PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada zaman serba instan ini, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan
rapi mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika
kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat jarang
terdapat matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau
laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada konsumen.
Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry.
Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati
dan berwujud.
Laundry Express Machine adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa laundry atau
mencuci pakaian. Produk yang ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian,
pengeringan pakaian dan menyetrika pakaian. Konsumennya pun boleh di bilang cukup
besar karena target market yang di sasar adalah mahasiswa, pelajar, karyawan ataupun
pekerja yang memiliki banyak aktifitas sehingga tidak memiliki waktu untuk mencuci
sendiri pakainnya. Sebagai rencana pengembangan jasa laundry, maka kegiatan marketing
sangat perlu di rencanakan dengan baik agar menjadi efektifitas dan efisien. Perencanaan
ini mengupayakan agar jasa pencucian pakaian (laundry) yang ditawarkan itu dapat
diterima pasar.Brand awareness merupakan salah satu elemen yang perlu dibangun untuk
menciptakan kesadaran konsumen akan jasa laundry yang ditawarkan.
Seiring dengan meningkatnya rutinitas hidup terutama di masyarakat metropolitan
yang semakin sibuk dengan urusan kantor dan kegiatan lainnya, banyak bisnis dengan
menggunakan sistem agensi yang bisa memberikan layanan dengan harga terjangkau.
Layanan yang dulunya diperuntukan untuk masyarakat golongan atas, sekarang bisa
dinikmati oleh semua masyarakat. Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan
mengakibatkan tiap masyarakat tidak memiliki banyak waktu luang sehingga tenaga pun
terbatas. Bagi masyarakat dinamis yang tinggal di kota besar cenderung menyerahkan
pekerjaan rumahnya dengan mangandalkan beberapa Jasa. Bukan karena mereka malas,
tapi mereka memprioritaskan pekerjaan yang bisa sendiri untuk dilakukan menyangkut
1
faktor tenaga, waktu dan kebutuhan financial. Masalahnya jika tidak memiliki waktu,
apalagi bagi banyak mahasiswa yang hidup nge-kost dan harus sambil bekerja juga,
karyawan/karyawati yang waktunya banyak dihabiskan dikantor full time, untuk urusan
makan bisa pesan cetering tapi bagaimana dengan mencuci pakaian. Tiap manusia pasti
ingin bersih, rapi, bagus, dan nyaman. Biasanya urusan cuci mencuci menjadi terbengkalai
sehingga kebanyakak akan menggunakan jasa laundry kiloan yang dibayar berdasarkan
hitungan kilogram. Belum sesudah/selesai mencuci, masih ada tugas lain yang menunggu
seperti menjemur, menyetrika dan menyimpan dalam lemari masing-masing, apalagi
pekerjaan rumah lainnya yang harus mendapat perhatian juga. Belum waktu untuk
istirahat/memanjakan diri sendiri dari aktivitas yang telah berlangsung sebelumnya. Karena
itu, mencuci di laundry sudah menjadi trend bagi sebagian gaya hidup masyarakat. Usaha
yang menawarkan jasa laundry dengan sistem kiloan semakin lama semakin tinggi dan
banyak. Bisnis laundry kiloan yang semakin menjamur memiliki prospek bisnis yang
cukup menarik. Bisnis laundry atau yang dikenal dengan cuci-setrika banyak terdapat di
rumah kontrakan dekat dengan pemukiman penduduk, dekat dengan komplek perumahan,
asrama atau kos-kosan bahkan ada yang terdapat di warung/ toko yang menawarkan jasa
tersebut. Yang menjadikan laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang terjangkau,
kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen
(tidak dicampur), layanan antar, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki
penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta
memberikan layanan one day service (satu hari selesai).
Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang
peluang dan market yang ada. Lewat informasi yang telah didapat tersebut, maka dapat
dilihat siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara memuaskan
konsumen tersebut.
Dalam usaha ini Laundry Express Machine menargetkan pasar pada mahasiswa, pelajar,
keluarga muda, karyawan dan masyarakat di jalan Jalaprang, Bandung dan sekitarnya.
