Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BOTANI FARMASI

KLASIFIKASI BOTANI DAN KARAKTER TAKSONOMI PADA


TUMBUHAN SEMBUNG RAMBAT “MIKANIA MICRANTHA KUNTH”

DOSEN PENGAMPUH : Apt SANTI PERAWATI M,Farm

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD AZIS ISLAMA (1748201054)

FARMASI 8A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI

PROGRAM STUDI FARMASI

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Uraian umum Mikania micrantha (L.)
Mikania micrantha Kunth merupakan tumbuhan gulma merambat yang berasal
dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Memiliki nama ilmiah Mikania
micrantha Kunth. Tumbuhan Mikania micrantha Kunth memiliki nama lokal
yang berbeda disetiap daerahnya. Di daerah Tapanuli Selatan tumbuhan ini
dikenal dengan nama “siroppaspara”. Di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur
tumbuhan ini dikenal dengan nama “sembung rambat”. Di Jawa Barat (Sunda)
tumbuhan ini dikenal dengan nama “caputuheun”. Dalam bahasa Inggris,
tumbuhan ini lebih dikenal dengan nama American rope, mile-a-minute weed,
bittervine, dan Chinesecreeper (Harahap dan hidayat, 2015).

Klasifikasi Mikania micrantha (L.)


Klasifikasi tumbuhan Mikania micrantha (L.) adalah sebagai berikut (Harahap
dan hidayat, 2015):
Kingdom : Plantae
Super divisi : Spermatophyta (berbiji)
Divisi : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Mikania
Spesies : Mikania micrantha (L.)

Botani Mikania micrantha (L.)


Sembung rambat merupakan gulma tahunan. Mikania micrantha Kunth memiliki
karakteristik fisik yang unik. Batang sembung rambat berwarna hijau muda dan
ditumbuhi rambut-rambut halus. Pada setiap ruas batang terdapat dua helai daun
yang saling berhadapan, tunas baru, dan bunga. Daun sembung rambat berbentuk
segitiga yang menyerupai hati dengan panjang 4-13 cm dan lebar 2-9 cm.
Permukaan daun menyerupai mangkok dengan tepi daun bergerigi. Bunga
tumbuhan sembung rambat berwarna putih, berukuran kecil, serta tumbuh dari
ketiak daun atau pada ujung Tunas (Harahap dan hidayat, 2015). Satu tangkai
sembung rambat dapat menghasilkan 20.000-40.000 biji dalam satu musim.
Penyebaran benih terjadi pada bulan Oktober dan April. Pertumbuhan sembung
rambat muda sangat cepat (8-9 cm dalam 24 jam). Sembung rambat dapat
tumbuh pada daerah yang lembab atau agak kering, baik pada areal terbuka
ataupun sedikit ternaungi. Dapat ditemukan pada ketinggian 0-2000 m dpl.
Sembung rambat dapat tumbuh dengan merambat memanjat pohon, sehingga
pohon tertutup oleh daun-daun sembung rambat tersebut (Sankaran, 2015).

Penyebaran dan Status Mikania micrantha (L.)

Sembung rambat mudah berkembang biak melalui potongan batang dan biji.
Viabilitas biji mencapai lebih dari 60%, sedangkan daya tumbuh stek dapat
mencapai 95%. Sembung rambat dapat tumbuh dengan merambat memanjat
pohon, sehingga pohon tertutup oleh daun-daun sembung rambat tersebut
(Sankaran, 2015). Ancaman utama sambung rambat adalah pengurangan hasil
panen, hilangnya keanekaragaman hayati dan pencegahan regenerasi hutan
(Sankaran, 2015).

Kerugian yang ditimbulkan oleh Mikania micrantha (L.)

(Data_IHME_Jambi.Pdf)

Sembung rambat terkenal sebagai salah satu spesies gulma ganas di dunia (Lowe et
al. 2001). Di hutan penyebaran sembung rambat tidak terkendali dengan jarak
elevasi di bawah 1000 m (Kuo, 2003). Gulma ini menyebabkan tertutupnya pohon
di daerah ekosistem teresterial sehingga pohon susah hidup. Jenis gulma ganas ini
terus meningkat sehingga penggendaliannya menjadi perhatian umum oleh
pemerintah setempat (Kuo et al. 2002). Sembung rambat menyebar sangat cepat
menjajah dan menganggu lingkungan.

Sembung rambat dapat merusak atau membunuh tanaman dengan menghalangi


cahaya pada tumbuhan lain. Selain bersaing dengan tanaman lain untuk air dan
nutrisi, sembung rambat juga mengganggu proses nitrifikasi dan melepaskan zat
yang menghambat pertumbuhan tanaman lain (Sankaran, 2015).
Pengendalian gulma Mekania micrantha (L.)

Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu mekanik, biologi
(bioherbisida) dan kimia (herbisida sintetik) (Sukman dan Yakup, 2002).
Keunggulan dalam pengendalian herbisida sintetik adalah efektivitasnya yang
cepat terlihat terutama untuk areal yang luas, akan tetapi jika digunakan dalam
jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan
sehingga perlu adanya pengendalian alternatif (Syakir et al., 2008). Bioherbisida
alami menjadi pilihan utama antara lain karena bahan-bahannya yang melimpah di
alam sehingga mudah ditemukan, dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan. Salah satu jenis mempunyai potensi tersebut adalah gulma sembung
rambat (Mekania micrantha L.) (Perez et al., 2010), daun tanaman dapat
dimamfaatkan sebagai pengendali gulma karna menghasilkan senyawa alelokimia
yang dapat menghambat pertumbuhan gulma (padmanahan dan Daniel, 2003).

Alelokima Mikania micrantha (L.)

Tumbuhan yang mempunyai potensi untuk di kembangkan menjadi Bioherbisida


yaitu gulma daun sembung rambat (M. micrantha L.). Berdasarkan penelitian
analisis fitokimia Haisya et al. (2013) mengatakan bahwa ekstrak daun M.
micrantha Kunth mengandung zat aktif dalam bentuk metabolit sekunder seperti
alkaloid, saponin, steroid, tannin, dan terpenoid. Berdasarkan hasil penelitian
Pebriayani et al., (2013) daun M. micrantha Kunth dapat menghambat
perkecambahan biji dan pertumbuhan gulma. Penelitian perez et al. (2010)
menyatakan bahwa M. micrantha Kunth memiliki senyawa alelokimia berupa
fenol, flavonoid dan terpenoid. Sembung rambat diketahui mengandung senyawa
metabolit sekunder seperti tanin, alkaloid, saponin, steroid dan terpenoid yang
dapat digunakan sebagai obat-obatan dan insektisida (Hajra et al., 2010).

Anda mungkin juga menyukai