Anda di halaman 1dari 23

Pembuatan Saluran

Pembuangan Air Limbah


(SPAL) Sederhana
Pengertian SPAL
• Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah perlengkapan
pengelolaan air limbah bisa berupa pipa atau pun selainnya yang
dipergunakan untuk membantu air buangan dari sumbernya sampai
ke tempat pengelolaan atau ke tempat pembuangan.
Fungsi SPAL
• Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) merupakan sarana berupa
tanah galian atau pipa dari semen atau pralon yang berfungsi untuk
membuang air cucian, air bekas mandi, air kotor/bekas lainnya.
Pengertian Air Limbah
• Air limbah atau air buangan adalah air sisa yang dibuang yang berasal
dari rumah tangga, induksi maupun tempat-tempat umum lainnya,
dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu
lingkungan hidup.
Jenis Air Limbah
1. Air Sabun (Grey Water)
• Berasal dari limbah rumah tangga, hasil cuci baju, piring atau pel lantai
2. Air Tinja/Air limbah padat (Black Water)
• Air yang tercemar tinja, umumnya berasal dari WC
• Mengandung bakteri coli yang berbahaya bagi kesehatan
• Harus disalurkan melalui saluran tertutup ke arah pengolahan/penampungan
Sumber Air Limbah
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic water waste)
• air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk
2. Air buangan dari industri (industrial waste water)
• air buangan yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi
• Zat yang terkandung dalam air limbah ini: nitrogen, sulfida, amoniak, lemak,
garam-garam, zat pewarna, mineral logam berat, zat pelarut dan sebagainya
• Perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan polusi lingkungan lebih rumit
daripada air limbah rumah tangga
3. Air buangan kotapraja (manucipal wastes water)
• air buangan yang berasal dari perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-
tempat umum, tempat ibadah
Karakterikstik Air Limbah
1. Karakteristik Fisik
• terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi, terutama air limbah rumah
tangga biasa berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau
2. Karakteristik Kimiawi
• mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih
serta bermacam-macam zat organik yang berasal dari penguraian tinja, urine
dan sampah-sampah lainnya
3. Karakteristik bakteriologis
• Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli
Pengelolaan Air Limbah
• Membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air
dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
2. Tidak mengotori permukaan tanah.
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah
didapat dan murah.
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
• Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan
pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan.
• Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan
lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian
dikeringkan dan dibuang.
• Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui
oksidasi dengan menggunakan saringan khusus.
• Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja.
• Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti
sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah.
Prinsip-prinsip Pembuatan SPAL
• Dibuat lubang di luar dapur dengan lebar, panjang dan tinggi 1 m
• Di buat saluran dari batu bata, pasir, semen atau pakai bis
• Bila saluran terbuka dapat ditutup dengan bambu, kayu atau seng
• Bak resapan diisi dengan pasir, kerikil, batu kali
• Dan dapat diberi saluran udara dari pralon
SPAL yang Memenuhi Syarat
1. SPAL tidak dapat mengotori sumur, sungai, danau maupun sumber
air lainnya.
2. SPAL yang dibuat tidak menjadi tempat berkembang biaknya
nyamuk, lalat, dan lipan sehingga SPAL tersebut mesti ditutup rapat
dengan menggunakan papan.
3. SPAL tidak dapat menimbulkan kecelakaan, khususnya pada anak-
anak.
4. Tidak mengganggu estetika.
Proses Pembuatan SPAL metode 1
1. Saluran air limbah bisa dibuat dari pasangan bak bis yang dibagi 2
(tengahan) atau dapat juga dari pasangan batu bata dengan
pasangan semen dan pasir.
2. Kemudian dibuat bak penampung air limbah dan bak peresapan
yang diisi batu bata dan koral.
3. Batas antara bak air limbah dan bak peresapan diberi saluran. Pada
bagian atas diberi tutup yang dapat dibuat dari bambu. Saluran
antara tempat pencucian ke bak air limbah sebaiknya agak ada
kemiringan, sehingga air akan lancar mengalir.
4. Untuk pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Bak penambung Air Bekas
Saluran air bekas ke bak
Pemeliharaan SPAL
1. Perlu dibersihkan setiap hari terutama pada saluran yang terbuka
dan pada bak kontrol
2. Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti kertas,
kain, plastic, dsb
Proses pembuatan SPAL Metode 2
1. Drum dilubangi dengan garis tengah 1 cm, jarak antara lubang 10 cm.
Pembuatan lubang di luar dapur dengan ukuran panjang, lebar dan dalam
masing-masing 110 cm.
2. Di dasar lubang diberi koral/ijuk setebal 20 cm dan drum dimasukkan ke dalam
lobang tersebut.
3. Sela-sela drum diselingi dengan koral/ijuk.
4. Kemudian dibuat saluran air limbah ukuran ½ bis, atau dari pasangan batu
bata.
5. Drum ditutup dengan kayu/bambu atau kalau ingin lebih tahan lama dicor
dengan campuran semen dan pasir yang diberi penguat besi.
6. Untuk pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1 s.d 4.
Drum yang Dilubangi Pembuatan Lubang
Drum di dalam Lubang Bangunan

Tutup Bak Penampung


Pemeliharaan
1. Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti kertas,
kain, plastik.dsb
Proses Pembuatan SPAL Metode 3
1. Tempat mandi dan cuci dibuat dari batu bata, campuran semen dan pasir.
2. Bak kontrol dibuat terutama untuk saluran yang berbelok, karena pada
saluran berbelok lama-lama terjadi pengikisan ke samping sedikit demi
sedikit, dan akan terjadi suatu pengendapan kotoran.
3. Dibuat juga sumur resapan yang terbuat dari susunan batu bata kosong
yang diberi kerikil dan lapisan ijuk.
4. Sumur resapan diberi kerikil dan pasir.
5. Jarak antara sumur air bersih ke sumur resapan minimum 10 m agar
supaya jangan mencemarinya.
6. Pembuatan dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Bak Saluran Bekas Mandi dan Cuci.
Saluran air bekas mandi dan cuci :
A : Kamar mandi dan cuci
B : Bak kontrol
C : Bak resapan

Bak Saluran Bekas Mandi dan Cuci


Pemeliharaan
1. Saluran setiap hari perlu dibersihkan dengan memakai alat sapu.
2. Jangan membuang benda-benda padat seperti : batu kerikil, kertas,
kain, plastik dan barang-barang lainnya
3. Semua resapan perlu sering dikontrol, agar bagian-bagian yang
tersumbat dibersihkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai