Analisa perhitungan untung rugi persewaan traktor. Jasa pembajak sawah, kebun, ladang
banyak dijalankan di daerah pedesaan. Meskipun sifatnya musiman, bisnis di bidang
pertanian ini menjanjikan keuntungan lumayan besar. Cocok sebagai usaha sampingan para
juragan di kampung.
Prospek usaha jasa membajak sawah, rental traktor serta penyewaan alat pertanian lain sangat
bagus. Potensi meraup penghasilan dari usaha kecil ini terbuka lebar. Berdasar pengamatan,
kehadiran jasa tukang pembajak sawah dengan traktor dibutuhkan petani karena alasan
berikut
Sebagai contoh perbandingan. Membajak sawah seluas 1 hektare menggunakan sapi atau
kerbau memerlukan waktu setidaknya 4 sampai 5 hari. Sedangkan menggunakan traktor,
hanya butuh waktu 1 hari. Perbedaannya cukup significant untuk mempercepat waktu panen
padi
Fenomena ini dilandasi faktor ekonomi. Karena mengandalkan pendapatan sebagai buruh tani
dianggap kurang menjamin masa depan. Apalagi bagi anak muda. Merantau ke kota memiliki
gengsi lebih tinggi. Walau realita membutikan, tidak semua bisa sukses di kota, tapi kesan
merasa keren and gaul tetap menjadi daya tarik tersendiri. Dan itu sah saja, siapa yang
melarang?
1. Membeli traktor
Modal awal yang dibutuhkan untuk membeli traktor beragam. Tergantung harga traktor yang
dibeli. Saat ini, di toko teknik dan alat pertanian tersedia berbagai macam jenis merk dan type
traktor. Harganya dikisaran 7 juta sampai dengan 37 juta rupiah.
Untuk membajak sawah, traktor yang sering dipakai di Indonesia adalah traktor tangan merk
Quick dan Yanmar. Keunggulan traktor buatan anak bangsa ini adalah harganya terjangkau,
kualitas bagus suku cadang mudah didapat dan harga purna jual / seken tinggi. Selain itu,
bobotnya yang ringan – sekitar 16 s/d 30 kg, mudah untuk dioperasikan dan dipindahkan.
Misalnya memilih beli traktor Quick Impala, maka modal awal yang harus dikeluarkan untuk
membeli traktor adalah RP. 12.000.000,-. Jika belinya secara kredit, hitung juga bunganya
berapa.
Karena lokasinya di pedesaan, harga sewa tempat tentu lebih murah di banding di kota. Kita
angga anggap saja sewa gudang seluas 10 x 20 meter adalah 5 juta pertahun. Tempat seluas
ini bisa menampung 10 unit traktor. Dengan kata lain, perunit butuh biaya sewa tempat 500
ribu rupiah.
Anggap saja biaya borongan membajak sawah perhektare adalah 900 ribu. Untuk membayar
gaji tukang bajak sebesar 250 ribu untuk 2 orang. Beli solar 300 ribu. Biaya transport dan
lain-lain 100 ribu.
900.000 – (250.000 + 300.000 + 100.000) = Rp. 250.000,-
Jadi keuntungan perhektare adalah 250 ribu rupiah. Jika permusim tanam mampu membajak
20 hektare sawah, pendapatan permusim tanam adalah 5 juta rupiah.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa hitungannya permusim, bukan perbulan? Perlu
diketahui, petani hanya membutuhkan jasa pembajak sawah pada saat musim tanam saja.
Dalam setahun, maksimal 3x panen padi. Untuk sawah tadah hujan, maksimal hanya 2x
panen saja dan dibiarkan bero (nganggur) atau ditanami palawija selama musim kemarau
Jika di daerah anda sistem pengairan / irigasinya bagus, dalam setahun bisa 3x musim tanam,
maka pendapatan setahun Anda adalah 3 x 5.000.000 = Rp. 15.000.000,-. Artinya, traktor
anda bisa balik modal selama setahun
Itu hanya perkiraan kasarannya saja. Hasilnya bisa kurang atau lebih, tergantung berapa luas
lahan yang berhasil kita bajak. Makin luas arealnya, hasil keuntungannya makin besar.
Cara Pemasaran
Jika di daerah Anda tak ada pesaingnya, maka tak perlu promosi khusus. Sebab, sesuai tradisi
di desa, hampir semua masyarakatnya saling kenal satu sama lain. Dengan sendirinya usaha
kita akan cepat menyebar dari mulut ke mulut. Itulah sisi positif hidup di kampung,
kehidupan bersosialnya masih sangat kental.
Kalau ingin menyasar pangsa pasar lebih luas, bisa menggunakan media promosi:
1. Buat dan kirim proposal penawaran pada perusahaan perkebunan
2. Iklankan di radio
3. Pasang banner dan panflet di tempat strategis (pasar, jalan masuk ke desa, perempatan
jalan dll)
4. Memanfaatkan media online di internet (sosmed, situs iklan gratis, forum komunitas
online dll)
Sumber: https://www.bisnisjasa.id/2017/06/prospek-usaha-sewa-traktor-jasa-bajak.html