Pemuliaan Tanaman
SMAAK PROOF
Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Suatu varietas baru akan berarti dan mempunyai nilai bilamana mendapat
apresiasi yang baik dari petani. Rasa merupakan faktor penentu kualitas hasil
pertanian tanaman pangan yang sangat berarti. Oleh karena itu arah pemuliaan
tanaman padi perlu memperhatikan faktor rasa. Faktor rasa merupakan faktor
yang paling relatif. Berdasarkan uraian di atas, maka dari itu di laksanakannya
praktikum pengujiaan rasa.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cita rasa pada berbagai
jenis varietas beras, mengetahui varietas yang memiliki penilaian tertinggi
terhadap berbagai varietas beras, dan mengetahui faktor yang mempengaruhi
kualitas beras.
Kegunaan dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui cita rasa
pada berbagai jenis varietas beras, mengetahui varietas yang memiliki penilaian
tertinggi terhadap berbagai varietas beras, dan mengetahui faktor yang
mempengaruhi kualitas beras.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Padi atau di kenal juga dengan Oriza sativa adalah tanaman pangan yang
sangat penting dalam kehidupan. Padi termasuk keluarga padi-padian. Batangnya
beruas-ruas yang di dalamnya berongga (kosong), tingginya 1 sampai 1,5 meter.
Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun, yang berbentuk pita dan berpelepah.
Pelepah itu membalut hampir sekeliling batang (Widjono,2012).
Bila telah sampai waktunya, dari tiap-tiap batang keluar bunga. Bunga itu
bunga majemuk, yang galibnya disebut sebagai bulir. Pada tiap bulir keluar 100
sampai 400 bunga. Pada bunga ada 2 helai sekam kelopak dan 2 helai sekam
mahkota. Waktu terjadi penyerbukan, bunga itu merekah (terbuka). Dan kalau
penyerbukan telah berlalu, maka dasar bunga itu tertutup kembali. Sekam
mahkota itulah yang selanjutnya menjadi kulit padi (Widjono,2012).
Sekam mahkota yang dua lembar tersebut tidak sama besarnya. Sekam
mahkota yang besar, pada beberapa macam padi mempunyai ekor atau janggut.
Padi yang berekor itu bisaanya disebut orang sebagai padi janggut atau padi bulu.
Yang tidak berekor disebut cereh, dan gabahnya mudah luruh. Padi bulu biasanya
tak mudah luruh (Djoko, 2011).
Sebutir padi berisi biji sebutir buah. Buah itu bisaanya disebut beras. Buah itu
mempunyai selaput. Selaput itu banyak berisi zat vitamin, yang sifatnya dapat
menolak penyakit beri-beri. Selaput ini pada beberapa macam padi, mengandung
zat warna: ada yang merah muda, ada yang merah tua dan ada pula yang merah
hitam. Jika beras dimasak, zat warna itu meresap ke dalam, sehingga nasi menjadi
berwarna, menurut warna yang dikandung oleh selaput beras itu (Djoko, 2011).
Tingginya produktivitas padi tidak menjamin nilai rasa dari padi tersebut.
Perbedaan rasa nasi antar varietas terletak pada adanya perbedaan kadar amilosa
yang terdapat pada pati dari butir-butir berasnya. Pati beras tersusun atas
rangkaian unit-unit gula (glukosa) yang terdiri dari fraksi rantai cabang
amilopektin, dan rantai lurus amilose (Djoko, 2011).
Mutu yang baik dan rasa nasi yang enak memegang peranan penting dalam
perdagangan dan perkembangan suatu varietas. Banyak varuietas unggul yang
mempunyai potensial hasil yang tinggi, tahan terhadap penyakit namun tidak
populer dikalangan masyarakat petani karena mutu berasnya kurang baik dan
rasanya tidak sesuai dengan selera konsumen. Masing-masing varietas atau galur
padi mempunyai sifat dan mutu beras serta memiliki rasa nasi yang berbeda pada
setiap jenis padi (Harahap, 2014).
Smaak proff merupakan suatu metode pengujian rasa pada suatu varietas
beras. Rasa pada dasarnya dapat turut menentukan suatu kualitas. Hal ini
tergantung pada jenis varietas padinya. Perbedaan rasa nasi antar varietas terletak
pada perbedaan kadar amylose yang terdapat pada butir-butir berasnya masing-
masing. Kadar amylose untuk nasi enak berkisar antara 20-24%. Kadar yang
terlalu tinggi justru akan membuat nasi menjadi tidak enak (keras). Untuk menilai
rasa dapat digunakan skoring sistem 5 = enak sekali, 4 = enak, 3 = biasa, 2 =
kurang enak, 1 = tidak enak. Semuanya tergantung dari ungkapan cita rasa selera
konsumen. Biasanya untuk metode ini digunakan parameter berupa penampilan,
rasa, aroma, kelengketan dan kekerasan (Weeb, 2010).
Mutu yang baik dan rasa nasi yang enak memegang peranan penting dalam
perdagangan dan perkembangan suatu varietas. Banyak varietas unggul yang
mempunyai potensi hasil tinggi, tahan terhadap penyakit namun tidak populer di
kalangan masyarakat petani karena mutu berasnya kurang baik dan rasanya tidak
sesuai dengan selera konsumen. Masing-masing varietas atau galur padi
mempunyai sifat dan mutu beras serta rasa nasi yang berbeda. Sebuah varietas
yang direkomendasikan untuk menjadi produk komersial harus telah cukup uji
dalam area dimana varietas tersebut diharapkan bisa tumbuh dan mampu
menunjukkan keunggulan atau dibandingkan dari salah satu atau keduanya yaitu
kemampuan adaptasi dan kualitas bulir padi untuk eksis sebagai varietas
komersial (Weeb, 2010).
2.3 Deskripsi varietas padi yang di uji
Adapun alat yang digunakan pada praktikum Smaak Proof adalah rice cooker,
sendok, alat tulis.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Smaak Proof adalah padi
berbagai varietas (Cisadane, Mekongga, Ratu Merah, Mutiara dan Pandan wangi),
dan air putih.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2013. Deskripsi Varietas Padi. Subang.
Jawa Barat
Weeb. 2010. Rice quality and grades. B.S. Luh (ed) Rice. Vol II. 89-119