Pesaing yang akan dihadapi oleh Laundry Express Machine adalah perusahaan-perusahaan
jasa laundry lainnya. Dalam menghadapi para pesaingnya, Laundry Express Machine telah
menyiapkan strategi khusus, yaitu dengan harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik,
efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur),
2
layanan antar, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang
berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one
day service (satu hari selesai).
Modal yang akan dibutuhkan dalam menjalankan bisnis Laundry Express Machine
ini adalah berkisar antara Rp. 16.744.000 dengan memiliki kebutuhan investasi sekitar
Rp. 22.465.000, Investasi akan dikembalikan dalam jangka waktu sekitar 6 bulan sampai 1
tahun yang akan datang. Susunan kepemilikan modal saat ini adalah terdapat 3 orang staf,
yang terdiri dari 1 untuk bagian administrasi, dan 2 karyawan yang memiliki peranan yang
penting dalam menjalankan usaha ini yaitu sebagai tenaga operasional mesin cuci dan
tenaga operasional sterika dan ditambah 1 karyawan sebagai tenaga pemasar yang
sekaligus berperan sebgai karyawan antar jemput.
Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program pelatihan dan
pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk membuat karyawan bertahan
untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi yang memadai. Dengan demikian,
diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya
Laundry
Express
Machine
dan
karyawan
yang
bekerja akan
makin
ahli sehingga bekerja makin cepat dengan kualitas yang makin meningkat sehingga
meningkatkan tingkat produktivitas. Saya yakin bisnis Laundry Express Machine ini akan
berkembang dan sukses ke masa yang akan datang.
Saat ini, bisnis laundry kiloan tidak sulit lagi ditemukan. Bisnis ini biasanya
memilih lokasi di daerah yang banyak terdapat rumah kos atau rumah kontrakan
mahasiswa ataupun karyawan. Setiap bisnis laundry menawarkan harga dan penawaran
yang menarik, serta memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumennya.
Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwa trend mencuci di laundry sudah menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat, selain dapat meringankan pekerjaan cuci dan setrika,
usaha laundry juga memberikan kualitas yang baik dengan harga terjangkau. Dengan
melihat manfaat dari usaha laundry ini bagi sebagian masyarakat, maka penulis ingin
membuat suatu perencanaan bisnis jasa dengan judul Perencanaan Bisnis Jasa Laundry
Express Machine
BAB II
PEMBAHASAN
4
Data Perusahaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.1.2
Biodata Pemilik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.1.3
Nama Perusahaan
Bidang Usaha
Jenis Jasa
Alamat Perusahaan
Nomor telepon
Alamat Email
Bank Perusahaan
Mulai Berdiri
Nama
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Alamat Email
Pendidikan Terakhir
: DEVYANTI RAMADHANI
: Pemilik Usaha
: Bandung, 28 Februari 1995
: Jl. Bandung Kota Bajarbaru
: 085352211165
: Bagusnet@gmail.com
: Diploma III
1. Bagian administrasi (kasir) bertugas menerima pakaian yang ingin dicuci dan
disetrika, menimbang dan membuat nota pembayaran. Jika konsumen membayar
lunas di muka, maka nota tersebut dicap Lunas, tetapi jika konsumen belum
membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat pengambilan cucian.
2. Bagian keuangan bertugas menentukan prosedur penetapan dan perhitungan
pembelian bahan baku serta membuat neraca dan laporan laba rugi.
3. Bagian operasional bertugas mencuci dan menyetrika pakaian. Setelah pakaian
telah dicuci dan disetrika, kemudian bertugas mengemasi pakaian tersebut sesuai
nomor urut dan jumlah pakaian.
4. Bagian pemasaran bertugas untuk mempromosikan usaha.
2.3.2 Aspek produksi
1. Proses kerja
Tahap-tahap proses kerja pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut:
a. Penerimaan cucian kotor, meliputi: penimbangan dan penandaan cucian.
b. Pemilihan jenis pakaian yaitu memisahkan pakaian putih dan bukan, pakaian
bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan noda khusus atau dengan
menggunakan mesin spotting.
c. Proses pembersihan noda (spotting laundry processing) pada bagian kerah
kemeja atau lengan bawah (ketiak) dan pada noda-noda khusus, seperti: noda
d.
e.
f.
g.
h. Proses finishing, pada tahapan ini pakaian yang telah selesai dicuci dan disetrika
diberikan pewangi khusus laundry. Kemudian dikemas menggunakan plastik
kemasan agar tetap rapi dan wangi hingga diambil oleh konsumen. Kemudian,
cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut disimpan di lemari
penyimpanan untuk
memudahkan pengambilan.
2. Bahan Baku
Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku untuk usaha laundry (per bulan).
2.1
3. Peralatan
Berikut ini adalah kebutuhan peralatan untuk usaha laundry (per bulan).
2.2
4. Perlengkapan
Adapun perlengkapan yang dibutuhkan pada bisnis laundry ini adalah sebagai
berikut :
2.3
10
5. Fasilitas
Layanan tambahan yang disdiakan dalam usaha Laundry Express Machine;
1. Tempat yang nyaman dan nyaman.
2.
3. Harga terjangkau.
4. Menggu nakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau
bahan pakaian.
5. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses
pencucian, proses pengeringan dan proses setrika.
6. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari
bahan khusus.
7. Sabun bermutu baik.
8. Menggunakan pewangi pakaian tahan lama.
9. Cucian tidak di campur dengan orang lain.
10. Control terhadap kepemilikkan baju yang baik, sehinngga tidak ada baju yang
hilang.
11. Perawatan warna baju yanga baik.
12. Diskon untuk 10 kali cuci.
13. Layanan antar jemput.
2.3.3 Mengelola Pegawai
1. Training produksi
Training produksi sesuai SOP yang dibuat dengan cara memperkenalkan
alat-alat produksi yang digunakan bagaimana menggunakannya dan merawatnya.
Selain itu juga mengajarkan budaya kerja yang cepat, tepat, displin, bersih dan
tanggung jawab. Memberikan kesempatan karyawan baru untuk mencoba
produksi ketika setelah dijelaskan, mengarahkan jika belum mengerti dan akan
ditegur ketika dia salah, Serta menanamkan budaya profesional kerja sejak awal
kerja karyawan baru agar mereka tidak menyepelekan sistem kerja yang sudah
dibuat. Mendampingi karyawan baru selama 1 minggu untuk melaksanakan SOP
yang sudah dijalankan.
11
2. Penilaian
Menilai kinerja karyawan yang sudah di lakukan misalnya kedisiplinan,
ketrampilan, hasil produksi, hasil target. Hal tersebut untuk mengetahui porsi
kinerja masing-masing karyawan sudahkah tepat dia sesuai yang dikerjakan atau
dipindah ke bagian yang lain. Yang sungkan untuk menegur dan memberi
peringatan jika ada karyawan yang tidak displin kerja, dengan cara itu karyawankaryawan akan menjadikan kerja mereka lebih terarah.
3. Rewards
Memberikan reward pada karyawan yang berprestasi, apa saja yang di sebut
karyawan berprestasi di usaha laundry misalnya; terus tercapainya target produksi,
displin dalam bekerja, rapi pengerjaannya, sopan, tidak pernah izin, mempunyai
rasa memiliki. Maka sudah selayaknya reward atau penghargaan itu diberikan
terhadap karyawan seperti itu. Penghargaan sebagai bentuk apresisasi agar
karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.
2.4 Rencana Pemasaran
2.4.1 Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat
keinginan yang sama. Dengan mengetahui dan mengenali segmen pemasar, maka
akan lebih mudah untuk memuaskan keinginan target. Secara umum target market
dari laundry ini adalah masyarakat Kota Bandung yang berdomisili di jalan
Jalaprang, Bandung dan sekitarnya. Orang-orang yang berusia 16-45 tahun, para
pelajar atau mahasiswa, pasangan rumah tangga baru, yang berpenghasilan Rp.
