PBT 1611
“Penangkar dan Pengawas benih”
(Laporan Akhir)
OLEH :
IVAN REYNALDI
NPM 15713028
1. Latar Belakang
(Wirawan, 2012).
pengendalian mutu benih dan sertifikasi sering tidak tahu klien mereka
Sertifikasi benih adalah titik awal untuk tanaman berhasil serta risiko
pertimbangan penting dalam pertanian hanya dapat yakin jika tahu asal-
Kendala lain bagi industri perbenihan yaitu biaya yang cukup mahal
menyerbuk sendiri atau vegetatif dengan nilai pasar rendah karena varietas
menyisihkan sebagian dari hasil panen mereka sebagai benih untuk musim
walaupun saat ini sudah sangat terbatas lahan yang dapat dijadikan untuk
lahan pertanian.
benih padi
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Class : Monocotyledon
Ordo : Gramineales
Family : Gramineae
Genus : Oryzae
berongga, daunnya memanjang seperti pita yang berdiri tegak pada ruas
batang dan mempunyai sebuah malai yang terdapat pada ujung batang.
akar, batang dan daun. Sedangkan pada bagian generatif terdiri dari malai,
bunga dan buah. Dari sejak berkecambah sampai panen tanaman padi
dan pemasaran.
panen.
warna lidah daun, warna tepi daun, warna pangkal batang, bentuk tipe
malai, bentuk gabah, bulu pada ujung gabah, warna gabah dan sudut daun
keluar ± 80% dari daun bendera, sekam atau mahkota bunga telah terbuka
gabah sudah mulai mengeras tetapi masih mudah dipecah dengan kuku,
produksi pertanian, maka benih dengan identitas yang jelas dan murni.
awal dari orientasi benih bermutu ( Bersertifikat ), hal ini akan berhasil
apabila sifat genetik tersebut sampai pula pada tingkat petani dalam
sukar untuk berkembang. Pada alam terbuka ini sifat tanaman yang
penyerbukannya bersilang akan mudah terjadi perkawinan dan
dengan sendiri, dalam proses pertanaman, panen dan pasca panen dapat
dari tanaman atau varietas.Hal ini membuktikan bahwa sifat genetik dari
suatu varietas akan berubah dan tidak terkendali sehingga identitas varietas
menjadi kabur.
lanjutan hasil usaha para pemulia tanaman. Kultivar hasil pemuliaan, oleh
pemulia dinyatakan jelas beda dari kultivar yang sudah ada. Pada awalnya
kultivar tersebut belum tentu memiliki fenotipe dari lapang yang dapat
dipilih dan tidak dapat dibedakan dalam bentuk wujud fisik benih yang
Dasar Hukum :
1. Benih harus tersedia tepat pada waktunya sampai kepada petani sesuai
( ES ).
oleh Badan Benih Nasional ( BBN ) dan yang merupakan sumber kelas
Benih Pokok (SS) atau Benih Sebar ( ES ). Benih dasar diberi lebel
benih pokok oleh team pengawas mutu benih. Benih pokok diberi lebel
pandan wangi (ES), pupuk Urea, Pupuk Tsp, Pupuk Kcl untuk
1. Permohonan sertifikasi
2. Pemilihan lokasi
Namun demikian, isolasi benih perlu dilakukan dari penanaman padi lain
yaitu minimal 3 meter, atau berbunga tidak bersamaan dengan selisih
b) Pada lahan bekas tanaman padi, varietas yang ditanam adalah sama
e) Lahan persemaian terhindar dari cahaya lampu pada saat malam hari.
Benih sumber yang digunakan berasal dari kelas yang lebih tinggi. Untuk
kemarau.
4. Persemaian
Proses penyemaian :
a) Tempat persemaian dibuat seluas 5% dari luas lahan produksi benih,
memacu pecambahan.
macak-macak.
UREA 200gr, SP36 100gr, dan KCL 60gr untuk setiap 10 m2.
tanaman padi dapat tumbuh optimal lahan diolah sebaik mungkin untuk
permukaan tanah.
b) Bibit umur <21 hari dengan kondisi sehat, ditanam 1-3 batang per
lubang tanam.
c) Untuk perbanyakan benih dasar (FS) dari benih penjenis (BS) bibit
benih pokok (SS) dari benih dasar (FS) dan benih sebar (ES) dari benih
7. Pemeliharaan
b) Penyulaman
c) Penyiangan
tanam (hst)
menggunakan herbisida.
d) Pengairan
berikut:
berumur 10 hst.
o Lahan tidak diairi selama 5-6 hari atau sampai permukaan
ambang kendali.
8. Rouging (seleksi)
aslinya dibuang.
b) Pada fase berbunga (lebih kurang 50-60 hst) seleksi didasarkan pada
berbunga. Bila memiliki posisi dan warna bunga yang berbeda dengan
c) Saat menjelang panen atau 80 % malai telah kuning (± 100 hst) yang
antara lain didasarkan pada umur tanaman, tinggi tanaman, bentuk dan
letak daun bendera, bentuk gabah, serta warna gabah. Tanaman yang
memiliki bentuk dan posisi daun bendera , serta bentuk dan warna
9. Panen
syarat (lulus) oleh BPSB, tanaman siap untuk dipanen. Saat yang tepat
untuk panen adalah bila sebagian besar (90%) malai telah kuning, gabah
telah kuning (kadar air sekitar 17-23%), buku-buku gabah sebelah atas
dua baris tanaman yang paling pinggir dipanen terpisah dan tidak
yang bersih agar tidak menjadi sumber kontaminasi hingga kadar air
mencapai 12 %. Bila memakai karung sebaiknya menggunakan karung
yang masih baru. Setiap karung diberi label : Jenis varietas, berat dan
tanggal panen.
padi yang kosong agar dihasilkan gabah yang bersih dan berisi, sehingga
Benih yang sudah dibersihkan dengan seed cleaner dilakukan uji lab di
BPSB. Setelah lulus hasil uji lab maka segera dilakukan pengemasan
benih dan pelabelan benih yang didapatkan dari BPSB, berupa Label Biru.
langsung.
yaitu :
5. Menetapkan lulus atau tidak lulus suatu benih dalam rangka sertifikasi.
4.1 Hasil
Y = (2 + 8) / 2 = 5 contoh pemeriksaan
Pendahuluan
Uji laboratorium
Sebar
4.2 Pembahasan
pertumbuhan, kehalusan daun, warna dan lebar daun, warna lidah daun,
warna telinga daun, warna pangkal batang, dan tinggi tanaman. Apabila
pengujian lapang untuk benih padi yang telah ditetapkan (Table 2).
Apabila isolasi jarak dan waktu yang diberikan sesuai dengan standar,
serta tipe simpang yang ditemukan masih dalam toleransi (lebih kecil atau
lulus.
dengan cara memeriksa CVL dan tipe simpang yang dapat menurunkan
malai, leher malai, bentuk dan warna gabah, warna ujung gabah, bulu pada
malai, leher malai, bentuk dan warna gabah, warna ujung gabah, bulu pada
Jumlah petakan yang diperiksa sebanyak 5 petakan dari luas areal 2 ha.
yang sama untuk diambil contohnya. Contoh primer dengan ukuran yang
kira-kira sama seharusnya diambil dari setiap wadah atau dari setiap titik
pengambilan., pada wadah tertentu atau tumpukan benih dari lot yang
sama.
contoh harus diambil dari bagian atas, tengah, dan bawah, dan tidak hanya
dari satu posisi dalam wadah kecuali volume sesuai dengan daftar
yang besar maka pengambilan contoh harus diambil secara acak dari
padi di Kabupaten Sukoharjo. Contoh benih yang diambil yaitu dari 5 lot
benih. Untuk tiap-tiap lot diambil sebanyak jumlah karung dalam lot
Pemeriksaan yang dilakukan yaitu terhadap kebersihan alat baik dari sisa
benih sebelumnya maupun kotoran non benih, serta kelayakan alat untuk
5.1 Kesimpulan
dan hortikultura.
http://www.indonesianforest.com/Atlas%20benih/Penjelasan.htm
http://ditjenbun.deptan.go.id/bbp2tpmed/index.php?option=com_content
&view
=article&id=74:-pengujian-mutu-benih
Anonim.2009.Perbenihan.Pengujian-dan-Sertifikasi-Benih.Dwi Sucipto
( 2 April 2011 ).
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1.
Pemeriksaan lapangan ke 1
Pemeriksaan lapangan ke 2
Pemeriksaan lapangan ke 3
a. Standar Lapangan
Kelas Benih Isolasi Jarak Varietas lain dan Rerumputan
tipe simping berbahaya
(maximum) %
(Max) %
(Max) %
(Max) (Min) (Max) % (Max)
% % %