Anda di halaman 1dari 19

TAHAPAN PEMULIAAN

TANAMAN
Miranda Ferwita Sari, S.P., M.Sc.
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menjelaskan tahap-tahap pemuliaan


tanaman dan rambu-rambu pada tiap tahap pemuliaan
tanaman
Untuk mendapatkan tanaman yang berdaya hasil

TUJUAN tinggi dalam ukuran, jumlah & kandungan

Untuk mendapatkan tanaman yang tahan terhadap


P E M U L I A A N TA N A M A N cekaman biotik dan abiotik

Untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas baik:


rasa, aroma, warna, dll.

Untuk mendapatkan tanaman yang mempunyai


nilai estetika
TAHAPAN KEGIATAN PEMULIAAN TANAMAN
Perluasan keragaman genetik:
Hibridisasi, Mutasi, Fusi
protoplas, Rekayasa genetik
PLASMA NUTFAH
Sumber kekayaan keragaman genetik bagi kegiatan pemuliaan tanaman

Hasil eksplorasi dari tempat dimana terdapat keragaman genetik


tertinggi  tempat asal berkembangnya spesies tanaman (center of
origin) atau tempat tanaman itu secara intensif dibudidayakan sejak
lama (center of diversity)

Koleksi Plasma Nutfah Tujuan: untuk mempelajari tingkat keragaman yang ada dan untuk tujuan
konservasi/penyelamatan keragaman genetik

Plasma nutfah: koleksi sumber daya genetik yg berupa keanekaragaman


tumbuhan, hewan atau jasad remik untuk tujuan yang luas

Koleksi plasma nutfah memiliki peran mempertahankan genotipe dengan


karakteristik tertentu sehingga dapat tersedia untuk program pemuliaan
masa depan. Koleksi tersebut demikian pentingnya untuk memulai dan
mengembangkan perencanaan program pemuliaan baru.
PLASMA NUTFAH
 Badan Pengelola Sumber Daya Genetik  EKSPLORASI DAN KONSERVASI
 Konservasi dapat dilakukan secara:
1) In situ dilakukan dalam bentuk taman nasional/wilayah yang dilindungi.
2) Ex situ dilakukan di luar tempat asal spesies (gene bank atau kebun raya). Di dalam gene bank,
koleksi disimpan dalam bentuk benih, jaringan tanaman secara in vitro atau kalus dalam nitrogen cair
(cryopreservation)
 Koleksi plasma nutfah dalam gene bank dikelompokkan menjadi:
a) Varietas unggul yang telah ditanam luas
b) Galur harapan hasil pemuliaan (breeding lines)
c) Genotipe lokal (landrace) hasil ekplorasi daerah.
d) Spesies liar kerabat dari spesies budidaya
 Koleksi dikelompokkan berdasarkan kemudahan rekombinasi melalui persilangan buatan. Semakin
jauh kekerabatan maka akan semakin sulit untuk direkombinasikan.
1. Primary gene pool (GP-1): materi genetik yang masih satu spesies,
2. Secondary gene pool (GP-2): spesies tanaman liar yang masih berkerabat dekat,
cth: padi subspesies japonica dengan indica
3. Tertiary gene pool (GP-3): spesies kerabat jauh akan menghasilkan embrio yg lethal, cth: padi O.
minuta dengan O. rufipogon yg merupakan kerabat liar dari O. sativa
KARAKTERISASI
 Karakterisasi merupakan tahap awal dari kegiatan pemuliaan tanaman
 Karakterisasi bisa dilakukan dengan menggunakan penanda morfologi, fisiologi,
genetik tanaman
Penanda Morfologi
Bunga
 Bentuk bunga (Huang, 2016)  Tipe bunga (Huang, 2016)

1. Fringed 2. Fluted 3. Windmill 1. tunggal 2. tumpuk

 Bentuk mekar (seeruttun & Ranghoo-


Sanmukhiya, 2013)
4. Regular 5. Ruffled 6. Tufted

1. Kuncup 2. Funnel 3. Saucer 4. Reflexed


7. Cartwheel 8. Crested
Identifikasi Marka Warna Bunga Putih

OPA 13 OPD 18

OPD 2
PERLUASAN KERAGAMAN GENETIK
Perluasan keragaman genetik: Hibridisasi, Mutasi, Fusi protoplas, Rekayasa
genetik

Hibridisasi adalah persilangan


dua tetua tanaman yang
berbeda secara genetik.
Pengkombinasian gamet dari
dua induk
SELEKSI
 Terjadi secara alami atau buatan, individu atau kelompok
 Efektivitas tergantung keragaman genetik
 Sumber keragaman : varietas lokal, koleksi, populasi segregasi, hasil persilangan
 Seleksi bergantung dari tipe penyerbukan (menyerbuk silang atau menyerbuk
sendiri
 Metode seleksi pada tanaman menyerbuk sendiri  seleksi massa, seleksi galur
murni, seleksi silsilah (Pedigree), Seleksi Bulk, Turunan Biji Tunggal (Single seed
descent)
 Metode seleksi pada tanaman menyerbuk silang  seleksi massa, seleksi tongkol
ke baris (ear to row selection), seleksi daur ulang (recurrent selection)
EVALUASI DAN PENGUJIAN
 Uji adaptasi adalah salah satu syarat pelepasan varietas
 Tujuan melakukan uji adaptasi adalah untuk mengetahui keunggulan calon
varietas dan daya adaptasinya serta dapat digunakan untuk mempelajari
stabilitas calon varietas
 Populasi yang fenotipenya terlihat seragam, dapat terjadi bahwa masingg-
masing genotipe anggota populasi ini berbeda kemampuan reaksinya bila
lingkungan berubah
 Macam uji adaptasi  adaptasi umum dan khusus
 Adaptasi umum : kemampuan varietas untuk dapat cepat menunjukkan sifat
baiknya pada berbagai macam lingkungan (varietas dapat ditanam pada daerah
luas yg berbeda lokasi ataupun musim)
 Adaptasi khusus hanya menunjukkan keistimewaan pada lingkungan tertentu.
Contoh : untuk dataran tinggi biasanya tanaman tertentu memerlukan varietas
khusus yang lebih tahan menghadapi lingkungan suhu dingin
PELEPASAN VARIETAS
 Pelepasan varietas : pengakuan pemerintah terhadap suatu varietas baru hasil pemuliaan
tanaman
 Pelepasan varietas tanaman ditujukan untuk melindungi konsumen benih (petani)
 Perlindungan varietas tanaman (PVT) : perlindungan khusus yang diberikan negara terhadap
varietas tanaman yang dihasilkan pemulia tanaman yang memenuhi syarat BUSS (baru, unik,
seragam, stabil)
 PVT ditujukan untuk melindungi produsen benih
 Persyaratan pelepasan varietas:
 Silsilah tanaman  asal usul, nama-nama tetua, daerah asal, nama pemilik/penemu dll
 Deskrispi lengkap calon varietas tsb
 Keunggulan thd varietas pembanding  daya hasil, ketahanan thd OPT, ketahanan thd
cekaman lingkungan, kecepatan berproduksi, mutu hasil tinggi/ketahanan simpan, toleransi
benih thd kerusakan mekanis, tipe tanaman, keindahan/nilai ekonomis, dll
 Persediaan benih penjenis (breeder seed)
 Hasil pengujian lapangan seluruh lokasi dan/atau laboratorium
ANALOGI TAHAPAN PEMULIAAN TANAMAN

Tahapan Pemuliaaan Tanaman: Konsep Loko-Gerbong


RAMBU-RAMBU TAHAPAN PEMULIAAN TANAMAN
1. Pembentukan populasi
• Populasi dapat dibentuk melalui: koleksi, introduksi, persilangan, mutasi atau fusi
• Mengetahui parameter populasi untuk mengetahui sebaran
• Rancangan percobaan

• Mengetahui sifat / karakter yang diamati seperti tinggi tanaman, jumlah daun dll
• Mengetahui sistem perkembangbiakan tanaman
• model pewarisan pewarisan sifat-sifat kuantitatif dimana ada beberapa konsepsi dimulai dari adanya
hubungan kekerabatan baik regresi korelasi, maupun inbreeding, konsep nilai, ragam dan peragam,
adanya sifat aditif dan dominan dimana dari tetua hanya mewariskan langsung sifat aditif pada
zuriatnya, konsepsi persilangan yang didasari dari hubungan saudara sekandung (Full Sib) dan
saudara tiri (Half Sib) yang kesemuanya mengandung besaran ragam aditif dan dominan.
RAMBU-RAMBU TAHAPAN PEMULIAAN TANAMAN
1. Pembentukan populasi
• Membentuk lebih dari satu populasi agar lebih menjamin tujuan pemuliaan tercapai
• Pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas unggul sebenarnya didasari dari pengertian
genetika Mendel yang bisa dikembangkan melalui kegiatan di laboratorium atau di lapangan yang
masing-masing memerlukan ilmu-ilmu dasar
RAMBU-RAMBU TAHAPAN PEMULIAAN TANAMAN
2. Seleksi
• Seleksi tetua
• Rancangan percobaan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
• Kolaborasi peneliti, cth mencari tanaman tahan penyakit X maka harus ada pakar penyakit
• Selalu menggunakan kontrol sebagai pembanding, memperhatikan apakah seleksi dapat
dilakukan diluar lingkungan tujuan
• Menggunakan kriteria seleksi sesuai tujuan dan metode yang digunakan
• Selesi dengan beberapa peubah  dilakukan bersamaan atau bertahap
• Bila dilakukan di lahan yang cukup luas, apakah data lapangan bisa langsung digunakan atau
dikoreksi lebih dahulu ?
• Penentuan jumlah sampel menentukan perhitungan kemajuan seleksi. Diferensial seleksi (k) harus
dihitung terlebih dahulu / bila populasinya < 100 harus digunakan k pada populasi kecil
RAMBU-RAMBU TAHAPAN PEMULIAAN TANAMAN
2. Pengujian
• Pengertian α = taraf nyata, yang dalam bidang Biologi biasa digunakan 5 %, berbeda nyata,
ditandai dengan *, dan ** = 1 %, berbeda sangat nyata. Dalam kenyataan misalkan kita
menemukan 5.1 % apakah akan dibuang karena tidak nyata ?. Dalam kasus seperti ini biasanya
yang disampaikan adalah besarnya α dalam melakukan tindakan selanjutnya bukan berpedoman
pada 1 dan 5 %
• Pengertian galat (εi) ~ NID (0, s2 ), sebaran normal dalam kemajuan seleksi asumsi ini digunakan
sehingga realitas bisa berbias karena tidak dipenuhinya asumsi dan penggunaan diferensial
seleksi yang salah. • Dalam menentukan hasil akhir biasanya melalui beberapa tahapan, misalnya
uji daya hasil pendahuluan, uji multi lokasi dan sebagainya.
• Yang jadi masalah adalah seberapa jauh kita bisa membedakan nilai genetik dari nilai fenotipik
yang ada karena yang dipilih adalah nilai genetik dan memerlukan pengujian yang tepat.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai