I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad peristiwa
persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering
disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar
tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut
dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan
Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya
ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman, Kastrasi dan
hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang
Kastrasi digunakan agar tanaman itu tidak menyerbuk sendiri, jika suatu tanaman
menyerbuk sendiri secara terus menerus mungkin dari filal juga tidak bisa optimal
keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam
proses ini diperlukan bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah)
2
yang tesedia di alam. Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian
pertumbuhan vegetatif (penguatan batang yang lebih besar) dan juga untuk
pada tandan bunga berkisar antara 6-12 hari. Kastrasi dilakukan setiap hari sesuai
dengan kemunculan jantan. Ada beberapa cara untuk melakukan kastrasi yaitu
ditempuh baik dengan cara konvensional maupun inkonvensional. Cara antara lain
Melalui hibridisasi akan terjadi rekombinasi gen karakter dari kedua tetua.
Akan tetapi, titik tolak yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi tujuan
yang akan kita ‘rakit’ pada tanaman target, apakah karakter yang kita kehendaki
3
dengan harapan.
Faktor teknis dilapangan yang harus dikuasai oleh seseorang yang akan
Kita harus mengetahui waktu berbunga dari tanaman yang akan kita silangkan.
Apakah waktu pemasakan bunga jantan dan bunga betina bersamaan ataukah
berbeda waktunya? Bila waktunya berbeda maka kita harus mengupayakan ketika
akan melakukan persilangan tanaman telah tersedia bunga janta dan betina dalam
jumlah yang memadai. Hal ini dapat ditempuh dengan mengatur waktu tanam,
dimana salah satu tetua ditanam terlebih dulu, sehingga saat berbunga kedua tetua
Berkenaan dengan poin 1, maka kita pun harus mengetahui bagaimana cirri-
cirri bunga yang telah siap untuk disilangkan, kapan saat reseptif (bunga betina
siap kawin) dan anthesis (bunga jantan siap kawin). Apabila hal ini diabaikan
maka dapat dipastikan bahwa persilangan yang kita lakukan peluangnya sangat
benang sari pada bunga betina), dan penyerbukan buatan (menempelkan serbuk
sari/ pollen pada kepala putik bunga betina), serta mengisolasi hasil persilangan
buatan kita dari kemungkinan terkontaminasi oleh serbuk sari/pollen tanaman lain
B. Tujuan
benar. Penulis dapat mengetahui sistgem kastrasi dan hibridisasi dalam melakukan
batang berkayu dan bercabang serta tergolong tumbuhan yang menghasilkan biji
(spermatophyta). Tanaman juga termasuk tanaman perdu dengan rasa buah pedas
Morfologi
Akar
Pitojo (2003) menyatakan bahwa perakaran tanaman cabai cukup kuat, terdiri
menambahkan cabai mempunyai akar tunggang yang dalam, dengan susunan akar
Batang
batangnya kurang dari 1,5 m. Cabangnya banyak, berbentuk bulat sampai agak
persegi dengan posisi yang cenderung tegak. Warna batang kehijauan sampai
(Sunaryono, 1999). Batang tanaman cabai dibedakan menjadi dua macam, yaitu
6
batang utama dan percabangan (batang sekunder). Batang utama berwarna coklat,
berkayu, panjangnya 20-28 cm, dan diameter 1,5-2,5 cm. Percabangan lebih kecil
dari batang utama, berkisar antara 0,5-1 cm. Cabang yang terletak dekat batang
1994).
Daun
&Yamaguchi (1997) menyatakan bahwa bentuk daun cabai adalah lanset dan
bulat telur lebar, permukaannya halus dengan bulu jarang.Tangkai daun horizontal
atau miring, dengan panjang 4-10 cm dan lebar 1,5-4 cm. Panjang daun atau
cuping mahkota bunga adalah 1-1,5 cm dengan lebar 0,5 cm (Setiadi, 1999).
Bunga
Bunga yang dimiliki oleh tanaman cabai merah adalah bunga sempurna,
berdiri tunggal atau berkelompok pada ketiak daun. Tiap bunga mempunyai 5
daun buah, dan 5-6 daun mahkota, yang berwarna putih dan ungu, tergantung
varietasnya. Bunga mempunyai sebuah putik dengan kepala bulat. Benang sari 6
terdiri dari 5-6 buah tangkai sari, dengan kepala sari lonjong berwarna biru
keunguan (Sunaryono, 1999). Pada saat bunga mekar, kotak sari masak dan dalam
7
waktu relatif singkat tepung sari keluar mencapai kepala putik denganperantara
kultivar cabai terdapat perbedaan dalam letak kepala putik terhadap kotak sari
yang disebut heterostyly. Posisi dan ukuran stigma sangat berpengaruh pada
terjadinya penyerbukan silang. Pada bunga yang kepala putiknya lebih tinggi dari
kotak sari (bentuk pin) akan terjadi penyerbukan silang. Pada bunga yang letak
kepala putiknya lebih rendah dari kotak sari (bentuk thrum) akan terjadi
Buah
Buah cabai termasuk dalam buah buni berbiji banyak. Buah seringkali tumbuh
tunggal pada setiap buku, dan buah jamak (biasanya dua atau tiga) per buku.
Rubatzky & Yamaguchi (1997) menyatakan bahwa bentuk buah sangat bervariasi,
berkisar dari linear, kerucut, atau bulat dan kombinasi bentuk tersebut. Buah dapat
berdinding tebal atau tipis, dan panjang buah berkisar dari 1 cm hingga lebih dari
bahwa bentuk buah cabai bulat sampai bulat panjang, mempunyai 2-3 ruang yang
berbiji banyak. Letak buah cabai merah umumnya bergantung, dengan warna
buah muda ada yang hijau, putih kekuningan dan ungu. Sedangkan buah yang
8
sudah tua (matang), umumnya berwarna kuning sampai merah, dengan aroma
yang berbeda. Bijinya kecil, bulat pipih seperti ginjal (buah pinggang), dengan
warna kuning kecoklatan. Berat 1000 biji kering berkisar antara 3-6 gram
Cabai ternyata memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Dalam 100
gram cabai merah terkandung kalori 31,0 kal, protein 1,0 g, lemak 0,3 g,
karbohidrat 7,3 g, kalsium 29,0 mg, fosfor 24,0 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 470
SI, vitamin C 18,0 mg, vitamin B1 0,05 mg, vitamin B2 0,03 mg, niasin 0,20 mg,
kapsaisin 0,1 s/d 1,5%, pectin 2,33%, pentosan 8,57%, pati 0,8 s/d 1,4%.
masakan menjadi lebih nikmat dan menggugah selera. Senyawa kapsaisin pada
cabai juga berfungsi untuk merangsang pengeluaran air liur dalam mulut dan
lambung sehingga pencernaan berjalan lebih lancar. Rasa pedas di lidah dapat
yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat
Syarat Tumbuh
Tanah
Tanaman cabai dapat tumbuh di segala tipe tanah, dan ketinggian tempat,
tapi lebih baik jika ditanam di dataran rendah pada tanah yang mengandung pasir
(porositasnya tinggi), pH tanah yang baik adalah antara 5,5 - 6,5, namun tanaman
cabai merah toleran terhadap tanah masam yang pH-nya kurang dari 5, hanya saja
buahnya kurang lebat dan pertumbuhannya agak kerdil. Tanah yang subur, banyak
untuk tanaman cabai merah, karena sistem perakarannya luas dan agak dalam
(Sunaryono, 1999).
Setiadi (1999) menyatakan bahwa tanah yang sesuai untuk menanam cabai
merah adalah tanah yang subur, kaya bahan organik, pH tanah 6,0 - 7,0, akan
lebih baik jika pH tanah 6,5. Tanah yang bertekstur remah, gembur, tetapi
tanaman cabai masih dapat ditanam di tanah lempung (berat), tanah agak liat,
Suhu
Suhu yang baik untuk pertumbuhan dan pembuahan cabai berkisar antara
21-28 ºC. Suhu harian yang terlalu terik (diatas 32 ºC) menyebabkan tepung sari
tidak berfungsi, sehingga produksi rendah, dan jika suhu malam yang tinggi,dapat
Ketinggian Tempat
dataran rendah (suhu tinggi) maupun di daerah dataran tinggi (suhu rendah)
sampai pada ketinggian 1400 m dpl, tetapi pertumbuhan yang terjadi di dataran
rendah lebih cepat. Sunaryono (1999) menyatakan bahwa ketinggian tempat yang
dapat ditanami cabai dengan menghasilkan produksi yang cukup baik, hanya
Curah Hujan
Tanaman cabai lebih senang tumbuh di daerah yang tipe iklimnya lembab
sampai agak lembab, tidak suka curah hujan yang lebat, tetapi pada stadia tertentu
perlu banyak air. Pada musim hujan tanaman mudah stress/mengalami tekanan,
sehingga bunga sedikit dan banyak bunga yang tidak mampu menjadi buah,serta
10
buah yang jadi mudah gugur karena tekanan (pukulan) air hujan yang lebat. Curah
hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman cabai merah adalah ±600-1200
mm/tahun. Bila waktu berbunga tanaman kekurangan air, banyak bunga yang
gugur dan tidak mampu menjadi buah.Tanaman cabai merah lebih sering ditanam
di daerah yang terbuka (tidak terlindung). Di tempat yang teduh karena terlindung
pohon atau dibawah rumah kaca yang atapnya gelap, tanaman mudah terserang
(Sunaryono,1999).
