2
BULIMIA
NERVOSA
Pembimbing :
dr. Meiliana Lindawaty.SpKJ
2. Pasien berusaha melawan efek kegemukan dengan salah satu cara atau lebih
seperti merangsang muntah sendiri, menggunakan pencahar secara
berlebihan, puasa berkala, memakai obat-obatan penekan nafsu makan,
sediaan tiroid atau diuretik. Jika terjadi pada penderita diabetes, mereka
akan mengabaikan pengobatan insulinnya.
3. Gejala psikopatologi terdiri atas ketakutan yang luar biasa akan kegemukan
dan penderita mengatur sendiri batasan yang ketat dari ambang berat
badannya sangat di bawah berat badan sebelum sakit yang dianggap berat
badan sehat atau optimal. Seringkali, tetapi tidak selalu, ada riwayat episode
anoreksia nervosa sebelumnya, interval antara kedua gangguan tersebut
berkisar antara beberapa bulan sampai beberapa tahun. Episode sebelumnya
ini dapat terungkap atau dalam bentuk ringan yang tersembunyi dengan
kehilangan berat badan yang sedang dan/ atau suatu fase sementara dari
amenore.
Faktor
biologis
Faktor Faktor
perkemb
sosial
angan
Etiologi
Faktor sosio
kultural Faktor
psikologis
Epidemiologi
Klinis
berlebihan.
Kebiasaan buang air besar
(BAB) tidak teratur, hal ini
akibat penggunaan obat
pencahar yang berlebihan
Biasanya dengan berat badan
normal, kecuali ada hubungan
dengan anoreksia nervosa, dpt
disertai dengan penurunan BB yang
berat.
Bulimia
Tentukan tipe :
1. Tipe mengeluarkan kembali makanan: selama episode
bulimia, mereka secara teratur muntah yg diinduksi
diri sendiri atau penggunaan laksatif, diuretik dan
enema
2. Tidak mengeluarkan kembali makanan: selama
episode bulimia , org tersebut menggunakan perilaku
kompensatorik yg tidak tepat lain spt berpuasa,
olahraga berlebihan dan tidak dgn cara spt tipe 1.
Patofisiologi
Tatalaksana
Kluver-Bucy syndrome,
Kleine-Levin-syndrome:
penyakit neurologis terjadi
kondisi hiperfagia
disamping gejala neurologis
lain
Terima
Kasih