Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN BENIH BERMUTU DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH

Dalam upaya peningkatan produksi pertanian ada beberapa faktor yang berpengaruh. Salah satu faktor yang
mempengaruhi produksi adalah penggunaan benih. Penggunaan benih unggul dalam budidaya pertanian
harus dilakukan dalam mendongkrak hasil produksi. Salah satunya dengan penggunaan vareitas unggul baru
(VUB). Varietas unggul merupakan salah satu teknologi yang berperan penting dalam peningkatan produksi
pertanian. Kontribusi nyata varietas unggul terhadap peningkatan produksi padi nasional antara lain tercermin
dari pencapaian swasembada beras pada tahun 1984 dan 2007. Hal ini terkait dengan sifat-sifat yang dimiliki
oleh varietas unggul padi, antara lain berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit utama, umur
genjah, dan rasa nasi enak.

Ditengah makin beratnya tantangan yang dihadapi dalam usaha tani, Badan Litbang Pertanian telah
menghasilkan sejumlah varietas padi unggul baru, teknologi produksi, dan benih sumber varietas unggul
padi.Varietas unggul padi sawah tersebut masing-masing dilepas dengan nama Inpari 1 s/d Inpari 42,
 Ciherang- Sub1 dengan potensi hasil 7,7 – 9,6 ton/ha, dan Inpari 34 Salin Agritan yang toleran pada lahan
salin (kadar garam tinggi) dengan potensi hasil 8,1 ton/ha.

Benih Bermutu

Benih bermutu mencakup mutu geneti, yaitu penampilan benih murni dari varietas terntetu yang
menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, Mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup
(viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh beinh dan mutu fisik benih
yaitu penampilan benih secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari
campuran, bebas hama dan penyakit dan kemasan menarik.

Untuk mendapatkan benih bermutu dan tahan dismpan, bji yang sudah dipanen perlu dikeringkan
sampai dengan kadar air tertentu (misalanya padi 13 %) kemudian dilakukan pembersihan dan
pembilahan. Untuk menunggu benih sampai saatnya ditanam dan untuk mempertahankan mutunya
selama disimpan, benih perlu dikemas dengan bahan kemasan (wadah) yang kedap udara seperti
toples, kaleng, plastik polyetilen atau yang lannya. Keuntugan penggunaan benih bermutu buatan
sendiri adalah dapat dilakukan sescara mandiri dan kualitasnya tidak kalah dibanding dengan benih
dari produsen benih. Dengan demikian, petani dapat menghemat biaya produksi untuk membeli benih
dan bahkan jika sudah mapan dapat diajukan untuk mendapat sertifikasi dari pihak yang berwenang.

Pengertian dan Karakteristik Benih dan Varietas Unggul Padi Sawah

Benih dan varietas unggul padi sawah merupakan galur hasil  pemuliaan yang mempunyai salah
satu atau lebih keunggulan khusus seperti potensi hasil  tinggi, tahan terhadap hama penyakit dan
toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu produk, dan atau sifat-sifat lainnya. Varietas unggul salah
komponen teknologi yang  penting  untuk meningkatkan produksi  dan pendapatan
usaha  tani padi. Berbagai varietas unggul telah tersedia dan dapat dipilih sesuai dengan kondisi
wilayah, preferensi petani, dan keinginan pasar.

Jenis
»dan karakteristik
Varietas dari varietas
Unggul Baru (VUB) unggul meliputi :

Kelompok tanaman  padi yang memiliki  karakteristi  umur kisaran 100-135 HSS (hari
setelah sebar), anakan banyak (>20 tunas/rumpun), bermalai agak lebat (±150 gabah/malai).
Page 1/3

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


» Varietas Unggul Tipe Baru (VUTB)

Kelompok tanaman padi yang  memiliki  karakteristik postur  tanaman tegap, berdaun lebar
dan berwarna hijau tua, beranak sedikit (<15 tunas/rumpun), berumur 100-135 HSS, bermalai lebat
(±250 gabah/malai),
» Varietas Unggulberpotensi hasil lebih dari 8 ton GKG/ha.
Hibrida (VUH)

Kelompok tanaman padi  yang terbentuk dari individu-individu generasi  pertama (F1).Berasal
dari kombinasi persilangan dari 2 varietas padi yang memiliki  karakteristik potensi
hasil  lebih tinggi dari varietas unggulan inbrida.

Manfaat Benih Unggul Berlabel

Varietas unggul memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang  banyak bagi perkembangan suatu
usaha pertanian, diantaranya pertumbuhan tanaman menjadi seragam sehingga  panen
menjadi  serempak, rendemen lebih tinggi, mutu  hasil  lebih tinggi dan sesuai dengan
selera  konsumen, dan tanaman akan mempunyai ketahanan yang  tinggi
terhadap gangguan  hama  dan penyakit  dan  beradaptasi yang  tinggi terhadap
lingkungan sehingga dapat memperkecil penggunaan input seperti pupuk dan pestisida.