700.000-Rp. 5.000.000 per bulan.
Pergeseran gaya hidup serta tuntutan kebutuhan ekonomi menyebabkan sebagaian
besar masyarakat Bandung menjadi keluarga super sibuk. Hampir semua anggota
keluarga, baik suami maupun istri dituntut memiliki mobilitas tinggi dan
menghabiskan sebagian besar waktunya pada aktifitas di luar rumah. Hal itu tidak
ayal menyebabkan beberapa urusan di dalam rumah kurang menjadi perhatian
karena setelah lelah seharian bekerja yang terpikir sesampai di rumah adalah
istirahat. Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju misalnya, kerap kali menjadi
12
urusan yang merepotkan sehingga butuh orang lain sebab mau tidak mau penampilan
yang bersih dan trendy diperlukan untuk mendukung setiap kegiatan.
Maka tidak salah apabila laundry merupakan salah satu bisnis jasa yang pasti
akan terus berkembang. Tidak hanya di Bandung, di kota-kota besar lainnya pun,
pasarnya cukup menggiurkan. Secara garis besar, saat ini berkembang dua jenis
binatu berdasarkan model penghitungan biaya. Yang terlebih dahulu ada yakni
berdasarkan jumlah pakaian per potong, kemudian menyusul model laundry dengan
menghitung berat cucian atau laundry kiloan yang belakangan mulai marak.
Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang
peluang dan market yang ada. Lewat informasi yang didapat tersebut, maka dapat
dilihat siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara memuaskan
konsumen tersebut.
Target pasar dari usaha ini terutama masyarakat yang ada disekitar tempat
usaha dan pengembangan selanjutnya ke daerah-daerah potensial, jika diidentifikasi
1.
2.
3.
4.
5.
memiliki waktu untuk mencuci sendiri pakaian mereka. Sedangkan untuk para
karywan maupun pekerja, karena kesibukkan mereka
2.4.2 Strategi Produk
Bisnis Laundry ini di didirikan karena alasan tuntutan zaman yang serba instan,
kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi mulai memegang
peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika kebanyakan
rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat
matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau
laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada
konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik
pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan,
keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud. Dalam bidang pemasaran,
pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang
yang mengkonsumsinya memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk
yang sama. Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting
karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan konsumen.
2.4.3 Strategi Penetapan Harga
Dalam menentukan harga salah satunya yang kami pertimbangkan adalah harga
yang merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar kami adalah mahasiswa
dan pelajar memiliki uang saku yang terbatas.
Adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa di sekitar lokasi usaha kami
cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga Laundry Express Machine tidak
menentukan pada harga yang tinggi.
Untuk jenis pakaian (termasuk kaos, kemeja, celana) dihitung berdasarkan
kilogram (kg), Laundry Laundry Express Machine menetapkan harga Rp. 6000/kg.
Sedangkan, penawaran harga untuk non pakaian yang membutuhkan layanan cucisetrika ini berbeda-beda. Adapun harga- harga untuk layanan cuci dan setrika non
pakaian adalah:
Tabel 2.4 Harga Pencucian non Pakaian
14
Bisnis Laundry Express Machine memilih tempat yang berada di daerah pemukiman
penduduk, seperti di daerah rumah kos atau rumah kontrakan.
2.4.4 Strategi Distribusi (Lokasi)
Bisnis Laundry Laundry Express Machine memilih tempat yang berada di
daerah pemukiman penduduk, seperti di daerah rumah kos atau rumah kontrakan.
Dengan berlokasi di Jalan Jalaprang No.34 Bandung
2.4.5 Strategi Promosi
Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam
media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat informative advertising.
Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan
promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan meyakini walaupun strategi ini sangat
sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Strategi
yang lain adalah melalui median promosi, seperti:
1. Dengan selebaran ataun flyer, iklan murah dan dapat dilakukan untuk member
informasi terhadap calon konsumen.
