NIM : A24190127
Kelas Pararel : P2
A. Latar Belakang
Perkecambahan adalah suatu proses pengaktifan embrio yang menyebabkan
berkembangnya daun muda dan akar. Perkecambahan penting untuk mengetahui
kualitas benih. Perkecambahan dipengaruhi oleh viabilitas benih, lingkungan (suhu,
air, media tanam), dan pada beberapa tanaman bergantung pada usaha pematahan
dormansi. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas benih yaitu dengan cara
pengujian daya berkecambah benih.
Pengujian daya kecambah benih dapat dilakukan dengan beberapa cara, contohnya uji
di atas kertas (UDK), uji antar kertas (UAK), uji kertas digulung dilapisi plastik
(UKDdp), dan media pasir tanah (Suita dan Bustomi 2014). Pengujian daya
berkecambah membutuhkan kondisi optimum pada media perkecambahan, suhu dan
kelembaban (Rahayu dan Suharsi 2015).
Praktikum ini bertujuan agar dapat melakukan beberapa metode uji daya
berkecambah benih serta dapat mendeteksi viabilitas potensial suatu lot benih dengan
tolok ukur daya berkecambah benih.
BAB II
METODE
B. Langkah-langkah
1. Menyiapkan media perkecambahan, kertas dibasahi dengan cara spray lalu
diletakkan diatas selembar plastik.
2. Benih kacang hijau sebanyak 25 butir diletakkan di atas kertas serta jarak antar
benih tidak berdekatan.
3. Benih ditutupi oleh kertas yang sudah dibasahi.
4. Plastik dan kertas tersebut digulung dengan hati hati
5. Gulungan diikat dengan menggunakan karet gelang. Dibuat 4 gulungan yang
masing-masing gulungan berisi 25 butir benih.
6. Gulungan diletakkan ditempatkan di kontainer tanpa terkena cahaya langsung.
7. Setelah 4 hari, gulungan dibuka untuk diamati benih yang sudah berkecambah
normal.
8. Kecambah normal disingkirkan lalu dihitung jumlahnya, jika ada benih yang
busuk atau bercendawan maka dibuang, serta jika ada benih yang belum
berkecambah maka tetap di kertas.
9. Kertas gulungan dibasahi lagi untuk mengoptimalisasi media.
10. Plastik dan kertas digulung kembali lalu diletakan di dalam kontainer.
11. Setelah 7 hari, gulungan dibuka untuk mengamati benih yang berkecambah
normal, abnormal, dan busuk.
BAB III
HASIL
1. Data Sekunder
Total DB Total
Ulangan
2. Data Percobaan
Total
Ulangan
3. Foto Hasil
Benih normal ulangan 1 saat hitungan Benih normal ulangan 2 saat hitungan
pertama pertama
Benih normal ulangan 3 saat hitungan Benih normal ulangan 3 saat hitungan
pertama pertama
Hitungan kedua pada ulangan kedua Hitungan kedua pada ulangan ketiga
Hasil perhitungan Vigna radiata memiliki lumayan banyak benih yang tidak normal.
Menurut ISTA (2018) hitungan ke-1 dilakukan pada hari ke 5 dan hitungan ke-2 pada
hari ke 7. Uji perkecambahan Vigna radiata ditemukan adanya benih yang abnormal
dan mati pada semua ulangan, serta ditemukan benih yang bercendawan dan segar
tidak tumbuh pada beberapa ulangan. Daya kecambah untuk ulangan 1, 2, 3, dan 4
berturut-turut adalah 77%, 72%, 92%, dan 84%. Rata-rata untuk daya berkecambah
Vigna radiata adalah 81.25%.
Hasil perhitungan Solanum melongena sebagian besar ulangan sudah memiliki daya
kecambah yang baik. Menurut ISTA (2018) hitungan ke-1 dilakukan pada hari ke 7
dan hitungan ke-2 pada hari ke 14. Daya kecambah untuk ulangan 1, 2, 3, dan 4
berturut-turut adalah 92%, 86%, 88%, dan 86%. Rata-rata daya berkecambah untuk
Solanum melongena adalah 84%. Semua ulangan memiliki benih yang mati, lalu
untuk ulangan 4 juga memiliki benih yang abnormal. Lalu, masih banyak benih yang
berkecambah normal pada hitungan ke-2.
Hasil perhitungan Brassica chinensis memiliki daya berkecambah yang sangat baik..
Ulangan 1, 2, dan 4 memiliki daya berkecambah 100%. Lalu, untuk ulangan 3
memiliki daya berkecambah 96% dengan memiliki 4 benih yang tumbuh abnormal.
Hasil perhitungan Cucumis melo memiliki daya berkecambah yang sangat baik yaitu
untuk ulangan 1, 2, dan 4 memiliki daya berkecambah 100%. Lalu, untuk ulangan 3
memiliki daya berkecambah 98% karena memiliki 2 benih yang tumbuh abnormal.
Menurut ISTA (2018) hitungan ke-1 dilakukan pada hari ke 4 dan hitungan ke-2 pada
hari ke 8.
Hasil perhitungan Zea mays memiliki daya berkecambah yang sangat baik. Ulangan
1, 2, dan 4 memiliki daya berkecambah 100%. Lalu, ulangan 3 memiliki daya
kecambah 96% dikarenakan memiliki 4 benih yang tumbuh abnormal. Menurut ISTA
(2018) hitungan ke-1 dilakukan pada hari ke 4 dan hitungan ke-2 pada hari ke 7.
Hasil perhitungan untuk Allium cepa daya berkecambahnya sudah lumayan baik.
Ulangan 1, 3, dan 4 terdapat benih yang abnormal atau mati. Lalu, untuk ulangan 2
memiliki daya berkecambah 100%. Lalu ulangan daya berkecambah 1, 3, dan 4
berturut-turut adalah 93%, 94%, dan 90%. Rata-rata daya berkecambah semua
ulangan adalah 94,25%. Menurut ISTA (2018) hitungan ke-1 dilakukan pada hari ke
6 dan hitungan ke-2 pada hari ke 12.
Hasil perhitungan untuk Latuca sativa pada ulangan 1, 2, dan 3 ditemukan benih
yang mati, dan untuk ulangan 3 dan 4 ditemukan pula benih yang mati. Ulangan 4
memiliki daya berkecambah 100% dan ulangan 1, 2, dan 3 memiliki daya
berkecambah berturut-turut adalah 96%, 94%, dan 92%. Menurut ISTA (2018)
hitungan ke-1 dilakukan pada hari ke 4 dan hitungan ke-2 pada hari ke 7.
Hasil semua komoditas atau spesies tanaman, hampir semua memiliki daya kecambah
diatas 80%, hal ini menunjukan bahwa benih masih memiliki kualitas yang baik.
Tetapi pada komoditas Vigna radiata yaitu ulangan 1 dan 2 memiliki persentase daya
berkecambah yang kurang dari 80% hal ini menunjukan benih pada ulangan tersebut
belum bisa dikategorikan sebagai benih berkualitas baik.
Pada setiap spesies, masih ada benih yang tidak berkecambah secara normal, hal ini
mungkin dikarenakan oleh beberapa faktor. Menurut Sutopo (2002) dalam Payung
et al. (2012) bahwa terdapat dua faktor yang memengaruhi perkecambahan benih
yaitu faktor internal (tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi) dan faktor
eksternal (temperatur, air, oksigen dan cahaya).
Setelah benih disimpan selama 4 hari maka gulungan dibuka untuk dihitung benih
normalnya yang biasa dinamakan hitungan pertama. Pada masing-masing ulangan
sudah banyak benih yang berkecambah normal, tetapi ada beberapa benih yang baru
muncul radikula saja dan ada yang belum berkecambah sama sekali.
Perhitungan kedua dilakukan setelah 7 hari, pada hitungan kedua ini benih-benih
yang sebelumnya baru muncul radikula sudah ada yang berkecambah normal tetapi
ada pula yang tetap tidak muncul plumula dan radikula sangat pendek. Ditemukan
pula benih-benih yang sudah busuk bahkan ada yang sampai dimakan belatung. Lalu,
ada benih-benih yang secara fisik terlihat segar namun tidak berkecambah sama
sekali.
Hasil percobaan uji daya kecambah unntuk kacang hijau menunjukan semua ulangan
memiliki daya kecambah diatas 80%. Hal ini menunjukkan bahwa benih sudah
tergolong kedalam benih yang baik.
BAB V
KESIMPULAN
Uji daya kecambah berguna sebagai informasi tentang bisa atau tidaknya benih
berkecambah normal pada media yang optimum. Benih yang memiliki viabilitas
tinggi akan dapat berkecambah normal dan memiliki struktur penting kecambah. Ada
banyak media dan teknik yang dapat digunakan salah satunya menggunakan uji kertas
digulung dilapisi plastik (UKDdp) dengan kertas buram. Faktor penentu keberhasilan
uji daya kecambah antara lain faktor internal dan faktor eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Elfiani, Jokoni. 2015. Pengujian daya berkecambah benih dan evaluasi struktur
kecambah benih. Jurnal Dinamika Pertanian. 30 (1) : 45-52.
ISTA Internasional Seed Testing Association. 2018. International Rules for Seed
Testing 2018. Switzerland (CH) : The International Seed Testing Association
ISTA.
Payung D, Prihatiningtyas E, Nisa SH. 2012. Uji daya kecambah benih sengon
(Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) di green house. Jurnal Hutan Tropis.
13 (2) : 132-138.
Rahayu AD, Suharsi TK. 2015. Pengamatan Uji Daya Berkecambah dan Optimalisasi
Substrat Perkecambahan Benih Kecipir [Psophocarpus tetragonolobus L.
(DC)]. Buletin Agrohorti. 3 (1) : 18-27.
Sari W, Faisal MF. 2017. Pengaruh media penyimpanan benih terhadap viabilitas
dan vigor benih padi pandanwangi. Jurnal Agroscience. 7 (2) : 300-310.
Suita, Bustomi S. 2014. Teknik peningkatan daya dan kecepatan berkecambah benih
pilang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 11 (1) : 45-52.