Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KULTUR JARINGAN

“Teknik Sterilisasi Dalam Kultur Jaringan Tumbuhan”

Dosen Pengampu Mata Kuliah Kultur Jaringan


Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.Si.

Disusun oleh :

I Kadek Sandiase NIM. 1813091005


I Wayan Wahyu Indra Sari NIM. 1813091006
Gede Deva Maruta Ambara NIM. 1813091013

Semester VI Biologi

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2021
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nyalah beserta dibarengi dengan usaha dari kami
selaku tim penyusun sehingga makalah kultur jaringan yang berjudul “Teknik
Sterilisasi Dalam Kultur Jaringan Tumbuhan” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Ada pun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah kultur jaringan ini
adalah untuk mengkaji dan mengetahui mengenai macam-macam teknik dan jenis
sterilisasi, sterilisasi eksplan, alat dan ruangan serta medium kultur jaringan
tumbuhan.

Dalam kesempatan ini, kami selaku tim penyusun mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Harapan yang kami inginkan semoga makalah kultur jaringan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan
maupun kekurangan, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca.

”Om Shanti Shanti Shanti Om”

Singaraja, 19 Maret 2021

Tim penyusun

Kelompok 1

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan ii


Program Studi S1 Biologi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 2
1.4 Manfaat Pembelajaran ..................................................................................... 2
BAB II KAJIAN ISI
2.1 Macam dan Jenis Teknik Sterilisasi Kultur Jaringan ........................................ 3
2.2 Sterilisasi Ekplan ............................................................................................. 6
2.3 Sterilisasi Alat Tanam dan Ruangan ................................................................. 9
2.4 Sterilisasi Medium ......................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 15
3.2 Saran ............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan iii


Program Studi S1 Biologi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pertanian di Indonesia cukup pesat, karena produk hasil


pertanian memiliki daya tarik yang tinggi, baik pada produk tanaman pangan,
perkebunan maupun hortikultura. Budidaya dengan cara perbanyakan secara
kultur jaringan, menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk perbanyakan
tanaman.

Kultur jaringan adalah salah satu usaha pembiakan tanaman secara modern,
karena dengan mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, tunas,
akar dan biji yang ditanam pada media buatan yang kaya akan nutrisi dan zat
pengatur tumbuh serta ditumbuhkan dalam kondisi steril akan mampu tumbuh
sempurna dan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya.

Dalam melakukan teknik kultur jaringan terdapat dua hal yang sangat
penting untuk diperhatikan agar proses kultur jaringan tersebut berhasil yaitu
kondisi tempat mengkultur jaringan harus steril dan media yang digunakan harus
mengandung nutrisi yang mampu menunjang kehidupan eksplan nantinya.

Sterilisasi merupakan tehnik membersihkan dan membebaskan suatu benda


dari segala kehidupan mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, dan virus).
Sterilisasi adalah tahap kunci keberhasilan dalam metode kultur jaringan.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih jelas mengenai teknik sterilisasi
dalam kultur jaringan maka disusunlah makalah ini untuk membahas mengenai
macam-macam teknik dan jenis sterilisasi, sterilisasi eksplan, alat dan ruangan
serta medium kultur jaringan tumbuhan.

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraikan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut :
1.2.1 Apa saja macam dan jenis teknik sterilisasi dalam kultur jaringan ?
1.2.2 Bagaimana cara melakukan sterilisasi ekplan kultur jaringan ?
1.2.3 Bagaimana proses sterilisasi alat tanam dan ruangan kultur jaringan ?
1.2.4 Bagaimana proses sterilisasi medium kultur jaringan ?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini yaitu :

1.3.1 Mengetahui macam dan jenis teknik sterilisasi dalam kultur jaringan

1.3.2 Mengetahui cara melakukan sterilisasi ekplan kultur jaringan

1.3.3 Mengetahui proses sterilisasi alat tanam dan ruangan kultur jaringan

1.3.4 Mengetahui proses sterilisasi medium kultur jaringan

1.4 Manfaat Pembelajaran

Adapun manfaat dari pembelajaran ini yaitu memberikan informasi


mengenai macam-macam teknik dan jenis sterilisasi, sterilisasi eksplan, alat dan
ruangan serta medium kultur jaringan tumbuhan.

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
BAB II
KAJIAN ISI

2.1 Macam dan Jenis Teknik Sterilisasi Dalam Kultur Jaringan

Sterilisasi merupakan tehnik membersihkan dan membebaskan suatu


benda dari segala kehidupan mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, dan
virus). Sterilisasi adalah tahap kunci keberhasilan dalam metode kultur jaringan.
2.1.1 Macam Teknik Sterilisasi
Secara Umum metode sterilisasi ini dibagi menjadi tiga yaitu : sterilisasi
fisik, sterilisasi kimiawi dan sterilisasi mekanis.
 Metode Sterilisasi Secara Fisik
Metode fisik adalah metode yang digunakan untuk membunuh
/membasmi/menghilangkan mikroorganisme patogen secara fisik yakni
menghancurkan bentuk secara fisik. Metode ini terbagi menjadi dua macam
yakni pemanasan dan penyinaran.
 Metode Sterilisasi Secara Kimiawi
Metode ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang
bersifat desinfektan dan antiseptik. Oleh sebab itu, metode ini dinamakan
metode kimiawi, karena melibatkan bahan-bahan kimia sebagai
pensterilnya.
Tidak semua bahan-bahan kimia dapat digunakan dalam proses
sterilisasi kimiawi. Ada beberapa bahan yang digunakan diantaranya :
senyawa alkohol, klorin, iodium, fenol, hidrogen feroksida, zat derivat
akridin, rosanalin, detergen, logam berat seperti (hg, Ag. As, Zn), aldehid,
dan beberapa yang lainnya.
Terkadang dalam proses sterilisasi sebuah benda dilakukan dengan
menggunakan dua metode yakni metode kimiawi di bagian awal, kemudian
dilanjutkan dengan metode fisik (pemanasan). Proses ini umumnya
3

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
dilakukan pada alat-alat medis/instrumen bedah operasi yang ada di rumah
sakit ataupun klinik. Hal ini bertujuan untuk membuat alat benar-benar
steril sehingga aman dan siap untuk digunakan kembali.
 Metode Sterilisasi Secara Mekanik
Sedikit berbeda dari metode sebelumnya, metode mekanik
menggunakan sistem penyaringan. Metode ini tentunya juga tidak bisa
dilakukan pada setiap jenis media. Hanya beberapa macam media saja yang
bisa disterilkan dengan menggunakan metode ini yakni cairan dan udara.
Teknis sterilisasi metode mekanik adalah dengan menggunakan filter
(saringan) berukuran mikron. Ukuran yang sangat kecil, sekitar 0,22 hingga
0,45 mikron. Filter tersebut bertujuan untuk menahan mikroba sehingga
tidak lagi bercampur dengan zat atau cairan tersebut. Metode ini sering
digunakan pada zat-zat seperti enzim dan antibioitk yang tidak dapat
disterilkan dengan menggunkaan pemanasan.
2.1.2 Jenis-jenis Sterilisasi
1. Pemijaran Langsung
Cara sterilisasi dengan metode pemanasan ini secara teknis sangatlah
mudah yakni dengan memanaskan benda pada api yang menyala secara
langsung. Dengan kata lain membakar benda yang disterilkan pada kobaran
api. Proses ini biasanya dilakukan pada jarum, pinset, dal lain sejenisnya
yang umumnya terbuat dari bahan logam.
2. Direbus/Boiling
Sterilisasi pemanasan berikutnya yakni dengan cara direbus atau
boiling yakni merebus alat-alat atau benda yang disterilkan menggunakan
media air yang dimask langsung hingga mendidih. Terkadang dicampurkan
bahan kimia tertentu untuk lebih memaksimaklkan proses sterilisasi.
Metode ini juga dilakukan pada benda-benda yang tahan panas.