Kelembaban
kelembaban udara tinggi sampai sedang. Kelembaban udara yang terlalu rendah
akan mengurangi produksi cabai (Tjahjadi, 1993). Kelembaban yang rendah dan
kekurangan air. Akibatnya kuncup buah dan bunga yang masih kecil banyak yang
gugur(Pracaya, 1995).
Persemaian:
Persemaian dibuat dalam bedengan/ rak yang diberi naungan plastik trasparan.
Buat campuran media semai 2 ember tanah + 1 ember pupuk kandang lalu diayak.
Dari 90%-nya bisa dijadikan 300-400 polybag. Benih ditanam dalam polybag/
plastik semai ukuran 4x6 cm, dibuat lubang semai 0.5 cm dan ditutup tanah halus
Persiapan lahan :
Sebelum menanam cabe hendaknya tanah diolah terlebih dahulu, agar tanah-
tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran udara di dalam tanah
menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang
meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah.
tanaman. Ukuran bedengan pada lahan cabe biasanya memiliki lebar 100 cm.
cm, dan jarak antar bedengan 100 cm. Ukuran bedengan : Lebar : 100 cm, Tinggi
Penanaman
Penanaman tanaman cabai : Pilih bibit yang baik dan sehat. Masukan bibit
pada lubang yang telah di buat dan timbun kembali. Penanaman bibit pada
dataran rendah dan 60 x 75 cm untuk dataran tinggi. Setelah selesai tanam dilakukan
Perawatan
Pemeliharaan dan perawatan tanaman cabe ini bisa dibagi menjadi beberapa
point, yaitu :
Pemupukan
Pemupukan ini tergantung dari jenis tanaman cabe yang ditanam. Jika
sendok makan NPK per polybag setiap bulannya. Sedangkan jika anda menanam
cabe secara organik, sebagai ganti pupuk NPK, semprotkan pupuk organik cair
pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal
kompos atau pupuk kandang (lebih diutamakan pupuk dari kambing) pada saat
Penyiraman
Pemangkasan
pemangkasan ini adalah untuk mengontrol agar tanaman cabe tidak tumbuh ke
pada daun tanaman cabe semprot dengan pestisida, bila terlihat ada bakal ulat
Beberapa pengalaman dari para petani ada cara unik untuk mengatasi hama putih
pada tanaman cabe yaitu menggunakan salah satu musuh alaminya: belalang
Persilangan
Persiapan
antara lain pisau kecil yang tajam, gunting, pinset dengan ujung yang runcing,
jarum yang panjang dan lurus, alcohol dalam botol kecil yang berguna untuk
mensterilkan alat-alat tersebut dan juga wadah untuk tempat serbuk sari .
Perlengkapan lainya nyang perlu di persiapkan ialah label dari kertas yang tahan
Kastrasi
yang tidak di pakai serta organ tanaman lain yang menganggu kegiatan
14
secara umum alat yang di gunakan adalah gunting, pisau, dan pinset.
Emaskulasi
tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri.
Isolasi
Isolasi dilakukan agar bunga yang di emaskulasi tidak terserbuki oleh serbuk
sari asing . sehingga baik bunga jantan maupun bunga etina harus di kerudungi
dengan kantung. Kantung bisa terbuat dari kertas tahan air, kain, plastic dan lain-
bersangkutan , usahakan agar kantong dapat tahan dengan baik dan tidak mudah
lepas.
Pengumpulan serbuk sari dari pohon tetua jantan dapat di mulai beberapa jam
sebelum kuncup-kuncup bunga itu mekar . bila letak pohon tetua betina jauh dari
tetua betina akan memakan waktu yang lama. Agar kuncup bunga itu tidak lekas
layu dan tahan lama dalam keadaan segar , hendak nya kuncup bunga itu di petik
dan di angkut pada pagi hari sebelum matahari terbit atau pada sore hari setelah
matahari terbenam.
15
Penyerbukan
Pelaksanaanya terdiri dari pengumpulan pollen ( serbuk sari ) yang viable atau
anter dari tanaman tetua jantan yang sehat, kemudian menyerbukan nya ke stigma
Pelabelan
Ukuran dan bentuk label berbeda-beda dan umum nya label terbuat dari kertas
tahan air. Secara umum pada label tertulis informasi tentang nomor yang
penyerbukan, nama tetua jantan dan tetua betina, dan kode pemulia atau yang
menyilangkan nya.
Panen
Pemanenan pada cabai merah saat umur 87-90. Ukuran Buah panjang 11,5-
14,1 cm, diameter 0.78-0.85 cm, permukaan kulit halus, berat perbuah 17-18 g.
Tanaman cabai dapat dipanen setiap 2 – 5 hari sekali tergantung dari luas tanaman
dan kondisi pasar. Pemaenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta
tangkainya yang bertujuan. Agar cabai dapat disimpan lebih lama dan tidak
Tusuk gigi
Lable
Sekam
Cangkul
Garuk
Gembor
Alat tulis
pupuk
B. Pelaksanaan
c. Membuka bunga betina yang masih kuncup pada pagi hari sebelum
matahari terbit.
induk jantan.
dikebiri.
(± pukul 05.00)
18
A. Tinggi Tanaman
kandang ayam dan pupuk urea serta interaksinya memberikan pengaruh yang
tidak nyata terhadap tinggi tanaman. Rerata tinggi tanaman pada tanaman cabai
Tabel 1. Rerata tinggi tanaman cabai dengan pemberian pupuk kandang ayam dan
Pupuk urea.
HST 7 14 21 28 35 42 49
Keriting 3 3 4 8 12 18 22,3 27
HST 7 14 21 28 35 42 49
Rawit 2 4 6 10 15 20,8 25 29
Tabel 1 menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak berbeda nyata, hal ini
19
diduga karena kebutuhan nutrisi dan air yang diberikan pada tanaman telah
sudah mencapai taraf yang optimal. Menurut Prajnanta (2003) tinggi optimum
pada tanaman cabai berkisar antara 60-120 cm. Faktor lain yang mempengaruhi
tinggi tanaman selain unsur hara dan air adalah suhu (temperatur). Diketahui suhu
di dalam rumah kaca cukup tinggi sehingga transpirasi pada tanaman juga tinggi,
walaupun transpirasi menyebabkan kehilangan air dalam jumlah yang cukup besar
bagi tanaman namun diketahui bahwa salah satu keuntungan transpirasi bagi
tanaman adalah mempercepat laju pengangkutan unsur hara dari akar tanaman ke
daun, sehingga unsur hara yang tersedia bagi tanaman lebih cepat dimanfaatkan
B. Umur Tanaman
1 2 3 1 2 3
36 42 44 39 32 42
tanaman cabai muncul berfariasi. Dalam satu cabang ada 2 – 6 bunga, hal
tersebut tergantung pada tingkat kesuburan tanah. Terkadang bunga cabai rontok
C. Hasil pengamatan
saat kondisi lingkungan yang tidak mendukung atau dilakukan pada saat serbuk
sari atau kepala putik dalam keadaan belum matang oleh karena itu saat
penyerbukan yang tepat merupakan faktor penting yang harus diperhatikan agar
waktu yang tepat dan tidak boleh terlambat dimana pada saat itu putik maupun
serbuk sari dalam keadaan segar, sehat, telah matang, dan cuaca mendukung
proses persarian dengan baik. Waktu yang baik untuk penyerbukan adalah jam
05.00 pagi (sebelum bunga mekar, karena jika bunga telah mekar ditakutkan
sudah mengalami penyerbukan sendiri pada bunga yang dijadikan induk jantan).
Selain itu hal penting yang harus diperhatikan adalah cara meletakkan
serbuk sari dari induk jantan ke atas kepala putik induk betina, dan menjaganya
jangan sampai kepala putik tersebut kejatuhan serbuk sari dari tanaman lain yang
tidak dikehendaki maupun dari tanaman yang sama. Oleh karena itu, setelah
A. Kesimpulan
pertumbuhan vegetatif (penguatan batang yang lebih besar) dan juga untuk
B. Saran
tanaman cabai.
22
DAFTAR PUSTAKA
Indra maulana.2015. Kandungan nutrisi dan khasiat tanaman cabai. (Diakses pada
tanggal 1 Desember 2018)
http://www.infoglobalkita.com/2015/10/kandungan-nutrisi-dan-khasiat-
tanaman.html
23
TABEL KEGIATAN
Bulan
2 Penyemaian
3 Pengukuran lahan
4 Pembuatan plot
7 Pemberian dolomite
Pemindahan tanaman ke
8 plot
9 Pemupukan pertama
1 Pemupukan kedua
0
1 Penyemprotan
1
12 Persilangan pertama
13 Persilangan kedua
14 Laporan
24
DOKUMENTASI