Produktivitas varietas sangat bergantung  pada  genotype  (komposisi gen  yang dimiliki
varietas) dan kondisi lingkungan tumbuh (interaksi genotype dengan lingkungan).
Faktor-faktor  lingkungan yang  sangat berpengaruh terhadap  penampilan varietas antara
lain kesuburan fisik dan kimiawi tanah, iklim, keberadaan hama dan penyakit, teknik budidaya yang
digunakan.

Mutu
» benih meliputi
Varietasnya : mutu genetic, mutu fisik, dan mutu fisiologis. Ciri-ciri benih bermutu yaitu:
asli
»
» Benih bernas
Bersih, tidak dan seragam
tercampur dengan bijiÂgulma
»
» DayaÂ
di sawah berkecambah dan vigor tinggiatau biji tanaman
sehingga lain
 dapat tumbuh baik jika ditanam
» Sehat, tidak terinfeksi oleh jamur atau serangan hama.

Benih berlabel  merupakan benih yang  sudah  lulus proses sertifikasi yang merupakan salah
satu
»bentuk
Benih jaminan
tumbuh mutu
dengan benih.
tepatKeuntungan menggunakan benih bermutu tinggi meliputi :
dan serempak.
»
» Bila disemaikan, mampu menghasilkan bibit yang tegar dan sehat
» Ketika ditanam,
Pertanaman lebihbibit dapat tumbuh
serempak lebih tanaman
dan populasi cepat optimum, sehingga mendapatkan hasil yang
tingi.

Kategori Benih Unggul Berlabel

Kelas
» benih
Benih dalam sistem sertifikasi
Penjenis/Bredeer meliputi :
seed(BS)
»
» Benih Dasar/Foundation seed(FS)
» Benih
Benih Pokok/Stock seed(SS)
Sebar/Extention seed(ES)

Benih penjenis (BS) yaitu benih yang terdapat pada urutan pertama pada kelas benih dalam sistim
sertifikasi, benih penjenis(BS) ditandai dengan pemberian label warna kuning. Benih ini langsung
terdapat pada pemulia tanaman. Kemudian turunan dari benih penjenis(BS) adalah benih dasar(FS),
benih dasar adalah benih yang di perbanyak oleh balai benih induk (BBI), benih ini ditandai dengan
pemberian label warna putih.kemudian turunan dari benih dasar (FS) adalah benih pokok (SS). Benih
pokok (SS) yaitu benih turunan ke tiga dari kelas benih dalam sistem sertifikasi benih yang di tandai
dengan pemberian label warna ungu,  benih ini di perbanyak oleh penangkar-penangkar benih untuk
di turunkan menjadi benih sebar (ES). Benih yang di jual di pasaran atau yang di gunakan petani adalah
benih sebar (ES).  Benih sebar adalah benih turunan ke empat dari kelas benih atau benih turunan

Page 2/3

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


terahir, benih ini di tandai dengan pemberian lebel warna biru, dan benih ini hanya bisa dilakukan
satukali penanaman.

Sertifikasi Benih

Sertifikasi benih adalah serangkaian pemeriksaan terhadap calon benih yang dimulai sejak dipertanaman
sampai pengujian mutu di laboratorium dengan tujuan untuk menjamin kemurnian genetik, mutu fisik,
dan mutu fisiologis benih sehingga dapat memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan dan layak untuk
disebarluaskan.

Sertifikasi dapat dilakukan oleh pemerintah maupun LSSM (Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu)
Perbenihan. LSSM adalah suatu lembaga yang diberi wewenang untuk memberikan sertifikasi sistem
mutu pada industri /perusahaan benih yang akan menerapkan sistem manajemen mutu terhadap proses
produksinya.

Lembaga sertifikasi benih pemerintah adalah BPSMB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) yang
terdapat di setiap provinsi bertugas melakukan penilaian terhadap varietas sertifikasi benih, dan
pengawasan mutu terhadap benih yang telah beredar di pasaran. Sertifikasi varietas dilakukan pada setiap
tingkatan kelas benih, dari benih dasar (FS/BD) – benih pokok (SS/BP) – Benih Sebar (ES/BR)
dengan menggunakan standar mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah menurut jenis tanaman dan
kelas masing-masing.Â

Penulis :

Euis Budiasih

UPTD Pertanian Kuningan

Sumber :

Anonim. 2011. Petunjuk Teknis Demfarm Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. BPTP.Kep Bangka
Belitung.

Anonim. 2013. Laporan Tahunan 2012 Inovasi Teknologi Menuju Pertanian Berkelanjutan. IAARD Press,
Jakarta.

J.R Hidajat, Sri W, M. Yamin.S, dan H. Sembiring. 2010. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Padi.

http://nurifauzi.blogspot.com/2013/01/pentingnya-penggunaaan-padi.html

https://babel.litbang.pertanian.go.id/index.php/sdm-2/15-info-teknologi/340-mengenal-karakteristik-varieta
s-unggul-padi-sawah

Page 3/3

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai