Anda di halaman 1dari 6

KUIS P 12 KEWIRAUSAHAAN

Nama : Reni Intan Nurlian

NPM : 0118104032

Kelas : Akuntansi Reg B 2

Risiko yang Muncul pada Bisnis Laundry Kiloan

Laundry merupakan salah satu


contoh bisnis yang bergerak dalam
bidang jasa pencucian. Saat ini,
Laundry merupakan salah satu pilihan
bisnis yang menarik. Kelebihan yang
menjadikan bisnis Laundry banyak
diminati pebisnis adalah beresiko
rendah, karena tidak memproduksi
barang, maka bisnis tidak akan kesulitan akibat produk yang tidak laku. Meskipun begitu, usaha
Laundry tetap saja memiliki risiko bisnis yang dapat mengancam berkembangnya usaha yang
kita jalankan. Risiko bisnis usaha Laundry di antaranya :

1. Mudah ditiru sehingga banyak pesaing


Karena mudah dijalankan, modalnya kecil serta keuntunga lain menyebabkan usaha
laundry mudah untuk ditiru. Akibat banyak orang membuka jasa cuci kiloan di satu wilayah,
persaingan makin tinggi. Lalu bagaimana cara mengatasinya?

 Menjaga hubungan baik dengan pelanggan (Customer Relationship). Dengan senyum


ramah, sesekali mengobrol santai, berkelakuan simpatik perlu kita lakukan. Ada kalanya
orang memilih memakai jasa kita karena alasan hubungan baik. Begitu juga sebaliknya.
Jika sikap kita kurang menyenangkan, pastilah konsumen akan memilih Laundry lain.
 Meningkatkan kulaitas cucian serta seterikaan lebih licin dan harum. Memastikan
pakaian sudah benar-benar kering, setrikaan tidak kusut, dan lipatan yang rapih.

 Memasang tarif kompetitif. Kompetitif disini dalam arti tidak terlalu murah juga tidak
terlalu mahal, tapi disesuaikan dengan kualitas. Walaupun harga sedikit mahal tapi
hasilnya jauh lebih rapi dari pesaing, tentu akan banyak pelanggan datang

 Memberikan bonus untuk menarik minat pelanggan. Contohnya cuci 5x bonus 1x cuci.
Atau program promo lain yang menarik konsumen.

 Merekrut agen untuk membantu pemasaran. Atau menggunakan jasa internet / social
media untuk menarik pelanggan.

2. Hampir setiap rumah memiliki mesin cuci

Banyaknya mesin cuci dengan harga murah membuat hampir semua rumah memiliki
mesin cuci sendiri. Proses mencuci di mesin cuci pun sangat mudah. Tak perlu lagi capek
menggosok pakaian. Bahkan mesin cuci zaman sekarang juga sudah dilengkapi mesin
pengering.

Solusinya:

Jasa laundry biasanya tak hanya menawarkan jasa mencuci, melainkan juga setrika.
Inilah yang menjadi kelebihan usaha laundry. Hal ini juga yang membuat banyak orang
memilih untuk mengirimkan pakaian kotor mereka ke jasa laundry ketimbang mencuci dan
menyetrikanya sendiri.

3. Keterlambatan jadwal pengiriman


Tak jarang usaha laundry yang menawarkan layanan antar jemput, tak sengaja terlambat
melakukan pengiriman dari waktu yang telah ditentukan.

Solusi:

Tentu saja hal ini harus dihindari sebisa mungkin. Tapi apabila situasi dan kondisi
membuat kamu tak bisa tepat waktu, kamu harus tetap profesional. Konfirmasi dan jelaskan
kepada pemilik pakaian alasan yang masuk akal, kenapa kamu terlambat.
4. Biaya perawatan yang mahal

Lantaran mesin cuci, mesin pengering, dan setrika dipakai setiap hari, kerusakan pasti
akan terjadi. Biaya untuk perbaikannya pun tak sedikit.

Solusi:

Kamu bisa mempelajari cara memperbaiki mesin cuci, mesin pengering, dan setrika.
Dengan begitu, ketika terjadi kerusakan yang tak terlalu parah, kamu bisa memperbaikinya
sendiri.

5. Hambatan cuaca

Kendala atau hambatan yang pasti dihadapi pengelola usaha laundry adalah masalah
cuaca yaitu musim penghujan. Kebanyakan laundry kiloan masih mengandalkan panas
matahari untuk mengeringkan baju karena mesin pengering tidak cukup membuat jemuran
benar-benar kering. Apalagi untuk cucian berbahan kain tebal seperti jaket, celana jeans,
karpet, gorden, selimut, bed cover, dll.

Bagaimana cara mengatasi masalah cuaca lembab saat musim hujan?

 Menggunakan mesin pengering yang bagus. Bila perlu memasang pemanas ruangan dan
menempatkan jemuran di sana. Namun diperhitungkan juga pembengkakan tagihan
listriknya apakah balance atau tidak. Jika terpaksa tak masalah menaikkan harga

 Memberikan pengertian kepada pelanggan jika cucian tebal mungkin hasilnya tidak
terlalu bagus serta lebih lama karena faktor cuaca.

6. Sulit berkembang

Resiko usaha laundry ke 3 adalah masalah kesulitan dalam mengembangkan usaha.


Faktor penyebabnya adalah karena:

 Banyak pesaing sehingga untuk membuatnya mendominasi pasar sangat sulit.

 Marketsharenya bersifat lokal. Solusi pengembangannya bisa buka cabang di tempat lain
atau membangun franchise laundry.
 Meskipun persentase laba besar, total pendapatan tidak terlalu besar sehingga
perkembangan usaha lambat.