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
3. Radiasi Panas Kering
Metode ini dikenal dengan istialh sterilisasi panas kering. Metode ini
dilakukan menggunakan oven. Namun sekarang sudah tersedia secara
khusus, alat sterilisasi radiasi yang disebut dengan sterilisator kering. Alat
ini didesain secara khusus untuk dapat meradiasikan panas dari elemen
pemanas yang terdapat di dalamnya.
4. Steam (Uap)
Steam atau uap juga merupakan salah satu metode sterilisasi fisik
dengan pemanasan yang umum dilakukan. Secara teknis metode ini
dilakukan dengan men steam (mengukus) benda atau alat-alat yang
disterilkan dengan menggunakan instrument tertentu.
Alat yang digunakan bisa bermacam-macam, intinya alat tersebut
dipanaskan menggunakan uap yang keluar dari rebusan air mendidih.
merupakan proses sterilisasi thermal yang menggunakan uap jenuh
dibawah tekanan selama 15 menit pada suhu 121oC dengan
menggunakan alat autoclave. Terkadang juga disebut dengan otoklaf atau
Autoklave. Intinya alat ini merupakan alat yang digunakan dalam proses
sterilisasi fisik dengan panas uap bertekanan tinggi.
5. Sterilisasi gas

Pemilihan dalam menggunakan sterilisasi gas ini sebagai alternatif


dari sterilisasi termal, jika bahan yang akan disterilkan tidak tahan terhadap
suhu tinggi pada sterilisasi uap atau panas kering. Proses sterilisasinya
berlangsung di dalam bejana memiliki tekanan tertentu yang didesain
seperti pada autoklaf dengan modifikasi tertentu.
Salah satu keterbatasan utama dari proses sterilisasi dengan gas etilen
oksida adalah terbatasnya kemampuan gas tersebut untuk berdifusi sampai
ke daerah yang paling dalam dari produk yang disterilkan.

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
6. Sterilisasi dengan radiasi ion

Terdapat 2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu disintegrasi


radioaktif dari radioisotop (radiasi gamma) dan radiasi berkas elektron.
Pada kedua jenis ini, dosis yang menghasilkan derajat jaminan
sterilitas yang diperlukan harus ditetapkan sedemikian rupa hingga
dalam rentang satuan dosis minimum dan maksimum, sifat bahan
yang disterilkan dapat diterima. Cara ini dilakukan jika bahan yang
disterilkan tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan khawatir tentang
keamanan etilen oksida.
Keunggulan sterilisasi ini adalah reaktivitas kimia rendah, residu
rendah yang dapat diukur serta variabel yang dikendalikan lebih
sedikit.
2.2 Sterilisasi Ekplan Kultur Jaringan
Eksplan adalah bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bahan eksplan
dapat berupa organ, jaringan, maupun sel. Eksplan dari organ lebih mudah
dikulturkan, misalnya : daun, batang, akar.
Metode sterilisasi setiap eksplan berbeda, tergantung pada jenis
tanamannya, bagian tanaman yang digunakan, morfologi permukaannya, umur
tanamannnya, kondisi tanamannnya (sakit atau sehat pada saat pengambilan),
musim saat pengambilan, dan lingkungan tumbuhnya.
Pada prinsipnya, sterilisasi eksplan adalah mensterilkan dari kontaminasi
mikroorganisme, tanpa mematikan eksplannya (Edhi Sandra, 2013). Sterilisasi
dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Teknik sterilisasi kimiawi dengan cara
merendam dengan detergen/bayclin, setelah itu direndam dengan alkohol 70% .
Pada metode kultur jaringan untuk perbanyakan anggrek, eksplan yang
digunakan adalah biji anggrek yang berasal dari buah anggrek yang sudah tua
dan belum pecah. Kondisi buah yang masih muda atau buah tua yang sudah

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
pecah akan berbeda tehnik sterilisasinya. Buah anggrek yang sudah tua dan
belum pecah, sterilisasinya dengan cara membakar buah di atas api bunsen,
edangkan sterilisasi buah anggrek yang tua dan sudah pecah dilakukan dengan
klorox. Setelah disterilisasi, buah disayat secara aseptik dan diambil bijinya
untuk ditanam di media kultur (Edhi Sandra, 2013).
Setiap eksplan memiliki proses sterlisasi yang berbeda-beda dan berikut
langkah-langkah sterilisasi beberapa jenis eksplan.
 Tunas muda batang tebu
Diawali dengan memotong-motong bagian batang sepanjang 5-10 cm,
lalu direndam dalam air sabun selama 15 menit dan dibilas dengan air
mengalir sampai bersih.kemudian disterilisasi dengan cara sebagai berikut:
1. Dicelup dalam alkohol 96% selama satu menit dan dibakar sampai
alkoholnya habis.
2. Direndam dalam larutan agrimisin 0,2% selama 1,5 jam, lalu direndam
dalam larutan Dithane M-45 0,2% selama 1,5 jam, yang masing-masing
telah ditambah 2 tetes Tween 80. Lalu dibilas akuades steril sebanyak 3-4
kali.
3. Sama dengan sebelumnya, tetapi setelah itu dicelup ke dalam alkohol
96% selama satu menit dan dibakar sampai alkoholnya habis.
4. Direndam dalam larutan agrimisin 0,5% selama 1,5 jam, lalu dalam
larutan Dithane M-45 0,5% selama 1,5 jam, yang masing-masing telah
ditambah 2 tetes Tween 80, lalu dibilas dengan akuades steril sebanyak 3-
4 kali.
5. Direndam dalam larutan agrimisin 0,5% selama satu jam, lalu dalam
larutan Dithane M-45 0,5% selama satu jam, yang masing-masing telah
ditambahi 2 tetes Tween 80, lalu dibilas dengan akuades steril sebanyak
3-4 kali. Setelah itu dicelup ke dalam alkohol 96% selama satu menit dan
dibakar sampai alkohol habis.
7

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
6. Sterilisasi dilakukan dalam kotak transfer yang telah disterilisasi dengan
sinar UV selama 2 jam. Eksplan yang ujungnya mengalami klorosis
akibat pengaruh larutan pensteril dipotong dan dibuang karena
diperkirakan jaringan eksplan tersebut telah mati. Eksplan yang masih
segar dipotong-potong sepanjang 0,5-1 cm dengan pisau diseksi steril.
7. Penanaman Eksplan. Eksplan ditanam dalam medium dengan posisi tegak
dan diletakkan dalam ruang kultur pada temperatur 25-27oC, dengan
intensitas penyinaran 800-1000 lux selama 16 jam per hari.
 Eksplan Meristem Akar Wortel
Bahan yang digunakan ialah umbi akamya, tetapi lebih baik lagi jika
menggunakan jaringan kambium dan sekitarnya.
Langkah kerja:
1. Umbi wortel dicuci dengan deterjen, kemudian disterilisasi fisik
denganpembakaran.
2. Sterilisasi dengan 0,1% sublimat (pencucian).
3. Kulit luar dikupas dalam laminar air flow (secara steril).
4. Material dipotong setebal 2 cm, dimasukkan ke dalam sublimat +/- 3
menit, kemudian dicuci dengan air steril 3-4 kali.
5. Dipotong-potong 2 mm x 2 mm x 2 mm untuk ditanam pada media
kultur.
 Tunas Apikal Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.)
Proses sterilisasi yang dilakukan di luar laminar air flow adapun
langkah-langkah kerjanya sebagai berikut :
1. Eksplan direndam dengan 5,25% NaOCl 20% selama 7 menit,
2. Kemudian dibilas air steril 5 menit, lalu 5,25% NaOCl 10% selama 10
menit
3. Kemudian eksplan direndam aquadest selama 5 menit

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
4. Kemudian sterilisasi dilakukan didalam laminar air flow yaitu eksplan
direndam dalam larutan Betadine 0,25% direndam selama 5 menit.
Setelah itu eksplan dibilas dalam aquadest selama 5 menit.
 Eksplan Daun Tembakau Seedling
Seedling berasal dari biji tembakau yang telah diseleksi. Biji yang
tenggelam dalam air dipilih dan ditanam. Biji yang telah tumbuh diambil
daunnya untuk bahan eksplan.
Langkah kerja:
1. Diambil daun tembakau yang masih muda, dicuci dengan deterjen
hingga bersih.
2. Disterilkan dengan l0% Chlorox + I tetes tween 20 selama 5 menit.
3. Dicuci dengan air steril 3 - 5 kali. Sterilisasi dilakukan dalam kondisi
aseptis.
4. Daun dipotong dengan ukuran 3 mm x 3 mm kemudian ditanam pada
media kultur.
Untuk eksplan yang berasal dari daun yang diambil langsung dari
lapang (alam), sterilisasi sebaiknya dilakukan dua kali.
 Dengan Chlorox 10% + 1 tetes tween 20 selama l0 menit.
 Dengan Chlorox 10% + 1 tetes tween 20 selama 5 menit.
 Dicuci dengan air steril 3 - 5 kali.

2.3 Sterilisasi Alat Tanam dan Ruangan Kultur Jaringan


2.3.1 Sterilisasi alat tanam
Alat dalam kultur jaringan perlu di sterilisasi karena dalam penggunaannya
apabila tidak steril akan menyebarkan kotoran yang nantinya terjadi kontaminasi.
Kegiatan sterilisasi alat yang dilakukan meliputi sterilisasi peralatan diseksi
(penanaman), sterilisasi peralatan gelas, dan sterilisasi Laminar Air
Flow (LAF). Sterilisasi peralatan diseksi meliputi sterilisasi pinset, pisau scalpel,
9

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
dan gunting, sedangkan sterilisasi peralatan gelas meliputi sterilisasi botol
selai, petridish (cawan petri) dan alas kaca.
 Sterilisasi Peralatan Gelas
Peralatan gelas dapat disterilkan dengan cara mencuci menggunakan
air dan deterjen. Selanjutnya peralatan gelas dimasukkan ke dalam
autoklaf atau disterilisasi basah pada suhu 121°C dengan tekanan 2 atm
dalam waktu 1 jam. Khusus untuk petridish, alas kaca, lap dan peralatan
diseksi sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf dibungkus
menggunakan kertas koran.
Untuk botol-botol / tabung reaksi / erlenmeyer yang dipergunakan
sebagai wadah kultur jaringan biasanya disterilisasi dalam oven. Botol-botol
yang sudah dicuci bersih dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam pada
suhu 160C. Setelah disterilisasi dapat langsung digunakan. Bila botol akan
disimpan untuk beberapa lama maka sewaktu sterilisasi, mulut botol harus
ditutup dengan aluminium foil.
 Sterilisasi Peralatan Diseksi (Penanaman)
Untuk pinset dan scapel setelah dibungkus koran diberi tanda untuk
mengetahui jenis mata pisau yang akan digunakan seperti P3 yang
mununjukkan pinset dan scapel no.3 dengan mata pisaunya no.11 dan P4
yang menunjukkan pinset dan scalpel no.4 dengan mata pisau no.23.
Selanjutnya semua alat dimasukan kedalam autoklaf untuk sterilisasi secara
basah. Botol-botol yang telah disterilisasi kemudian dimasukan ke dalam
plastik yang telah disemprot alkohol 70% dan disusun. Alat-alat yang telah
steril kemudian di simpan ke tempat penyimpanan agar tidak terkena debu.
 Sterilisasi Laminar Air Flow (LAF)
Sterilisasi laminar dilakukan dengan spirtus atau alkohol 70%.
Permukaan laminar sebelum mulai bekerja dibersihkan dengan tisu yang

10

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
sudah dicelupkan alkohol 70%. Laminar yang dilengkapi dengan lampu UV,
sebelum digunakan juga dinyalakan selama 1-2 jam untuk mematikan
kontaminan yang ada di permukaan laminar. Hal serupa juga dilakukan
setelah selesai melakukan penanaman atau inokulasi. Laminar harus tetap
dijaga kebersihannya.
Berikut merupakan tahapan sterilisasi alat tanam yang digunakan dalam
kultur jaringan (Suhaimi, 2020) :
 Bersihkan media yang terkena kontaminasi dengan menggunakan spatula,
kemudian media tersebut buang kedalam plastic sampah.
 Rendam botol kedalam air yang berisi detergen atau sunlight, diamkan
dalam beberapa menit.
 Kemudian ambil botol yang telah terendam, kemudian gosok dan bersihkan
bagian permukaan dasaar botol menggunakan kayu spon, pastikan tidak ada
noda yang tertinggal baik pada bagian dasar botol maupun mulut botol.
 Bilas botol pada air mengalir untuk menghilangkan busa yang tersisa dalam
botol.
 Simpan dan rapikan botol dalam dandang, kemudian masukan kedalam
autoclave dengan suhu 1210C dan tekanan 2 atm selama kurang lebih 1 jam.
 Angkat dandang yang berisi botol dengan menggunakan sarung tangan,
kemudian masukan botol yang telah steril kedalam plastik yang telah
disemprot dengan alkohol 70%. Susun dan ikat plastik tersebut dengan karet.
2.3.2 Sterilisasi ruangan
Ruangan yang akan digunakan untuk kegiatan kultur jaringan haruslah
selalu dalam kondisi yang steril, terutama pada ruangan ruangan tertentu seperti
ruang tanam. Kegiatan sterilisasi ruangan meliputi kebersihan lantai, dinding,
meja, alat-alat yang digunakan, maupun udara diruangan laboratorium tersebut.
Laboratorium diusahakan bebas dari debu, karena debu adalah sumber
11

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
kontaminasi yang paling potensial. Untuk meminimalisir kontaminasi yang
disebabkan oleh debu inilah maka ruangan dibuat tertutup tanpa ada ventilasi.

Sterilisasi ruang dilakukan dengan cara menyapu dan mengepel setiap

bagian yang ada di Esha Flora. Kegiatan ini dilakukan sebelum memulai segala

kegiatan. Selain itu membuang sampah pada tempatnya termasuk dalam

kegiatan sterilisasi ruangan.

Salah satu ruang yang harus dijaga kesterilannya adalah ruang transfer
yang digunakan untuk inokulasi, isolasi dan subkultur. Ruangan ini biasanya

tidak terlalu besar agar proses sterilisasinya tidak lama dan mudah. Sterilisasi

ruangan dilakukan dengan menyemprotkan alkohol 90%, dan sterilisasi lantai

dengan kain pel yang dibasahi dengan alkohol 90% atau phenol. Sterilisasi ini

mutlak dilakukan menjelang ruang inokulasi akan digunakan. Lampu ultraviolet

dapat digunakan untuk sterilisasi ruang, dan biasanya selalu dinyalakan apabila

ruang inokulasi tidak digunakan, serta dimatikan saat masuk dalam ruang ini

(Edhi Sandra, 2013).


2.4 Sterilisasi Medium Kultur Jaringan
Sterilisasi bahan dalam kultur jaringan dilakukan setelah membuat media.
Sterilisasi bahan ini dilakukan dengan menggunakan autoklaf. Dalam sterilisasi
media di autoklaf pastikan bahwa pengaturan suhu tetap terjaga yaitu 121°C
dengan waktu 30 menit. Apabila waktu sterilisasi bahan terlalu lama maka akan
menyebabkan media rusak dan kandungan hara didalam media hilang sehingga
saat ditumbuhi tanaman tidak akan berkembang.
Setelah disterilkan didalam autoklaf selanjutnya botol-botol dimasukan
kedalam plastik yang telah disemprot alkohol 70% dengan tujuan agar tetap

12

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
steril dan menghindari debu yang masuk. Media yang telah disterilkam
kemudian di simpan di ruang penyimpanan.
Berikut merupakan tahapan sterilisasi media kultur jaringan secara umum
(Suhaimi, 2020) :
 Susun botol yang berisi media di dalam dandang
 Masukan dandang kedalam autoclave dengan suhu 1210C pada tekananan 2
atm selama kurang lebih 30 menit.
 Setelah 30 menit angkat dandang dari autoclave dengan menggunakan
sarung tangan.
 Kemudian eratkan botol yang berisi media dengan karet agar tidak ada
udara yang masuk dari plastik.
 Susun botol berisi media kedalam plastik yang telah disemprotkan alkohol
70%, kemudian ikat plastik dengan karet
 Simpan botol yang berisi media didalam ruang penyimpanan

a) Media dan Aquades


Media dan aquadest yang akan digunakan dalam kultur jaringan juga

disterilisasikan dalam autoklaf. Makanan sebaiknya dimasukkan ke dalam

wadah kecil misalnya Erlenmeyer 250 ml dengan isi maksimum 100 ml,
agar sterilisasi lebih efektif. Waktu sterilisasi sama dengan waktu untuk

sterilisasi alat-alat yaitu 1 jam pada tekanan 17,5 psi.

b) Untuk media kultur jaringan (kuljar) yang tidak mengandung bahan-

bahan yang Heat-labile


Sterilisasi dilakukan dengan autoklaf pada temperatur 121C, tekanan

antara 15-17.5 psi dengan waktu antara 20-25 menit tergantung dari volume

wadah dan volume media. Untuk media 15 ml dalam tabung reaksi atau
13

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
botol kecil berukuran 75 ml, sterilisasi dilakukan tekanan 15 psi dengan

waktu 20 menit. Volume yang lebih besar membutuhkan tekanan yang lebih

tinggi dengan waktu yang lebih lama. Dalam sterilisasi aquadest dan media,

setelah waktu sterilisasi yang diinginkan sudah tercapai, autoklaf tidak boleh

diturunkan tekanannya secara mendadak. Bila tekanan diturunkan

mendadak, cairan didalamnya mendidih dan meluap.

c) Untuk bahan-bahan kultur jaringan (kuljar) yang labil panas (dalam

bentuk larutan)
Sterilisasi dilakukan dengan menyaring larutan melalui filter yang

mempunyai ukuran pori 0.20-0.22 dm. Diameter filter bermacam-macam

tergantung dari volume larutan yang ingin disterilkan. Untuk larutan volume

10 ml, dipergunakan filter yang dipasang di ujung jarum suntik. Bahan yang

heat labile seperti : GA3, Thiamin-HCI, Ca-panthothenate dan antibiotik

(carbenocillin).

14

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pemaparan materi diatas sebagai
berikut :

 Sterilisasi merupakan tehnik membersihkan dan membebaskan suatu benda


dari segala kehidupan mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, dan virus).

 Sterilisasi adalah tahap kunci keberhasilan dalam metode kultur jaringan.


 Secara Umum metode sterilisasi ini dibagi menjadi tiga yaitu; sterilisari
fisik, sterilisasi kimiawi dan sterilisasi mekanis.
 Metode sterilisasi setiap eksplan berbeda, tergantung pada jenis tanamannya,
bagian tanaman yang digunakan, morfologi permukaannya, umur
tanamannnya, kondisi tanamannnya (sakit atau sehat pada saat
pengambilan), musim saat pengambilan, dan lingkungan tumbuhnya.

 Pada prinsipnya, sterilisasi eksplan adalah mensterilkan dari kontaminasi


mikroorganisme, tanpa mematikan eksplannya

 Alat, ruangan dan medium dalam kultur jaringan perlu di sterilisasi karena
dalam penggunaannya apabila tidak steril akan menyebarkan kotoran yang
nantinya terjadi kontaminasi

3.2 Saran

Semoga makalah ini bisa menjadi bahan belajar bagi teman-teman semua
yang ingin mengetahui mengenai macam-macam teknik dan jenis sterilisasi,
sterilisasi eksplan, alat dan ruangan serta medium kultur jaringan tumbuhan.

Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan atau


kekeliruan, kami mohon kritikan dan masukan yang sifatnya membangun.

15

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Berbagai Cara Sterilisasi Eksplan Tumbuhan Dalam Kultur Jaringan
Tumbuhan. [diakses pada 19 Maret 2021] tersedia
:http://tissuecultureandorchidologi.blogspot.com/2018/01/berbagai-cara-
sterilisasi-eksaplan.html?m=1
Ardiansyah, Rhomi. 2014. Teknik Sterilisasi Eksplan Dan Induksi Tunas Dalam
Mikropropagasi Tembesu (Fagraea fragrans ROXB). Jurnal Silvikultur
Tropika. Vol. 05 No. 3, Desember 2014, Hal 167-173 .ISSN: 2086-8227
Colgecen H, Koca U, Toker G. 2011. Influence of different sterilization methods on
callus initiation and production of pigmented callus in Arnebia densiflora
Ledeb. Turk J Biol. 35:513-520.

Fauzi, Rakhmat. 2020. Mengenal Beberapa Macam Metode Sterilisasi.[diakses pada


18 Maret 2020]. Tersedia : https://glorya.co.id/metode-sterilisasi/
Gunawan, L., 1988. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Bogor: PAU Bioteknologi,
Instititut Pertanian Bogor.

16

Mata Kuliah Kultur Jaringan Tumbuhan


Program Studi S1 Biologi

Anda mungkin juga menyukai