Anda di halaman 1dari 11

Nama : Eryka Mayang Pamungkas

NIM : 171434056
Dosen Pengampu : Sulistyono, S.SI., M.Si.
Mata Kuliah : Kajian Budidaya Tanaman Eksotis

1. Acara Praktikum :
1.1 Judul Praktikum : Praktikum Hibridisasi pada Bunga Anggrek Dendrobium
(……….)
1.2 Hari/ tangal : Senin , 8 April 2019
1.3 Waktu : pukul 16.00 WIB s/d selesai
1.4 Tempat : Ruang Kelas K.309 Kampus III Paingan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
2. Latar Belakang :
Pelestarian tanaman yang ada dimuka bumi tentu perlu ditingkatkan untuk
mencegah terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan masalah kepunahan suatu
spesies tertentu. Bunga sebagai organ reproduktif pada tanaman memiliki peran penting
dalam perkembangbiakan tumbuhan. Hal ini dikarenakan struktur penyusun bunga terdiri
dari alat kelamin tumbuhan, dan memiliki fungsi sebagai alat identifikasi suatu spesies
serta untuk menarik pollinator lainnya guna membantu proses penyerbukan.
Bunga sebagai tempat terjadinya perkembangbiakan generative terjadi
dikarenakan penyusun bunga yang terdiri dari organ fertile dan organ steril. Organ fertile
bunga berfungsi untuk melakukan proses perkembangbiakan yang terdiri atas organ
jantan dan organ betina. Organ jantan meliputi tangkai sari, kepala sari, dan serbuk sari
sedangkan organ betina meliputi tangkai putik, kepala putik, bakal buah, dan bakal biji.
Organ steril pada bunga berfungsi sebagai perhiasan bunga, yang terdiri atas kelopak,
daun kelopak, kelopak tambahan, mahkota, dan daun mahkota.
Oleh karena fungsi bunga sebagai alat reproduksi pada tumbuhan, maka bunga
memiliki peranan penting dalam proses pemuliaan tanaman. Pengertian dari pemuliaan
tanaman sendiri merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menghasilkan suatu
produk anakan tumbuhan dengan mengutamakan hadirnya sifat-sifat unggul dari
indukannya. Pemuliaan tanaman tersebut dapat terjadi jika proses penyerbukan yang
terjadi telah berlangsung sebagaimana seharusnya, yaitu terjadinya pertemuan antara
serbuk sari (polen) yang berasal dari serbuk sari menuju ke kepala putik. Anakan yang
didapat dari hasil persilangan tersebut bisa saja menghasilkan cabang pohon yang
berjumlah lebih dari satu sehingga dapat lebih menguntungkan dan bernilai efisien.
Tahap yang dilakukan sebelum melakukan pemuliaan tanaman tersebut antara
lain dengan memperhatikan struktur tubuh tumbuhan tersebut terlebih dahulu, kemudian
mengamati sifat-sifat tanaman tersebut yang berkaitan dengan proses reproduktif (waktu
bunga mekar dan jenis pollinatornya). Setelah mengamati kedua hal tersebut, kemudian
tentukan sifat tumbuhan yang diinginkan dan cari padanan tanaman yang ingin
disilangkan. Selebihnya, terkait keberhasilan kegiatan pemuliaan tanaman ini tentunya
perlu disesuaikan kembali dengan faktor lainnya, seperti faktor alam dan teknik
pemuliaan yang digunakan
3. Tujuan Praktikum :
Tujuan praktikum kali ini antara lain sebagai berikut :
 Mahasiswa mengetahui proses perkembangbiakan tanaman secara generative,
khususnya jenis Anggrek Dendrobium.
 Mahasiswa mengetahui proses hibridisasi pada tanaman, khususnya jenis
Anggrek Dendrobium.
 Mahasiswa mengetahui manfaat hibridisasi pada tumbuhan khususnya jenis
Anggrek Dendrobium.

4. Landasan Teori :
Setiap organism tentu memiliki kemampuan bereproduksi. Bagi organisme,
tujuan dari melakukan proses reproduksi adalah untuk menjaga dan mempertahankan
kelestarian hidup jenisnya sehingga tidak mengalami kepunahan. Pada umumnya,
mekanisme reproduksi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu secara vegetative
(aseksual) dan secara generative (seksual). Reproduksi vegetative adalah reproduksi
yang terjadi tanpa diawali dengan peleburan dua sel gamet, artinya individu baru
yang nantinya akan dihasilkan berasal dari bagian tubuh induknya. Sedangkan
reproduksi generative merupakan reproduksi yang ditandai dengan adanya peristiwa
peleburan dua sel gamet (Priadi, Arif dan Silawati, Tri.2007).
Sebagian tumbuhan melakukan reproduksi secara generative dan yang lainnya
secara vegetative, namun tidak menutup kemungkinan beberapa tumbuhan tertentu
dapat melakukannya secara bergantian. Reproduksi vegetative bisa dilakukan melalui
berbagai bagian tubuh induk, misalnya batang,akar,daun, atau pucuk. Reproduksi
vegetative pun dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu reproduksi vegetative alami
dan reproduksi vegetative buatan.
Reproduksi vegetative alami merupakan suatu usaha memperbanyak
keturunan yang dilakukan tanpa bantuan manusia. Reproduksi ini dapat dilakukan
dengan beberapa cara seperti pembentukan tunas, pembentukan umbi, dan
pembentukan rizoma atau akar tunggal. Sedangkan reproduksi vegetative buatan
merupakan suatu proses memperbanyak tumbuhan dengan adanya bantuan tangan
manusia amupun alat teknologi lainnya. Reproduksi ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara seperti cangkok, setek, okulasi atau menempel, enten atau
menyambung dan secara merunduk.
Reproduksi tumbuhan lainnya yaitu secara generative. Sebagaimana telah
dijelaskan diatas, reproduksi ini melibatkan dua induk yang ditandai dengan proses
peleburan dua sel gamet (fertilisasi). Bunga merupakan organ generative pada
tubuhan berbiji. Bunga terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan
putik. Istilah yang tidak lepas dari adanya proses reproduksi generative yaitu
penyerbukan. Penyerbukan merupakan proses sampainya serbuk sari pada kepala
putik (tanaman angiosperma) atau tetes penyerbukan (tanaman gimnosperma) (Priadi,
Arif dan Silawati, Tri.2007).
Istilah lainnya yang berhungan dengan adanya reproduksi tanaman yaitu
proses hibridisasi tumbuhan. Hibridisasi atau persilangan merupakan proses
penyerbukan silang antara induk yang berbeda susunan genetiknya. Kegiatan
hibridisasi bertujuan untuk menyilangkan atau menggabungkan semua sifat baik atau
yang diinginkan ke dalam satu genotip baru, memperluas keragaman genetik, dan
meguji potensi induk yang baik. Oleh karena itu, teknik hibrdisasi selalu berkaitan
pula dengan pemuliaan tanaman dimana menggunakan prinsip seleksi dalam mencari
sifat unggul untuk dikembangkan sebagai benih atau bibit unggul (Dewi, S.E. 2016).
Salah satu tanaman hias yang sering kali dilakukan pemuliaan adalah tanaman
dari jenis anggrek-anggrekan. Hal ini dikarenakan banyaknya daya tarik di kalangan
masyarakat akan keindahan bunga ini. Keunggulan tanaman anggrek ditentukan oleh
warna, ukuran, bentuk susunan, jumlah kuntum bunga pertangkai, panjang tangkai
dan daya tahan kesegaran bunga (Widiastoety dkk. 2010). Usaha peningkatan
anggrek secara kualitas dapat dilakukan dengan usaha perbaikan genetic melalui
persilangan, sedangkan untuk peningkatan kuantitas dapat dilakukan dengan dengan
perbanyakan melalui kultur in vitro sehingga jumlah anakan yang didapat akan lebih
banyak dalam waktu yang relative singkat (Hartati, Sri.dkk.2014).
5. Alat dan Bahan :
5.1 Alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain sebagai berikut :
1. Pensil
2. Gunting kecil
3. Cutter
4. Log book

5.2 Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain sebagai berikut :
1. Bunga Anggrek Dendrobium
2. Kantong plastik bening
3. Cotton bad
4. Tusuk gigi
5. label

6. Cara Kerja :
1. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu

2. Ujung tusuk gigi ditempelkan pada nektar

3. Operculum (tutup polen) dibuka dengan ujung tusuk gigi

4. Labellum (bibir bunga) yang ada pada bunga anggrek dilepas agar polen mudah
didapatkan

5. polen bunga anggrek yang berwarna kuning diambil dengan ujung tusuk gigi

6. Polen yang sudah diambil kemudian ditempelkan pada bagian putik bunga yang sama
atau putik bunga yang lain

7. Polen yang sudah dioles pada putik kemudian diberi label yang berisikan nama orang
yang melakukan penyerbukan dan tanggal penyerbukan
4. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah penulis lakukan, poin penting yang
ingin kami ketahui antara lain terkait teknis pelaksanaan hibridisasi itu sendiri.
kelompok penulis mendapatkan objek penelitian berupa bunga anggek dendrobium
yang merupakan salah satu tanaman hias yang cukup sering dihibridisasi untuk
mendapatkan sifat-sifat unggul yang diinginka. Proses hibridisasi yang dilakukan
sama seperti pada umunya pelaksanaan persilangan yang ada. Tahapan tersebut antara
lain dengan memperhatikan struktur tubuh tumbuhan tersebut terlebih dahulu.
Kemudian mengamati sifat yang berhubungan dengan waktu mekar tanaman tersebut
dan menentukan sifat unggul yang diinginkan. Langkah terakhir, yaitu mencari
padanan tanaman yang ingin disilangkan, namun pada praktikum kali ini kelompok
penulis melakukan persilangan dalam satu spesies saja.
Rangkaian urut yang terjadi pada tahan persilangan tersebut dilakukan dengan
mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu kemudian
mengambil nectar yang berada di dalam stigma anggrek yang digunakan sebagai
perekat pada saat hendak megambil polen yang berada di dalam anther (organ jantan).
Tahap berikutnya yaitu melepaskan opeculum (tutup polen) yang berada di bibir
bunga menggunakan ujung tusuk gigi untuk memudahkan pengambilan polen yang
berada di dalamnya. Polen yang telah terambil tersebut kemudian diletakkan ke
dalam putik anggek yang satu induk atau beda induk dengan cara dioleskan
menggunakan ujung tusuk gigi yang digunakan sebelumnya. Jika polen dirasa telah
nemempel pada putik dengan sempurna, maka langkah terakhir adalah member label
pada tanaman tersebut yang berisikan nama orang yang melakukan hibridisasi beserta
tanggal pelaksanaannya.
Pada umumnya, tujuan praktikum kali ini adalah sebagai bekal pengetahuan
penulis dalam mengupayakan kelestarian tumbuhan dengan melakukan peningkatan
kualitas yang sudah ada. Hibridisasi anggrek ditujukan untuk mendapatkan varietas
baru dengan warna dan bentuk yang menarik, mahkota bunga kompak dan bertekstur
tebal sehingga dapat tahan lama sebagai bunga potong, jumlah kuntum banyak dan
tidak ada kuntum bunga yang gugur dini akibat kelainan genetis serta produksi bunga
tinggi.
5. Kesimpulan
Kesimpulan praktikum kali ini antara lain sebagai berikut :
 Proses perkembangbiakan tanaman secara generative, khususnya jenis Anggrek
Dendrobium dilakukan dengan cara mempertemukan polen menuju ke putik
induk yang sama maupun ke induk yang lainnya.
 Proses hibridisasi pada tanaman, khususnya jenis Anggrek Dendrobium dapat
dilakukan setelah melakukan 4 tahapan yang ada, yaitu memperhatikan struktur
tubuh anggrek, mengamati sifat anggrek yang berkaitan dengan waktu bunga akan
menjadi mekar, sifat anggrek yang diinginkan, dan mencari padanan tanaman
yang ingin disilangkan.
 Manfaat hibridisasi pada tumbuhan khususnya jenis Anggrek Dendrobium yaitu
untuk mengupayakan kelestarian tumbuhan dengan melakukan peningkatan
kualitas yang sudah ada.
Daftar Pustaka
Dewi, S.E. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Pemuliaan Tanaman. Materi Kuliah : Pemuliaan
Tanaman. Aceh. Universitas Malikussaleh Aceh.

Hartati, Sri.dkk.2014. Peningkatan Ragam Genetik Anggrek Dendrobium spp Melalui


Hibridisasi untuk Mendukung Perkembangan Anggrek di Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
29 (2), hal 101-102.

Priadi, Arif dan Silawati, Tri.2007. Sains Biologi SMA Kelas XI. Jakarta. Yudhistira

Widiastoety dkk. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium dalam Meningkatkan Variasi dan Kualitas
Anggrek Bunga. Jurnal Litbang Pertanian. 29 (3), hal.101-106.
Lampiran
Tabel 2. Lampiran Alat dan Bahan
NO Dokumentasi Keterangan NO Dokumentasi Keterangan
1 Cotton bat Tusuk gigi

2 Plastic bening Gunting

3 Bungam Kertas label


Anggrek
Dendrobiu

Tabel 3. Lampiran Cara Kerja


NO Dokumentasi Keterangan NO Dokumentasi Keterangan
1 Mengambil 4 Mengoleskan
nectar anggrek polen ke
menggunakan bagian putik
ujung tusuk gigi bunga
Anggrek
Dendrobium
2 Melepaskan 5 Meletakkan
operculum pada polen di
bagian mulut dalam organ
bunga Anggrek betina
Dendrobium Anggrek
untuk Dendrobium
memudahkan
proses
pengambilan
polen
3 Mengambil polen 6 Memberi
yang berada di label pada
dalam organ bunga
jantan anggrek
dendrobium
yang telah di
hibridisasi

Anda mungkin juga menyukai