Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK PENGEMASAN ACTIVE PACKAGING Menurut ACTIPAK-FAIR CT98-4170, 1999-2001 active packaging dapat didefinisikan sebagai kemasan yang

mengubah kondisi dalam makanan kemasan untuk memperpanjang umur simpan, menjaga keamanan dan sifat sensori dengan tatap mempertahankan kualitas produk makanan kemasan. Kondisi Makanan dalam definisi active packaging mencakup berbagai aspek yang mungkin memainkan peran dalam menentukan umur simpan makanan kemasan, seperti proses fisiologis (misalnya, respirasi pada buah-buahan dan sayuran segar), proses kimia (misalnya, oksidasi lipid), proses fisik (misalnya, staling roti, dehidrasi), aspek mikrobiologi (misalnya, pembusukan oleh mikro-organisme), dan kutu (misalnya, oleh serangga). Kondisi ini bisa diatur dalam berbagai perilaku melalui penerapan sistem yang tepat kemasan aktif. Tergantung pada persyaratan dari makanan kemasan, penurunan kualitas makanan dapat dikurangi secara signifikan. Teknik pengemasan aktif dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu absorbers (misalnya scavengers), releasing systems, dan sistem lain. Absorbing (penyerapan) merupakan sistem penghilangan komponen-komponen yang tidak diinginkan seperti oksigen, karbon dioksida, ethylene, kelebihan air serta komponen spesifik lain. Pada sistem pelepasan (releasing system) komponen aktif seperti carbon dioksida, antioksidan, dan pengawet sengaja ditambahkan ke dalam makanan kemasan atau head-space kemasan. Untuk sistem lain dalam active packaging dapat digunakan heating, cooling, dan pengawetan. (Ahvenainen, Raija 2000)

Active packaging juga dapat didefinisikan sebagai penggunaan teknologi yang memnfaatkan interaksi dinamis baik secara fisik maupun kimia antara komponen yang ditambahkan dengan kondisi dalam kemasan termasuk modifikasi kondisi internal yang menghasilkan peningkatan umur simpan suatu produk. Active packaging berkontribusi dalam pengawetan pangan dengan mengintegrasikan sistem penyerapan (scavenging), enzim, antioxidant release, pengontrolan kelembaban. Kemasan akif disebut sebagai kemasan interaktif karena adanya interaksi aktif dari bahan kemasan dengan bahan pangan yang dikemas. Pengemasan aktif biasanya mempunyai bahan penyerap O2 (oxygen scavangers), penyerap atau penambah (generator) CO2, ethanol emiters, penyerap etilen, penyerap air, bahan antimikroba, heating/cooling, bahan penyerap (absorber) dan yang dapat mengeluarkan aroma/flavor dan pelindung cahaya (photochromic). Perilaku migrasi komponen aktif dari dua produk penangkap oksigen (oxygen-scavenging) komersial ke

dalam bahan pangan yang dikemas telah dipelajari oleh Lpez-Cervantes et al (2003). Komponen yang bermigrasi diidentifikasi, dan dengan menggunakan metode analisis yang tepat dilakukan penentuan komponen tersebut dalam beragam pangan cair, padat atau simulan gel pangan. Pemilihan simulan gel pangan dilakukan dengan pertimbangan dapat mewakili kisaran aktivitas air dan viskositas secara luas. Pangan dan simulan gel pangan dikemas dengan/tanpa kondisi vakum dan dengan scavenger oksigen pada berbagai lokasi relatif terhadap pangan yang dikemas. Identifikasi dengan spektrometer fluoresens sinar X, spektroskopi infrared dan scanning electron microscopy dengan energy-dispersive spectrometry mengidentifikasi komponen yang bermigrasi adalah Na+ dan Cl- di dalam simulan aqueus non asam, dan Na+, Cldan Fe2+ dalam asam asetat 3%. Migrasi ke dalam simulan aqueus melebihi batas maksimal total migrasi dari komponen plastik yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Akan tetapi, jika scavenger diletakkan didalam kemasan dan proses pengemasan tidak menyebabkan isi menjadi basah (misalnya karena air yang dilepaskan dari pangan), tidak terjadi migrasi komponen dalam jumlah signifikan ke dalam pangan yang dikemas.

Gambar Contoh Pengemasan Aktif (Safetechnopack, 2011)

Daftar Pustaka Ahvenainen Raija. 2000. Novel Food Packaging techniques. CRC press Washington DC. Brody A.L, Strupinsky E.R, Kline L.R. 2000. Active Packaging for Food Application. Tchnomic publishing co. inc Lpez-Cervantes, J., D.I. Snchez-Machado, S. Pastorelli, R. Rijk, P. Paseiro-Losada. 2003. Evaluating the migration of ingredients from active packaging and development of dedicated methods: a study of two iron-based oxygen absorbers. Food Additives & Contaminants, Volume 20, Issue 3, pages 291 299

Pengemasan aktif adalah suatu konsep inovatif yang mengubah kondisi pengemasan untuk memperlama masa simpan atau meningkatkan penampakan dan keselamatan produk, dan sekaligus mempertahankan mutu produk tetap tinggi. Dilihat dari tidak-adanya pengendalian (aktif) komposisi udara di dalam kemasan, pengemasan aktif (active packaging) tergolong ke dalam MAP. Ahli-ahli pengemasan sering menganggap bahwa MAP merupakan satu dari bentuk kemasan aktif, karena banyak metode kemasan aktif juga memodifikasi komposisi udara di dalam kemasan bahan pangan. Ide penggunaan kemasan aktif bukanlah hal yang baru, tetapi keuntungan dari segi mutu dan nilai ekonomi dari teknik ini merupakan perkembangan terbaru dalam industri kemasan bahan pangan. Keuntungan dari teknik kemasan aktif adalah tidak mahal (relatif terhadap harga produk yang dikemas), ramah lingkungan, mempunyai nilai estetika yang dapat diterima dan sesuai untuk sistem distribusi. MAP umumnya menghalangi pergerakan udara, memungkinkan proses respirasi normal produk mengurangi kadar oksigen dan meningkatkan kadar karbon dioksida udara di dalam kemasan. MAP dapat digunakan dalam kontainer pengapalan dan dalam unit-unit kemasan konsumen. Modifikasi atmosfer dan secara aktif ditimbulkan dengan membuat sedikit vakum dalam kemasan tertutup (seperti kantong polietilen yang tidak berventilasi),dan kemudian memasukkan campuran komposisi atmosfer yang diinginkan yang sudah jadi dari luar. Secara umum, penurunan konsentrasi oksigen dan peningkatan konsentrasi karbon dioksida akan bermanfaat terhadap kebanyakan komoditi. Pemilihan film polimerik terbaik untuk setiap komoditi/kombinasi ukuran kemasan tergantung pada permeabilitas film dan laju respirasi pada kondisi waktu/suhu yang dinginkan selama penanganan. Penyerap oksigen, karbon dioksida dan/atau etilen dapat digunakan dalam kemasan atau kontainer untuk membantu menjaga komposisi atmosfer yang diinginkan. Jenis plastik yang digunakan dalam metode pengemas Modified Atmosfer Packaging (MAP) adalah plastik jenis LDPE (Low Desity Polyethilene), HDPE (High Density lyethilene), PVC (Polyvinylcholride) dan PP (Polypropylene).

DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2007. Teknologi Pengemasan Aktif. http://www.usu.ac.id. diakses tanggal 10 April 2011 Syarief, R., dan Ismayana B. 1989. Modified Atmosphere Packaging. http://www.repository.ipb .ac.id. diakses tanggal 10 April 2011

Anda mungkin juga menyukai