Oleh :
Kedelai adalah tanaman pangan utama setelah padi dan jagung. Peningkatan
kebutuhan kedelai bisa kita lihat seiring peningkatan kebutuhan tahu, kecap dan
tempe yang bahan utamanya terbuat dari kedelai. Kebutuhan akan kedelai terus
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (2015), pada tahun 2004 produksi
nasional mencapai 723.483 ton dengan luas panen 565.155 hektar, kemudian tahun-
Produktivitas kedelai nasional masih sekitar 1,3 ton/ha. Hal ini masih jauh dari
potensi produktivitas kedelai unggul. Masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya
produksi kedelai yang tidak sebanding dengan kebutuhan kedelai yang kian
meningkat. Permasalahan produksi kedelai tidak terlepas dari beberapa faktor seperti
penurunan areal tanam kedelai, rendahnya harga jual di tingkat petani, rendahnya
teknologi di tingkat petani dan terakhir adalah rendahnya tingkat harga yang diterima
petani. Setiap faktor memiliki solusi yang berbeda-beda, namun yang harus
diperhatikan adalah mutu benih kedelai. Jika mutu benih kedelai meningkat, maka
produksi benih otomatis akan mengalami peningkatan juga. Jadi penting bagi kita
harus menggunakan setiap strategi yang ada termasuk dengan pemuliaan tanaman,
kita bisa mengembangkan dan menyilangkan varietas kedelai hingga akhirnya kita
tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi
merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua.
menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau
pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu,
cara persilangan tanaman kedelai, mengetahui cara penyerbukan tanaman kedelai dan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara persilangan tanaman
Kegunaa dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui cara
2.1 Gambaran Umum dan Klasifikasi Tanaman Kedelai (Glycine max L.)
sangat penting, baik karena kandungan gizinya dan aman dikonsumsi, serta harganya
umumnya dikonsumsi dalam bentuk pangan olahan seperti : Tahu, tempe, kecap,
tauco, susu kedelai, dan berbagai bentuk pangan olahan lainnya. Perkembangan
industri pangan berbahan baku kedelai membuka peluang yang besar bagi usaha
al, 2007).
genetik benih, dan penyusunan deskripsi varietas, tetapi juga untuk modifikasi
karakter morfologi tertentu dalam upaya perbaikan dan peningkatan nilai ekonomis
kualitas (ukuran biji, umur masak, protein, dan Sebagainya) (Adie, 2007).
Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditi pangan dari famili
kandungan gizi tinggi yang berperan untuk membentuk sel-sel tubuh dan menjaga
kondisi sel-sel tersebut. Kedelai mengandung protein 75-80% dan lemak mencapai
Tanaman kedelai berbentuk semak pendek setinggi 30-100 cm, kedelai yang
telah dibudidayakan tersebut merupakan tanaman liar yang tumbuh merambat yang
buahnya berbentuk polong dan bijinya bulat lonjong. Tanaman kedelai ini
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine
Bunga tanaman kedelai umumnya muncul atau tumbuh di ketiak daun. Pada
kondisi lingkungan tumbuh dan populasi tanaman optimal, bunga akan terbentuk
mulai dari tangkai daunnya akan berisi 1—7 bunga, tergantung dari karakter varietas
kedelai yang ditanam. Bunga kedelai termasuk sempurna karena pada setiap bunga
memiliki alat reproduksi jantan dan betina. Penyerbukan bunga terjadi pada saat
bunga masih tertutup sehingga kemungkinan penyerbukan silang sangat kecil yaitu
hanya 0,1%. Warna bunga kedelai ada yang ungu dan putih. Potensi jumlah bunga
yang terbentuk bervariasi tergantung dari varietas kedelai, tetapi umumnya berkisar
Polong kedelai pertama kali muncul sekitar 10—14 hari masa pertumbuhan
yakni setelah bunga pertama muncul. Warna polong yang baru tumbuh berwarna
hijau dan selanjutnya akan berubah menjadi kuning atau coklat pada saat dipanen.
umur dan jumlah bunga yang terbentuk. Jumlah polong yang terbentuk beragam
berkisar 2—10 polong pada setiap kelompok bunga di ketiak daunnya. Sementara
jumlah polong yang dapat dipanen berkisar 20—200 polong per tanaman, tergantung
dari varietas kedelai yang ditanam dan dukungan kondisi lingkungan tumbuh. Warna
polong masak dan ukuran biji antara posisi polong paling bawah dan paling atas akan
sama selama periode pemasakan polong optimal berkisar 50—75 hari. Periode waktu
tersebut dianggap optimal untuk proses pengisian biji dalam polong yang terletak di
ketiak tangkai daun yang diberi nama rasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai
daun sangat beragam, antara 2-25 bunga , tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan
varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk umumnya pada buku kelima,
keenam, atau pada buku yang lebih tinggi. Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh
suhu dan kelembaban. Pada suhu tinggi dan kelembaban rendah, jumlah sinar
matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak. Hal ini akan merangsang
pembentukan bunga. Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup bunga dan
dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak setiap kuncup
bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya berkisar 20-80%. Jumlah bunga yang
rontok tidak dapat membentuk polong yang cukupbesar. Rontoknya bunga ini dapat
terjadi pada setiap posisi buku pada 1-10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Periode
berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5 minggu untuk daerah subtropik
dan 2-3 minggu di daerah tropik, seperti di Indonesia. Jumlah bunga pada tipe batang
Warna bunga yang umum pada berbagai varietas kedelai hanya dua, yaitu putih dan
awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program
biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida
dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan
dalam satu bunga. Bunga kedelai berbentuk kupu-kupu dengan 3 mahkota yang
menutupi alat kelamin secara sempurna (oleh sebab itu dinyatakan bahwa tanaman
ketika membuka penuh. Warna mahkota bervariasi ada yang ungu ataupun putih
tergantung dari varietas yang ditanam. Putik bunga sangat kecil berukuran sekitar 3
mm dan berbentuk menyerupai calon polong. Setelah pembuahan terjadi putik tidak
akan gugur dan berkembang menjadi polong kedelai. Benangsari bunga kedelai juga
berukuran sangat kecil. Tangkai benangsari menyatu dan membentuk suatu selaput
Bunga kedelai akan mulai membuka pada pukul 05.00 pagi. Penyerbukan alami akan
terjadi pada saat serbuk sari matang yaitu pada saat bunga mekar sempurna (06.00-
Letak anther pada bunga kedelai lebih panjang daripada stigma (disebut juga dengan
(putik) memiliki panjang yang berbeda (heteromorfik). Letak kelopak bunga dan
betina, kemudian kepala putiknya diserbuki dengan serbuk sari viabel dari tetua
jantan yang telah disiapkan. Persilangan dilakukan saat tanaman mulai berbunga (30-
50 HST), sampai bunga habis. Pada tanaman tetua betina diberikan label yang
hibrida unggul pada tanaman menyerbuk silang harus diawali dengan menyerbuk
faktor internal (tanaman) dan faktor eksternal (cuaca). Faktor internal yang terpenting
adalah saat masaknya kelamin. Penyerbukan buatan sebaiknya dilakukan pada saat
serbuk sari (pollen) sudah masak tetapi belum mati dan putik siap untuk dibuahi
(reseptif). Cuaca yang cerah dan tidak ada angin akan mendukung keberhasilan
hampa, jumlah polong berisi satu, dua dan tiga disebabkan oleh banyaknya faktor
diantaranya keterampilan dari penyilang, tidak setiap varietas cocok dengan varietas
lain, waktu reseptif, waktu antesis. Persilangan dilakukan untuk semua kombinasi
tidak dalam waktu yang bersamaan ini tentu mempengaruhi keberhasilan persilangan
meskipun masa antesis antara jam 06.00 –10.00 penutupan dengan plastik
kemungkinan tingkat fertilitas jantan lebih rendah karena jantan hasil seleksi pada
tanah salin, viabilitasnya kurang baik, jumlah serbuk sari yang diberikan tidak sama
kegagalan tepung sari berkecambah, penghambatan tepung sari mencapai sel telur,
pembentukan buah yang lemah serta faktor lingkungan seperti adanya serangan hama
dan penyakit serta sifat genetik dari tanaman yang akan disilangkan (As’ad, 2015).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cangkul, parang, pinset,
gunting, jarum, kamera, daring, paku, palu, jarum pentul, gamal dan alat tulis
menulis.
Bahan yang digunakan yaitu benih kedelai varietas Anjosmoro, tali raffia,
petak sebesar 2 x 1,5 M. Membuat petakan berdasarkan ukuran yang yang ditentukan
dosis Pemupukan menggunkan pupuk kandang yakni kotoran ayam, dilakukan satu
3.3.2 Penanaman
setelah satu minggu. Jarak tanam yang digunakan untuk tanaman kedelai yaitu 20 cm
3.3.3 Perawatan
3.3.4 Persilangan
agromulyo dan tetua jantanya varietas anjasmoro lalu menyilangkannya dengan cara
mengambil tetua jantan varietas anjosmoro pada bagian bunga dengan melakukan
mengambil bagian jantan pada varietas anjasmoro menggunakan pingset dan jarum
pentul lalu di lakukan persilangan dengan mempertemukan tetua jantan dan betina
pada varietas, terakhir dilakukan proses pemberian label agar kita mengetahui bagian
yang disilangkan.
3.3.5 Pengamatan
kedelai berhasil atau tidak. Pengamatan juga dilakukan untuk mengecek tanaman
4.1 Hasil
Anjosmoro Agromulyo
Gamet : B k
F1 x F1 : Bk X Bk
Gamet : Bk Bk
F2
♂
♀ B k
B BB Bk
K Bk kk
Rasio genotipe F2 = BB : Bk : kk
1 2 1
4.2. Pembahasan
Kedelai adalah tanaman pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai
(Glycine max L.) merupakan salah satu komoditi pangan dari famili leguminoseae
yang dibutuhkan dalam pelengkap gizi makanan. Kedelai memiliki kandungan gizi
tinggi yang berperan untuk membentuk sel-sel tubuh dan menjaga kondisi sel-sel
tersebut. Kedelai mengandung protein 75-80% dan lemak mencapai 16-20 serta
tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang
berbeda genotipenya.
Prinsip persilangan pada tanaman kedelai adalah membuang kepala sari tetua
betina, kemudian kepala putiknya diserbuki dengan serbuk sari viabel dari tetua
jantan yang telah disiapkan. Persilangan dilakukan saat tanaman mulai berbunga (30-
50 HST), sampai bunga habis. Pada tanaman tetua betina diberikan label yang
Persilangan ini dari tanaman kedelai yang memiliki bunga sama tetapi berbeda
varietas, yang berasal dari kedelai bunga ungu varietas anjasmoro sebagai tetua jantan
dan kedelai bunga ungu varietas agromulyo sebagai tetua betina. Harapan setelah
persilangan ini yaitu mampu mendapatkan varietas unggul agar terjadi peningkatan
ungu varietas anjasmoro (PP) menghasilkan gamet P dan varietas agromulyo (pp)
menghasilkan gamet p, setelah itu keturunan pertama (F1) varietas anjasmoro (P)
sebanyak 100%.
Setelah itu, hasil keturunan pertama (F1) varietas anjasmoro (Pp) disilangkan
dengan hasil keturunan pertama (F1) varietas agromulyo (Pp) akan menghasilkan
disilangkan maka disilangkan varietas anjasmoro (Pp) dan varietas agromulyo (Pp)
maka akan menghasilkan genotipe 25 % kedelai bunga ungu varietas anjasmoro (PP),
50% kedelai bunga ungu hasil persilangannya (Pp) dan 25 % kedelai bunga ungu
yang bisa saja menjadi penyebab dari kegagalan ini seperti waktu persilangan,
kesiapan bunga jantan dan bunga betina saat disilangkan, faktor cuaca dan yang
paling penting adalah ketelitian pemulia saat menyilangkan. Peletakan serbuk sari
pada putik varietas lain harus tepat dan sesuai, ini adalah faktor utama kegagalan
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Persilangan buatan pada tanaman merupakan salah satu cara yang bisa
dilakukan jika ingin mendapatkan varietas unggul suatu tanaman. Persilangan pada
tanaman kedelai adalah dengan cara membuang kepala sari tetua betina, kemudian
kepala putiknya diserbuki dengan serbuk sari viabel dari tetua jantan yang telah
disiapkan. Hasil persilangan dari varietas anjasmoro dengan fenotipe kedelai berbiji
bulat keriput (Bk) disilangkan dengan hasil keturunan pertama (F1) varietas
agromulyo dengan fenotipe kedelai berbiji bulat keriput (Bk) maka akan
menghasilkan genotipe 25 % kedelai bunga ungu berbiji bulat (BB), 50% kedelai
bunga ungu berbiji bulat keriput (Bk) dan 25 % kedelai bunga ungu berbiji keriput
(kk). Praktikum persilangan kedelai kali ini, mengalami kegagalan. Banyak faktor
yang bisa saja menjadi penyebab dari kegagalan ini seperti waktu persilangan,
kesiapan bunga jantan dan bunga betina saat disilangkan, faktor cuaca dan yang
paling penting adalah ketelitian pemulia saat menyilangkan. Peletakan serbuk sari
pada putik varietas lain harus tepat dan sesuai, ini adalah faktor utama kegagalan
5.2. Saran
diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Alia Y. dan Weni W. 2011. Persilangan Empat Varietas Kedelai dalam Rangka
Penyediaan Populasi awal Untuk Seleksi. Penelitian Universitas Jambi Seri
Sains. 13(1) : 39-42.
As’ad, Syamsul Arifin. 2013. Kajian Morfologi Anatomi dan Agronomi antara
Kedelai Sehat dengan Kedelai Terserang Cowpea Mild Mottle Virus serta
Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Sekolah Menengah Kejuruan.
Pendidikan Sains, 1(2) : 115-125.
Badan Pusat Statistik, 2015. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai
Nasional Tahun 2004-2014.
Ihsan, Farihul dan Sukarmin. 2008. Teknik Persilangan Untuk Perakitan Varietas
Lukman dan Wawan. 2008. Teknik Kastrasi Pada Persilangan Buatan Tanaman
Swastika, D.K.S., S. Nuryanti, dan M.H. Sawit. 2007. Kedudukan Indonesia Dalam
Perdagangan Internasional Kedelai Unggul Baru. Teknik Pertanian, 13 (1):
33-36.
DOKUMENTASI
Penanaman Penyilangan
Tanaman Kedelai