Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN TANAM


ACARA
PERBANYAKAN VEGETATIF

Nama : Salma Hana Faizah


No. Mahasiswa : 20200210161
Golongan/ Kelompok : Agroteknologi D
Tanggal Praktikum : 10 Maret 2021
Asisten : Muhammad Burhanudin Irsyadi
Co Ass : Herda Pratiwi

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mempraktikkan cara perbanyakan vegetatif

2. Untuk mendapatkan atau mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


keberhasilan pebanyakan vegetatif

ii. BAHAN DAN ALAT

Alat : 1. Cutter
2. Gunting tanaman
3. Plastik
Bahan : 1. Larutan Root Up 2000 ppm
2. Air kelapa
3. Air
4. Polybag
5. Tanah yang tercampur antara kompos tanah dan pupuk kendang
6. Pohon puring
7. Pohon karet
8. Pohon kamboja
9. Pohon murbei

iii. CARA KERJA


1. Stek
1) Potong batang 20 cm dan ambil 3 bagian.
2) Rendamlah di larutan ZPT masing-masing 5 menit.
3) Tanam batang tersebut di Polibag yang terdapat tanah dan kompos,serta pupuk
kandang.
4) Tutup bagian atas polybag.
5) Masing-masing diberi label.
6) Tunggu sampai 2 bulan untuk mengamati pertumbuhan stek.
2. Cangkok
1) Buat bola-bola tanah menggunakan tanah ke dalam plastic secukupnya.
2) Basahi terlebih dahulu lalu ikat plastic.
3) Tentukan bagian yang akan di cangkok di batang yang masih agak muda.
4) Ukur 5-10 cm bagian batang yang akan di sayat melingkar.
5) Buang kulit bagian luar.
6) Bersihkan sampai lender yang ada di batang hilang.
7) Buka bola tanah dengan cutter dengan cara di belah.
8) Tempelkan tanah tersebut di batang yang akan di cangkok.
9) Talilah tanah tersebut pada batang yang dicangkok agar lebih kuat.
3. Okulasi Mata Tunas
1) Tentukan Mata Tunas yang akan digunakan di bagian ketiak daun.
2) Buat jendela okulasi di bibit tanaman karet dengan tipe H.
3) Buat garis horizontal bagian atas dan bawah.
4) Buat garis vertical ke bawah di tengah-tengahnya.
5) Buka ke kanan dan ke kiri.
6) Jaga supaya kulit tanaman tidak terkelupas.
7) Ambil mata tunas dari cabang tanaman karfet lainnya.
8) Tempelkan mata tunas ke jendela yang sudah di buat tadi.
9) Rekatkan dengan plastic.
10) Kemudian ikatlah.
11) Bagian mata tunas yang tertutup plastik di buka.
12) Beri label yang berisi nama dan tanggal.
4. Sambung Pucuk/Grafting
1) Potong bagian atas batang kamboja putih kurang lebih 5 cm.
2) Potong batang bunga kamboja pink dengan ukuran yang sama.
3) Bagian atas batang kamboja putih dikurangi daunnya agar mengurangi laju
transpirasi,sisakan 2 daun paling muda.
4) Batang bagian bawah di belah tengah secara vertical,kemudian batang atas di
sayat berbentuk v.
5) Setelah di dapatkan bentuk v,kemudian masukkan ke batang atas.
6) Di rekatkan dengan plastic transparan lalu di tali.
7) Tempelkan label meliputin nama tanaman atas dan bawahnya.
8) Simpan kurang lebih 2 bulan.

iv. DATA HASIL PENGAMATAN


A. STEK BATANG
1. Jumlah daun

Perlakuan Jumlah daun pada minggu ke-


I II III IV V VI VII VIII
Air 2 5 9 14 16 18 22 26
Air kelapa 3 7 9 15 18 20 25 29
Root Up 2000 ppm 3 9 12 16 17 21 24 31

2. Data Pengamatan Minggu terakhir

Parameter Perlakuan
Air Air Kelapa RootUp 2000 ppm
Jumlah Daun 26 29 31
Jumlah Tunas 3 5 6
Total panjang tunas 45 60 72
(cm)
Jumlah Akar 6 8 12
Total Panjang Akar 36 72 89
(cm)

B. Cangkok

Perlakuan Ulangan (kelompok) Rata-rata


1 2 3 4
Jumlah Akar 5 5 6 7 5,75

C. Okulasi, Sambung
1. Persentase Keberhasilan (hidup/mati)

Perlakuan Ulangan (Kelompok)


%
1 2 3 4
Okulasi Hidup Mati Mati Mati 25%
Sambung Hidup Hidup Mati Hidup 75%

v. PERHITUNGAN

1. OKULASI
jumlah pohon berhasil diokulasi
Persentase Keberhasilan = × 100 %
total pohon yang diokulasi
1
= ×100 %
4

= 25%
2. SAMBUNG
jumlah pohon berhasil disambung
Persentase Keberhasilan = ×100 %
total pohon yang di sambung
3
= 4
×100 %

= 75%

vi. PEMBAHASAN
Perkembangbiakan tanaman dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif.
Perbanyakan tanaman secara generatif menggunakan biji, sedangkan perbanyakan
tanaman secara vegetatif menggunakan bagian tanaman selain biji seperti batang atau
ranting, daun atau akar. Alasan penting dilakukan perbanyakan secara vegetatif adalah
tidak terjadi perubahan susunan kromosom sehingga sifat dan hasil keturunan tanaman
sama atau identik dengan induknya. Cara perbanyakan vegetatif buatan yang banyak
dilakukan adalah dengan stek, cangkok, penyambungan dan okulasi.
1. STEK

Stek adalah Perbanyakan tanaman dengan cara menanam atau


menumbuhkan salah satu bagian dari tanaman. Bagian yang dapat di
tumbuhkan untuk perbanyakan tanaman antara lain batang, akar, dan daun.
Stek lebih banyak dipilih oleh petani karena bahan yang dibuat untuk
membuatnya hanya sedikit dan dapat diperoleh jumlah bibit dalam jumlah
yang banyak. Tanaman yang dihasilkan dalam stek biasanya memiliki
persamaan dalam umur, tinggi, dan ketahanan terhadap penyakit. Selain itu
kita juga bisa memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu yang relatif
singkat. Zat pengatur tumbuh yang paling berperan padapengakaran stek
adalah Auksin. Auksin yang biasa dikenal yaitu indole-3- aceticacid (IAA),
Indolebutyric acid (IBA) dan Nepthaleneacetic acid (NAA). IBA dan NAA
bersifat lebih efektif dibandingkan IAA yang meruapakan auksin alami,
sedangkan zat pengatur tumbuh yang paling berperan dalam pembentukan
tunasadalah sitokinin yang terdiri atas zeatin, zeatin riboside, kinetin. Faktor
lingkungan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh padaterjadinya
regenerasi akar dan tunas.
Teknik Stek banyak dipilih karena prosedur pelaksanaanya yang sangat
mudah dan tidak memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan
oleh siapa saja. Adapun Jenis tanaman yang bisa di stek adalah semua
tanaman dikotil, hal itu dikarenakan pada tumbuhan dikotil memiliki
kambium. Namun keberhasilan dari teknik perbanyakan ini tergantung pada
bagaimana cara penyetekan yang dilakukan. Stek dapat dibedakan menjadi
stek batang, seperti tanaman kangkung, brotowali, ketela. Stek akar, seperti
pohon beringin, serta stek daun, seperti tanaman cocor bebek.
Kelebihan Teknik Stek :
1) Tak terkendala musim/waktu

2) Individu baru mempunyai umur yang sama dengan induknya sehingga


cepat berbuahah

3) Individu baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya

4) Bisa memperbanyak secara kontinyu

2. CANGKOK

Cangkok merupakan salah satu jenis Perbanyakan tanaman dengan cara


menumbuhkan akar sebelum batang di potong dan di tanam. Cara ini untuk
meminimalisasi tingkat kegagalan dalam perbanyakan tanaman. Cara ini
dipilih untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat persis seperti
induknya. Sifat ini seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah,
dan keindahan bunga. Hal ini karena seperti hasil cangkok bisa dikatakan
hampir 100 % serupa dengan induknya, tetapi jika hasilnya menyimpang dari
induknya biasanya disebabkan oleh mutasi gen.
Cara perbanyakan ini memiliki tingkat kegagalannya cukup tinggi.
Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atas keratan/luka yang
kering atau mati. Untuk menghindari kejadian seperti ini perlu diperhatikan
bagaimana cara mencangkok dengan benar dan teliti. Cara ini bisa
diaplikasikan pada tanaman jenis kayu, pohon mangga, beberapa jenis jeruk,
berbagai jenis jambu, delima, dan belimbing.
Kelebihan Teknik Cangkok:
1) Sifat tanaman baru persis dengan induknya

2) Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah dalam waktu


relatif singkat (± 4 tahun

3) Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relatif singkat (1-3 bulan)

3. GRAFTING/PENYAMBUNGAN

Sambung merupakan salah teknik perbanyakan tanaman yang dilakukan


dengan cara menggabungkan antara batang bawah dan batang atas dari dua
tanaman yang sejenis, sehingga akan tercapai persenyawaan, dimana
kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru. Berbeda dengan
teknik okulasi yang hanya menggunakan satu mata tunas sebagai calon batang
atasnya, teknik sambung ini menggunakan seluruh bagian pucuk tanaman
sepanjang 7,5-10 cm.
Tujuan teknik sambung ini adalah untuk menggabungkan dua sifat unggul
dari individu yang berbeda. seperti halnya untuk menyokong tumbuhan
dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk
menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan
yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar
kuat dan produktivitas yang tinggi. Tanaman yang bisa disambung adalah
tanaman yang berkambium asalkan dalam satu varietas atau satu spesies.
Contoh tanamannya adalah mangga, jambu, apel, dll.
Kelebihan Teknik Sambung :
1) Mengekalkan sifat klon yang tidak dilakukan oleh pembiakan vegetatif
lainnya.

2) Bisa memperoleh tanaman yang kuat karena batang bawahnya tahan


terhadap keadaan tanah yang tidak menguntungkan.

3) Memperbaiki jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang


tidak diinginkan diubah menjadi jenis yang dikehendaki.

4) Dapat mempercepat berbuahnya tanaman.


4. OKULASI

Okulasi merupakan jenis teknik perbanyakan tanaman dengan cara


menggabungkan dua tanaman yang sejenis. Ada dua jenis okulasi yaitu
dengan cara menempel dan cara menyambung. Okulasi menempel yaitu
menempelkan tunas pada batang bawah atau batang induk, sedangkan okulasi
menyambung yaitu menyambung dua batang pohon. Okulasi ini biasanya
menggunakan batang bawah dan atas dari satu spesies atau satu varietas.
Penyambungan tanaman dari satu varietas atau satu spesies memang dapat
dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan.
Cara perbanyakan okulasi memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan
stek dan cangkok. Hasil okulasi memiliki mutu lebih baik dari pada induknya.
Itu karena okulasi dilakukan pada tanaman yang misalnya memiliki perakaran
yang baik dan tahan terhadap penyakit dan dipadukan dengan tanaman yang
memiliki rasa buah lezat, tetapi perakarannya kurang baik.
Kelebihan Teknik Okulasi :
1) Dengan cara okulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan
produktifitas yang tinggi.

2) Pertumbuhan tanaman yang seragam

3) Penyiapan benih relatif singkat


vii. KESIMPULAN

Perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah suatu cara-cara perbanyakan


tanaman menggunakan bagian-bagian tanaman seperti : batang, pucuk, daun, umbi dan
akar, untuk menghasilkan tanaman baru, yang sama dengan induknya. Arti penting
perbanyakan tanaman secara vegetatif antara lain mempertahankan genotipe unggul,
mengatasi masalah pada perkecambahan dan penyimpanan biji, memperpendek waktu
berbunga dan berbuah, menggabungkan lebih dari satu genotipe dalam satu tanaman,
mengendalikan fase perkembangan tanaman, dan mendapatkan keseragaman tanaman.
Teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu stek, cangkok, penyusuan, okulasi,
dan sambungan.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perbanyakan tanaman secara
vegetatif meliputi aspek anatomi, fisiologi, dan genetik Aspek anatomi berkaitan dengan
pengetahuan struktur internal dari akar, batang, dan daun. Aspek fisiologi berkaitan
dengan peranan secara fisiologis berbagai hormon tanaman dalam mempengaruhi
pertumbuhan hasil perbanyakan tanaman. Aspek genetik berkaitan dengan keseragaman
dan keragaman genetik tanaman yang diperbanyak secara vegetatif.

viii. DAFTAR PUSTAKA

MACAM MACAM TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF. (n.d.).


Retrieved March 14, 2021, from
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/78357/MACAM-MACAM-TEKNIK-
PERBANYAKAN-TANAMAN-SECARA-VEGETATIF/

Yogyakarta, 18 Maret 2021

Asisten Praktikan
( Muhammad Burhanudin Irsyadi ) ( Salma Hana Faizah )

Anda mungkin juga menyukai