1. Mesin cuci.
2. Timbangan.
3. Peralatan mencuci.
4. Deterjen dan pewangi.
5. Hanger atau gantungan pakaian.
6. Setrika.
7. Bak pakaian atau ember.
8. Plastik berlabel (Plastik dengan nama usaha).
9. Kertas pembungkus pakaian (Jika diperlukan).
10. Rak pakaian.
11. ATK (Alat Tulis Kantor) untuk administrasi.
12. Spanduk, MMT, atau papan Reklame.
13. Komputer untuk sistem billing (Kasir) jika diperlukan.
14. Gaji karyawan (Jika diperlukan).
Dengan rincian diatas, kita membutuhkan modal kurang lebih Rp. 5.000.000,00 (Lima
Juta Rupiah). Tentu saja angka ini dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti harga
barang yang kita butuhkan.
1. Promosi
Point pertama yang harus kita lakukan saat memulai usaha adalah dengan
mempromosikannya. Salah satu cara termudah adalah dengan memberikan
laundry gratis kepada teman atau saudara terdekat. Dengan demikian, mereka
akan mempromosikan usaha yang kita miliki dari mulut ke mulut.
Membuat selebaran, spanduk (MMT), atau papan reklame adalah hal yang wajib
dilakukan dalam melakukan promosi.
Kita dapat membandingkan dengan harga yang telah di berikan dari usaha yang
sudah ada. Jika memang kita yang pertama, maka kita harus menghitung secara
detail berapa biaya yang kita keluarkan untuk mencuci satu kilo pakaian. Dari
situ kita akan mendapat tarif yang akan kita berikan. Ambil untung sewajarnya
agar tidak terlalu membebani pelanggan.
Selain lebih awet, peralatan yang berkualitas tidak akan merusak pakaian.
Seperti mesin cuci, deterjen berkualitas, hingga pewangi dengan kualitas tinggi.
Hal ini menentukan pelayanan yang akan kita berikan kepada pelanggan.
Senyum adalah pelayanan prima yang menjadi point utama. Jika kita ramah
kepada para pelanggan, maka pelanggan akan senang dengan pelayanan yang
kita berikan. Lalu jangan lupa ucapkan terima kasih saat pelanggan selesai
mengambil pakaian yang mereka titipkan.
Kendala yang satu ini sering dialami jika kita membuka sebuah usaha
perumahan. Yaitu dengan daya listrik yang standard, saat menyalakan mesin
cuci, kulkas, tv, serta setrika secara bersamaan, listrik sering kali turun. Cara
mengatasinya adalah dengan menaikkan daya listrik di rumah kita.
2. Kerusakan Alat.
Peralatan seperti mesin cuci atau setrika kerap sekali terjadi masalah. Entah itu
mati, atau sekedar tidak maksimal dalam bekerja. Untuk itulah, kita harus
mengeluarkan biaya untuk perawatan atau penggantian alat jika terjadi
kerusakan permanen.
Pro dan kontra sudah menjadi pasangan dalam setiap situasi. Begitu pula
dengan para pelanggan. Ada yang merasa puas, dan pasti ada pula yang
kecewa. Kita harus siap menghadapi komplain dari pelanggan yang kurang puas
dengan pelayanan yang kita berikan.
Pakaian rusak, kurang bersih, kusut, atau bahkan mungkin hilang bisa saja
terjadi. Karena itulah, kita harus meminimalisir. Jika kita sedang mendapatkan
komplain dari pelanggan, hadapi dengan senyum dan kepala dingin. Karena
dengan adanya komplain dari pelanggan, ini akan membawa kita untuk
melangkah lebih baik lagi.
Memulai bisnis tak selamanya butuh modal besar. Salah satunya adalah bisnis jasa cuci
pakaian atau sering disebut laundry. Bisnis ini bisa dimulai dengan modal tak terlalu
besar untuk belanja peralatan.
Kami ambil contoh dari pernyataan dari Neha, seorang Sekretaris Asosiasi Laundry
Indonesia (ASLI) region Jawa Timur, bahwa minimal ya mesin cuci sama setrikaan.
Kalau Anda mau membeli barang second juga bisa di atas Rp 500 ribu itu mesin cuci,
setrikaan second paling Rp 25.000. Hanya, kalau barang second adalah barang yang
penuh resiko dan tanpa jaminan. Tapi buat permulaan bisa kebanyakan pelaku usaha
laundry memilih sistem laundry kiloan dengan kisaran Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per
kilogram (kg).
Usaha laundry saat ini kebanyakan menggunakan ukuran per kilo. Sehari rata-tata 100
kilogram (kg). Potensi usaha laundry saat ini tengah berkembang dengan pesat. Ia
juga mengungkapkan bahwa hanya butuh hitungan hari untuk mendapatkan modal
awalnya kembali.
Dalam satu minggu, Anda bisa kembali Rp 500 ribu itu kalau daerah strategis dan
pelayanannya bagus, itu pasti dicari. Selain itu, dalam mengembangkan usaha laundry,
Anda dituntut untuk aktif mengadakan promosi. Hal ini dilakukan agar target bisnis
tertarik menggunakan jasa laundry tersebut.
Balik modal tergantung kecepatan Anda. Kalau Anda mau cepat balik modal Anda
harus kerja keras, promosi juga harus gencar. Saat ini usaha laundry sedang menjadi
pilihan banyak orang karena potensi bisnis yang menjanjikan. Bisnis laundry memang
sesuatu yang menjanjikan karena banyak sekali orang yang memilih resign untuk
menekuni bisnis laundry. Pelaku bisnis laundry juga perlu memperhatikan lokasi usaha
mereka agar usaha bisa bertahan lama. Beberapa lokasi strategis menjadi incaran
seperti kampus, kos-kosan, hingga daerah perkantoran. Omzet yang dihasilkan dari
usaha jasa cuci pakaian ini juga tidak sedikit. Angkanya bisa menyentuh hingga
belasan bahkan puluhan juta.
Omzet per bulan itu rata-rata untuk bayar 5 sampai 7 pegawai diatas Rp 15 juta. Kalau
laundry Anda besar, Anda bisa maraih hingga 2 ton per hari, dihitung saja per kilonya
misalkan Rp 7.000.
Jasa Laundry adalah termasuk peluang usaha dengan modal 30 Jutaan, namun jika
Anda masih ingin mulai dari modal yang sangat minim, bisa saja Anda membuka usaha
laundry ini dengan modal maks 5 jutaan, namun tanpa mesin cuci laundry tentunya,
sehingga masih termasuk usaha kecil menengah. Lalu, apa saja yang menjadi modal di
dalam bisnis cuci pakaian? Berikut ini kami berikan contoh analogi dari gambaran
anggaran belanja untuk memulai bisnis usaha laundry dengan modal dibawah 50 juta
rupiah.
Pertama-tama Anda membutuhkan sekitar 10 juta rupiah hingga 15 juta rupiah untuk
membeli mesin cuci dengan asumsi: