Sifat Nyeri Berdenyut (pulsating) Konstan, parah, tdk
berdenyut,
Distribusi Unilateral unilateral, sering berbatas pd
nyeri mata, retroorbital,temporal,atau sisi wajah
Pencetus Bergerak, batuk, bersin, atau berjalan; Alkohol, rokok, stress,
perubahan cuaca, serangan
hay fever Anggur merah, coklat, bau yg tajam, cahaya yg tajam, panas yg berlebihan/alkohol, kafein, nikotin, stress emosi, banyak tidur/kurang tidur, perubahan hormonal
Gejala lain Mual muntah, fotofobia dan fonobia Injeksi konjungtiva
dan/lakrimasi pd mata ipsi yg mengikuti lateral, kongesti nasal Aura (melihat kilatan atau cahaya, dan/rinorea ipsi lateral, edem merasa mengecap atau membaui palpebra ipsi lateral, sesuatu) berkeringat pd daerah dahi dan wajah ipsi lateral, miosis/ptosis ipsi lateral, gelisah/agitasi.
mengatasi hipertensi, menggunakan kacamata hitam untuk menghindari cahaya matahari, hindari pencetus, makan teratur, dan menghindari stress.
5 Patofisiologi Teori vaskular, adanya gangguan Cluster headache timbul
vasospasme pembuluh darah otak karena vasodilatasi pada salah berkonstriksi hipoperfusi otak yang satu cabang arteri karotis dimulai pada korteks visual dan eksterna yang diperantarai menyebar ke depan. oleh histamine intrinsic (Teori Horton). Penyebaran frontal berlanjut dan menyebabkan fase nyeri kepala dimulai.
No Uraian Migrain Cluster
5 Patofisiologi Teori cortical spread depression, Serangan cluster headache
nilai ambang saraf menurun mudah merupakan suatu gangguan terjadi eksitasi neuron lalu berlaku kondisi fisiologis otak dan short-lasting wavedepolarization oleh struktur yang berkaitan pottasium-liberating depression dengannya, yang ditandai oleh (penurunan pelepasan kalium) sehingga disfungsi hipotalamus yang menyebabkan terjadinya periode menyebabkan kelainan depresi neuron yang memanjang. kronobiologis dan fungsi Selanjutnya, akan terjadi penyebaran otonom. Hal ini menimbulkan depresi yang akan menekan aktivitas defisiensi autoregulasi dari neuron ketika melewati korteks serebri. vasomotor dan gangguan respon kemoreseptor pada
korpus karotikus terhadap kadar oksigen yang turun. Pada kondisi ini, serangan dapat dipicu oleh kadar oksigen yang terus menurun. Batang otak yang terlibat adalah setinggi pons dan medulla oblongata serta nervus V, VII, IX, dan X. Perubahan pembuluh darah diperantarai oleh beberapa macam neuropeptida (substansi P, dll) terutama pada sinus kavernosus (teori Lee Kudrow).
No Uraian Migrain Cluster
5 Patofisiologi Teori Neovaskular (trigeminovascular), :
vasodilatasi akibat aktivitas NOS dan
produksi NO akan merangsang ujung saraf trigeminus pada pembuluh darah sehingga melepaskan CGRP (calcitonin gene related). CGRP akan berikatan pada reseptornya di sel mast meningens dan akan merangsang pengeluaran mediator inflamasi sehingga menimbulkan inflamasi neuron. CGRP juga bekerja pada arteri serebral dan otot polos yang akan mengakibatkan peningkatan aliran darah. Selain itu, CGRP akan bekerja pada post junctional site second order neuron yang bertindak sebagai transmisi impuls nyeri.
Teori sistem saraf simpatis, aktifasi
sistem ini akan mengaktifkan lokus sereleus sehingga terjadi peningkatan kadar epinefrin. Selain itu, sistem ini juga mengaktifkan nukleus dorsal rafe sehingga terjadi peningkatan kadar serotonin. Peningkatan kadar epinefrin dan serotonin akan menyebabkan konstriksi dari pembuluh darah lalu terjadi penurunan aliran darah di otak. Penurunan aliran darah di otak akan merangsang serabut saraf trigeminovaskular. Jika aliran darah berkurang maka dapat terjadi aura. Apabila terjadi penurunan kadar serotonin maka akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah intrakranial dan ekstrakranial yang akan menyebabkan nyeri kepala pada migren.
Cara Pembacaan CT-SCAN Perbedaan gambaran CT SCAN Toxoplasmosis cerebri dan tuberkuloma cerebri?