Anda di halaman 1dari 14

DIVISI OUTLET JASA LAUNDRY KILOAN

A. Divisi Counter/ Penerimaan Order


1. Lemari Penyimpanan
2. Meja
3. Timbangan duduk (10 dan 25 kg)
4. Alat Tulis
5. Nota Bon
6. Buku Administrasi
7. Tag Gun (Tagging) + Label tagging
8. Plastik kresek (asoy) jumbo
B. Divisi Pencucian
1. Rak baju kotor
2. Takaran Kimia (untuk cairan)
3. Ember untuk perendaman
4. Brush (brush baju & sikat gigi)
5. Gantungan baju (hanger)
6. Keranjang
7. Jemuran/ tempat menggantung pakaian
8. Jepitan pakaian
C. Divisi Finishing
1. Meja setrika
2. Sprayer
3. Gantungan/Hager
4. Plastic Packing (ukuran 30x50, 35x50, 40x60, 60x100)
5. Stapler/ Hekter ukuran sedang
6. Lakban
7. Rak penyimpanan pakaian yang telah selesai dipacking
D. Divisi Promosi dan Marketing
1. Kartu nama
2. Flyer Daftar harga
3. Spanduk/Banner
4. Neon box
5. Proposal kerjasama Agen

LATAR BELAKANG PEMILIHAN USAHA LAUNDRY KILOAN

Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.

Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan,


dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian
mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.

Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi
kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit
menjadi kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka
ke laundry-laundry

Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

KUNCI SUKSES USAHA LAUNDRY KILOAN

Tempat yang dan nyaman.

Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).

Pemilik pakaian biasanya menginginkan pakaiannya bersih, rapi, dan harum.

Harga terjangkau

Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau


bahan pakaian.

Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses
pencucian, proses pengeringan, dan proses setrika.

Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan
khusus.

LAYANAN TAMBAHAN YANG PERLU DISEDIAKAN DALAM USAHA LAUNDRY


KILOAN

Layanan antar jemput.

Fasilitas kupon diskon untuk konsumen yang sering menggunakan layanan.

USAHA LAUNDRY KILOAN


Yang menjadikan laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang terjangkau,
kualitas baik, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak
dicampur), layanan antar jemput, konsumen dapat memilih pewangi yang digunakan

sesuai selera, lokasi usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan
yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan
layanan one day service (satu hari selesai)
Peralatan-peralatan standar usaha laundry kiloan yang perlu disediakan adalah sebagai
berikut :
* Mesin Cuci
* Mesin pengering
* Setrika
* Timbangan Duduk
* Seragam karyawan
* Media promosi (banner, spanduk, brosur)
* Peralatan Administrasi (nota, buku administrasi, dll)
* Bahan Kimia Laundry
* Peralatan Pendukung Ruang Cuci (rak penyimpanan, ember, brush, dll)
* Peralatan Pendukung Ruang Packing (plastic packing, stapler, dll)

LOKASI & RUANG


1. Letak Lokasi
Berada didekat tempat pemukiman penduduk, seperti didepan komplek perumahan,
didaerah asrama atau kost mahasiswa, atau berada dipinggir jalan utama.
2. Standar Kebutuhan Ruang Kerja
Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m
Note: Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.
3. Asumsi kebutuhan ruang:
* Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu
* Ruang pencucian

* Ruang pengeringan
* Ruang setrika atau pengemasan
* Ruang administrasi

LINGKUP KERJA
Lingkup kerja meliputi :
1. Survey :
* Pemetaan pasar
* Persaingan
* Potensi
2. Sistem :
* Pembukuan sederhana
* Siklus kerja
* SOP (Prosedur Standar Operasi)
3. Pelatihan :
* Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan
* Pengendalian sistem
* Pemasaran
* Pengamanan & pengendalian usaha

PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK LAUNDRY KILOAN


LANGKAH DASAR
* Penyusunan tim kerja
* Pimpinan proyek

* Disain interior
* Disain graphis
* Sistem dan keuangan
* Lapangan / pembelanjaan
* SDM
* Pemasaran
* Penyusunan time schedule masing-masing bagian

Time schedule Perencanaan I

* Gambar layout termasuk pengukuran


* Gambar disain interior
* Daftar barang belanjaan yang harus dibeli
Note: Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan

Time schedule Perencanaan II

* Penentuan nama & tagline usaha


* Gambar disain neonbox / billboard
* Gambar disain stand banner
* Gambar disain spanduk atau alat promosi lain
* Rancangan seragam dan perlengkapannya
* Gambar lain yang diperlukan
Note: Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan

Time schedule tempat dan perlengkapan

* Batas waktu renovasi tempat


* Batas waktu pengadaan peralatan dan perlengkapan

Time schedule pelaksanaan

* Eksekusi layout dan disain interior yang telah disetujui


* Eksekusi disain graphis yang telah disetujui
* Pembelian dan penyerahan barang
* Rekruitmen pegawai
* Tes lapangan peralatan dan kesiapan kerja
* Pelatihan karyawan
* SOP keseluruhan
* Pra promosi
* Soft opening
* Promosi
* Grand opening
* Pengawasan dan pendampingan
* Penyusunan Anggaran (Budgeting)

Anggaran yang ditetapkan meliputi :


* Anggaran pemesanan disaign
* Anggaran transportasi dan akomodasi
* Anggaran pembelian barang
Note: Harus dibuat jadwal pengeluaran dananya sesuai tanggal yang direncanakan

RINCIAN TUGAS
1. BAGIAN DISAIN INTERIOR
a. Gambar layout

Menentukan alur masuk kendaraan, mulai dari masuk hingga keluar

Menentukan posisi ruangan tunggu

Menentukan posisi pelaksanaan pencucian

Menentukan posisi finising

Menentukan posisi kasir

Menentukan posisi perlengkapan pendukung (TV, Radio tape, dll)

Menentukan posisi tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan

Menentukan instalasi sesuai standar efisiensi dan kerapiha yang meliputi :

Sumber Air
Penempatan mesin cuci
Penempatan mesin pengering
Penempatan setrika
Rak-rak tempat pakaian yang sudah bersih
Kran-kran air
Kelistrikan
Alur pembuangan limbah hasil pencucian

Note : Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses
kerja, proses gerak, maksimalisasi ruangan, kemudahan proses, serta dampak terhadap
lingkungan.
b. Gambar disain interior

Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan


dibuat serta model yang akan diciptakan (meja kasir, ruang tunggu, dan lainlain)

Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar

Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung

2. BAGIAN DISAIN GRAPHIS


Gambar disain graphis

Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan

Menentukan disain logo usaha

Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung

Menentukan disain billboard / neonsign

Menentukan disain seragam dan perlengkapannya

3. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN

Menentukan prosedur penerimaan klien

Menentukan prosedur pelaksanaan kerja

Menentukan prosedur penerimaan pembayaran

Menentukan prosedur komplain klien

Menentukan prosedur penetapan dan penghitungan bahan baku

Menentukan prosedur pembelian kembali bahan baku

Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan peralatan

Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan

Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya

4. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN

Menentukan barang-barang yang akan dibeli

Menentukan anggaran pembelian barang

Melakukan pembelian barang-barang

Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer interior

Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis

Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun


graphis.

5. BAGIAN SDM

Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan

Melakukan seleksi pegawai

Melakukan pelatihan pemahaman usaha

Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan

Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction

Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM

6. BAGIAN PEMASARAN

Menentukan strategi pemasaran pra operasi

Menentukan strategi pemasaran operasi

Menentukan strategi pemasaran pasca

7. PIMPINAN PROYEK

Mengawasi secara keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan

Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada perusahaan

Mempertanggungjawabkan kinerja keuangan proyek kepada perusahaan

Mengeksekusi komplain tim proyek

DAFTAR BARANG YANG DIPERLUKAN


Daftar barang yang diperlukan perlu ditentukan sesuai kebutuhan, yang ditetapkan oleh
pimpinan proyek.

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) LAUNDRY KILOAN


KETENTUAN KARYAWAN

1. Bagian penerimaan pelanggan merangkap kasir


2. Bagian pencucian
3. Bagian setrika merangkap bagian pengemasan
4. Supervisor (jika diperlukan dalam kasus ini untuk pembukaan laundry kiloan
lebih dari satu dalam satu daerah domisili)
SISTEM KERJA
Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol.
PROSEDUR PENANGANAN PELANGGAN
TAHAP I
Penerimaan Pelanggan
Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir.
1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.
2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan dicuci,
apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus dicuci khusus
untuk menghindari kesalahan pencucian.
3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen
diminta menunggu ditempat yang telah disediakan.
4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.
5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota
pembayaran, nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah
kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total
pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan)
6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan untuk
memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis dalam nota
pembayaran tersebut.
7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada konsumen.
8. Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap LUNAS
oleh bagian penerimaan pelanggan.
9. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat
pengambilan cucian.

TAHAP II
Pencucian
Dilakukan oleh bagian pencucian.
1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen
2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor
urut tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.
3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.
4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan
standar penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan
kerusakan pada pakaian maupun warna pakaian.
5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.
6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil
dari mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk
selanjutnya disetrika.
TAHAP III
Setrika Cucian Bersih
Dilakukan oleh bagian setrika
1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk
disetrika.
2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada
box lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu
dengan konsumen yang lain.
3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan
disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak
boleh terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas
secukupnya. Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau
kain mutlak untuk dimiliki.
TAHAP IV
Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan plastic


kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapi dan wangi sampai
dengan diambil oleh konsumen.
2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian yang
dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah pakaian,
dicocokkan dengan nota rangkap ke-2.
3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus memperhatikan
kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan tidak cukup, gunakan
dua kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja dikemas tersendiri, celana
jins juga dikemas tersendiri.
4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.
5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas plastic
berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap ke-2.
6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian
ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.
TAHAP V
Serah Terima dan Pembayaran
Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir
1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota rangkap
ke-1
2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai dengan
nota yang ditunjukkan konsumen.
3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas wajib
mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.
4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap LUNAS
5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian
diserahterimakan kepada konsumen.
6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.
7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap TELAH DIAMBIL
diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan sebagai
bukti transaksi.
PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN

Komplain diterima oleh administrasi / kasir / supervisor (jika ada)


Ditanggungjawabi oleh semua bagian yang terkait
1. Komplain kurang bersih langsung direspon dan dikerjakan pada bagian yang
dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alasan apapun dan langsung
dikerjakan.
2. Komplain pakaian yang dicuci rusak atau luntur, harus dipastikan hal tersebut
akibat proses pencucian atau akibat pengerjaan. Jika benar, harus
ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa.
3. Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut akibat
proses pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus
ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf
bahwa hal tersebut bukan disengaja, dan memungkinkan untuk diberi voucer
gratis untuk pencucian selanjutnya. Untuk meminimalisir komplain pakaian
hilang, pada waktu serah terima pakaian yang telah bersih kepada konsumen,
bagian kasir harus meminta konsumen untuk memeriksa terlebih dahulu
sebelum meninggalkan tempat.
PROSEDUR BAHAN BAKU
Penetapan & Penghitungan
1. Bahan baku harus dihitung untuk beban per kilogram cucian agar dapat
ditentukan penggunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.
2. Bahan baku yang dibeli harus dikemas perplastik takaran untuk per kilogram
cucian, sehingga memudahkan ukuran bahan baku dalam melakukan proses
pengerjaan pencucian.
3. Harga beli bahan baku dibagi jumlah plastic takaran yang dihasilkan untuk
mendapatkan biaya bahan baku per kilogram cucian.
4. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan
para karyawan.
Pembelanjaan Bahan Baku
1. Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku
terkontrol.
2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku
sudah pada kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.
Begitulah kira-kira gambaran umum tentang laundry kiloan, semoga informasi ini bisa
menjadi rujukan anda untuk berbisnis laundry kiloan.

Anda mungkin juga menyukai