2. Dengan media banner yang akan di letakkan di berbagai tempat strategis yang
tentunya pesan atau isinya dapat tersampaikan kepada calon konsumen.
3. Poster akan di tempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh calon
konsumen.
4. Spanduk akan di letakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam
menyampaikan pesan yang akan terkandung di dalamnya.
5. Koran yang dipilih adalah Koran lokal yang sesuai dengan segmen pasar yang
akan dicapai oleh perusahaan.
6. Radio. Media radio ini adalah salah satu media informasi yang cukup informatif
untuk mencapai calon konsumen.
15
perusahaan
juga
bertujuan
untuk
menciptakan
brand
awareness
Analisis Pesaing
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan
pemasaran kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah
baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik.
Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat produk
dengan lebih baik serta lebih murah dari produk yang di tirunya.
Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh laundrylaundry kecil hingga laundry-laundry yang bisa dikatakan sudah cukup besar dan
memiliki nama. Dengan berbekalkan pelayanan yang baik serta harga layanan yang
terjangkau, usaha ini diyakini dapat memiliki market growth yang tinggi. Terlebih
potensi pasar untuk jasa laundry ini sangat besar sehingga dengan memberikan
layanan yang baik, konsumen potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat
pertumbuhan pasar dari laundry ini.
Tabel 2.5
2.4.7
Analisis Resiko
Resiko yang dihadapi oleh Laundry Express Machine beragam. Resiko ini
sekaligus menjadi hambatan dalam menjalankan bisnis laundry ini. Tidak jarang
konsumen mengeluh tentang pakaian mereka yang terkena noda. Beberapa resiko
yang dihadapi oleh Laundry Express Machine adalah:
16
1. Terkena luntur.
2. Pakaian yang tertukar dengan konsumen lain.
3. Baju putih yang tidak keliatan putih lagi (warnanya menjadi kusam).
4. Bau apek pada baju.
5. Keterlambatan proses laundry.
Cara Laundry Express Machine dalam mengatasi resiko tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi keluhan konsumen tetang kelunturan baju, Laundry Express
Machine mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk
membersikan atau menghilangkan kelunturan baju tersebut. Sebelumnya Laundry
Express Machine telah menetapkan aturan bahwa bila ada baju yang luntur harus
diberi tahu, dan bila tidak diberitahu saat terjadi kelunturan, maka bukan menjadi
tanggung jawab dari Laundry Express Machine lagi.
2. Untuk mengatasi keadan baju konsumen yang tertukar, maka Laundry Express
Machine memberikan tanda-tanda berupa nama pada baju-baju konsumen dan
bila ada permintaan langsung oleh konsumen, Laundry Express Machine
memisahkan pencucian pakaian berdasarkan nama. Dan membedakan pakaian
yang berwarna dan putih, sekaligus mendata pada awal pemasukan cucian.
3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya Laundry Express Machine
memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian
menambahkan pemutih, sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak berubah
warna.
4. Bau apek yang terjadi pada pakaian konsumen diatasi dengan memberikan
pengharum, dan menjemur pakaian dengan kering di bawah sinar matahari,
sedangkan pada saat musim hujan, Laundry Express Machine
menggunakan
mesin cuci sekaligus dengan mesin pengering. Sehingga, tidak jarang karyawan
dari Laundry Express Machine harus lembur dan berusaha untuk memuaskan hati
konsumennya.
5. Keterlambatan proses laundry terutama terjadi pada saat musim hujan.
Selain itu, juga dipengaruhi oleh jumlah laundry-an yang meningkat yang
dapat menyebabkan keterlambatan. Hal ini sangat mengecewakan konsumen. Untuk
mengatasinya, Laundry Express Machine
mengurangi
keterlambatan
17
dengan
cara
Total modal yang harus dikeluarkan untuk awal memulai usaha sebesar Rp.
16.744.000.
2. BEP (Break Even Point)
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal
yang dikeluarkan akan kembali.
Estimasi dalam 1 bulan
a. Estimasi untuk jenis pakaian (berdasarkan hitungan kilogram)
Kuantitas
= 10 kg x 30 hari = 300 kg
Harga
= 300 kg x Rp 6.000 (harga per kilogram) = Rp. 1.800.000
b. Estimasi untuk jenis non pakaian
Kuantitas
= 2 pc tiap jenis (16 jenis non pakaian) x harga pencucian
Asumsi
: (2 pc jas x Rp. 15.000) + (2 pc selimut kecil x Rp. 10.000) +
(2 pc bedcover besar x Rp. 23.000) + (2 pc x 13 jenis non pakaian lainnya x
harga pencuciannya masing-masing)
Maka, jumlah seluruh harga untuk jenis non pakaian sebesar Rp. 444.000
Jadi, Penjualan = Rp. 1.800.000 + Rp. 444.000
= Rp. 2.244.000
c. Biaya Variabel
18
Biaya variabel merupakan biaya yang bertambah, jika kuantitas penjualan atas
suatu produk bertambah. Dalam bisnis laundry, biaya variabel meliputi: Sabun
deterjen, pewangi, tenaga kerja langsung, pembungkusan, dll.
d. Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi dengan
kuantitas penjualan dalam suatu produk. Dalam bisnis laundry, biaya tetap
meliputi: Peralatan, tenaga kerja tidak langsung, perlengkapan, telepon, listrik,
air, promosi, sewa tempat, dll.
Beban penyusutan = Harga perolehan aktiva tetap estimasi nilai sisa
19
Berarti, dalam waktu 12 bulan atau 1 tahun Break Even Point akan dicapai,
sehingga modal yang dikeluarkan akan kembali.
e. Proyeksi Arus Kas Selama 5 Tahun
Proyeksi Aliran Kas Usaha ( Berdasarkan estimasi proyeksi peningkatan
proyek penjualan sebesar 25 % / tahun )
2.5.2
20
Inflasi adalah peningkatan harga umum dari barang dan jasa dalam periode
waktu tertentu. Inflasi dapat mempengaruhi biaya operasi perusahaan yang
menghasilkan produk karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Gaji
juga
dipengaruhi
oleh
inflasi.
Tingkat
operasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada Bab terdahulu maka dalam penyusunan rencana bisnis
Laundry Express Machine ini, ada beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan, yaitu:
21
Rencana arus kas dilakukan pada awal tahun pertama. Setelah saldo kas akhir tahun
pertama diketahui dari rencana arus kas, kemudian dilakukan proyeksi laporan arus kas
untuk 5 tahun ke depan berdasarkan estimasi proyeksi peningkatan proyek penjualan
sebesar 25 %.
4. Berdasarkan hasil perhitungan BEP (Break Even Point), rencana arus kas, laporan arus
kas 5 tahun ke depan, dan perincian biaya lainnya, maka perencanaan bisnis Laundry
Express Machine ini layak untuk didirikan.
3.2 Tindak Lanjut
Dalam merencanakan bisnis Laundry Express Machine ini, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
1. Perlunya peningkatan motivasi karyawan untuk lebih dapat bekerja seoptimal mungkin,
sehingga dapat menghasilkan jasa yang berkualitas dan dapat meningkatkan penjualan.
2. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen secara personal, sehingga laundry
ini memiliki komitmen yang kuat untuk dapat memenuhi kebutuhan konsemen akan
hasil cucian yang bersih, baik dan cepat dengan cara cucian tiap konsumen tidak akan
dicampur dengan konsumen lain.
3. Harga yang terjangkau, karena target market adalah mahasiswa, pelajar dan karyawan
yang memiliki uang yang terbatas, maka biaya pelayanan laundry ini dibuat agar
terjangkau bagi mereka.
4. Pemilihan karyawan yang baik, ulet dan bertanggung jawab akan sangat mendukung
terhadap pengembangan usaha.
5. Promosi yang baik juga akan menjadi kunci keberhasilan usaha ini.
22