BENIH
UJI DAYA BERKECAMBAH BENIH
Sri Weni
A24190073
P4
Metode
Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang diperlukan dalam praktikum ini yaitu tisu dapur, plastik,
benih kacang hijau, toples, air, serta label.
Metode Uji diantara Kertas/Between Paper (BP)
Jumlah KN di
Persentase (%)
HST Total
Komodita Ulanga A BST Mat DB
First Final Beni
s n B T i % BST Mat
Coun Coun h AB
T i
t t
1 60 12 8 10 10 100 72 8 10 10
2 70 18 7 3 2 100 88 7 3 2
Jagung 3 65 25 0 2 8 100 90 0 2 8
4 73 22 1 0 4 100 95 1 0 4
Rata-rata 86 4 4 6
1 81 6 9 1 3 100 87 9 1 3
2 89 8 0 1 2 100 97 0 1 2
Padi 3 82 10 6 0 2 100 92 6 0 2
4 86 3 1 4 6 100 89 1 4 6
Rata-rata 91 4 2 3
1 61 21 9 1 8 100 82 9 1 8
2 87 6 5 0 2 100 93 5 0 2
Bawang
3 75 18 0 5 2 100 93 0 5 2
Merah
4 80 10 8 1 1 100 90 8 1 1
Rata-rata 90 6 2 3
1 78 2 8 3 9 100 80 8 3 9
Kedelai 2 81 8 3 0 8 100 89 3 0 8
3 77 7 9 1 6 100 84 9 1 6
4 88 1 2 3 6 100 89 2 3 6
Rata-rata 86 6 2 7
1 74 12 5 2 7 100 86 5 2 7
2 70 21 1 0 8 100 91 1 0 8
Kangkung 3 81 2 10 3 4 100 83 10 3 4
4 79 11 8 0 2 100 90 8 0 2
Rata-rata 88 6 1 5
1 98 1 1 0 0 100 99 1 0 0
2 100 0 0 0 0 100 100 0 0 0
Cabai 3 90 2 3 0 5 100 98 3 0 5
4 85 3 7 1 4 100 88 7 1 4
Rata-rata 96 3 0 2
1 88 10 1 0 1 100 90 1 0 1
2 78 20 1 0 1 100 98 1 0 1
Brassica
3 92 6 0 1 1 100 98 0 1 1
rapa
4 82 12 2 1 3 100 94 2 1 3
Rata-rata 95 1 1 2
1 78 20 0 0 2 100 98 0 0 2
2 86 11 1 0 2 100 97 1 0 2
Pisum
3 90 6 1 0 3 100 96 1 0 3
Sativum
4 81 15 1 1 2 100 96 1 1 2
Rata-rata 97 1 0 2
Data Pengamatan
Jumlah KN di
Persentase (%)
HST
Komodi Ulan BST Mat Total
First AB DB%
tas gan Final T i Benih BST Ma
Coun AB
Count T ti
t
1 24 0 1 0 0 25 96 4 0 0
2 22 0 2 0 1 25 88 8 0 4
Kacang
3 22 0 1 2 0 25 88 4 8 0
Hijau
4 22 2 0 0 1 25 96 0 0 4
Rata-rata 92 4 2 4
Contoh Perhitungan
Komoditas jagung ulangan 1 :
Ʃ 𝐾𝑁 𝐻𝑖𝑡 1+ Ʃ 𝐾𝑁 𝐻𝑖𝑡 2
DB% = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%
60+12
= × 100%
100
= 72%
Ʃ 𝐴𝐵
AB% = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%
8
= 100 × 100%
= 8%
Ʃ 𝐵𝑆𝑇𝑇
BSTT% = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%
10
= 100 × 100%
= 10%
Ʃ 𝑀𝑎𝑡𝑖
% Mati = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%
10
= 100 × 100%
= 10%
Hasil Pengamatan
Pembahasan
Pengujian daya berkecambah dilakukan dengan dua data, yaitu data sekunder
dan data perolehan dari pengamatan mandiri dengan menggunakan benih kacang
hijau. Pengujian daya berkecambah pada data sekunder di peroleh hasil persentase
rata-rata daya berkecambah benih jagung 86.25%, padi 91.25%, bawang merah
89.5%, kedelai 85.5%, kangkung 87.5%, cabai 96.25%, Brassica rapa 95%, dan
Pisum sativum 96.75%. Hal ini berarti bahwa semua lot benih tersebut memenuhi
syarat kelulusan sertifikasi menurut ketentuan yang ditetapkan oleh Ditjen Tanaman
Pangan karena memiliki persentase daya berkecambah di atas 80%(Elfiani dan Jakoni
2015).
Pengamatan mandiri dilakukan sebanyak 4 ulangan dengan tiap ulangan
terdapat 25 benih kacang hijau. Pengujian benih normal dilakukan dua kali,
pengamatan pertama disebut hitungan pertama, ditujukan untuk optimalisasi media
benih yang tumbuh menjadi kecambah normal dihitung dan kemudian di keluarkan
dari media. Pengamatan kedua atau hitungan kedua untuk semua kecambah dan benih
dalam kondisi apapun(Elfiani dan Jakoni 2015). Selanjutnya dari hasil tersebut,
kemudian dihitung daya berkecambah dengan rumus
Ʃ 𝐾𝑁1+ Ʃ 𝐾𝑁2
%DB = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%
sehingga didapatkan hasil rata-rata persentase daya berkecambah benih yaitu 92%.
Hal ini berarti bahwa benih kacang hijau tersebut telah memenuhi syarat kelulusan
serifikasi daya berkecambah benih. Beberapa benih didapati banyak yang mengalami
etiolasi akibat kurangnya pencahayaan karena peletakan wadah pengamatan yang
berada didalam ruangan. Etolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat
seperti batang tumbuh lebih panjang di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah,
batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat(Wendi et al. 2014).
Beberapa benih juga ada yang terputus kotiledonnya maupun akar sekundernya. Hal
tersebut dikarenakan kurang telitinya praktikan dalam proses pengamatan.
Kesimpulan
Pengamatan daya berkecambah benih kacang hijau menggunakan metode uji
kertas digulung didirikan dalam plastik (UKPdP). Semua benih lulus sertifikasi daya
berkecambah benih dengan persentase di atas 80%. Kecambah normal adalah
kecambah yang semua bagiannya utuh atau lengkap. Kecambah abnormal yaitu
kecambah yang salah satu bagiannya hilang atau rusak. Benih segar tidak tumbuh
ialah benih segar yang masih memiliki potensi untuk tumbuh. Benih mati yaitu benih
yang benih busuk, benih yang terserang cendawan maupun mengalami perubahan
fisik seperti warna dan tekstur.
Daftar Pustaka
Elfiani, Jakoni. 2015. Pengujian daya berkecambah benih dan evaluasi struktur kecambah
benih. Jurnal Dinamika Pertanian. 30(1): 45-52.
Rahmawati L. 2015. Validasi kertas CD sebagai media pada pengujian daya berkecambah
benih jagung (Zea mays L.). Jurnal Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik
Hasnur. 1(2): 51-54.
Wendi, Gusmiatun, Amir N. 2014. Evaluasi pertumbuhan dan produksi beberapa padi gogo
(Oryza sativa L) varietas Jati Luhur dan Situ Bagendit pada perbedaan jumlah benih
yang ditanam. Jurnal Ilmu-Ilmu Agroteknologi. 9(2): 94-99.