Anda di halaman 1dari 12

Flatulensi Akibat Makan

Banyak Lemak

Bio Swadi Ghutama

10-2011-388

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk Jakarta Barat 1510

email : bioswadighutama@ymail.com

Pendahuluan

Sistem pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan dengan enzim dan
zat cair yang terbentang mulai dari mulut hingga anus. Makanan yang ditelan sebagai sumber
energi atau bahan bakar yang esensial. Bahan bakar tersebut digunakan oleh sel untuk
menghasilkan ATP untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energi, misalnya
transpor aktif, kontraksi, sintesis, dan sekresi. Terdapat 4 proses dasar pencernaan : motilitas,
sekresi, pencernaan, dan penyerapan. 1.) Motilitas : kontraksi otot saluran cerna untuk
mendorong dan mencampur isi saluran cerna. Ada gerakan propulsif yang mendorong maju isi
saluran cerna yang disesuaikan kecepatannya sesuai dengan fungsi saluran cerna. Lalu ada
gerakan mencampur yang bertujuan untuk mencampur makanan dengan getah pencernaan dan
untuk memajankan isi saluran cerna. 2.) Sekresi : Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke
dalam lumen pencernaan sesuai dengan organ masing-masing. 3.) Pencernaan : penguraian
biokimiawi struktur kompleks menjadi satuan-satuan yang lebih kecil. 4.) Penyerapan : unit-unit
kecil makanan yang sudah dicerna diserap dan dipindahkan dari lumen ke dalam darah atau
limfe.1,2

Terkadang terjadi gangguan dalam pencernaan seperti perut kembung dan terasa penuh.
Penyebab perut kembung karena produksi gas yang berlebihan. Produksi gas yang berlebihan

1
oleh bakteri-bakteri adalah penyebab umum dari kembung/pembesaran perut sekali-kali
(intermittent). Bakteri-bakteri dapat memproduksi terlalu banyak gas dalam tiga cara. Pertama,
jumlah gas yang diproduksi oleh bakteri-bakteri bervariasi dari individu ke individu. Dengan
kata-kata lain, beberapa individu mungkin mempunyai bakteri-bakteri yang menghasilkan lebih
banyak gas, barangkali karena ada lebih banyak bakteri-bakteri atau karena bakteri-bakteri
tertentu mereka adalah lebih baik dalam menghasilkan gas. Kedua, mungkin ada pencernaan dan
penyerapan makanan yang kurang baik didalam usus kecil yang menyebabkan lebih banyak
makanan yang tidak tercerna mencapai bakteri-bakteri di usus besar. Lebih banyak bakteri-
bakteri mendapat makanan yang tidak tercerna, lebih banyak gas yang mereka hasilkan. Contoh-
contoh dari penyakit-penyakit yang melibatkan pencernaan dan penyerapan yang buruk termasuk
intoleransi (ketidaktoleranan) lactose, kekurangan enzim pankreas, dan penyakit celiac. Ketiga,
pertumbuhan bakteri yang berlebihan dapat terjadi didalam usus kecil. Dibawah kondisi-kondisi
normal, bakter-bakteri yang menghasilkan gas dibatasi pada usus besar. Pada beberapa kondisi-
kondisi medis, bakteri-bakteri ini menyebar kedalam usus kecil. Ketika penyebaran bakteri ini
terjadi, makanan mencapai bakteri-bakteri sebelum ia dapat dicerna dan diserap dengan
sempurna oleh usus kecil. Oleh karenanya, bakteri-bakteri didalam usus kecil mempunyai
banyak sekali makanan yang tidak tercerna dari mana gas-gas dibentuk. Kondisi ini dimana
bakteri-bakteri penghasil gas bergerak kedalam usus kecil disebut pertumbuhan bakteri yang
berlebihan dari usus kecil.3

Pembahasan

1. Lambung (gaster)

Dinding lambung terdiri atas 4 lapisan : mukosa, submukosa, muskularis ekterna, dan
serosa. Dalam lapisan mukosa terdapat beberapa kelenjar, yaitu kelenjar kardia, kelenjar fundus,
dan kelenjar pilorus. Kelenjar kardia terletak 2-4 cm dari muara kardia. Sel-sel yang menyusun
kelenjar terutama terdiri atas sel penghasil mukus dan mirip dengan sel kardia esofagus tapi juga
sedikit terdapat sel parietal penghasil asam & beberapa sel enteroendokrin. Fungsi kelenjar ini
belum diketahui, tapi mungkin dapat menghasilkan lisozim. b.) Kelenjar fundus sebagian besar
mensekresikan asam lambung dan enzim. Epitel kelenjar ini terdapat sel parietal yang dapat
menghasilkan HCl dan faktor intrinsik, chief cel menghasilkan pepsinogen yang dalam bentuk
inaktif, sel leher mukosa yang dapat beregenerasi dan juga dapat menghasilkan mukus untuk
2
melindungi lapisan mukosa, dan sel enterokromafin yang dapat menghasilkan histamin untuk
menghambat sekresi HCl. Pada lapisan submukosa mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfe, dan saraf perifer dari pleksus submukosa yaitu meissner. Lapisan muskularis dibentuk
oleh 3 lapis otot polos, lapis luar longitudinal, lapis tengah sirkuler, dan lapis serong. Lalu
lapisan serosa pada curvatura major dan minor bersatu dengan mesenterium major dan minor.4

Secara makro lambung terdiri atas fundus, korpus, dan antrum. Fundus gaster yang
terletak dekat muara dari esofagus. Korpus lambung adalah bagian tengah yang utama. Lalu
antrum terletak dekat sfingter pilorus, otot antrum lambung lebih tebal dibanding dengan fundus
dan korpus. Karena dibagian antrum ini terjadi proses pencernaan dengan asam lambung. Dan
dibagian dalam dinding lambung terdapat semacam rugea. Fungsi lambung untuk menampung
makanan sebelum disalurkan ke duodenum, memulai mencerna protein dengan pepsin,
membunuh bakteri yang masuk bersama dengan makanan, melakukan gerakan mencampur atau
segmentasi dengan asam lambung untuk menghasilkan campuran cairan kental yang dikenal
dengan kimus.

Lambung menghasilkan enzim atau getah pencernaan :

a. Pepsin, fungsinya memecah protein menjadi asam amino yang pengaktifan enzim ini oleh
bantuan HCl
b. Asam lambung, fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan desinfektan,
dan membuat suasana asam agar pepsinogen aktif menjadi pepsin
c. Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari
kasinogen. Enzim ini hanya terdapat pada lambung bayi1,2
2. Usus halus (intestinum tenue)
Usus halus dibagi menjadi 3 segmen yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Pada lapisan
mukosanya terdapat vili-vili intestinal yang berguna dalam memperluas daerah penyerapan. Lalu
pada lapisan submukosa di bagian duodenum terdapat kelenjar yang khas yaitu kelenjar bruner
atau duodenalis. Dan terdapat yang khas dari ileum di lapisan mukosanya yang meluas hingga ke
submukosanya yaitu terdapat agregat limfonodus yang disebut plaque peyeri. Pada usus halus
sepanjang lapisan mukosanya terdapat kelenjar intestinalis atau kriptus lieberkuhn. Pada
membran mukosa diliputi oleh vilus yang dibungkus oleh satu lapisan epitel kolumnar dan berisi

3
jaringan kapiler dan pembuluh limfe (lakteal). Pada ujung bebas sel epitel vilus dibagi menjadi
mikrovili yang halus, yang membentuk brush border.4
Fungsi usus halus meliputi :
a. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler darah dan
saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino dan karbohidrat dalam bentuk monosakarida
di bagian brush border usus
c. Lemak diserap dalam bentuk monogliserida di lumen usus
Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh usus halus, tetapi dihasilkan di
bagian brush border epitel yang melapisi bagian dalam lumen dan tidak disekresikan langsung ke
dalam lumen. Membran plasma brush border mengandung 3 kategori enzim :
a. Enterokinase : mengaktifkan enzim pankreas tripsinogen
b. Disakaridase : yang menyelesaikan pencernaan karbohidrat dengan menghidrolisis
disakarida menjadi monosakarida
c. Aminopeptidase : menghidrolisis fragmen-fragmen peptida kecil menjadi komponen
asam amino
3. Hati (hepar)
Hati tersusun atas masa epitelial, sel-sel parenkim yang tersusun berupa lempeng-
lempeng yang saling berhubungan dan bercabang, membentuk anyaman tiga dimensi. Diantara
lempeng itu ada sinusoid darah. Terdapat septa yang membagi hati menjadi lobuli. Terdapat
segitiga kiernan yang berisi cabang a.hepatika, cabang v.pota, duktus biliaris, dan pembuluh
limfe. Sinusoid hati dibatasi oleh sel endotel sinus dan sel kupffer. Aktivitas fagosit yang
dilaksanakan oleh makrofag residen yang dikenal dengan sel kupffer.
Hati adalah organ yang paling besar dan terpenting yang dipandang sebagai pabrik
biokimia utama tubuh. Perannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam empedu yang
membantu penyerapan lemak. Hati juga berfungsi lain yang tidak berkaitan dengan pencernaan :
a. Mendetoksifikasi racun
b. Memetabolisme ketiga nutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) setelah diserap
c. Membentuk protein plasma
d. Mengekskresikan kolesterol dan bilirubin
e. Mengeluarkan bakteri dan SDM tua

4
f. Mengaktifkan vitamin D yang dilakukan hati bersama dengan ginjal
g. Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin
Hati menghasilkan garam empedu yang nantinya akan ditampung di kandung empedu
diantara waktu makan, namun disaat makan atau disaat ada lemak di usus khususnya hati akan
mensekresikan garam empedu untuk membantu kerja enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas
untuk mencerna lemak. Garam empedu itu berfungsi seperti detergen yang mengemulsifikasikan
lemak. Garam empedu dengan efek detergennya mengubah globulus lemak besar menjadi emulsi
lemak yang kecil yang memperluas kerja lipase dengan mambantu lipase berkontak dengan
lemak tersebut. Lalu garam empedu bersama dengan lesitin membentuk misel. Misel dibagian
tengahnya bersifat hidrofobik dan bagian luarnya hidrofilik. Misel dapat mengangkut bahan yang
tidak larut dalam air spt as.lemak, monogliserida, dan vitamin yang larut dalam lemak.2,4

4. Kandung empedu (vesica fellea)

Kandung empedu berbentuk buah alpukat, berujung buntu yang panjang garis tengahnya
4 cm dan kurang lebih panjangnya 8 cm. Dindingnya terdiri atas 3 lapisan : mukosa, muskularis,
dan adventisia (serosa). Pada lapisan mukosa sel epitelnya serupa, selnya silindris tinggi, dengan
inti terletak di basal. Kadang-kadang terdapat nl kecil dan sedikit kelenjar mukosa di bagian
leher kandung empedu. Pada lapisan muskularisnya serat otot polosnya akan terpotong dalam
beberapa macam bidang, karena lapisan muskularis merupakan jala yang terdiri atas gabungan
serat otot polos yang terjalin sebagai anyaman dengan di antaranya terdapat kolagen, retikulin,
dan elastin. Lalu pada lapisan adventisia atau serosa diliputi oleh peritoneum.

