Anda di halaman 1dari 15

F50.

2
BULIMIA
NERVOSA
Pembimbing :
dr. Meiliana Lindawaty.SpKJ

Nurul Siti Khodijah 112018146


Pengertian
Bulimia nervosa merupakan
gangguan makan yang
memiliki karakteristik episode
yang berulang untuk menelan
makanan dalam jumlah besar,
diikuti dengan penggunaan
cara-cara yang tidak tepat
untuk mencegah penambahan
berat badan.
Kriteria bulimia nervosa

Menurut Diagnostic And Statifical Menurut WHO


Manual Of Mental Disosders (DSM)
1. Terdapat preokupasi yang menetap
1. Episode makan berlebihan yang untuk makan disertai ketagihan
berulang. (craving) terhadap makanan yang
2. Selama makan berlebihan ada perasaan tidak dapat dilawan
takut untuk tidak dapat berhenti makan. 2. Purgasi (muntah atau penggunaan
3. Menginduksi diri sendiri secara teratur melalui obat-obat seperti amfetamin, obat
muntah, pemakaian laksatif, diet ketat, atau diet dan diuretik) dalam upaya
puasa untuk mencegah efek akibat makan
4. Rata-rata terjadi minimal 2 kali perminggu, berlebihan.
episode makan berlebihan minimal dalam 3 3. Gejala psikopatologinya berupa
bulan ketakutan yang luar biasa akan
5. Episode makan berlebihan terjadi pada anak kegemukan, penderita mengatur
muda dengan berat badan normal atau sendiri batasan yang tepat dari
sedikit gemuk. ambang berat badannya .
BULIMIA NERVOSA (PPDGJ III)
1. Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan dan ketagihan (craving)
terhadap makanan yang tidak bisa dilawan, penderita tidak berdaya terhadap
datangnya episode makan berlebihan, dimana makanan dalam jumlah yang
besar dimakan dalam waktu singkat.

2. Pasien berusaha melawan efek kegemukan dengan salah satu cara atau lebih
seperti merangsang muntah sendiri, menggunakan pencahar secara
berlebihan, puasa berkala, memakai obat-obatan penekan nafsu makan,
sediaan tiroid atau diuretik. Jika terjadi pada penderita diabetes, mereka
akan mengabaikan pengobatan insulinnya.

3. Gejala psikopatologi terdiri atas ketakutan yang luar biasa akan kegemukan
dan penderita mengatur sendiri batasan yang ketat dari ambang berat
badannya sangat di bawah berat badan sebelum sakit yang dianggap berat
badan sehat atau optimal. Seringkali, tetapi tidak selalu, ada riwayat episode
anoreksia nervosa sebelumnya, interval antara kedua gangguan tersebut
berkisar antara beberapa bulan sampai beberapa tahun. Episode sebelumnya
ini dapat terungkap atau dalam bentuk ringan yang tersembunyi dengan
kehilangan berat badan yang sedang dan/ atau suatu fase sementara dari
amenore.
Faktor
biologis

Faktor Faktor
perkemb
sosial
angan
Etiologi
Faktor sosio
kultural Faktor
psikologis
Epidemiologi

Lebih sering pd wanita daripada laki laki

Onset lebih sering pd remaja daripada dewasa awal

Terdapat pada kira-kira 1-3 % populasi perempuan muda

BB mereka biasanya normal, nampak sehat, sukses dan cenderung


perfeksionis, percaya diri rendah dan sering depresi
Etiologi
Faktor biologis: kadar endorfin meningkat pd
bulimia diperkirakan sebagai penyebab
perasaan nyaman setelah muntah. Juga
norepinefrin dan serotonin deficiency
diduga bertanggung jawab pada bulimia.
Faktor sosial:status sosial standar tinggi dan
memberi respon pada tekanan sosial yg
menuntut utk ramping.umumnya mereka
krg dekat dgn keluarga dan
menggambarkan org tua telah
mengbaikan mereka.
 Rasa kekhawatiran yang besar
terhadap bertambahnya BB
 Merasa ketidakbahagiaan hebat
atas ukuran dan bentuk tubuh.
 Makanan atau minum dengan
rakus atau makan dalam jumlah
yang banyak dan tidak terkontrol
lalu segera dimuntahkan.

Manifestasi  Sakit tenggorokan kronik yang


diakibatkan oleh muntah secara

Klinis
berlebihan.
 Kebiasaan buang air besar
(BAB) tidak teratur, hal ini
akibat penggunaan obat
pencahar yang berlebihan
 Biasanya dengan berat badan
normal, kecuali ada hubungan
dengan anoreksia nervosa, dpt
disertai dengan penurunan BB yang
berat.
Bulimia

Tentukan tipe :
1. Tipe mengeluarkan kembali makanan: selama episode
bulimia, mereka secara teratur muntah yg diinduksi
diri sendiri atau penggunaan laksatif, diuretik dan
enema
2. Tidak mengeluarkan kembali makanan: selama
episode bulimia , org tersebut menggunakan perilaku
kompensatorik yg tidak tepat lain spt berpuasa,
olahraga berlebihan dan tidak dgn cara spt tipe 1.
Patofisiologi
Tatalaksana

 Kebanyakan pasien tidak perlu rawat inap

 TERAPI KOGNITIF PERILAKU


 Strategi yang dirancang untuk mengubah pemikiran klien
(kognisi) dan tindakan (perilaku) tentang makanan.
 Menerapkan sejumlah prosedur perilaku utk menghentikan
siklus perilaku makan berlebihan
 Mengubah kognitif dan keyakinan seseorang yang mengalami
disfungsi mengenai makanan, berat dan bentuk tubuh, serta
konsep diri secara keseluruhan
– Farmakoterapi
Obat SSRI spt
fluoxetine dan obat
antidepresan lain spt
imipramin (Tofranil)
dan bila bulimia
disertai gangguan
mood diberikan
carbamazepin dan
lithium
Anorexia
vs Bulimia
Diagnosa banding lainnya

Kluver-Bucy syndrome,
Kleine-Levin-syndrome:
penyakit neurologis terjadi
kondisi hiperfagia
disamping gejala neurologis
lain
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai