Anda di halaman 1dari 10

PELUANG USAHA LAUNDRY

Oleh : Alfian Bintang Q (2019070006)

“Ujian Akhir Semester”

Manajemen Resiko

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama dengan pria
untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak lagi ditangani
sepenuhnya oleh Ibu. Salah satu gaya hidup modern dari masyarakat kota adalah mencuci
pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Dikota-kota besar
khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi
yang ingin membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan
bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung lokasi
yang strategis, membuat prospek. Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang
cukup banyak dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk
layanan jasa bagi mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah. Lokasi
yang bisa pemilik usaha jadikan tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air
bersih. Kawasan sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi
mereka para pendatang yang merasa risih dengan kondisi air. Daerah pariwisata juga
merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk mengelola sebuah usaha bisnis
laundry. Di kawasan wisata biasanya orang menetapkan tarif laundry dengan harga yang
cukup mahal. Peluang usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu
memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil cucian,
ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan. Jika pemilik usaha mampu akan lebih
baik lagi menawarkan dan memberikan jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar
hasil laundry ke alamat pelanggan yang terjangkau. Untuk mengembangkan peluang
usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti
hotel, hal ini akan lebih efektif dilakukan di kawasan pariwisata.

1.2     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas,penulis menemukan beberapa masalah, yaitu :

1.2.1    Bagaimana proses pemasaran laundry?

1.2.2    Bagaimana perencanaan modal usaha laundry?

1.2.3    Apa saja hambatan dalam usaha laundry?

1.2.4    Apa saja hal yang diperlukan dalam usaha laundry?

1.2.5    Apa saja strategi pemasaran usaha laundry?

1.3      Tujuan Penulisan

            Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1.3.1    Mengetahui proses pemasaran laundry?

1.3.2    Mengetahui perencanaan modal usaha laundry?

1.3.3    Mengetahui hambatan dalam usaha laundry?

1.3.4    Mengetahui hal yang diperlukan dalam usaha laundry?

1.3.5    Mengetahui strategi pemasaran usaha laundry?

1.4      Metode Penulisan

            Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.4.1    Menggunakan data dari internet.

1.4.2    Pengamatan terhadap usaha laundry yang ada di sekitar tempat

tinggal penulis.
1.5      Manfaat Penulisan

            Makalah ini diharapakan mempunyai manfaat sebagai berikut :

           1.5.1    Untuk melatih penulis tentang kewirausahaan.

1.5.2    Sebagai sumbangan pemikiran bagi masyarakat.

1.5.3    Melatih penulis untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan

tugasnya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1      PROSES PEMASARAN

Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis ini
biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakan,
dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan cuci dan setrika
baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu atau penjaga kos-kosan itu.
Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah
binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean,
dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk dry
clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan
merontokkan kotoran di pakaian Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara
rumahan atau terdapat di hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai
menjamur di tahun 1990-an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari
luar Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis yang
menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan layanan dengan
harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat
kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas Tak berhenti sampai di situ, kombinasi
antara layanan murah dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi
dengan munculnya laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang
dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).

2.2      PERENCANAAN MODAL USAHA

Persiapan apa saja yang harus disiapkan :

1. Modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat menerima
pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa mesin-mesin yang
dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan Lokasi tempat menerima cucian dan tempat
mencuci bisa dilakukan ditempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan
instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya yang juga besar.
2. Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang), mesin cuci
baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin setrika press
besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang dibutuhkan untuk memulai
usaha ini. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa
digantikan seterika tangan yang harganya jauh lebih murah.
3. Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima
transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci
dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci biasa
harus dicuci secara terpisah.
4. Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita tak bisa
mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diperlukan ruang
jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim hujan tiba, akan sulit
untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan Mesin setrika (press) otomatis juga
diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas
biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil
yang jauh lebih maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.
5. Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat
deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk
lokasi bisa di rumah sendiri, terutama lokasi untuk tempat mencuci. Sedangkan air, bisa
pakai air tanah, tapi usahakan disaring lebih dulu karena air tanah yang kotor bisa
merusak pakaian. Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring
air sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang lebih
mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci pakaian
pelanggan. Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2 orang pekerja di
tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi

Modal terbesar yang harus dipersiapkan adalah untuk pembelian mesin-mesin dan sewa
tempat. Adapun harga mesin relatif ke jenis mesin yang ingin dibeli. Mesin cuci punya
spesifikasi, tergantung dari jumlah kilogram yang ingin dicuci apakah 10 kg, 20 kg, 30
kg, dan seterusnya, begitu juga dengan mesin pengering. Untuk mesin-mesin kelas
industri keluaran Jerman memiliki kualitas terbaik, tapi harganya jauh lebih mahal
dibandingkan mesin keluaran Jepang. Untuk memulai usaha jenis rumahan, Anda bisa
memakai mesin rumahan, tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila
permintaan cucian meningkat Anda harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis
laundry mengandalkan kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi
Maka, pemasaran atau jumlah cucian akan amat menentukan kapan investasi Anda
kembali modal serta keuntungan yang ingin diraih. Jika usaha ini ingin dilakukan dengan
skala menengah memang dibutuhkan modal yang cukup besar, antara ratusan juta sampai
satu miliar rupiah. Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun,
mencari partner pun tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam
menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal
serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada
perjanjian bersama yang mengikat. Banyak sekali seluk beluk soal bisnis ini yang bisa
Anda ketahui jika ingin memulainya di level menengah. Untuk informasi lebih lanjut, ada
asosiasi atau perkumpulan dari pengusaha laundry (khususnya laundry menengah dan
besar), dimana Anda bisa bertanya lebih spesifik dan mendetail seputar usaha.

Rancangan Modal:

 Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-


 Setrika listrik (uap) 3 unit Rp. 1.500.000,-
 Meja + kursi utk setrika Rp. 750.000,-
 Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-
 Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-
 Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp.
1.000,-
 Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp.
10.500.000,00 – Rp. 1.000,00) / 4 = Rp.2.624.750,- pertahun atau Rp. 218.729,-
perbulan.
 Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan
 Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-
 Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
 Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
 Gaji 3 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-

 
2.3      Hal-hal yang perlu dipersiapan untuk memulai bisnis ini adalah:

 Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan berbagai cari
informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk menghilangkan.
 Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian
 Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnis ini, seperti dekat
perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk menunjang
pelaksanaan bisnis ini serta perlengjkapan pendukung seperti keranjang , tempat pakaian ,
timbanga dsb.

2.4      Hambatan dalam bisnis Laundry :

Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah munculnya pemain
lain dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan
berkmbangnya bisnis ini.

2.5      STRATEGI PEMASARAN

Berikut beberapa cara/strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat bisnis ini :

 Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis ini.


 Jangan lupa berikan bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan pencucian
5 kali dengan jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra gratis satu kilo.
 Lakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal ini akan
membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
 Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas yang baik,
sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset terjamin.
 Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya suatu usaha,
jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan kepuasan pelanggan.

BAB III

PENUTUP

3.1      KESIMPULAN

Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek pemsaran
yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau capek, kurang air
bersih sampai pada menginginkan bau harum dan cucian halus merupakan faktor
pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, motiv ini merupakan suatu
peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis Pendanaan usaha ini memang tidak
kecil, namun keuntungan yang didapat diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha sehingga
laba yang di harapkan tercapai, dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta
direalisasikan sebagai pilihan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai