip
gravitasi,
B.
Metode flotasi dengan prinsip
vacuum ,
C.
D.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.