Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI HAMA TANAMAN CABAI (Capsicum annum) PADA

FASE GENERATIF DAN TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) PADA


FASE VEGETATIF
SITI MAULIDIYAH

201810200311144
Maulidiyahs48@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Keberadaan hama dan musuh alami pada tanaman budidaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hama adalah organisme yang menginfeksi tanaman dan
merusaknya sehingga mengakibatkan penurunan hasil pertanian, perkebunan maupun sayur-sayuran.
Umumnya fase pertumbuhan tanaman dibagi menjadi 2 fase, yakni fase vegetatif dan fase generatif,
seperti tanaman rosella pada fase vegetatif dan tanaman cabai pada fase generatif. Tujuan dalam
praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis hama dari berbagai fase pertumbuhan, serta alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa) dan tanaman cabai (Capsicum annum). Metode yang dilakukan
adalah mengamati tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa) dan tanaman Cabai (Capsicum annum) serta
dengan mengamati hama yang terdapat pada tanaman tersebut, menghitung jumlah hama yang terdapat
pada tanaman serta mengidentifikasi jenisnya. Fase pertumbuhan vegetatif pada tanaman Rosella
(Hibiscus sabdariffa) terdapat satu jenis hama, yaitu hama belalang cokelat (Melanoplus differentialis).
Pada Fase generatif tanaman cabai (Capsicum annum) terdapat tiga jenis hama, yaitu hama Ulat Grayak
(Spodoptera litura F) yang berjumlah 1, Belalang hijau (Atractomorpha crenulata) berjumlah 3 dan
pada Kutu daun (Aphis sp.) terdapat 2 hama.
Kata kunci : Dampak, gejala, pengendalian

PENDAHULUAN baik secara kuantitas maupun kualitas


sehingga menyebabkan kerugian secara
Beberapa jenis organisme ekonomis. Adanya suatu hewan dalam satu
pengganggu tumbuhan (OPT) salah satunya pertanaman sebelum menimbulkan kerugian
dapat berupa hama. Hama adalah organisme secara ekonomis maka dalam pengertian ini
yang menginfeksi tanaman dan merusaknya belum termasuk hama. hama nantinya perlu
sehingga mengakibatkan penurunan hasil dimonitor dalam suatu kegiatan yang disebut
pertanian, perkebunan maupun sayur- pemantauan (monitoring). Secara garis besar
sayuran. Hama adalah organisme yang hewan yang dapat menjadi hama dapat dari
dianggap merugikan dan tak diinginkan dan jenis serangga, moluska, tungau, tikus,
menyebabkan kerugian dalam pertanian. burung, atau mamalia besar. Mungkin di
Hama secara meluas dapat menimbulkan suatu daerah hewan tersebut menjadi hama,
kerugian yang besar. Oleh karena itu, namun di daerah lain belum tentu menjadi
diperlukan adanya upaya pemberantasan hama.
hama. (Kartohardjono, 2011) Rosella (Hibiscus sabdariffa)
Hama merupakan semua hewan yang merupakan herba tahunan yang bisa
terdapat dilingkungan tanaman yang mencapai ketinggian 0,5-3 m. Btang bulat
menyebabkan kerusakan terhadap tanaman berkayu dan berwarna merah. Daun tunggal,
berbentuk bulat telur, pertulangan menjari, disemaikan terlebih dahulu (Sunarjono,
ujunng tumpul, tepi bergerigi dan pangkal 2006). Temperatur yang sesuai untuk
berlekuk. Panjang daun 6-15 cm dan lebarnya pertumbuhannya antara 16-23℃. Temperatur
5-8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau, malam di bawah 16℃ dan temperatur siang
dengan panjang 4-7 cm (Maryani dan di atas 23℃ menghambat pembungaan
Kristiani, 2005). (Ashari, 2006).
Tanah yang dikehendaki oleh Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman rosella adalah tanah yang tanaman dapat dibedakan menjadi 2 fase,
mempunyai tingkat kesuburan yang cukup. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase
Nilai pH tanah yang sesuai berkisar antara generatif atau produktif merupakan fase
5,2-6,4. Tekstur tanah liat berpasir pertumbuhan yang menimbun sebagian besar
merupakan kondisi yang cocok bagi tanaman karbohidrat yang dibentuk dari proses
rosella (Santoso, 2006). Menurut Sa’diyah fotosintesis. Karbohidrat tersebut digunakan
(2009) Rosella (Hibiscus sabdariffa) dapat untuk pembentukan bunga, buah, dan biji atau
tumbuh dengan baik apabila lingkungan pendewasaan/pembesaran struktur pe-
tempat tumbuhnya memnuhi syarat tumbuh nyimpanan ataupun cadangan makanan
bagi tanaman ini, keadaan lingkungan yang seperti umbi. Fase vegetatif merupakan
perlu diperhatikan meliputi iklim, tsnsh, fase yang sebagian besar menggunakan
ketinggian, suhu, curah hujan dan musim. karbohidrat yang dibentuk dari proses
Tanaman rosella (Hibiscus fotosintesis. Fase ini terutama terjadi pada
sabdariffa) sangat sensitif dengan cuaca perkembangan akar, batang, cabang, dan
dingin. Tanaman tersebut sangat cukup baik daun.
ditanamn di daerah tropis maupun subtropis Pada tanaman rosella (Hibiscus
dengan ketinggian maksimum 900 mdpl dan sabdariffa) merupakan fase generatif . Pada
curah hujan 182 cm selama musim fase vegetatif awal penanaman rosella
pertumbuhannya. Jika kemungkinan tidak (Hibiscus sabdariffa) tumbuh relatif cepat.
terjadi hujan, maka pemberian air dapat Setelah berumur lebih dari 60 hari, rosella
digunakan sebagai alternatif pengairan. tumbuh dengan lambat dan mulai membentuk
Tanaman ini dapat tumbuh pada musim kelopak serta bakal biji. Karena itu, lahan
kemarau. perlu disiangi sampai umur 6-7 minggu
Cabai (Capsicum annuum L.) setelah tanam. Hama tanaman utama yang
merupakan tanaman hortikultura yang banyak menyerang rosella adalah nematoda
dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan. (Heterodera rudicicola) yang menyerang
Menurut Rukmana dan Oesman (2006), batang dan akar, sementara hama lainnya
Cabai (Capsicum annuum L.) dapat dengan adalah belalang yang biasa menyerang daun
mudah ditanam, baik di dataran rendah rosella (Gunawan, 2009).
maupun tinggi. Syarat agar tanaman cabai Fase generatif tanaman cabai yakni
tumbuh baik adalah tanah berhumus (subur), fase yang ditandai dengan lebih pendeknya
gembur, dan pH tanahnya antara 5-6. Cabai pertumbuhan ranting dan ruas, lebih
(Capsicum annuum L.) dikembangbiakkan pendeknya jarak antar daun pada pucuk
dengan biji yang diambil dari buah tua atau tanaman, dan pertumbuhan pucuk terhenti
yang berwarna merah. Biji tersebut (Prihmantoro, 2005). Pada fase ini terjadi
pembentukan dan perkembangan kuncup Alat dan bahan yang digunakan
bunga, buah, biji dan dan pembentukan dalam pengamatan ini antara lain alat tulis,
struktur penyimpanan makanan. tanaman tanaman rosella (Hibiscus
Tujuan praktikum ini untuk Sabdariffa) dan tanaman cabai (Capsicum
mengetahui jenis-jenis hama dari berbagai annum).
fase pertumbuhannya (fase generatif dan fase
Pelaksanaan Percobaan
vegetatif).
Pengamatan dilakukan di lahan.
BAHAN DAN METODE Untuk mengamati dan menghitung hama
Waktu dan Tempat pada fase pertumbuhan di tanaman rosella
(Hibiscus Sabdariffa) dan tanaman cabai
Waktu pelaksanaan praktikum yakni (Capsicum annum) diawali dengan
pada hari jumat, tanggal 05 April 2019 dan menetapkan areal yang akan diamati,
tempat praktikum dilaksanakan di Lahan mengambil dan mengidentifikasi hama pada
Belakang Rusunawa Kampus 3 Universitas tanaman rosella (Hibiscus Sabdariffa) dan
Muhammadiyah Malang. cabai (Capsicum annum), mengamati dan
Alat dan Bahan mengidentifikasi hama pada tanaman rosella
(Hibiscus Sabdariffa) dan cabai (Capsicum
annum)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan dan identifikasi hama pada tanaman rosella dan cabai terangkum pada
tabel hasil praktikum dibawah ini :

Tabel 1. Hama yang didapat pada fase vegetatif tanaman rosella (Hibiscus Sabdariffa)

FASE NAMA HAMA DOKUMENTASI JUMLAH GAMBAR


(NAMA HAMA HAMA LITERATUR
LATIN)

VEGETATIF BELALANG
COKELAT
TANAMAN 2
(Melanoplus
ROSELLA differentialis)
(Hibiscus
sabdariffa) Sumber :
Insectiara.blogspot.com
FASE NAMA HAMA GAMBAR JUMLAH GAMBAR
(NAMA DOKUMENTASI HAMA LITERATUR
LATIN)

GENERATIF BELALANG
TANAMAN HIJAU
CABAI (Atractomorpha 3
(Capsicum crenulata)
annum)
Sumbser : Wikipedia

GENERATIF
TANAMAN ULAT BULU 1
CABAI (Macrothylacia
(Capsicum Rubi)
annum)

Sumber : Tribun
pontianak

GENERATIF
TANAMAN
CABAI KUTU DAUN
(Capsicum (Aphis sp.)
2
annum)

Sumber : Inmes

Hasil pengamatan yang dilakukan, vegetatif yang terdapat pada bagian daun
hama pada tanaman rosella (Hibiscus yaitu terdapat belalang cokelat (Melanoplus
sabdariffa) dan cabai (Capsicum annum) differentialis). Dan fase generatif pada
pada fase generatif dan vegetatif. Fase tanaman cabai (Capsicum annum) yang
generatif yaitu perkembangan pada bagian ditemukan hama belalang hijau
generatif seperti bunga, buah dan biji. Dan (Atractomorpha crenulata), ulat grayak
fase vegetatif yaitu perkembangan pada fase (Spodoptera litura F) dan kutu daun (Aphis
vegetatif yaitu akar, batang dan daun. Hasil Sp).
pada data diatas pada tanaman rosella Fase pertumbuhan vegetatif pada
(Hibiscus sabdariffa) termasuk pada fase tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa)
terdapat satu jenis hama, yaitu hama belalang baik secara ekonomis maupun ekologis,
cokelat (Melanoplus differentialis) yang apabila diaplikasikan secara tidak bijaksana.
berjumlah 2. Belalang cokelat (Melanoplus Oleh karena itu, aplikasi insektisida haruslah
differentialis) merupakan hama yang umum tepat jenis, tepat dosis, tepat sasaran, tepat
menyerang tanaman rosella (Hibiscus waktu, dan tepat cara, serta dilakukan
sabdariffa). Belalang cokelat (Melanoplus bilamana diperlukan. Di samping itu, aplikasi
differentialis) memakan daun yang me- insektisida harus mempertimbangkan
nyebabkan pertumbuhan vegetatif terganggu stadia/instar yang rentan terhadap insektisida,
sehingga hanya sedikit menghasilkan bunga. dan tingkat ketahanannya di lapang
Hama ini memakan daun dan kulit batang Belalang hijau (Atractomorpha
sehingga kualitas serat menjadi turun. crenulata) dikategorikan sebagai hama
Serangan parah dapat mengakibatkan karena seringnya menyerang tanaman yang
tanaman menjadi gundul. (Mardiah, 2009). dibudidayakan oleh petani. Belalang hijau
Pengendalian belalang cokelat (Melanoplus (Atractomorpha crenulata) memakan daun-
differentialis) dapat diatasi dengan daun tanaman sehingga mengurangi luas
penyemprotan pestisida. permukaan daun dan mengganggu fungsi
Pada Fase generatif tanaman cabai fisiologis dari tanaman yang diserang.
(Capsicum annum) terdapat tiga jenis hama, Kerusakan daun ini berpengauh terhadap
yaitu hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F) produktivitas tanaman. Daya serang belalang
yang berjumlah 1, Belalang hijau hijau (Atractomorpha crenulata) sering kali
(Atractomorpha crenulata) berjumlah 3 dan dikeluhkan oleh petani dikarenakan cepat
pada Kutu daun (Aphis sp.) terdapat 2 hama. rusaknya tanaman jika diserang hama
Ulat bulu (Macrothylacia Rubi) tersebut. Bukan hanya menyerang daun,
biasanya ditemukan hidup berkoloni di belalang hijau (Atractomorpha crenulata)
permukaan bawah daun muda sampai daun juga menyerang batang, tangkai pada
tua, kadang-kadang di batang. Ulat ini tanaman. (Ripangi, 2012).
berwarna coklat kehitaman dan ditumbuhi Cara mengatasi Belalang hijau
rambut pendek dan panjang. Di bagian (Atractomorpha crenulata) bisa dilakukan
belakang terdapat garis kuning atau dengan cara mengambil dan memusnakannya
kemerahan. Kepala berwarna coklat gelap satu persatu atau memasang perangkap
atau hitam. Panjang larva dapat mencapai 40- disekitar lokasi tanam. Sementara itu
45 mm. Ulat ini berjalan cepat. Keberadaan pengendaliannya bisa dilakukan dengan
ulat bulu pada inang dapat diketahui dengan mengaplikasikan insektisida seperti Orthene,
melihat gejala yang terjadi pada inang seperti Diazinon, Malathion, Byrusil dan Folidol
daun berlubang, bagian tepi daun habis dengan dosis sesuai anjuran pada
dimakan ulat bulu, dan terdapat sisa kotoran kemasannya
ulat bulu. (Arifin, 2011) Kutu daun (Aphis sp.) yang berada
Pengendalian ulat bulu umumnya pada permukaan bawah daun mengisap cairan
dilakukan dengan insektisida kimia. Cara ini daun muda dan bagian tanaman yang masih
dipilih karena mudah dilakukan dan hasilnya muda. Daun yang terserang akan tampak
cepat diketahui. Penggunaan insektisida berbercak-bercak. Hal ini akan menyebabkan
berpotensi menimbulkan dampak merugikan, daun menjadi keriting. Pada bagian tanaman
yang terserang akan didapati kutu yang antara lain meliputi cahaya, air, temperatur,
bergerombol. Bila terjadi serangan berat daun kelembaban dan hara.
akan berkerut-kerut (menjadi keriput), tum-
buhnya kerdil, berwarna kekuningan, daun- DAFTAR PUSTAKA
daunnya terpuntir, menggulung kemudian Ashari. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya.
layu dan mati. Kutu daun merupakan hama Universitas Indonesia (UI-Press).
yang menjadi hama utama karena beberapa Jakarta.
alasan diantaranya mampu ber-
Arifin, M dan Subagyono, K. 2011. Ulat
tahan hidup pada hampir semua tanam
Bulu, Serangga Hama yang Mudah
an budidaya, merupakan penular yang paling
Dikendalikan. Balai Besar Pengkajian
efisien dibandingkan hama lainnya.
dan Pengembangan Tanaman Pangan,
(Ditlinhorti, 2014).
Bogor Jalan Tentara Pelajar 10. Bogor.
Pengendalian hama kutu daun ini
dapat dilakukan dengan penyemprotan Ditlinhorti, 2014. Hama Kutu Daun dan
insektisida, bila populasi tinggi (ambang Pengendaliannya.
batas), yaitu lebih dari 50 setiap tanaman pada http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id.
tanaman muda, tanaman pindahan, hampir
Gunawan. 2009. Bididaya Tanaman
panen. Musuh alami kutu daun ini dapat
Berkhasiat Obat. PT Rineka Cipta.
berupa parasitoid yaitu Diaretiella rapae,
Jakarta.
sedangkan predator yang berfungsi sebagai
musuh alami dari hama ini seperti kumbang Kartohardjono, A. 2011. Penggunaan Musuh
macan, laba-laba, larva dari syrphid, dan Alami sebagai Komponen
belalang sembah. Pengendalian Hama Padi Berbasis
Ekologi. Pengembangan Inovasi
KESIMPULAN Pertanian. 4(1): 29-46.
Hama pada tanaman rosella Mardiah, dkk. 2009. Budi Daya dan
(Hibiscus sabdariffa) yaitu belalang cokelat Pengolahan Rosella Si Merah
(Melanoplus differentialis) serta hama pada Segudang Manfaat. Jakarta Selatan :
tanaman cabai (Capsicum annum) yaitu ulat Agromedia.
grayak (Spodoptera litura F), belalang hijau
Maryani, Herti dan L. Kristiani. 2008.
(Atractomorpha crenulata) dan kutu daun
Khasiat dan Manfaat Rosella. Jakarta :
(Aphis sp.) dengan fase pertumbuhan
Agromedia Pustaka.
vegetatif dan generatif. Hama yang memiliki
jumlah populasi banyak ditemukan pada Rukmana, R., Y.Y. Oesman. 2006. Bertanam
tanaman rosella adalah belalang cokelat cabai dalam pot. Kanisius, Yogyakarta.
(Melanoplus differentialis) dan pada tanaman Santoso, B. 2006. Pemberdayaan lahan
cabai adalah belalang hijau (Atractomorpha podsolik merah kuning dengan
crenulata). Hama tersebut biasanya tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa
menyerang daun dan batang tanaman dan L.) di Kalimantan selatan. Penelitian
sangat berdampak pada kerugian petani. Fase tanaman tembakau dan serat. 5 (1) : 01-
pertumbuhan vegetatif dan generatif 12.
dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan,
Sunarjono, H. 2006. Bertanam 30 Jenis
Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta. 184
halaman.

Anda mungkin juga menyukai