DAYA TUMBUH PADI Materi Sekolah Lapang IPDMIP Desa Tamban Bangun Kecamatan Tamban Pengertian Varietas Menurut Pemulia tanaman, Varietas adalah sekelompok tanaman dengan karakter unggul yang stabil, dapat dibedakan dari varietas lain oleh ciri atau sifat khusus, berpenampilan seragam (uniform), serta telah dilepas secara resmi oleh pemerintah. Jenis-jenis varietas padi yaitu varietas padi hibrida, varietas padi unggul dan varietas padi lokal VARIETAS PADI HIBRIDA Varietas padi hibrida adalah varietas padi yang hanya sekali tanam. Kelebihan padi varietas hibrida adalah potensi hasil panen yang maksimal. Hasil panen dapat mencapai dua kali lipat dari padi lokal. Butiran padi yang dihasilkan lebih bagus, dengan kualitas nasi yang lebih pulen dan wangi. Namun varietas hibrida sendiri memiliki kelemahan, yaitu kualitas hasilnya akan berkurang jauh apabila berasal dari tanaman turunannya. Artinya, padi harus berasal dari bibit original, karena apabila hasil panen kemudian ditanam ulang, hasil ini akan berbeda dengan bibit aslinya. Harga benih varietas hibrida ini termasuk yang termahal. Jenis varietas padi hibrida antara lain Intani 1 dan 2, Rokan, SL 8 dan 11 SHS, Segera Anak, PP1, H1, Bernas Prima, SEMBADA B3, B5, B8 DAN B9, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1, Adirasa-64, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5, Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7-10 11, MIKI 1-3, SL 8 SHS, SL 11 HSS dan Maro. VARIETAS PADI UNGGUL Varietas padi unggul berada satu tingkat di bawah varietas hibrida. Varietas ini dapat ditanam berkali-kali dengan kualitas yang sama. Artinya, hasil panen dari varietas padi unggul masih bisa dijadikan benih. Harga benih padi unggul pun tidak semahal benih padi hibrida. Untuk hasil produksi pun padi unggul dapat dikatakan baik, dapat mencapai 8-10 ton per hektar.Beberapa contoh varietas padi unggul antara lain adalah Inpara 1-8, Inpago 1-5, Inpari 1-21, Inpari 31, Inpari 33, Inpari 34 Salin Agritan, dan Inpari 35 Salin Agritan. Varietas padi unggul pun ada juga yang dikembangkan dan dirilis oleh pemerintah, seperti Inpari 34 dan Inpari 35. Keunggulan varietas ini adalah ketahanannya terhadap hama wereng cokelat. VARIETAS PADI LOKAL Adalah varietas yang telah ada dan dibudidayakan secara turun-temurun oleh petani serta menjadi milik masyarakat dan dikuasai negara. Beberapa Varietas Padi Lokal yang ada dikalimantan selatan yaitu siam unus, siam unus kuning, siam saba, siam mutiara, siam puntal, siam randah, karang dukuh, pandang, dll. Benih merupakan faktor utama dalam keberhasilan peningkatan produktivitaas dalam budi daya. Dengan benih yang berkualitas, petani dapat menikmati hasil panen yang berkualitas pula. Banyak di pasaran yang menjual benih padi yang bersertifikasi. Di antara benih-benih bersertifikasi tersebut terdapat label-label warna seperti Kuning, Putih, Ungu dan Biru yang menandai kualitas dari benih tersebut. Untuk memilih benih berkualitas tentunya kita harus memilih benih yang bersertifikat. Bernih bersertifikat sendiri mempunyai arti benih yang melalui produksi. Tahapan produksinya seperti tahapan sertifikasi benih dan memenuhi kriteria standar mutu benih yang baik termasuk di lapangan dan saat di laboratorium. Klasifikasi benih padi yang dikeluarkan Kementerian Pertanian dengan sub bagiannya yaitu Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) menempatkannya dalam 4 kelas, yaitu : 1. Benih Penjenis (BS / Breeder Seed / Label Kuning) Benih penjenis (BS) adalah benih yang diproduksi oleh dan dibawah pengawasan PemuliaTanaman yang bersangkutan atau Instansinya. Benih ini merupakan Sumber perbanyakan Benih Dasar. 2. Benih Dasar (FS / Foundation Seed / Label putih) Benih Dasar (BD) adalah keturunan pertama dari Benih Penjenis. Benih Dasar diproduksi di bawah bimbingan yang intensif dan pengawasan yang ketat sehingga kemurnian varietas dapat terpelihara. Benih dasar diproduksi oleh Instansi/Badan yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan produksinya disertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi benih. 