Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM ROGUING PADA PRODUKSI PADI VARIETAS


PANDAN WANGI

Disusun Oleh:
Lia Vernia Cahya (19711036)

PRODUKSI
TANAMAN
PANGAN
JURUSAN
BUDIDAYA
TANAMAN
PANGAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2021

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produksi benih selain menekankan pada hasil produksi adalah
menekankan pada kualitas benih yang dihasilkan. Hal ini berhubungan dengan
kontinuitas dan kepercayaan para pelaku budidaya untuk terus menggunakan
benih yang diproduksi oleh perusahaan. Sehingga breeder harus benar-benar
menjaga kualitas benih yang diproduksi mulai dari penanaman sampai dengan
ditangan pelaku budidaya. Pada proses budidaya benih terdapat empat hal yang
harus benar-benar dilaukan dengan teliti dan tidak bida ditolelir. Diamana hal
tersebut adalah isolasi, roguing, detaseling dan babat tetua jantan. Roguing pada
budidaya benih dilakukan untuk menyingkirkan tanaman sejenis yang tidak
dikehendaki. Hal ini dilakukan agar tidak ada penyimpangan 2 genetik pada
jagung hasil produksi. Sehingga roguing harus dilakukan dengan maksimal tanpa
ada tanaman yang tidak dikehendaki tertinggal di lahan budidaya. Ketertinggalan
tanaman yang tidak dinginkan menjadi indikator bahwa roguing tidak dilakukan
secara maksimal. Maka dari itu untuk dapat memahami tentang roguing lebih
dalam maka hal tersebut harus dipelajari untuk menghasilkan benih yang
berkualitas.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan system roguing pada produksi padi varietas
pandan wangi

II METODE PELAKSANAAN

2.1 Alat dan Bahan


Alat : alat ukur, alat tulis
Bahan : Tanaman padi
2.2 Prosedur Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Pemilihan lahan padi sawah yang akan digunakan pengamatan
sebanyak satu lajur perorang
4. Melakukan roguing pada setiap tanaman padi yang diamati
5. Mencatat dan dokumentasi hasil pengamatan

III PEMBAHASAN

Keterangan Hasil
Gulma
Pada saat melakukan roguing
terdapat gulma daun lebar dan
golongan teki, hal ini dapat
menyebabkan perebutan unsur hara
tanaman
Tinggi tanaman
Pada saat melakukan roguing
terdapat perbedaan tinggi tanaman,
hal ini dapat disebabkan karena
kurangnya unsur hara yang di
peroleh tanaman dan serangan opt
pada tanaman
Hama keong (Pila ampullacea)
Pada saat melakukan roguing
terdapat telur keong yang menempel
pada tanaman padi yang
menngganggu produktivitas tanaman
Hawar daun
Pada saat melakukan roguing
terdapat penyakit hawar daun,
ditandai dengan bercak kecil pada
daun berbentuk oval kemudian
bercak semakin memanjang
berbentuk ellips dan berkembang
menjadi hawar daun. Penyakit hawar
jagung disebabkan oleh
Helminthosporium tircicum. Dapat
juga karena benih rentan terhadap
penyakit (bawaan benih)
Serangan Hama Ulat Bulu
Pada saat melakukan roguing
terdapat bekas gerekan daun akibat
dari serangan hama ulat bulu
(Malacosama americanum) ,

IV PENUTUP

I.1 Kesimpulan
Untuk mengurangi tanaman tyang menyimpang dari tipe rata
rata yang tertular penyakit berdasarkan hasil pengamatan secara visual,
maka perlu dilakukan pencabutan (roguing)

Anda mungkin juga menyukai