Sistem perakaran kedelai terdiri dari dua macam, yaitu akar tunggang dan
akar sekunder (serabut) yang tumbuh dari akar tunggang. Selain itu kedelai juga
seringkali membentuk akar adventif yang tumbuh dari bagian bawah hipokotil.
Pada umumnya, akar adventif terjadi karena cekaman tertentu, misalnya kadar air
dimiliki oleh kedelai merupakan jenis perdu atau semak, yang berambut atau
berbulu, berbentuk bulat, dan berwarna hijau dengan panjang dari masing-masing
batang bervariasi antara 30 hingga 100 cm. Selain itu, batang pada tanaman
Umumnya, bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat (oval) dan lancip
(lanceolate). Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Bentuk
daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan potensi produksi
biji. Umumnya, daerah yang mempunyai tingkat kesuburan tanah tinggi sangat
cocok untuk varietas kedelai yang mempunyai bentuk daun lebar. Daun
berbentuk tabung, dengan dua cuping atas dan tiga cuping bawah yang
berlainan, tidak rontok, benang sarinya sepuluh helai, dua tukal, tangkai putiknya
Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya
bunga pertama. Panjang polong muda sekitar 1 cm. Jumlah polong yang terbentuk
pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 1-10 buah dalam setiap
kelompok. Pada setiap tanaman, jumlah polong dapat mencapai lebih dari 50,
semakin cepat setelah proses pembentukan bunga berhenti. Ukuran dan bentuk
polong menjadi maksimal pada saat awal periode pemasakan biji. Hal ini
kemudian diikuti oleh perubahan warna polong, dari hijau menjadi kuning
Biji kedelai terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu kulit biji dan janin
(embrio). Pada kulit biji terdapat bagian yang disebut pusar (hilum) yang
berwarna coklat, hitam, atau putih. Pada ujung hilum terdapat mikrofil, berupa
lubang kecil yang terbentuk pada saat proses pembentukan biji. Warna kulit biji
bervariasi, mulai dari kuning, hijau, coklat, hitam, atau kombinasi campuran dari
Syarat Tumbuh
Iklim
dan subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok
5
bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung.
Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab. Tanaman
kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400
Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 0C, akan tetapi suhu
0
optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23-27 C. Pada proses
perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 0C. Saat
panen kedelai yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim
hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil
(Suheni, 2007).
Tanah
Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH=
5,8-7,0 tetapi pada pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5
bakteri bintil dan proses nitrifikasi (proses oksidasi amoniak menjadi nitrit atau
andosol. Pada tanah-tanah podsolik merah kuning dan tanah yang mengandung
banyak pasir kwarsa, pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi
tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah cukup. Kedelai juga
membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik. Bahan organik
yang cukup dalam tanah akan memperbaiki daya olah dan juga merupakan
6
sumber makanan bagi jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan unsur hara
Teknik Persilangan Pada Jagung (Zea mays L.) dan Kedelai (Glycine max L.)
(Nasir, 2001).
sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2) Memperluas keragaman genetik; (3)
Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari
keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan
dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan. Seleksi akan efektif apabila
populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik yang luas (Syukur, 2009).
Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma pada
bunga yang sama atau stigma dari bunga yang lain pada tanaman yang sama atau
bunga yang belum mekar atau tidak terbuka, misalnya pada kedelai, padi,
terjadi dengan bantuan angin, serangga pollination dan binatang lainnya. Pada
penyerbukan alami tidak diketahui sifat-sifat dari pohon induk apakah sifat dari
pohon induk baik atau buruk sehingga tidak dapat dilakukan pengontrolan
dapat dikontrol dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, maka manusia
(spikelet) terdapat enam benang sari. Dua kepala putik yang menyerupai rambut
tidak boleh rusak. Oleh karena itu perlu hati-hati dalam melakukan kastrasi.
Bunga pada malai yang akan dikastrasi dijarangkan hingga tinggal 15-50 bunga.
sari diambil dengan alat penyedot jarum pentul maupun dengan pinset. Bunga
yang telah bersih dari benang sari ditutup dengan glacine bag (kertas sungkup)
agar tidak terserbuki oleh tepung sari yang tidak dikehendaki. Waktu yang baik
untuk melakukan kastrasi adalah setelah pukul 3.00 sore. Stadia bunga yang baik
untuk dikastrasi adalah pada saat ujung benang sari berada pada pertengahan
bunga. Pada stadia demikian, benang sari akan mekar dalam 1-2 hari (Wel, 1998).
8
nutfah pembentuk populasi dasar yang akan menentukan tersedianya tetua unggul.
Dalam proses prakitan hibrida dibutuhkan sedikitnya dua populasi yang memiliki
latar belakang plasma nutfah denga keragaman genetik yang luas, penampilan
yang kontras atau berbeda sumber plasma nutfahnya. Faktor- faktor yang