Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR DAN SISTEM PENCERNAAN

BAWAH

Thangke Margonda Tanduk 102014044


Stella Wimona 102014071
Ardhika Prasetya 102015095
Nurjanah 102015102
Laotesa Rammang 102015144
Evan Rhesa Sudarto 102015165
Skenario 1
Seorang anak berumur 14 Appendiksitis (radang usus
tahun di bawa oleh ibunya buntu) adalah peradangan pada
apendiks vermiformis (umbai
ke UGD rumah cacing/ usus buntu). Umumnya
sakit,karena nyeri pada apendisitis disebabkan oleh
infeksi bakteri .
perut daerah kanan bawah
disertai demam, sehingga
sulit berjalan. Oleh dokter
yang memeriksanya ia Rumusan Masalah:
didiagnosa appendiksitis Nyeri Pada Perut Bagian
dan dianjurkan untuk Kanan Bawah

operasi.
Analisis Masalah

Appendix dan Makro


Intestinum
Crasum Mikro

Vaskularisasi
Appendix
RM
Proses
Inflamasi

Enzim dan
Hormon
Hipotesis
Seorang anak menderita appendiksitis sehingga
menyebabkan rasa nyeri pada kuadran kanan bawah.
Struktur Makroskopis

• 4 quadrant & 9 regio


Makrokopis Pencernaan Bawah
Usus Halus
Fungsi usus halus :
 Menerima zat-zat makanan yang

sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-


kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
 Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
 Karbohidrat diserap dalam

bentuk emulsi, lemak.Pembagian :


1) Duodenum
2) Jejenum
3) Ileum
Duodenum(extraperitoneal)
Pars superior duodeni
Pars descendens duodeni (ampulla hepatopancreatica)
Pars inferior duodeni
Pars ascendens duodeni (flexura duodenojejunalis)
Jejunum & Ileum (intraperitoneal)
Jejunum - 2/5 bagian
Ileum - 3/5 bagian
Intestinum tenue
Duodenum – kelenjar Brunner
Jejunum – plica sirkularis tinggi
Ileum – Plaque Peyeri di lamina propria (limfonodus)
Appendix & Caecum
Appendix
lumen sempit struktur tidak menyerupai struktur colon
banyak folikel lymphoid di tunika submukosa
Caecum
tunika mukosa tidak ada villi intestinal
Banyak sel goblet
Cryptus Lieberkuhn
Tunika muskularis longitudinal membentuk taenia coli
Makrokopis Pencernaan Bawah
Intestinum Crassum
Terdiri :
 Kolon ~ Sekum
 Appendix ~ Rektum

Penyerapan air dan elektrolit,


menyimpan feses sebelum defekasi.
Motilitas: kontraksi haustra
Sekresi: mukus
Abrsorpsi: garam dan air.
Mengubah isi menjadi tinja, terdiri dari:
 colon asendens
 colon transversum
 colon desendens
 colon sigmoid (berhubungan dengan
rektum)
Makrokopis Pencernaan Bawah
 Colon asendens
Pendarahan dari A. Ileocolica dan a.
Colica dextra cab a. Mesenterica
superior.
 colon transversum
mulai dari flexura coli dextra -flexura
coli sinistra.
 colon desendens
mulai dari flexura coli sinistra - fossa
iliaca sinistra. pendarahan dari A.
Colica sinistra cabang dari A.
Mesenterica inferior.
Makrokopis Pencernaan Bawah
colon sigmoid
o Berbentuk seperti huruf
S
Pendarahan dari A.
Sigmoidea cabang A.
Mesenterica inferior.
Enzim pada usus
Sukrase berfungsi untuk mengubah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa.
Maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
Laktase berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi
galaktosa dan glukosa.
Disakaridase, berfungsi: menguraikan disakarida
menjadi monosakarida.
Erepsinogen, Berfungsi: erepsin yang belum aktif yang
akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah
pepton menjadi asam amino.
Hormon pada usus
Hormon Sekretin,
Untuk merangsang kelenjar pankreas
mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus
halus.
Hormon CCK (Kolesis Tokinin),
Untuk merangsang hati untuk mengeluarkan
cairang empedu ke dalam usus halus.
Posisi Appendix
Appendix terletak pada kuadran kanan bawah. Dasar
appendix terletak pada 1/3 atas garis yang
menghubungkan spina iliaca anterior superior dengan
umbilicus (titik McBurney).
Letak: Retrosekal
Proses Inflamasi Appendix
Terjadi obstruksi (penyempitan) pada lumen
Appendix.
Kesimpulan
Appendiksitis yang terjadi pada anak tersebut
diakibatkan oleh adanya sumbatan pada appendix dan
terjadi hyperplasia dari folikel limfoid sehingga
menyebabkan appendix pada anak tersebut
mengalami pembengkakkan dan menyebabkan rasa
nyeri.

Anda mungkin juga menyukai