PANEN JAGUNG
Tiara Wulan S. P
Penyuluh Pertanian Ahli Pertama
UPTD PKP Cisarua
KONDISI PASCA PANEN JAGUNG saat ini
1. toksigenik (keracunan),
2. mutagenik (mutasi gen),
3. teratogenik
(penghambatan pada
pertumbuhan janin)
4. karsinogenik (kanker
pada jaringan tubuh).
3
Hasil Kajian Aflatoxin
• Jagung berklobot yang baru dipanen 3 ppb
• Disimpan sederhana di lumbung l - 14 hari 21 ppb.
• Penyimpanan 2 bulan, 73 ppb
• Pengupasan klobot setelah disimpan 2 bulan 63 ppb.
• Jagung dikupas dikeringkan mekanis 110 ppb
• Pengeringan konvesional 187 ppb
Pengukur aflatoxin
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
(AOAC, 2005) dan
metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
Hal Utama Yang Perlu
Diperhatikan Pada Pemanenan
• Pengeringan
• Pembersihan
• Sortasi
PASCA PANEN
• Pemisahan Tongkol
• Pengeringan Tongkol
• Pemipilan
• Pengeringan Biji Jagung
• Pengarungan
• Pengangkutan ke Pabrik/Pasar
PENJEMURAN TONGKOL
Setelah jagung
dirasa cukup kering,
maka bisa langsung manual
dipipil. Pemipilan
dapat dilakukan
secara manual
maupun mekanis.
Mekanis
Contoh mesin pemipil kapasitas
yang lebih besar (4 ton/jam).
Mesin ini dilengkapi roda,
sehingga dapat dibawa kemana-
mana
PENJEMURAN BIJI JAGUNG
Kotoran (maksimal), % 1 1 2 2