Kandung empedu hanya berfungsi sebagai tempat penampungan dari empedu yang
dihasilkan oleh hati untuk dikentalkan atau di pekatkan, lalu yang akan berkontraksi jika terdapat
rangsang dari kolesistokinin yang aktif jika adanya lemak di duodenum untuk mensekresikan
empedu ke duodenum.2,4

5. Pankreas

Pankreas terletak di bawah lambung di posteriornya. Pankreas terdiri dari bagian caput,
collum, corpus, dan cauda. Pankreas merupakan organ yang terdiri dari 2 bagian : bagian
eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin yang akan menghasilkan enzim pencernaan dan larutan
NaHCO3 untuk menetralkan HCl yang masuk ke duodenum. Lalu, bagian endokrin yang terdiri

5
dari pulau langerhans yang akan menghasilkan insulin dan glukagon. Epitel duktus ekskretorius
bervariasi dari torak rendah bersel goblet-kubus. Duktus interkalarisnya panjang dan epitelnya
selapis gepeng. Bentuk sel asinusnya lebih kecil dari sel asinus parotis.

Fungsi pankreas :

a. Fungsi eksokrin, membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit
b. Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yang membentuk pulau langerhans yang
mensekresikan insulin
c. Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau langerhans langsung dialirkan
ke dalam peredaran darah. Sekresinya disebut hormon insulin dan hormon glukagon.
Hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat
d. Fungsi sekresi eksternal, cairan pankreas dialirkan ke duodenum yang berguna untuk
proses pencernaan makanan di usus

Sel-sel asinus mengeluarkan 3 enzim yang mampu mencerna 3 nutrien :

a. Enzim proteolitik : untuk mencerna protein

b. Enzim amilase : untuk mencerna karbohidrat

c. Enzim lipase : untuk mencerna lemak1,2,4


6. Usus besar (intestinum crassum)
Pada lapisan mukosa tidak terdapat vili intestinal dan plika sirkularis melainkan plica
semilunaris. Sel goblet banyak terdapat diantara sel epitel dan terdapat kriptus lieberkuhn yang
mirip dengan vilus. Lapisan muskuler membentuk 3 pita longitudinalis yaitu taenia coli dan pada
dindingnya terdapat benjolan-benjolan yang dinamakan haustra.
Usus besar terdiri dari colon (colon asendens, transversum, desendens, dan sigmoideum),
sekum, appendix, dan rektum. Sekum membentuk kantung buntu dibawah pertemuan antara usus
halus dan usus besar di katup iliosekum. Tonjolan seperti jari didasar sekum adalah appendix,
suatu jaringan limfoid yang mengandung limfosit. Dan kolon yang membentuk sebagian besar
usus besar. Lalu rektum yang berhubungan dengan anus. Usus besar tidak melakukan pencernaan
karena tidak menghasilkan enzim. Usus besar hanya melakukan penyerapan air dan garam yang

6
mengubah isi menjadi tinja. Lalu di dalam usus besar terdapat bakteri yang berguna untuk
mensintesis vitamin K dan juga untuk mencerna selulosa untuk metabolisme mereka sendiri.2,4

7. Mekanisme Pencernaan

Makanan adalah salah satu kebutuhan esensial tubuh. Substansi yang dapat berfungsi
sebagai makanan untuk tubuh adalah substansi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
pembakaran, pembangunan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan pertumbuhan jaringan.
Manusia mengonsumsi 3 kategori biokimiawi bahan makanan kaya energi: karbohidrat, lemak,
dan protein. Molekul-molekul besar ini tidak dapat melewati membran plasma untuk diserap dari
lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe, melainkan harus di ubah ke dalam molekul yang
lebih kecil lagi. Berikut mekanisme pencernaan dari ketiga nutrien tersebut agar dapat diserap
oleh tubuh :

a.) Karbohidrat

Karbohidrat dalam bentuk polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Polisakarida yang


dapat dimetabolisme adalah zat pati dari tanaman dan glikogen dari hewani termasuk polimer
glukosa. Bentuk paling sederhana karbohidrat adalah gula sederhana atau monosakarida
(molekul satu gula), misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang dalam keadaan normal
sangat sedikit ditemukan dalam makanan. Melalui proses pencernaan, tepung, glikogen, dan
disakarida diubah menjadi monosakarida konstituen-konstituennya, terutama glukosa dengan
sejumlah kecil fruktosa dan galaktosa. Monosakarida ini yang dapat diserap oleh tubuh.

Pencernaan karbohidrat dimulai dimulut oleh enzim amilase yang menghasilkan ptialin.
Amilase memecah karbohidrat menjadi polimer glukosa yang lebih pendek yaitu maltosa dan
dekstrin. Tetapi pH optimal enzim ini adalah 6,7 dan kerjanya dihambat oleh getah lambung
yang asam bila masuk ke lambung. Kerja amilase pada zat pati sangat pendek pada saat makanan
dalam mulut dengan cepat ditelan. Ketika makanan sampai dilambung terjadi inaktivasi enzim
amilase. Walaupun makanan/bolus sudah sampai lambung pencernaan oleh enzim amilase tetap
berjalan, yang terjadi di dalam interior bolus makanan. Dalam duodenum, pencernaan berlanjut,
amilase pankreas memecah zat pati menjadi polisakarida yang kecil yang akhirnya menjadi
maltosa disakarida. Disakaridase yang terletak di membran brush border sel epitel usus
meneruskan penguraian disakarida menjadi unit yang lebih kecil yaitu monosakarida.

7
Glukosa & galaktosa diserap oleh trnspor aktif, dimana pembawa kotranspor di membran
luminal memindahkan monosakarida dan Na+ dari lumen ke dalam interior sel usus. Fruktosa
diserap ke dalam darah hanya dengan difusi terfasilitasi (transpor pasif yang diperantarai oleh
pembawa). Defisiensi satu atau lebih disakaridase ini dapat menyebabkan diare, kembung atau
flatulens setelah makan gula. Diare disebabkan oleh peningkatan jumlah molekul oligosakarida
aktif osmotik yang tertinggal di dalam lumen usus halus, sehingga menyebabkan volume isi usus
halus meningkat. Di dalam kolon, kuman menguraikan beberapa oligosakarida, selanjutnya
meningkatkan jumlah partikel aktif osmotik. Kembung dan flatulens disebabkan oleh
pembentukan gas (CO2 & H2) dari sisa-sisa disakarida di dalam usus halus distal dan kolon.1,2,5

b.) Protein

Protein dalam makanan terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatukan oleh
ikatan peptida. Melalui proses pencernaan, protein diuraikan terutama menjadi asam-asam amino
konstituennya serta beberapa polipeptida kecil (beberapa asam amino yang disatukan oleh ikatan
peptida). Keduanya adalah satuan protein yang dapat diserap. Protein tidak dicerna di mulut.
Proses pencernaan protein dimulai dilambung oleh enzim pepsin yang diaktifkan oleh HCl,
karena enzim pepsin bekerja dalam suasana asam yang sebelumnya bentuk inaktifnya adalah
pepsinogen. Pepsin memecah protein makromolekular menjadi fragmen yang lebih kecil yaitu
peptida. Pepsin menghidrolisis ikatan-ikatan antara asam amino aromatik seperti fenilalanin atau
tirosin dan asam amino kedua, sehingga hasil pencernaan peptik adalah berbagai polipeptida
dengan ukuran yang berbeda.

Proses pencernaan protein berlanjut di duodenum. Karena pH optimum pepsin adalah


1,6-3,2. Kerjanya terhenti bila isi lambung bercampur dengan getah pankreas yang alkali di
duodenum dan jejunum. pH isi usus halus di bagian superior duodenum adalah 2-4, tetapi pada
bagian lainnya adalah 6,5. Enzim tripsin dan kimotripsin bekerja mencegah protein dan peptida
menjadi fragmen yang lebih kecil. Kedua enzim ini dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk
inaktif dan diaktifkan dalam getah alkalin pankreas untuk menghentikan kerja pepsin. Protein
yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama berada dalam bentuk asam amino dan
beberapa potongan kecil peptida. Asam amino diserap menembus sel usus oleh transpor aktif
sekunder, serupa dengan penyerapan glukosa & galaktosa. Karena itu, glukosa, galaktosa, dan
asam amino semuanya mendapat tumpangan gratis untuk masuk dari transpor Na+ yang

