Oleh:
Alvyan Arif Fadhillah 10611700000047
A’an Nasrullah 10611700000057
Dosen:
Dra. Lucia Aridinanti, MT
Mukti Ratna Dewi, M.Si, M.Sc
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2
1.5 Batasan Masalah ....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Produk P.T ETIRA ................................................................................4
2.2 Proses Produksi P.T ETIRA ..................................................................5
2.3 Standar Spesifikasi ...............................................................................8
2.4 Pemeriksaan Kualiatas ..........................................................................9
2.5 Pengendalian Kualitas .........................................................................10
2.6 Pemeriksaan Kualitas Terhadap Proses...............................................10
2.6 Alat Statistik .......................................................................................10
1
Kuliah lapangan kali ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian
kualitas pada proses produksi hingga pengemasan produk ETIRA, mengetahui
apakah PT. ETIRA memiliki standarisasi tersendiri dalam pengendalian kualitas
yang dilakukan, dan alat statistik dalam pengendalian kualitas yang digunakan PT.
ETIRA pada setiap proses produksinya.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, tujuan kuliah lapangan
ini sebagai berikut.
1. Mengetahui produk dan jenis produk yang dihasilkan PT. ETIRA.
2. Mengetahui proses produksi produk yang dihasilkan PT. ETIRA.
3. Mengetahui standar dari spesifikasi pada produk PT. ETIRA.
4. Mengetahui tahapan proses produksi yang dilakukan pemeriksaan kualitas
pada produk PT. ETIRA.
5. Mengetahui cara melakukan pengendalian kualitas pada PT. ETIRA.
6. Mengetahui pemeriksaan kulitas pada setiap proses, variabel yang diperiksa,
dan batas spesifikasinya yang diterapkan PT. ETIRA.
7. Mengetahui alat statistik yang digunakan PT. ETIRA
2
1.4 Manfaat
Manfaat pada kuliah lapangan kali ini yaitu dapat mengetahui pengendalian
kualitas yang dilakukan pada perusahaan – perusaan pangan, mengetahui alat
statistik yang digunakan untuk melakukan pengendalian kualitas pada perusahaan
pangan pada produknya, dan dapat menerapkan ilmu pengendalian kualitas statistik
dalam kehidupan sehari-hari.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 Proses Produksi PT. ETIRA
Produksi jamur yang 90% pengolahannya dari limbah seperti ampas tebu,
ceker ayam dan lain2. Berikut adalah tahapan proses produksi produk yang
dihasilkan oleh PT.ETIRA.
A. Pembuatan Kompos
Produksi jamur di PT. ETIRA merupakan perusahaan yang menggunakan
bahan baku limbah untuk bahan produksinya. Bahan baku limbah yang di gunakan
PT.ETIRA antara lain yaitu ampas tebu, jerami, pucuk tebu, tebon jagung, janggel
jagung,dan lain-lain. Limbah tersembut akan dijadikan kompos dengan cara
disimpan selama bebearapa hari di tempat khusus. Limbah tersebut kemudian akan
di fermentasi dengan suhu 24-27 derajat celcius, setalah itu limbah tersebut
dipasturisasi dengan suhu 60 derajat celcius, dan terakhir limbah akan ditambahi
tanah gambut agar tidak mengering.Setiap 30 ton kompos akan mengahsilkan
paling tidak 5 ton jamur, setelah limbah menjadi kompos kemudian kompos di
masukkan kedalam plastik khusus yang nantinya akan di tanami bibit jamur.
B. Penanaman Jamur
Kompos yang sudah siap kemudian ditanami bibit jamur, setelah itu
dibungkus dan dimasukkan kedalam ruang inkubasi paling tidak selama 12 - 13 hari
agar bibit jamur bisa tumbuh dan suhu ruangan juga diatur 24 - 27 derajat celcius.
Ketika bibit jamur tumbuh menjadi misellium harus ditambah tanah gambut pada
media tanam bibit jamur tadi agar jamur bisa berkembang dan bisa di panen. Tanah
gambut berfungsi agar misellium tidak kekeringan dan juga sebagai cadangan air.
