Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi
kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit
menjadi kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka
ke laundry-laundry
Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Harga terjangkau
Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses
pencucian, proses pengeringan, dan proses setrika.
Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan
khusus.
sesuai selera, lokasi usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan
yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan
layanan one day service (satu hari selesai)
Peralatan-peralatan standar usaha laundry kiloan yang perlu disediakan adalah sebagai
berikut :
* Mesin Cuci
* Mesin pengering
* Setrika
* Timbangan Duduk
* Seragam karyawan
* Media promosi (banner, spanduk, brosur)
* Peralatan Administrasi (nota, buku administrasi, dll)
* Bahan Kimia Laundry
* Peralatan Pendukung Ruang Cuci (rak penyimpanan, ember, brush, dll)
* Peralatan Pendukung Ruang Packing (plastic packing, stapler, dll)
* Ruang pengeringan
* Ruang setrika atau pengemasan
* Ruang administrasi
LINGKUP KERJA
Lingkup kerja meliputi :
1. Survey :
* Pemetaan pasar
* Persaingan
* Potensi
2. Sistem :
* Pembukuan sederhana
* Siklus kerja
* SOP (Prosedur Standar Operasi)
3. Pelatihan :
* Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan
* Pengendalian sistem
* Pemasaran
* Pengamanan & pengendalian usaha
* Disain interior
* Disain graphis
* Sistem dan keuangan
* Lapangan / pembelanjaan
* SDM
* Pemasaran
* Penyusunan time schedule masing-masing bagian
RINCIAN TUGAS
1. BAGIAN DISAIN INTERIOR
a. Gambar layout
Sumber Air
Penempatan mesin cuci
Penempatan mesin pengering
Penempatan setrika
Rak-rak tempat pakaian yang sudah bersih
Kran-kran air
Kelistrikan
Alur pembuangan limbah hasil pencucian
Note : Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses
kerja, proses gerak, maksimalisasi ruangan, kemudahan proses, serta dampak terhadap
lingkungan.
b. Gambar disain interior
5. BAGIAN SDM
6. BAGIAN PEMASARAN
7. PIMPINAN PROYEK
TAHAP II
Pencucian
Dilakukan oleh bagian pencucian.
1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen
2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor
urut tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.
3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.
4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan
standar penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan
kerusakan pada pakaian maupun warna pakaian.
5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.
6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil
dari mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk
selanjutnya disetrika.
TAHAP III
Setrika Cucian Bersih
Dilakukan oleh bagian setrika
1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk
disetrika.
2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada
box lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu
dengan konsumen yang lain.
3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan
disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak
boleh terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas
secukupnya. Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau
kain mutlak untuk dimiliki.
TAHAP IV
Bagian setrika merangkap bagian pengemasan