8
membutuhkan energi. Beberapa amino bebas dilepaskan didalam lumen usus, tetapi yang lainnya
dilepaskan pada permukaan sel oleh aminopeptidase & dipeptidase dalam brush border sel
mukosa. Jadi, pencernaan akhir terhadap asam amino terjadi di 3 tempat : lumen usus halus,
brush border, dan sitoplasma sel mukosa. Setelah makan protein terjadi peningkatan tajam
sementara pada nitrogen darah portal. Asam amino L diserap lebih cepat daripada isomer D.
Asam amino D tampaknya diserap hanya melalui difusi pasif, sedangkan kebanyakan asam L
ditranspor secara aktif keluar dari lumen usus halus.

Asam nukleat diuraikan menjadi nukleotida dalam usus halus oleh nuklease pankreas,
dan nukleotida itu diuraikan menjadi nukleosida dan asam fosfor oleh enzim yang terdapat pada
permukaan luminal sel mukosa. Nukleosida kemudian diuraikan menjadi unsur gula serta basa-
basa pirimidin dan purin. Unsur-unsur basa tersebut diserap oleh transpor aktif.1,2,5

c.) Lemak

Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida, yaitu lemak
netral yang terdiri dari satu molekul gliserol dengan tiga asam lemak melekat padanya. Selama
pencernaan, dua dari tiga molekul asam lemak tersebut terpisah, meninggalkan satu
monogliserida, satu molekul gliserol dengan satu molekul asam lemak melekat padanya. Karena
itu, produk akhir pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan
lemak yang dapat diserap. Pencernaan lemak dimulai dan diakhiri dalam lumen usus halus.
Proses pencernaan lemak dimulai di duodenum. Dengan adanya lemak di duodenum maka CCK
dikeluarkan untuk merangsang kontraksi dari kandung empedu untuk mengeluarkan garam
empedu.

Garam empedu membantu memperluas kerja enzim lipase dengan mengubah globulus
lemak besar menjadi emulsi lemak yang terdiri dari banyak tetesan lemak dengan garis tengah
masing-masing 1 mm yang membentuk suspensi di dalam kimus cair sehingga luas permukaan
yang tersedia untuk tempat lipase pankreas bekerja bertambah. Produk pencernaan lipase juga
tidak larut air, sehingga sangat sedikit dari produk-produk akhir pencernaan lemak ini yang dapat
berdifusi menembus kimus cair untuk mencapai lapisan absoptif usus. Namun, komponen
empedu mempermudah penyerapan produk akhir asam lemak ini dengan membentuk misel.
Setalah misel mencapai membran luminal sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas secara

9
pasif berdifusi dari misel menembus komponen lemak membran sel epitel untuk masuk ke
interior sel ini.

Setelah berada di interior sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas diresintesis
menjadi trigliserida. Lalu trigliserida ini dibungkus oleh suatu lapisan lipoprotein yang
menyebabkan butiran lemak tersebut larut air. Butiran lemak besar yang telah dibungkus ini,
dikenal sebagai kilomikron, dikeluarkan oleh eksositosis dari sel epitel ke dalam cairan
interstisium di dalam vilus. Kilomikron kemudian masuk ke lakteal sentral dan bukan ke kapiler
karena perbedaan struktural antara kedua pembuluh ini. Kapiler memiliki membran basal yang
mencegah kilomikron masuk, tetapi pembuluh limfe tidak memiliki penghalang ini. Karena itu,
lemak dapat diserap ke dalam pembuluh limfe tetapi tidak dapat langsung ke dalam darah.1,2

8. Bakteri Pembusuk

Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak


ditemukan di hampir semua tempat. Habitatnya sangat beragam; lingkungan perairan, tanah,
udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme hidup. Diperkirakan
total jumlah sel mikroorganisme yang mendiami muka bumi ini adalah 5x1030. Bakteri dapat
ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama di dalam saluran pencernaan yang jumlah selnya 10
kali lipat lebih banyak dari jumlah total sel tubuh manusia. Oleh karena itu, kolonisasi bakteri
sangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia. Terdapat beragam jenis bakteri yang mampu
menghabitasi daerah saluran pencernaan manusia, terutama pada usus besar, diantaranya adalah
bakteri asam laktat dan kelompok enterobacter. Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah
Lactobacillus acidophilus. Di samping itu, terdapat pula kelompok bakteri lain, yaitu probiotik,
yang bersifat menguntungkan karena dapat menunjang kesehatan dan bahkan mampu mencegah
terbentuknya kanker usus besar. Selain di dalam saluran pencernaan, bakteri juga dapat
ditemukan di permukaan kulit, mata, mulut, dan kaki manusia. Di dalam mulut dan kaki manusia
terdapat kelompok bakteri yang dikenal dengan nama metilotrof, yaitu kelompok bakteri yang
mampu menggunakan senyawa karbon tunggal untuk menyokong pertumbuhannya. Di dalam
rongga mulut, bakteri ini menggunakan senyawa dimetil sulfida yang berperan dalam
menyebabkan bau pada mulut manusia.6

10
Ada 2 macam penggolongan bakteri didalam saluran pencernaan :

1. Bakteri pembusuk

Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah satu yang
termasuk didalamnya adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini menghasilkan zat ethionine
yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga memproduksi
bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih
didalam tubuh.

2. Bakteri baik

Untuk mengimbangi bakteri pembusuk ini didalam saluran pencernaan juga terdapat bakteri
baik. Bakteri baik ini dimasukkan ke dalam golongan Loctobakteri. Yang termasuk didalamnya
adalah Lactobacillus, Bifidobacterium, Streptococcus. Menurut Dr John Harvey Kellog
komposisi ideal dari bakteri didalam saluran pencernaan adalah 85% lactobacteria (bakteri baik)
dan 15% coliform bakteri (bakteri pembusuk).7

Proses pembusukan makanan oleh bakteri itu dapat menghasilkan gas-gas seperti
karbondioksida, metana, hidrogen, H2S dsb. Jika terjadi gangguan penyerapan dalam usus halus
maka makanan akan di salurkan lebih banyak ke usus besar, dan berarti lebih banyak makanan
yang di cerna oleh bakteri sebagai makanannya. Tentu saja hal ini akan lebih banyak gas yang
dihasilkan dari metabolisme bakteri tersebut. Makanan yang dikonsumsi oleh seseorang akan
dicerna di dalam sistem pencernaan. Namun, beberapa diantaranya tidak dapat dicerna dan sulit
untuk diserap oleh usus akibat kurangnya atau tidak adanya enzim tertentu yang membantu
pencernaan. Biasanya masalah perut kembung lebih terasa pada waktu siang hari, terutama
setelah makan, karena makanan berlemak juga sebenarnya bisa merangsang pengumpulan gas di
dalam perut. Ini karena lemak memperlambat proses pengosongan lambung dan menyebabkan
lebih banyak gas terkumpul, sehingga seseorang akan merasakan perut kembung dan tidak
nyaman. Makan makanan yang banyak mengandung lemak kerana lemak membutuhkan waktu
lebih lama untuk dicerna dan memberi peluang banyak gas terkumpul dalam perut.8

11
Kesimpulan

Banyak penyebab yang bisa membuat flatulensi diantaranya terlalu banyak makan
makanan berlemak sehingga menyebabkan perut terasa kembung karena lemak menghambat
pengosongan lambung sehingga lebih banyak gas yang dihasilkan. Bisa juga karena adanya
gangguan dari enzim pencernaan yang bertugas mencerna lemak sehingga lemak tidak bisa
diserap dan dicerna di dalam usus halus yang mengakibatkan lebih banyak makanan masuk ke
dalam kolon dan disana terdapat bakteri pembusuk. Dari aktivitas bakteri pembusuk ini dalam
membusukan makanan dapat menghasilkan gas sehingga perut terasa kembung.

Daftar Pustaka :

1. Syaifudin H. Anatomi fisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC ; 2006


2. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 6. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2012
3. http://www.totalkesehatananda.com/bloating3.html
4. Leeson CR, Leeson TS, Paparo AA. Buku ajar histologi. Edisi 5. Jakarta : EGC ; 2001
5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 17. Jakarta : EGC ; 2002
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
7. www.medikaholistik.com
8. http://xamthone-plus.com/penyebab-perut-kembung

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Keluarga Tunjangan
    Keluarga Tunjangan
    Dokumen2 halaman
    Keluarga Tunjangan
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Paper Individual 1-Refleksi Sharing Praktisi
    Paper Individual 1-Refleksi Sharing Praktisi
    Dokumen3 halaman
    Paper Individual 1-Refleksi Sharing Praktisi
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Black Market Love
    Black Market Love
    Dokumen1 halaman
    Black Market Love
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Surat HMTJ
    Surat HMTJ
    Dokumen1 halaman
    Surat HMTJ
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Timbal
    Pengertian Timbal
    Dokumen11 halaman
    Pengertian Timbal
    Andi Saputra
    Belum ada peringkat
  • Blok 16 Diare Cair Akut Yan
    Blok 16 Diare Cair Akut Yan
    Dokumen12 halaman
    Blok 16 Diare Cair Akut Yan
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Khs 102013183
    Khs 102013183
    Dokumen2 halaman
    Khs 102013183
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Punk Hari Ini
    Punk Hari Ini
    Dokumen1 halaman
    Punk Hari Ini
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pleno - b27 - Sken 3
    Makalah Pleno - b27 - Sken 3
    Dokumen26 halaman
    Makalah Pleno - b27 - Sken 3
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • BUkan Pahlawan
    BUkan Pahlawan
    Dokumen1 halaman
    BUkan Pahlawan
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 29
    Blok 29
    Dokumen17 halaman
    Blok 29
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Dokumen1 halaman
    Surat Kuasa
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 16 Diare Cair Akut.
    Blok 16 Diare Cair Akut.
    Dokumen17 halaman
    Blok 16 Diare Cair Akut.
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Sunset Di Tanah Anarki
    Sunset Di Tanah Anarki
    Dokumen1 halaman
    Sunset Di Tanah Anarki
    Aliza Izet Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Blok 30
    Blok 30
    Dokumen15 halaman
    Blok 30
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 29
    Blok 29
    Dokumen15 halaman
    Blok 29
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Jadilah Legenda
    Jadilah Legenda
    Dokumen1 halaman
    Jadilah Legenda
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 28 Timbal
    Blok 28 Timbal
    Dokumen16 halaman
    Blok 28 Timbal
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 29
    Makalah Blok 29
    Dokumen16 halaman
    Makalah Blok 29
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Sken 3 Blok 27 Pleno
    Sken 3 Blok 27 Pleno
    Dokumen15 halaman
    Sken 3 Blok 27 Pleno
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 30
    Blok 30
    Dokumen15 halaman
    Blok 30
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 11
    Blok 11
    Dokumen27 halaman
    Blok 11
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Surat HMTJ
    Surat HMTJ
    Dokumen1 halaman
    Surat HMTJ
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 20 Reza
    Makalah Blok 20 Reza
    Dokumen11 halaman
    Makalah Blok 20 Reza
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 11
    Blok 11
    Dokumen18 halaman
    Blok 11
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 21
    Blok 21
    Dokumen17 halaman
    Blok 21
    Beatrix Jaica L
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 30
    Makalah Blok 30
    Dokumen25 halaman
    Makalah Blok 30
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 29
    Blok 29
    Dokumen15 halaman
    Blok 29
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 29
    Makalah Blok 29
    Dokumen16 halaman
    Makalah Blok 29
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat
  • Blok 28 Timbal
    Blok 28 Timbal
    Dokumen16 halaman
    Blok 28 Timbal
    Reza Tandisau Juventini
    Belum ada peringkat