Setelah 12 - 3 hari jamur siap dipanen, dalam 1 hari PT. ETIRA dapat menghasilkan
paling tidak 20 ton jamur untuk dikemas.
C. Proses Pencucian jamur
Jamur yang sudah dipanen kemudian di bawa ke pabrik pengemasan,
kemudian jamur – jamur tersebut dicuci agar sisa-sisa tanah dan akar yang
menempel pada jamur hilang. Jamur akan melewati conveyor berjalan untuk masuk
kedalam tahap klorinasi, pada tahap ini air berkonsentrasi kaporit tinggi akan
mencuci jamur untuk menghilangkan mikroba pada jamur.
5
D. Pengukusan Jamur
Setelah tahap pencucian selesai kemudian jamur akan masuk ketahap
pengukusan. Pada tahap pengukusan bisa memproses hingga 3 ton jamur,
pengukusan dilakukan dengan waktu 60 menit dengan suhu 90 derajat celcius.
Jamur yang sudah keluar akan masuk kedalam tabung pendinginan, suhu di dalam
tabung akan langsung menurun menjadi 40 derajat celcius, proses ini berfungsi
untuk mengefisiensi waktu agar jamur cepat dingin.
E. Penyortiran Jamur
Pada tahap ini dilakukan dengan cara manual tidak menggunakan mesin.
Tahap pertama para karyawan akan memotong bagian jamur yang memiliki cacat
dan berwarna cokelat jadi disini jamur akan dipisahkan untuk setiap kualitasnya
kualitas 1 merupakan jamur dengan kualitas baik yang tidak memiliki cacat dan
sedangkan kualitas 2 merupakan jamur dengan kualitas memeliki cacat pada
tangkai jamur dan memeliki brownspot atau bagian jamur yang berwarna cokelat.
Tahap kedua penyortiran jamur berdasarkan ukurannya, mesin akan menyortir
ukurannya sesuai dengan diameter pada tangkai jamur. Jamur akan disortir dengan
3 bagian mulai dari ukuran 18 mg – 45 mg.
F. Proses Pemotongan Jamur
Pada tahap ini jamur akan dimasukkan kedalam mesin glider untuk
pemotongan. Setelah itu potongan jamur akan masuk kedalam mesin shaker untuk
menghilangkan rema-rema sisa pemotongan, disana potongan jamur akan goyang-
goyangkan hingga rema-rema sisa pemotongan terpisah.
G. Proses Pengkalengan
Setelah proses pemotongan jamur akan masuk ke proses pengkalengan,
diamana jamur akan dimasukkan kedalam kaleng dan pada kaleng kecil akan terisi
sebesar 147-149 g, bila ada kelebihan atau kekurangan bobt pada kaleng jamur
karyawan akan melakukan pengurangan atau menambah bobot pada kaleng jamur.
Sebelum masuk kedalam mesin exhauster kaleng akan diberi cairan garam, vitamin
C, dan juga asam sitrat yang berfungsi sebagai pengawet alami. Kaleng yang sudah
diisi akan ditutup dan masuk keproses perendaman air panas dan sterilisasi selama
59 menit dengan suhu 90 derajat celcius. Setelah dikeringan kaleng akan dicek,
6
apakah sudah kedap udara atau belum dengan cara mengetuk-ngetuk kaleng, jika
ada suara nyaring tandanya kaleng masih belum kedap udara kaleng yang tidak
sesuai standart dan tidak akan masuk ke tahap berikutnya.
H. Packing
Kaleng jamur akan diberi label , dan kemudian dimasukkan kedalam kardus-
kardus jamur kaleng siap dipasarkan ke berbagai macam negara.
7
di indikasikan bahwa produk tersebut mengalami penyimpangan. Misalnya
apabila pH terlalu rendah maka dapat di indikasikan bahwa produk tersebut
spoilage (terjadi kebusukan).
D. Kadar Garam
Salt level merupakan kadar garam yang terkandung pada larutan brine.
Pengukuran salt level menggunakan hand refractometer. Satuan salt level yaitu 0
Brix. Derajat brix merupakan kadar padatan terlarut di dalam larutan. Range dari
salt level produk selain E0 adalah 1,4 – 2,40 Brix. Cara mengukur salt level yaitu
dengan menetesi ujung alat refractometer dengan brine yang akan diukur
kemudian baca skala yang terlihat.
8
Quality control raw material bertugas menerima jamur datang dan
mengambil sampel untuk di uji. Pengujiannya meliputi brown spot,
diameter, kerusakan, dan lain-lain. Tugas nya jyuga bukan hanya mengujia
saja, akan tetapi juga mengecek kadar klorin pada air washer, mengecek
kematangan, mengecek ph.
B. Pemeriksaan kualitas berat, dan komposisi produk jamur (Quality control
semi produk).
Tugasnya adalah mengontrol keadaan pada saat penimbangan dengan
ketentuan net weight tertentu, mengontrol isi dan mutu pada produk,
mengecek komposisi pada isi produk dengan standar tertentu.
C. Pemeriksaan kualitas kaleng jamur (Quality control seamer).
Quality control seamer merupakan line yang penting, karena proses
seaming merupakan proses ccp. Tugasnya adalah mengontrol Double
seam merupakan bagian atau pautan antara body yang sudah di flange
dengan lid yang sudah di curling bersama sealing compound yang di
bentuk formasi dasarnya oleh roll 1 dan disempurnakan oleh roll 2
sehingga membentuk penutupan yang hermetis. Penutupan yang hermetic
merupakan penutupan yang kedap terhadap udara, air, mikroba dan benda
asing lainya.
D. Pemeriksaan kualitas sampel produk (Quality control can drying).
Quality control can drying mengambil sample untuk laboratorium yang
nantinya akan di gunakan untuk pengecekan atau pengujian lebih lanjut.
Dan juga melakukan pengontrolan pada kerusakan setelah proses
sterilisasi sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat pelabelan karena
nbanyak produk yang rusak yang masuk radar observasi
E. Pemeriksaan kualitas label produk (Quality control finnish good storage).
Quality control FGS bertugas untuk menlakukan pengontrolan terhadap
pelabelan pada produk, sehingga produk akan terlabel dengan label yang
tepat, rapi. Adalagi tugasnya yaitu melakukan staffing distribusi produk
untuk di pasarkan.
F. Pemeriksaan kualitas barang – barang yang baru datang sebelum masuk
dan di simpan pada gudang (Quality control warehouse).
9
Bertugas untuk mengontrol dan mengecek barang – barang yang baru
datang ssebelum masuk dan di simpan pada gudang. Sehingga barang yang
tersimpan tersebut benar-benar telah lolos uji, dan layak di gunakan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di PT.ETIRA dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut.
1. PT.ETIRA menggunakan bahan baku limbah sebagai bahan produksi.
2. PT. ETIRA memproduksi jamur kancing dalam bentuk kaleng, gelas kaca,
dan juga sesuai permintaan konsumen.Produk PT.ETIRA selain jamur
kancing yaitu bakso jamur, jamur beku, stick singkong, sayur-sayuran.
3. PT. ETIRA memiliki standar spesifikasi tersendiri di setiap proses
produksinya.
4. PT.ETIRA mengggunakan peta kendali, checksheet, dan juga histogram
sebagai alat ukur statistik.
5. PT. ETIRA memeiliki 2 macam jenis kualitas produk yang berbeda kualitas
1 merupakan jamur dengan kualitas baik yang tidak memiliki cacat dan
sedangkan kualitas 2 merupakan jamur dengan kualitas memeliki cacat pada
tangkai jamur dan memeliki brownspot atau bagian jamur yang berwarna
cokelat.
3.2 Saran
Saran untuk PT Eka Timur Raya Pasuruan yaitu agar lebih meningkatkan
kualitas produk dan lebih banyak menggunakan seven tols agar pengendalian
kualitas di PT. ETIRA agar lebih efisien dari sebelumnya. Saran untuk Departemen
Statistika Bisnis ITS agar bisa menjadi mitra dalam hal pendidikan seperti tempat
kuliah lapangan, kerja praktek.
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumtasi
11