7. Perputaran uang lambat

Dibanding jenis usaha dagang atau produksi, perputaran uang dalam bisnis laundry tidak
bisa cepat. Untuk menyelesaikan cucian sampai rapi terlipat butuh waktu 2 – 3 hari. Otomatis
siklus transaksinya juga lambat. Beda dengan perdagangan dimana perputaran uangnya tiap
saat sehingga meskipun prosentrasi laba peritem barang yang dijual lebih kecil tapi lebih
cepat untung. Sedangkan jasa laundry rata rata 3 hari sampai seminggu sekali orang
melaundy pakaian.
Cara supaya omset perhari stabil adalah memperbanyak konsumen yang datang. Namun
hal ini sering terbentur masalah persaingan, cuaca, kapasitas mesin dll.

8. Harga sewa tempat mahal

Masalah yang sering dihadapi pengusaha laundry saat ingin membuka cabang adalah
faktor mahalnya sewa tempat. Sudah bukan rahasia lagi jika sewa ruko ataupun bangunan
lain di lokasi yang strategis memiliki harga yang mahal. Kita tentu mencari tempat strategis
seperti dekat kos-kosan atau kontrakan karyawan / mahasiswa, untuk menjalankan usaha
sehingga akan banyak konsumen yang datang.

Bagaimana cara mengatasi masalah sewa tempat?

 Menyewa kios kecil yang harganya terjangkau. Fungsinya hanya sebagai penampungan.
Untuk proses mencuci, menjemur, sterika dilakukan di rumah / tempat lain yang lebih
besar. Memang agak repot dan menambah cost transportasi karena harus bolak balik.

 Menyewa rumah sederhana di tepi jalan. Tidak perlu jalan raya, yang penting kendaraan
roda 4 bisa keluar masuk. Usahakan mencari lokasi padat penduduk agar mudah mencari
pelanggan.

 Mengajak kerjasama took-toko kelontong sebagai agen dengan sistem komisi. Dengan
cara ini kita tidak perlu sewa tempat tapi mengurangi margin laba
9. Terjadi masalah saat air dan listrik mati

Resiko usaha laundry kiloan nomor 5 adalah ketergantungan pada air serta listrik.
Operasional akan terganggu saat ada pemadaman PLN dan pasokan air PDAM mati.
Untuk mengatasinya, bisa dnegan :

 Menyediakan genset. Jika biaya tidak cukup, maka tak ada salahnya cuci pakai tangan.

 Membuat tandon air kapasitas besar. Hal ini guna mengantisipasi jika tiba tiba kran
PDAM berhenti mengalir masih ada cadangan air dalam tandon

 Membangun sumur dan membeli pompa air jika memungkinkan. Faktor adanya sumur
bor menjadi salah satu pertimbangan saat anda ingin menyewa tempat

10. Resiko komplain pelanggan


Mendapat komplain dari pelanggan memang tidak mengenakan. Tapi itu merupakan hal
wajar yang pasti pernah dialami pengusaha bidang jasa. Cara untuk mengantisipasinya yaitu :

 Menerapkan 4 prinsip pelayanan prima yaitu: kecepatan, ketepatan, keramahan dan


kenyamanan.

 Mengontrol pekerjaan pegawai untuk memastikan hasilnya bagus sesuai kriteria.


Memposisikan diri sebagai pelanggan sehingga fair menilai apakah hasil laundryan
tersebut layak atau tidak

 Menanggapi komplain pelanggan dengan sabar. Usahakan tetap tersenyum dalam


menjelaskan dan minta maaf atas ketidakpuasannya. Tidak terpancing emosi apalagi
sampai mengeluarkan kata kata kasar. Kalau perlu beri kompensai kalau memang kita
yang salah.

 Jadikan komplain sebagai bahan evaluasi guna meningkakan mutu layanan kita agar
kejadian sama tidak terulang kembali.

11. Limbah Air Cucian


Jika sudah berkaitan dengan limbah, sudah jelas bahwa konsekuensinya adalah masalah
lingkungan dan sosial. Hal ini bukan tanpa alasan karena saat ini sudah banyak pihak yang
mempertanyakan tentang buangan air cucian dari laundry. Masih banyak laundry yang
membuang air bekas cuciannya secara sembarangan padahal bahan-bahan yang digunakan
belum tentu aman untuk lingkungan sekitar.
Perlu diketahui, jika bahan yang digunakan tidak aman dan dibuang sembarangan,
misalnya di sungai atau di gorong-gorong, hal ini secara tidak langsung akan berpengaruh
pada manusia. Misalnya, limbah di sungai akan menjangkit ikan, ikan pun akan dikonsumsi
manusia, parahnya lagi jika bahan tersebut mengkontaminasi air sumur, padahal air sumur
sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk mengatasi hal tersebut, solusinya yaitu :
 Membuat IPAL (Instalasi pembuangan air limbah)
 Menggunakan bahan yang aman untuk lingkungan

Semuanya tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Jika menggunakan bahan aman
maka biaya operasionalnya akan meningkat, sedangkan jika membuat IPAL biaya
investasinya cukup mahal namun di kemudian hari biaya operasionalnya normal seperti
biasanya.

Sumber :
https://forum-ukm.blogspot.com/2016/11/ancaman-bisnis-laundry.html

https://www.bisnisjasa.id/2019/04/analisa-kelebihan-kelemahan-usaha-laundry.html

Anda mungkin juga menyukai