MAKALAH
USAHA LAUNDRY KILOAN
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan suatu anugerah pada
kami sehingga kami dapat menyusun tugas makalah tentang Usaha Kecil
Menengah (UKM). Karena itu Kami berterima kasih kepada bapak/ibu yang
telah memberikan kami pelajaran Mengenai Kewirausahaan. Didalam makalah ini
kami akan menjelaskan salah satu contoh Usaha Kecil Menengah (UKM)
mengenai bagaimana cara tempat dan pemasarannya,penetapan harganya, dan
juga analisis usaha. Untuk lebih jelasnya kami akan menjelaskan lewat makalah
ini yang semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
i
Kata pengantar…………………………………………………………………..i
Daftar isi………………………………………..………………………………..ii
BAB 1
Pendahuluan……………………………………………………………………..1-2
BAB II
Pembahasan……………………………………………………………………….3
1.Letak Usaha…………………………………………………………………..4-5
2.Kepemilikan Usaha……………………………………………………………6
3.Pemasaran………………………………………………………………………7
4.Analisis Bisnis…………………………………………………………………8
BAB III
Penutupan…………………………………………………………………………9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Daerah pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif
untuk mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang
menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal.
Peluang usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu
memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil
cucian, ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan.
Jika pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi menawarkan dan
memberikan jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil laundry ke
alamat pelanggan yang terjangkau.
Untuk mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa
menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif
dilakukan di kawasan pariwisata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika.
Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau
rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa
melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu
atau penjaga kos-kosan itu.
Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di
hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-
an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis
yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan
layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya
diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas
menengah ke bawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan
layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry
kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan
hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
3
4
Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa
tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM
(pekerja). Untuk lokasi Bu Nur melakukannya di rumah sewaan, terutama.
Sedangkan air,Ia menggunakan air tanah,yang terlebih dahulu disaring karena air
tanah yang kotor bisa merusak pakaian.
Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air
sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang
lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci
pakaian pelanggan.
5
2. Kepemilikan Usaha
Kepemilikan Usaha Laundry ini adalah Bu Nur sendiri,ia menjalankannya
dengan bantuan 5 karyawan, yaitu 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2
orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk
setrika pakaian.Modal terbesar yang harus dipersiapkannya adalah untuk
pembelian mesin-mesin dan sewa tempat.
Untuk memulai usaha jenis rumahan, bisa memakai mesin rumahan, tetapi
daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat
harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan
kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi nominal tak terlalu
besar.
Pemasaran atau jumlah cucian yang diterima amat menentukan kapan
investasi kembalinya modal serta keuntungan yang ingin dia raih. Usaha yang Ia
lakukan dengan skala menengah yang membutuhkan modal yang cukup besar.
Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa Ia lakukan. Namun, mencari
partner tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam
menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam
modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan
hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.
Hal-hal yang dipersiapan Ibu Nur untuk memulai bisnis ini adalah:
1. Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan berbagai
jenis bahan kain denga baik.
2. Mencari informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk menghilangkan
noda pada bahan.
3. Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian
4. Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnisnya, seperti
dekat perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk
menunjang pelaksanaan bisnis ini serta perlengkapan pendukung seperti keranjang
, tempat pakaian , timbanga dsb.
Hambatan Bisnis Laundry
Beberapa hal yang menjadi hambatan dalam bisnisnya adalah munculnya pemain
lain didalam berbisnis laundry ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu
sangat menentukan berkembangnya bisnisnya sendiri.
6
3. Pemasaran
Berikut beberapa cara/strategi yang Ibu Nur untuk memperkuat bisnis
laundry :
1. Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis laundry. Terkadang
ia memberikan bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan
pencucian 5 kali dengan jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra gratis
satu kilo.
2. Melakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal
ini akan membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
3. Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas yang
baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset terjamin.
4. Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya suatu
usaha, jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan
kepuasan pelanggan.
Moda awal :
Perlengkapan : Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-
Biaya-biaya :
Sewa tempat Rp. 500.000,-
Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
Listrik Rp. 300.000,-
Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
Gaji 5 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 2.500.000,-
Lain-lain Rp. 100.000,-
Total biaya Rp. 3.018.729,-
Laba bersih Rp. 1.681.271,-
BAB III
PENUTUP
Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek
pemsaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau
capek, kurang air bersih sampai pada menginginkan bau harum dan cucian halus
merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, motiv
ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis ini.
Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat
diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan tercapai,
dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai
pilihan bisnis.
9