3. Benih Pokok (SS / Stock Seed / Label ungu) Benih Pokok (BP) adalah keturunan dari Benih Dasar yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga indetitas dan tingkat kemurnian varietas yang ditetapkan dapat dipelihara dan memenuhi standart mutu yang di tetapkan dan harus disertifikasi sebagai Benih Pokok oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih. 4. Benih Sebar (ES / Extension Seed / Label Biru) Benih Sebar (BR) merupakan keturunan dari Benih Pokok yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga identitas dan tingkat kemurnian varietas dapat dipelihara, memenuhi standart mutu benih yang ditetapkan serta harus disertifikasi sebagai Benih Sebar oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Ciri-ciri benih bermutu adalah : 1. Benih tersebut diketahui varietasnya dan bersertifikat atau berlabel. 2. Tingkat kemurniannya mencapai 98%. 3. Daya tumbuhnya di atas 80%. 4. Bernas dan seragam. 5. Potensi hasilnya tinggi. 6. Sehat artinya bebas dari infeksi jamur dan bersih dari hama. Dll Sehingga apabila benih bermutu tsb ditanam akan menghasilkan bibit bermutu dengan ciri-ciri sebagai berikut : 7. Pertumbuhan bibit seragam. 8. Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak. 9. Ketika bibit dipindah, tumbuh lebih cepat, kokoh dan menghijau 10. Tahan hama dan penyakit 11. Produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani. Untuk mendapatkan benih unggul kembali petani diharapkan bisa melakukannya sendiri. Sebelum panen, sebaiknya petani melakukan 2 kali panen. Panen pertama adalah PANEN BUAT BENIH yang akan ditanam pada musim-musim berikutnya. Cari benih yang bagus dan jarak dari pematang min 2 meter. Atau kalau pakai sistem legowo maka biasanya barisan pinggirnya paling bagus untuk dijadikan benih. Sebisa mungkin, panen atas dengan menggunakan ani- ani. Setelah itu, jangan dirontokan melainkan langsung dijemur dengan malai-malainya sampai kering. Kemudian disimpan. Bila pada musim-musim berikutnya ingin kita jadikan benih maka bisa dijemur sekitar 1-2 jam, baru di dirontokkan dengan cara diinjak-injak. Kebutuhan benihnya disesuaikan dengan luas lahan yang akan digarap. Baru setelah itu, PANEN KEDUA. Para petani bisa panen semuanya. UJI DAYA TUMBUH PADI Menguji Daya Tumbuh Padi. Untuk melakukanya Caranya sangat sederhana. Ambil sekitar 100 butir padi. Rendam selama 24 jam. Tiriskan. Setelah itu taro di piring yang di atsnya ada kertas tissu. Beri air sedikit dengan cara diperciki. Setelah 2-3 hari lihat dan hitung. Berapa % yang tumbuh. Bila dibawah 80 % berarti benih tsb daya tumbuhnya kurang baik. Benih yang baik daya tumbuh di atas 90 %. SELEKESI BENIH Seleksi benih sangat perlu dilakukan untuk memisahkan benih padi yang baik dan kurang baik. Seleksi benih yang umum dilakukan oleh petani adalah dengan menggunakan larutan air garam. Larutan air garam tersebut dapat dibuat dengan melarutkan 5-6 sendok garam dengan air sebanyak 1 liter. Atau untuk hasil yang lebih tepat, kadar garam dapat diperiksa menggunakan telur ayam sebagai indikatornya. Jadi, telur ayam yang masih mentah dan segar dimasukkan ke dalam air garam tersebut. Jika telur ayam tersebut terangkat sedikit, itu berarti dosis garam yang digunakan sudah cukup. Sebaliknya, jika telur ayam masih tenggelam sepenuhnya, maka perlu ditambahkan garam kembali hingga telur bisa sedikit terangkat dari dasar air. Selanjutnya, benih padi yang akan diseleksi dimasukkan ke dalam larutan air garam tersebut. Hasil akan menunjukkan bahwa benih padi yang bernas akan tenggelam di dalam larutan garam, tetapi untuk yang hampa akan mengapung. Jika ada benih yang terapung, maka sebaiknya segera dibuang, sementara benih yang tenggelam segera ditiriskan untuk kemudian dibilas dengan air mengalir agar kandungan air garamnya hilang. Disamping untuk memisahkan benih yang hampa dengan benih yang bernas, perlakuan seleksi benih dengan larutan garam ini juga bermanfaat sebagai perlakuan awal untuk meminimalisir tanaman padi terserang penyakit yang disebabkan oleh jamur yang terbawa oleh benih padi tersebut.