Anda di halaman 1dari 3

Ide bisnis

Analisa perhitungan untung rugi persewaan traktor. Jasa pembajak sawah, kebun, ladang
banyak dijalankan di daerah pedesaan. Meskipun sifatnya musiman, bisnis di bidang
pertanian ini menjanjikan keuntungan lumayan besar. Cocok sebagai usaha sampingan para
juragan di kampung.
Prospek usaha jasa membajak sawah, rental traktor serta penyewaan alat pertanian lain sangat
bagus. Potensi meraup penghasilan dari usaha kecil ini terbuka lebar. Berdasar pengamatan,
kehadiran jasa tukang pembajak sawah dengan traktor dibutuhkan petani karena alasan
berikut

1. Traktor membajak lebih cepat


Dulu, para petani mengolah tanah garapan dengan cara mencangkul atau membajak
menggunakan tenaga tenaga hewan (sapi, kerbau). Tapi cara ini menyita waktu cukup lama.
Setelah muncul teknologi alat traktor, maka cara tradisional tersebut mulai ditinggalkan.
Kelebihan traktor yang bisa membajak lahan pertanian lebih cepat, membuat pemilik sawah
beralih menggunakan peralatan modern ini.

Sebagai contoh perbandingan. Membajak sawah seluas 1 hektare menggunakan sapi atau
kerbau memerlukan waktu setidaknya 4 sampai 5 hari. Sedangkan menggunakan traktor,
hanya butuh waktu 1 hari. Perbedaannya cukup significant untuk mempercepat waktu panen
padi

2. Biayanya lebih murah


Biaya tukang traktor lebih murah dibanding membayar pocok (dalam istilah bahasa Jawa
berarti buruh tani). Sebagai gambaran, ongkos untuk membajak sawah seluas 1 hektare.
Memanfaatkan jasa tukang traktor biayanya sekitar 800 ribu s/d 1 juta rupiah. Sedang
membayar pocok boro cangkul, bisa 2 kali lipatnya. Ya meskipun beberapa petani tradisional
beranggapan hasil cangkulan manual lebih bagus, membuat tanah lebih gembur merata, tapi
dengan tambahan pupuk, kesuburan tanah tetap terjaga. Tanaman padi juga sama suburnya.
Entahlah, itu sekedar mitos atau fakta? Coba yang ahli pertanian, bisa diteliti kebenarannya
lewat tes uji laboratorium

3. Tenaga kerja buruh tani berkurang


Makin lama tenaga kerja boro tani (buruh lepas pertanian) cenderung kian berkurang. Hal ini
karena banyak warga desa yang beralih profesi, hijrah merantau ke kota, mengadu nasib ke
luar negeri sebagai TKI atau TKW.

Fenomena ini dilandasi faktor ekonomi. Karena mengandalkan pendapatan sebagai buruh tani
dianggap kurang menjamin masa depan. Apalagi bagi anak muda. Merantau ke kota memiliki
gengsi lebih tinggi. Walau realita membutikan, tidak semua bisa sukses di kota, tapi kesan
merasa keren and gaul tetap menjadi daya tarik tersendiri. Dan itu sah saja, siapa yang
melarang?

4. Tidak semua petani memiliki traktor sendiri


Karena faktor ketebatasan tenaga kerja, waktu pengerjaan lebih cepat, biaya lebih murah
itulah, traktor kian diminati para petani.  Problemnya adalah, tidak semua petani memiliki
traktor sendiri. Apalagi yang areal sawahnya tidak terlalu luas. Hanya para juragan dan petani
kaya saja yang memilikinya. Maka menyewa traktor atau menggunakan jasa pembajak sawah
jadi pilihan terbaik.
Untuk membuka bisnis sewa traktor atau jasa membajak sawah sangat mudah. Tidak perlu
ketrampilan khusus untuk menjalankannya. Bahkan, orang yang awam masalah dunia
pertanianpun bisa. Hanya saja memang butuh modal awal lumayan besar. Diantaranya untuk
keperluan:

1. Membeli traktor
Modal awal yang dibutuhkan untuk membeli traktor beragam. Tergantung harga traktor yang
dibeli. Saat ini, di toko teknik dan alat pertanian tersedia berbagai macam jenis merk dan type
traktor. Harganya dikisaran 7 juta sampai dengan 37 juta rupiah.

Untuk membajak sawah, traktor yang sering dipakai di Indonesia adalah traktor tangan merk
Quick dan Yanmar. Keunggulan traktor buatan anak bangsa ini adalah harganya terjangkau,
kualitas bagus suku cadang mudah didapat dan harga purna jual / seken tinggi. Selain itu,
bobotnya yang ringan – sekitar 16 s/d 30 kg, mudah untuk dioperasikan dan dipindahkan.

Misalnya memilih beli traktor Quick Impala, maka modal awal yang harus dikeluarkan untuk
membeli traktor adalah RP. 12.000.000,-. Jika belinya secara kredit, hitung juga bunganya
berapa.

3. Sewa tempat untuk gudang - garasi


Jika sudah punya tempat untuk gudang atau garasi traktor sendiri, ini bisa diabaikan. Namun,
bagi pengusaha yang sistem perhitungannya njlimet, tempat milik sendiripun dihitung dalam
perincian. Meskipun terdengar berlebihan, tapi itulah prinsip berbisnis yang benar

Karena lokasinya di pedesaan, harga sewa tempat tentu lebih murah di banding di kota. Kita
angga anggap saja sewa gudang seluas 10 x 20 meter adalah 5 juta pertahun. Tempat seluas
ini bisa menampung 10 unit traktor. Dengan kata lain, perunit butuh biaya sewa tempat 500
ribu rupiah.

4. Biaya beban operasional


Biaya operasional yang diperlukan meliputi
Bahan bakar solar, oli
Suku cadang (bajak, garu, rotari dan komponen spare part lain)
Penyusutan nilai barang, rata-rata 10% pertahun
Gaji operator, yaitu orang yang bertugas mengoperasikan tractor

Harga sewa traktor dan jasa membajak sawah


Sistem sewanya ada dua macam. Pertama, sistem harian. Tarif sewa ditentukan berdasar
berapa hari traktor disewa. Kedua, sistem borongan berdasar luas areal yang dibajak. Makin
luas sawah yang dibajak, biaya sewanya makin mahal. Harga sewa ini termasuk ongkos
tukang bajak atau operatornya yang diberi upah oleh si pemilik rental.
Analisa Untung Ruginya
Berdasar faktor-faktor seperti contoh di atas, inilah perhitungan keuntungan yang dihasilkan
dari bisnis sewa traktor atau jasa bajak sawah. Untuk lebih mudahnya, kita coba hitung per-
unit

Anggap saja biaya borongan membajak sawah perhektare adalah 900 ribu. Untuk membayar
gaji tukang bajak sebesar 250 ribu untuk 2 orang. Beli solar 300 ribu. Biaya transport dan
lain-lain 100 ribu.
900.000 – (250.000 + 300.000 + 100.000) = Rp. 250.000,-
Jadi keuntungan perhektare adalah 250 ribu rupiah. Jika permusim tanam mampu membajak
20 hektare sawah, pendapatan permusim tanam adalah 5 juta rupiah.

Mungkin ada yang bertanya, mengapa hitungannya permusim, bukan perbulan? Perlu
diketahui, petani hanya membutuhkan jasa pembajak sawah pada saat musim tanam saja.
Dalam setahun, maksimal 3x panen padi. Untuk sawah tadah hujan, maksimal hanya 2x
panen saja dan dibiarkan bero (nganggur) atau ditanami palawija selama musim kemarau

Jika di daerah anda sistem pengairan / irigasinya bagus, dalam setahun bisa 3x musim tanam,
maka pendapatan setahun Anda adalah 3 x 5.000.000 = Rp. 15.000.000,-. Artinya, traktor
anda bisa balik modal selama setahun

Itu hanya perkiraan kasarannya saja. Hasilnya bisa kurang atau lebih, tergantung berapa luas
lahan yang berhasil kita bajak. Makin luas arealnya, hasil keuntungannya makin besar.

Cara Pemasaran
Jika di daerah Anda tak ada pesaingnya, maka tak perlu promosi khusus. Sebab, sesuai tradisi
di desa, hampir semua masyarakatnya saling kenal satu sama lain. Dengan sendirinya usaha
kita akan cepat menyebar dari mulut ke mulut. Itulah sisi positif hidup di kampung,
kehidupan bersosialnya masih sangat kental.

Kalau ingin menyasar pangsa pasar lebih luas, bisa menggunakan media promosi:
1. Buat dan kirim proposal penawaran pada perusahaan perkebunan
2. Iklankan di radio
3. Pasang banner dan panflet di tempat strategis (pasar, jalan masuk ke desa, perempatan
jalan dll)
4. Memanfaatkan media online di internet (sosmed, situs iklan gratis, forum komunitas
online dll)

Sumber: https://www.bisnisjasa.id/2017/06/prospek-usaha-sewa-traktor-jasa-bajak.html

Anda mungkin juga menyukai