Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU DAN TEKNOLOGI

BENIH
UJI DAYA BERKECAMBAH BENIH

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Endah Retno Palupi M.Sc


Asisten : Hamiddah I Kusumastuti

Sri Weni
A24190073
P4

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
Pendahuluan
Latar Belakang
Pengujian daya berkecambah benih digunakan untuk mendeteksi parameter
viabilitas potensial benih. Daya berkecambah atau daya tumbuh benih merupakan
tolok ukur kemampuan berkembangnya struktur penting embrio dalam benih serta
menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal pada kondisi
lingkungan yang optimal. Pengujian daya berkecambah pada prinsipnya adalah
menguji sejumlah benih dan menentukan persentase dari jumlah benih tersebut yang
dapat tumbuh atau mampu berkecambah secara normal pada jangka waktu yang telah
ditentukan(Elfiani dan Jakoni 2015). Pengujian dilakukan pada kondisi optimum dan
standar.
Pengujian dilakukan dengan cara memisahkan benih normal, benih mati,
benih abnormal, benih mati dan benih segar tidak tumbuh. Benih normal yaitu benih
yang memiliki struktur kecambah yang lengkap, dan memiliki potensi tumbuh
menjadi tanaman yang sempurna pada kondisi optimum. Benih mati adalah benih
yang pada akhir pengujian menjadi busuk, lunak, berubah warna, terserang bakteri
dan jamur serta tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangan kecambah(Rahmawati
2015). Benih abnormal yaitu benih yang tidak memiliki struktur kecambah lengkap
atau tidak menunjukkan potensi menjadi tanaman normal pada kondisi optimum.
Benih segar tidak tumbuh meliputi benih bersih, benih keras, segar, dan masih
memiliki potensi untuk berkecambah.
Kecambah normal yang digunakan bagi bermacam-macam jenis tanaman
harus standar untuk tanaman dikotil bagian kecambah yang harus diperhatikan,
perakaran yang terdiri dari akar primer dan akar sekunder, hipokotil, kedua kotiledon,
epikotil dan plumula, sedangkan untuk tanaman monokotil yang harus diperhatiakan
adalah akar seminal primer dan sekunder, mesokotil, koleoptil, dan plumula(Elfiani
dan Jakoni 2015).
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengetahui metode pengujian daya berkecambah
benih, mendeteksi viabilitas potensial suatu lot benih dengan tolok ukur daya
berkecambah benih, serta mengidentifikasi kecambah normal, kecambah abnormal,
benih segar tidak tumbuh, dan benih mati.

Metode
Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang diperlukan dalam praktikum ini yaitu tisu dapur, plastik,
benih kacang hijau, toples, air, serta label.
Metode Uji diantara Kertas/Between Paper (BP)

Cara uji kertas digulung didirikan dalam plastik (UKPdP) :


1. Siapkan media tisu 5 lembar setiap gulungan (2 lembar bagian atas, 3 lembar
bawah) kemudian dilembabkan.
2. Tiriskan tisu sampai tidak ada air yang menetes (kapasitas lapang media)
3. Benih disusun berselang-seling sebanyak 25 butir per gulungan. Diatas 3
lembar tisu yang dialasi plastik. Posisi embrio benih perlu diperhatikan.
4. Bagian atas benih ditutup dengan 2 lembar tisu, kemudian digulung dan diberi
label. Gulungan benih yang dikecambahkan dimasukkan ke dalam toples yang
tertutup rapat, agar kelembabannya tetap terjaga.
5. Letakkan toples di tempat yang tersinari, hindari tempat yang gelap agar tidak
terjadi etiolasi.

Hasil dan Pembahasan


Data Sekunder

Jumlah KN di
Persentase (%)
HST Total
Komodita Ulanga A BST Mat DB
First Final Beni
s n B T i % BST Mat
Coun Coun h AB
T i
t t
1 60 12 8 10 10 100 72 8 10 10
2 70 18 7 3 2 100 88 7 3 2
Jagung 3 65 25 0 2 8 100 90 0 2 8
4 73 22 1 0 4 100 95 1 0 4
Rata-rata 86 4 4 6
1 81 6 9 1 3 100 87 9 1 3
2 89 8 0 1 2 100 97 0 1 2
Padi 3 82 10 6 0 2 100 92 6 0 2
4 86 3 1 4 6 100 89 1 4 6
Rata-rata 91 4 2 3
1 61 21 9 1 8 100 82 9 1 8
2 87 6 5 0 2 100 93 5 0 2
Bawang
3 75 18 0 5 2 100 93 0 5 2
Merah
4 80 10 8 1 1 100 90 8 1 1
Rata-rata 90 6 2 3
1 78 2 8 3 9 100 80 8 3 9
Kedelai 2 81 8 3 0 8 100 89 3 0 8
3 77 7 9 1 6 100 84 9 1 6
4 88 1 2 3 6 100 89 2 3 6
Rata-rata 86 6 2 7
1 74 12 5 2 7 100 86 5 2 7
2 70 21 1 0 8 100 91 1 0 8
Kangkung 3 81 2 10 3 4 100 83 10 3 4
4 79 11 8 0 2 100 90 8 0 2
Rata-rata 88 6 1 5
1 98 1 1 0 0 100 99 1 0 0
2 100 0 0 0 0 100 100 0 0 0
Cabai 3 90 2 3 0 5 100 98 3 0 5
4 85 3 7 1 4 100 88 7 1 4
Rata-rata 96 3 0 2
1 88 10 1 0 1 100 90 1 0 1
2 78 20 1 0 1 100 98 1 0 1
Brassica
3 92 6 0 1 1 100 98 0 1 1
rapa
4 82 12 2 1 3 100 94 2 1 3
Rata-rata 95 1 1 2
1 78 20 0 0 2 100 98 0 0 2
2 86 11 1 0 2 100 97 1 0 2
Pisum
3 90 6 1 0 3 100 96 1 0 3
Sativum
4 81 15 1 1 2 100 96 1 1 2
Rata-rata 97 1 0 2

Data Pengamatan

Jumlah KN di
Persentase (%)
HST
Komodi Ulan BST Mat Total
First AB DB%
tas gan Final T i Benih BST Ma
Coun AB
Count T ti
t
1 24 0 1 0 0 25 96 4 0 0
2 22 0 2 0 1 25 88 8 0 4
Kacang
3 22 0 1 2 0 25 88 4 8 0
Hijau
4 22 2 0 0 1 25 96 0 0 4
Rata-rata 92 4 2 4

Contoh Perhitungan
Komoditas jagung ulangan 1 :
Ʃ 𝐾𝑁 𝐻𝑖𝑡 1+ Ʃ 𝐾𝑁 𝐻𝑖𝑡 2
DB% = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%

60+12
= × 100%
100

= 72%
Ʃ 𝐴𝐵
AB% = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%

8
= 100 × 100%

= 8%
Ʃ 𝐵𝑆𝑇𝑇
BSTT% = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%

10
= 100 × 100%

= 10%
Ʃ 𝑀𝑎𝑡𝑖
% Mati = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%

10
= 100 × 100%

= 10%
Hasil Pengamatan

Gambar 1 Ulangan 1 Hitungan 1 Gambar 2 Ulangan 2 Hitungan 1


Gambar 3 Ulangan 3 Hitungan 1 Gambar 4 Ulangan 4 Hitungan 1

Gambar 5 Ulangan 2 Hitungan 2 Gambar 6 Ulangan 3 Hitungan 2

Gambar 7 Ulangan 4 Hitungan 2

Pembahasan
Pengujian daya berkecambah dilakukan dengan dua data, yaitu data sekunder
dan data perolehan dari pengamatan mandiri dengan menggunakan benih kacang
hijau. Pengujian daya berkecambah pada data sekunder di peroleh hasil persentase
rata-rata daya berkecambah benih jagung 86.25%, padi 91.25%, bawang merah
89.5%, kedelai 85.5%, kangkung 87.5%, cabai 96.25%, Brassica rapa 95%, dan
Pisum sativum 96.75%. Hal ini berarti bahwa semua lot benih tersebut memenuhi
syarat kelulusan sertifikasi menurut ketentuan yang ditetapkan oleh Ditjen Tanaman
Pangan karena memiliki persentase daya berkecambah di atas 80%(Elfiani dan Jakoni
2015).
Pengamatan mandiri dilakukan sebanyak 4 ulangan dengan tiap ulangan
terdapat 25 benih kacang hijau. Pengujian benih normal dilakukan dua kali,
pengamatan pertama disebut hitungan pertama, ditujukan untuk optimalisasi media
benih yang tumbuh menjadi kecambah normal dihitung dan kemudian di keluarkan
dari media. Pengamatan kedua atau hitungan kedua untuk semua kecambah dan benih
dalam kondisi apapun(Elfiani dan Jakoni 2015). Selanjutnya dari hasil tersebut,
kemudian dihitung daya berkecambah dengan rumus
Ʃ 𝐾𝑁1+ Ʃ 𝐾𝑁2
%DB = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 × 100%

sehingga didapatkan hasil rata-rata persentase daya berkecambah benih yaitu 92%.
Hal ini berarti bahwa benih kacang hijau tersebut telah memenuhi syarat kelulusan
serifikasi daya berkecambah benih. Beberapa benih didapati banyak yang mengalami
etiolasi akibat kurangnya pencahayaan karena peletakan wadah pengamatan yang
berada didalam ruangan. Etolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat
seperti batang tumbuh lebih panjang di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah,
batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat(Wendi et al. 2014).
Beberapa benih juga ada yang terputus kotiledonnya maupun akar sekundernya. Hal
tersebut dikarenakan kurang telitinya praktikan dalam proses pengamatan.

Kesimpulan
Pengamatan daya berkecambah benih kacang hijau menggunakan metode uji
kertas digulung didirikan dalam plastik (UKPdP). Semua benih lulus sertifikasi daya
berkecambah benih dengan persentase di atas 80%. Kecambah normal adalah
kecambah yang semua bagiannya utuh atau lengkap. Kecambah abnormal yaitu
kecambah yang salah satu bagiannya hilang atau rusak. Benih segar tidak tumbuh
ialah benih segar yang masih memiliki potensi untuk tumbuh. Benih mati yaitu benih
yang benih busuk, benih yang terserang cendawan maupun mengalami perubahan
fisik seperti warna dan tekstur.

Daftar Pustaka
Elfiani, Jakoni. 2015. Pengujian daya berkecambah benih dan evaluasi struktur kecambah
benih. Jurnal Dinamika Pertanian. 30(1): 45-52.

Rahmawati L. 2015. Validasi kertas CD sebagai media pada pengujian daya berkecambah
benih jagung (Zea mays L.). Jurnal Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik
Hasnur. 1(2): 51-54.
Wendi, Gusmiatun, Amir N. 2014. Evaluasi pertumbuhan dan produksi beberapa padi gogo
(Oryza sativa L) varietas Jati Luhur dan Situ Bagendit pada perbedaan jumlah benih
yang ditanam. Jurnal Ilmu-Ilmu Agroteknologi. 9(2): 94-99.

Anda mungkin juga menyukai