Anda di halaman 1dari 45

PENGUJIAN BENIH (1)

Oleh :
Dr. Sumadi, Ir.,M.S, dkk
Laboratorium Teknologi Benih
Departemen Budidaya Pertanian.
Faperta Unpad
2022
Pendahuluan
Pengujian benih adalah kegiatan mengevaluasi
mutu benih untuk keperluan bududaya
tanaman
* Tujuan pengujian benih untuk
mengetahui mutu benih yang diproduksi
oleh produsen benih & Memberi
informasi kepada konsumen tentang
mutu benih
* Mengetahui mutu benih sebelum Tanam
* Kapankah pengujian dilakukan?
Pengujian benih
• Khusus untuk pemberian sertifikat/ pelabelan pengujian
meliputi Uji Lapang & Uji laboratories

• Uji lapang ( Pemeriksaan Lapang) : Pemeriksaan


pendahuluan, PL I, II,& III → dilakukan oleh inspektor benih
dari BPSB ataupun oleh petugas lapangan industri benih
• Uji Laboratorium → dilakukan di laboratorium setelah calon
benih lulus uji lapang & telah selesai tahap pengolahan .
Pengujian dilakukan oleh Analis benih yang profesional.

* Setiap tahap pengujian mempunyai konsekwensi


pada proses pelabelan.
Uji Lapang

• Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga


kemurnian benih, sehingga saat calon benih dipanen
benar-benar tidak tercampur dengan biji-biji lain
yang tidak dikehendaki.
• Aspek lain yang diperhatikan adalah tidak adanya
serangan OPT yang mempengaruhi mutu calon benih
yang dihasilkan.
• Setelah Lulus Uji Lapang→ Uji Laboratorium
Uji Laboratorium

• Pengujian yang dilakukan setelah proses


pengolahan benih selesai, dan benih belum
dikemas secara permanen. Pada kasus
tertentu dapat juga melakukan pengujian bagi
benih yang sudah beredar di pasar atau pun di
petani.
Tujuan Uji laboratorium
• Mengetahui kualitas benih : Mutu Fisik, Mutu
Fisiologis ,Mutu Genetik , & Kesehatan Benih
• Mutu Fisik: Kadar air, Bobot 1000 butir,
tampilan fisik benih
• Mutu Fisiologis : Daya Berkecambah, Vigor
Benih
• Mutu Genetik : Kemurnian Benih, Kebenaran
varietas
• Kesehatan benih : keberadaan OPT yang
terbawa benih
Lanjutan…
• Beberapa Informasi hasil pengujian disajikan
pada pada Label Sertifikat
• Mutu suatu benih → POTENSI Hasil
• Dapat digunakan sebagai dasar penentuan
batas masa berlakunya label ( Batas
Daluwarsa)( Expired date)
Lanjutan
 Informasi hasil pengujian dapat dijadikan
acuan untuk menentukan kebutuhan benih,
dan pertimbangan apakah suatu benih dapat
disimpan maupun digunakan untuk
keperluan agronomis / Budidaya Tanaman.
 Hasil suatu pengujian harus representatif
dari suatu lot benih yang diuji
 Pengujian benih harus dilakukan secara
objektif
Macam-macam Uji Laboratorium

1.Uji rutin : Uji kemurnian benih, uji daya


berkecambah, dan Uji Kadar Air
2.Uji Khusus : Uji Vigor, Uji kebenaran Varietas
(uji verifikasi, Uji DNA, Uji Hibriditas), uji
Kesehatan benih, Bobot 1000 butir dll
* Penetapan Bobot 1000 butir diambil dari contoh kerja
kemurnian benih
Pelaksana Pengujian
• Analis Benih yang ada di BPSB, BPTH, Laboratorium
Teknologi Benih Faperta, Laboratorium
ProdusenBenih ( memiliki sertifikat LSSMM)dll
• Analis Benih Yang terampil , profesional, dan
kredibel→ analis benih mempunyai sertifikat
pelatihan pengujian benih
• Untuk keperluan sertifikasi pengujian harus
dilakukan oleh laboratorium terakriditasi KAN (
Komite Akriditasi Nasional)
Prosedur
• Prosedur pengujian mengacu pada SOP (
standard Operational Procedure) yang
ditetapkan ISTA (International Seed Testing
Association) ( SOP setiap saat dievaluasi) &
acuan lain yang relevan yang ditetapkan BBN
(Badan Benih Nasional) melalui BPSBTPH
(Balai pengawasan& Sertifikasi Benih
Tanaman pangan & Hortikultura)
Hasil Uji ( Dirjentan Pangan, Dirjen Horti 2006)

• Obyektif ( data apa adanya)


• Representatif ( mewakili Lot)→ Lot yang
homogen
• Teliti & Tepat ( validitas terjamin)
• Tepat waktu ( sesuai kebutuhan)
• Relevan
Prinsip Hasil Uji
• Keseragaman dalam pengujian→
memberikan jaminan mutu bagi
pelaku usaha perbenihan ( Semboyan
ISTA)→ ISTA Rules → seiring dengan
berkembangnya teknologi perbenihan
→keselarasan dalam metode
pengujian benih. ( ISTA Rules 2006)→
Dilakukan Uji Banding antar
laboratorium
PERSYARATAN PENGUJIAN
• SAMPEL BENIH YANG DIUJI DIAMBIL dari Lot
Benih SECARA RANDOM , SEHINGGA hasil
PENGUJIAN REPRESENTIF
• BENIH YANG DIUJI TIDAK DALAM KONDISI
DORMAN
• LABORATORIUM MEMENUHI STANDAR YANG
TELAH DITETAPKAN ( Bangunan, Alat & bahan,
Analis Benih, Prosedur Pengujian )
Prinsip pengambilan sampel
• Pengambilan sampel benih merupakan
salah satu faktor penting yang
mempengaruhi akurasi hasil pengujian.
• Tujuan pengambilan sampel adalah
untuk memperoleh jumlah sampel yang
representatif untuk pengujian benih
Pengambilan sampel

• Hasil uji yang akurat bergantung pada


prosedur pengambilan sampel dan kondisi
alat-alat yang digunakan untuk mengambil
sampel ( probe atau stick tryer ).
PENGAMBILAN SAMPEL
• Tiap kelompok atau Lot benih maksimal 20
TON ( untuk padi, benih palawija)
• Sampel diambil dari wadah : wadah besar (
bulk) atau karung yang tersusun rapi
• Sampel dari tiap kelompok benih diambil
minimal 1 Kg untuk dikirimkan ke
Laboratorium pengujian
Pengambilan Sample
• Alat pengambil sampel Otomatis ( dari aliran
benih)
• Alat pengambil sampel manual ( dari aliran
benih)
• Alat pengambil sampel tipe batang ( Stick
trier) ( p = 76,2 cm, 2 r = 2.54, celah = 6 atau p = 160 cm, 2 r = 3.8 cm,
celah = 6-9)

• Alat pengambil sampel Nobbe ( p = 50 cm, ujung yg


lancip 6 cm, pegangan 10 cm, 2 r = 1.4 cm)→ benih dalam karung
Macam-macam Contoh /sampel
• Contoh Primer ( primary sample) (CP)
• Contoh komposit ( composit sample)(CKom)
• Contoh kiriman ( submitted sample )(Ckir)
• Contoh kerja ( working sample)(Cker)
Pengambil sampel benih?
• Contoh benih harus diambil oleh petugas
pengambil contoh yang sudah mengikuti
latihan dan berpengalaman dalam
pengambilan contoh.
• Petugas harus independen & mempunyai
integritas tinggi
Contoh Primer
• Pengambilan sampel :
a. Secara manual ( dengan tangan atau alat →
stick trier / Probe)
b. Secara otomatis selama prosesing
. Berapa Banyaknya ?
Apakah benih yang akan diuji masih
berupa “bulk” ( wadah besar) atau
sudah dalam karung
Alat pengambil sampel : Stick tryer
(https://www.alatlaboratoriumpertanian.com/2014/03/seed-
trier-trier-benih.html
https://agritech.tnau.ac.in/seed/Seed_seedsampling.html
Mengambil contoh benih dari wadah
(https://dpkp.jogjaprov.go.id/baca/Sampling+dan+Pengujian+MUTU+Benih+d
i+Laboratorium)
DPKP DIY, 2021. Sampling dan Pengujian MUTU Benih di Laboratorium
Lanjutan…
• Dalam wadah besar :
sampai 500 kg → 5 contoh primer (CP)
….→ 3.000 kg, setiap 300 kg → 1 CP,
tetapi ≥ 5 CP
…..→ 20.000 kg, setiap 500 kg → 1
CP, tetapi ≥ 10 CP
Lanjutan …
• Seed lot dalam karung atau wadah lainnya, pengambilan
sampel searah diagonal karung.

∑ 5 7 10 23 50 100 200 300 400


wadah
∑ CP 5 6 6 7 10 15 25 30 30

• Alternatif lain : sampai 5 wadah → 5CP, sampai 20


wadah → tiap 3 wadah 1 CP, tetapi ≥5, sampai 31
wadah→ tiap 5 wadah 1 CP , tetapi ≥ 10
Lanjutan..
• → Setiap pencampuran dari CP →
Ckom, pengurangan→ Ckir,
pengurangan dari Ckir→Cker →
Diawasi petugas.
• Ckir diterima petugas → disimpan di
tempat yang aman
• Membuka segel → diawasi petugas
Contoh gabungan
• Contoh gabungan atau Composit sample
diperoleh dari beberapa contoh primer dari
lot yang sama ( kultivar, area panen dan
waktu panen yang sama).
• ∑ Contoh Primer kemungkinan besar lebih
dari 1 kg , sehingga diperlukan perandoman
kembali untuk menghasilkan contoh
kiriman ( submitted sample)
Contoh kiriman
• Contoh kiriman atau submitted sample
diperoleh dari sebagian contoh gabungan
yang jumlahnya telah ditentukan→ benih padi
dan palawija → minimal 1000 g.
• Kemasan contoh kiriman harus kuat dan
kedap air → tidak mudah dipengaruhi
lingkungan→ KA dan fisik benih tidak
rusak
Lanjutan…
• Contoh kiriman yang telah diterima di Lab →
langsung diuji atau disimpan dulu di
tempat aman ( sebelumnya
dicatat/register)
• Selanjutnya pada saat akan
dilakukan pengujian →dibagi dua
→contoh kerja dan disimpan untuk
keperluan pengujian ulang .
Contoh Kerja
• Contoh kerja atau working sample merupakan
sampel untuk keperluan uji rutin & uji khusus.
• Contoh kerja diperoleh dari contoh
kiriman yang sampai ke Lab.
• Beberapa metoda mendapatkan
contoh kerja : pie method, cup
method, tea spoon method, mechanic
method, & halving method
Pie method
• Contoh benih
dihamparkan di atas
meja pengujian serata
mungkin membentuk
bulatan kue.
• Hamparan benih dibagi
beberapa bagian→
pilih salah satu
bagian secara
acak
Cup method
• Cawan ditata di atas nampan dengan jumlah
tertentu→ diberi nomor→ benih
ditebarkan serata mungkin sampai
semua cawan terisi dan benih terbagi
habis , selanjutnya beberapa cawan
yang berisi benih diambil secara acak
.
• Sampel benih cukup untuk keperluan
uji rutin maupun uji khusus
Spoon method
• Benih ditempatkan dalam nampan dengan
ukuran 20 x 40 x 2.5 - 5 cm → diratakan ---
---→ sampel diambil dengan sendok
teh dari beberapa sisi sampai cukup
untuk pengujian.
• ISTA Spoon Method , 2020
(https://www.youtube.com/watch?v=90kkVhdBUko)
Contoh kiriman & pembagi mekanis
( Laporan ONDT UPLB-Philippines 2009)
Mechanic method
• Metoda mekanis
diperoleh dengan
menggunakan pembagi
mekanis ( Boerner
divider atau Gamet
Precision Divider.
Halfing Method
• Halfing method atau metoda paroan.
Benih ditempatkan pada wadah yang bersekat-
sekat → beralas & tidak beralas,
sehingga saat wadah diangkat →
separo benih terangkat dan separo
benih tertinggal di atas meja→ pilih
salah satunya untuk working
• sample ISTA Hand halving , 2020.
(https://www.youtube.com/watch?v=OMevCxMp9FM )
Lanjutan…
• KETERANGAN
BENIH BENIH BENIH BENIH
• Wadah berupa box yang bersekat
Pada saat box diangkat
BENIH BENIH BENIH BENIH benih akan tetap berada
dalam kotak beralas

BENIH BENIH BENIH BENIH

BENIH BENIH BENIH BENIH tidak beralas


TUGAS INDIVIDU

Jum’at , 13 Mei 2022


Problem 1
• Mengapa pengujian benih dilakukan setelah
proses pengolahan benih (benih telah kering
dan bersih), sebelum benih dipacking atau
pun setelah beredar di pasar?

• Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang


mempengaruhi hasil suatu pengujian benih,
sehingga hasilnya bisa dipercaya
Problem 2
• Tujuan pengujian benih adalah untuk
mengetahui mutu benih yang meliputi mutu
fisik, mutu fisiologis, mutu genetik dan
kesehatan benih.
• Apa yang sdr ketahui tentang mutu fisik, mutu
fisiologis, mutu genetik dan benih sehat.
Problem 3
• Bagaimana prosedur pengambilan sample
mulai dari calon benih yang ada dalam wadah
sampai working sample ?
• Untuk memperoleh working sample dapat
dilakukan dengan beberapa metode. Sebutkan
metode yang paling mudah dilakukan namun
dapat dipertanggungjawabkan. ?
Referensi
Copeland & McDonald, 2004. Principles of Seed Science and Technology
Dirjentan Pangan , DirJen Horti, 2006. Pedoman laboratorium pengujian benih tan Pangan &
Hortikultura
ISTA Rules, 2003
ISTA, 2019 . How to use a sampling stick ( https://www.youtube.com/watch?v=0RV-shysefg )
Kuswanto, H, 1997. Analisis Benih
Pusat Karantina Tumbuhan, 2007. Pedoman Teknik Pengambilan sampel biji-bjan untuk benih. (
https://karantina.pertanian.go.id/fileman/Uploads/Documents/pusat%20KT%20dan%20KHN/
Pedoman_Teknik_Pengambilan_Sampe.pdf )
Sumadi, 2010. Dokumentasi kunjungan ke PT. EWSI
Sumadi, 2009 . ONDT report -National Seed Control Quality Philippines.
Tim BPSBTPH Jabar, 2006. Bahan Kuliah Dosen Tamu di Lab Tek Ben Faperta Unpad
Tim TP2S BBN Kementan,2013. Draft Permentan : Produksi & Sertifikasi Benih Bina tanman
Pangan, Perkebunan & Pakan Ternak
https://www.scribd.com/document/445601608/Materi-Pelatihan-BBPPMBTPH-2018
Widayati, E., 2018. Pengujian Mutu Benih
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai