Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

(USAHA LAUNDRY)

Futri Nur Ramadanti


19.6120.1.183

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Muhammadiyah Tangerang
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usaha laundry merupakan usaha yang cukup menjanjikan. Di era modern seperti
ini kebutuhan manusia akan waktu sangat diperlukan keefektifan kita mengelola dan
manajemen semua aktivitas rumah tangga yang ingin serba cepat dan praktis,
misalnya aktivitas mingguan seperti mencuci baju, mencuci sepatu,
tidak semua orang menyempatkan diri untuk mencuci, khususnya mahasiswa
dengan berbagai kegiatan kampus yang bermacam-macam, seperti aktivitas kuliah
sehari-hari, tugas dari dosen yang bertumpuk-tumpuk dan kegiatan organisasi
yang padat membuat mahasiswa enggan mencuci sepatu mereka karena jumlah
sepatunya yang sedikit dan dapat dihitung sehingga mahasiswa merasa malas
untuk mencuci sepatu mereka, padahal dengan kebiasaan sepatu yang bersih mereka
akan kelihatan lebih keren serta karena padatnya aktivitas sehari-hari mereka sehingga
mereka lebih mempercayakan untuk mencuci sepatu kepada jasa tukang cuci atau
pengusaha laundry dengan alas an menghemat waktu dan dapat berkonsentrasi untuk
menyelesaikan kegiatan-kegiatan kampus yang sangat padat. Usaha laundry ini
akan kami beri nama “F Laundry” ” dengan slogannya “tampil kece dengan sepatu
bersih”, usaha laundry ini muncul karena kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kebersihan diri sendiri, ketika mahasiswa berpakaian rapi dari ujung
rambut sampai sepatu maka itu akan lebih menarik perhatian masyarakat agar
kebersiahan anak-anak ke sekolah menjadi kebiasaan sehingga menciptkan
sekolahan yang bersih. kami berharap melalui usaha ini kami akan
memberikan pelayanan-pelayanan yang berbeda dari pelayanan yang di berikan
usaha-usaha sejenisnya, kedepannya kami berinisiatif memberikan corak yang
berbeda dibidang usaha.Oleh karena itu kami berniat merintis laundry yang bertemakan
mahasiswa, yaitu karena kebiasaan mahasiswa yang tidak memperhatikan kebersihan
diri .
BAB II

PEMBAHASAN

Sekilas informasi laundry dari sumber female.kompas.com :


Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis ini
biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakan, dimana
penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri.
Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu atau penjaga kos-kosan itu.

Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah
binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean, dimana
untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian
dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di
pakaian tanpa dicuci secara biasa.

Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di hotel-hotel
mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-an, sejak dimulainya sistem
franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis yang
menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan layanan dengan harga
lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini
bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan layanan cuci-setrika
tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi
dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
Nah, bila Anda menginginkan bisnis laundry untuk kelas menengah yang bisa terjangkau
seluruh lapisan, mari kita lihat persiapan apa saja yang harus dilakukan.
Pertama, modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat
menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa mesin-mesin yang
dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air kotor.
Lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci bisa dilakukan di tempat yang sama
atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya yang juga
besar.
Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang), mesin cuci baju
kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin setrika press besar, dan
setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Jika
jumlah cucian belum terlalu banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika
tangan yang harganya jauh lebih murah.
Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima
transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci dengan
mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci biasa harus dicuci secara
terpisah.
Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita tak bisa
mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diperlukan ruang jemuran yang
amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan
pakaian. Maka, dibutuhkan mesin pengering cucian.
Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line atau
garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika tangan yang berat,
karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih
banyak.
Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat deterjen
dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk lokasi bisa di
rumah sendiri, terutama lokasi untuk tempat mencuci. Sedangkan air, bisa pakai air tanah, tapi
usahakan disaring lebih dulu karena air tanah yang kotor bisa merusak pakaian.
Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air sebelum
digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang lebih mewah dan mahal
bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci pakaian pelanggan. Dibutuhkan 1 orang
pekerja di tempat penerima cucian, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci,
dan 1 orang lagi untuk setrika pakaian.
Modal terbesar yang harus dipersiapkan adalah untuk pembelian mesin-mesin dan sewa
tempat. Adapun harga mesin relatif ke jenis mesin yang ingin dibeli. Mesin cuci punya
spesifikasi, tergantung dari jumlah kilogram yang ingin dicuci apakah 10 kg, 20 kg, 30 kg, dan
seterusnya, begitu juga dengan mesin pengering. Untuk mesin-mesin kelas industri keluaran
Jerman memiliki kualitas terbaik, tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan mesin keluaran
Jepang.
Untuk memulai usaha jenis rumahan, Anda bisa memakai mesin rumahan, tetapi daya
tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat Anda harus
menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan kuantitas yang besar,
karena keuntungan per potong dari sisi nominal tak terlalu besar.
Maka, pemasaran atau jumlah cucian akan amat menentukan kapan investasi Anda kembali
modal serta keuntungan yang ingin diraih. Jika usaha ini ingin dilakukan dengan skala menengah
memang dibutuhkan modal yang cukup besar, antara ratusan juta sampai satu miliar rupiah.
Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun, mencari partner pun tak
mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha bersama.
Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal serta sistem bagi hasil. Jika tak
dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.
Banyak sekali seluk beluk soal bisnis ini yang bisa Anda ketahui jika ingin memulainya di
level menengah. Untuk informasi lebih lanjut, ada asosiasi atau perkumpulan dari pengusaha
laundry (khususnya laundry menengah dan besar), dimana Anda bisa bertanya lebih spesifik dan
mendetail seputar usaha ini. Salam usaha!
(Sumber : http://female.kompas.com/read/2009/11/04/22481567/memulai.bisnis.laundry)

Hal-hal yang perlu dipersiapan untuk memulai bisnis ini adalah:


-Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan berbagai jenis bahan
kaindenga baik.
-Mencari informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk menghilangkan noda pada
bahan.
-Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian
-Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnis ini, seperti dekat
perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk menunjang pelaksanaan
bisnis ini serta perlengjkapan pendukung seperti keranjang , tempat pakaian , timbanga dsb.

Hambatan Bisnis Laundry


Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah munculnya pemain lain
dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan
berkmbangnya bisnis ini.
Tips Dan Trik

Berikut beberapa cara/strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat bisnis laundry
kiloan ini :
>Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis ini. Jangan lupa berikan bonus-
bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan jumlah minimal
sekian kg akan mendapatkan extra gratis satu kilo.
>Melakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal ini akan
membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
>Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas yang baik, sehingga
kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset terjamin.
>Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembsngnya suatu usaha, jadi
kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan kepuasan pelanggan.

Analisis Bisnis
Modal awal :

Perlengkapan :
Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-
Setrika listrik (uap) 3 unit Rp. 1.500.000,-
Meja + kursi utk setrika Rp. 750.000,-
Timbangan besi Rp. 250.000,-
Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-
Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-
Total Rp. 10.500.000,-
Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1.000,-
Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp.
10.500.000,00 – Rp. 1.000,00) / 4 = Rp. 2.624.750,- pertahun atau Rp. 218.729,- perbulan.
Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan
Pendapatan :
Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-
Biaya-biaya:
Sewa tempat Rp. 500.000,-
Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
Listrik Rp. 300.000,-
Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
Gaji 3 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-
Lain-lain Rp. 100.000,-
Total biaya Rp. 2.918.729,-
Laba bersih Rp. 1.581.271,-.
BAB III

Saran

Untuk menghindari munculnya complain dari konsumen, pelaku usaha


laundry mengatasinya sesuai dengan Standard Operating Procedure yaitu
pertama, pada saat cucian sepatu diterima, pelaku usaha laundry harus
memeriksanya di hadapan pelanggan. Selanjutnya, setiap kelainan atas cucian
sepatu diberitahukan kepada pelanggan dan dicatat dalam bill penerimaan.
Kedua, bila kerusakan atau kelainan yang terjadi pada cucian pelanggan terjadi
setelah mengalami proses, maka dilakukan pendataan kerusakan, analisa penyebab
kerusakan, kesimpulan terjadinya kerusakan, dan akhirnya diputuskan oleh tim
cara penyelesaian ganti rugi atau kompensasinya yang didasarkan pada musyawarah
atau mufakat.

PENUTUP

Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek pemsaran yang
sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau capek, krang iar bersih sampai pada
menginginkan bauharum dan cucian halus merupakan faktor pendorong pelanggan dalam
menggunakan jasa usaha ini, motiv ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis
peluang bisnis ini.
Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat diperkirakan
memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan tercapai, dengan demikian, usaha
laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai pilihan bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://google.com
2. http://female.kompas.com/read/2009/11/04/22481567/memulai.bisnis.laundry

Anda mungkin juga menyukai