DISUSUN OLEH :
FARMASI 8A
Sembung rambat mudah berkembang biak melalui potongan batang dan biji.
Viabilitas biji mencapai lebih dari 60%, sedangkan daya tumbuh stek dapat
mencapai 95%. Sembung rambat dapat tumbuh dengan merambat memanjat
pohon, sehingga pohon tertutup oleh daun-daun sembung rambat tersebut
(Sankaran, 2015). Ancaman utama sambung rambat adalah pengurangan hasil
panen, hilangnya keanekaragaman hayati dan pencegahan regenerasi hutan
(Sankaran, 2015).
(Data_IHME_Jambi.Pdf)
Sembung rambat terkenal sebagai salah satu spesies gulma ganas di dunia (Lowe et
al. 2001). Di hutan penyebaran sembung rambat tidak terkendali dengan jarak
elevasi di bawah 1000 m (Kuo, 2003). Gulma ini menyebabkan tertutupnya pohon
di daerah ekosistem teresterial sehingga pohon susah hidup. Jenis gulma ganas ini
terus meningkat sehingga penggendaliannya menjadi perhatian umum oleh
pemerintah setempat (Kuo et al. 2002). Sembung rambat menyebar sangat cepat
menjajah dan menganggu lingkungan.
Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu mekanik, biologi
(bioherbisida) dan kimia (herbisida sintetik) (Sukman dan Yakup, 2002).
Keunggulan dalam pengendalian herbisida sintetik adalah efektivitasnya yang
cepat terlihat terutama untuk areal yang luas, akan tetapi jika digunakan dalam
jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan
sehingga perlu adanya pengendalian alternatif (Syakir et al., 2008). Bioherbisida
alami menjadi pilihan utama antara lain karena bahan-bahannya yang melimpah di
alam sehingga mudah ditemukan, dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan. Salah satu jenis mempunyai potensi tersebut adalah gulma sembung
rambat (Mekania micrantha L.) (Perez et al., 2010), daun tanaman dapat
dimamfaatkan sebagai pengendali gulma karna menghasilkan senyawa alelokimia
yang dapat menghambat pertumbuhan gulma (padmanahan dan Daniel, 2003).