A. Konsep Agroekosistem
Agroekosistem adalah adalah ekosistem yang dimodifikasi dan dimanfaatkan
secara langsung maupun tidak langsung oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
atas pangan ataupun serat-seratan. Tujuan dilakukan analisis pendekatan
agroekosistem yaitu untuk mengetahui hubungan antara karakteristik biofisik,
pengelolaan sumber daya alam, dan sosial ekonomi yang ada (Suyana 2008).
Biodiversitas pada agroekosistem tergantung dari empat karakteristik, yaitu
diversitas vegetasi di sekitar agroekosistem, diversitas tanaman budidaya di
agroekosistem, intensitas manajemen lahan, dan isolasi agroekosistem dari vegetasi
alami (Afifah et al. 2015).
Agroekosistem yang ditemukan :
Agroekosistem ladang cabai
Selain keong, penyakit yang menyerang cabai yaitu daun kuning keriting yang
disebabkan Pepper Yellow Leaf Curl Virus. Tetapi serangannya tidak terlalu
besar, dan dari 100 tanaman contoh, terdapat 2-5 tanaman yang terserang
penyakit ini.
Gulma banyak terdapat di lahan cabai ini. Penggunaan mulsa dapat menekan
pertumbuhan gulma di sekitar tanaman. Gulma yang paling banyak jumlahnya
yaitu gulma bayam duri (Amaranthus spinosus L.) dan rumput belulang (Eleugine
indica). Petani sering mencabut rumput di lahan setiap hari, sehingga gulma
yang terdapat di lahan pertanian tidak terlalu banyak. Jika memnag populasi
gulma sudah banyak, maka dilakukan penyemprotan herbisida secukupnya.
D. Usaha Tani
Keterangan :
- : Masa penanaman Cabai Masa penanaman kacang panjang/timun
- : Masa istirahat lahan
Komoditas
Komoditas 1 Komoditas 2
Cabai Kacang panjang
Luas lahan 500 meter
Jarak tanam Jarak tanam antar lubang 40 cm Jarak tanam antar lubang 40 cm
Jarak tanam antar bari 70 cm Jarak tanam antar bari 70 cm
Populasi tanaman 10.000 – 15.000 tanaman
Varietas benih atau bibit Kastilo Kanton Tavi
Tujuan produksi Komersial Komersial
(sendiri/komersial)
Siapa pembeli Pasar TU / Masyarakat Sekitar Pasar TU / Masyarakat sekitar
Keterkaitan dengan “inti” (modal, Menyewa lahan Menyewa lahan
hak, kewajiban)
Alasan pemilihan komoditi Karena keuntungan dari cabai sangat lumayan, Mengisi kekosongan lahan saat tidak ditanami
(siapa menentukan omoditi dan tanah sesuai untuk pertanaman cabai cabai, mudah perawatan
yang diusahakan)
Analisis :
Sesuaikah pola tanam dengan iklim/lingkungan?
Pola tanam untuk pertanaman cabai sudah sesuai dengan iklim/lingkungan. Cabai cocok ditanami didataran rendah. Petani sudah pernah
menanam berbagai macam tanaman di lahan sekitar tetapi yang paling menguntungkan adalah bertani cabai. Sistem monokultur membuat
petani lebih fokus dalam melakukan perawatan pada cabai. Tanah yang digunakan pun merupakan tanah subur sehingga menunjang
pertumbuhan cabai dengan baik.
Kacang panjang ditanam agar lahan tidak lahan masih tetap menghasilkan ketika tidak digunakan untuk menanam cabai. Kacang panjang
dipilih karena perawatan yang mudah. Kacang panjang sudah sesuai dengan iklim setempat yaitu suhu 23C. Pola tanam dilakukan
monokultur untuk mempermudah perawatan.
Layakkah usaha tani tersebut secara ekonomi?
- Cabai
B/C (cabai) = (pendapatan-biaya)/biaya
= (80.000.000-42.840.000/42.840.000
= (74.320.000)/ 42.840.000
= 1,7348 %
B/C >1 maka dapat dinilai usaha tani cabai menguntungkan sehingga usaha tersebut layak untuk diusahakan.
Bandingkan produktivitas/ha dengan produktivitas rata-rata nasional sesuai dengan varietas yang digunakan
Varietas yang digunakan adalah cabai varietas Kastilo dengan potensi hasil 18-20 ton/ha. Produktivitas/ha cabai yang didapat oleh
petani yaitu 8 ton/ha, Hal ini artinya, hasil produktivitas masih sangat jauh dengan potensi hasil varietas kastilo. Perbedaan tersebut
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain cuaca, hama, dan teknik budidaya
Varietas yang digunakan adalah kacang panjang varietas Kantong Tavi dengan potensi hasil 25-30 ton/ha. Produktivitas/ha kacang
panjang yang didapat oleh petani yaitu 14 ton/ha, Hal ini artinya, hasil produktivitas masih sangat jauh dengan potensi hasil varietas
Kanton Tavi. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain cuaca, hama, dan teknik budidaya
Hitung keuntungan/pendapatan per tahun
Penanaman cabai dalam 1 tahun dilaksanakan 2 kali penanaman, jika 1 kali penanaman menghasilkan keuntungan sebesar Rp
37.160.000 maka dalam 1 tahun dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 74.320.000. Penanaman kacang panjang dilakukan
hanya 1 kali dalam 1 tahun sehingga keuntungan dalam setahun yaitu 15.210.000
Daftar Pustaka
Afifah L, Hidayat P, Buchori D, Marwoto, Raharjo BT. 2015. Pengaruh perbedaan
pengelolaan agroekosistem tanaman terhadap struktur komunitas serangga pada
pertanaman kedelai di Ngale, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Jurnal HPT Tropika.
15(1) : 53-64.
Suyana J. 2008. Studi keragaan agroekosistem untuk pengembangan potensi pertanian di
Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Ilmu Tanah dan
Agroklimatologi. 5(2): 83-94.