Anda di halaman 1dari 2

Duta Maharani

2274201081

LOGIKA HUKUM

Secara sederhana Logika sesuatu yang bisa di mengerti, di pahami, sesuatu yang masuk akal, sesuatu
yang kebenaran adanya dan bisa di mengerti banyak orang.

Secara bahasa logika berasal dari bahasa yunani “Logos” berarti pikiran atau perkataan sebagai
pernyataan dari pikiran.

Objek dari logika yaitu berfikir (kegiatan pikiran akal budi manusia) dengan berfikir manusia dapat
mengolah dan mengerjakan pengetahuan. Cara berfikir yang lurus dan tepat merupakan objek formal
logika.

Ada 3 prinsip dasar logika :

1. prinsip identitas : dasar dari semua fikiran, artinya adanya pengakuan bahwa benda ini adalah benda
ini bukan benda lain

Contoh ; ketika semua orang mengakui bahwa ini pulpen maka ini jadi pulpen (karena adanya
pengakuan)

2. prinsip kontradiksi : pernyataan tidak mungkin mempunyai nilai benar dan tidak benar pada saat yang
sama

3. prinsip penolakan kemungkinan ketiga : penyisihan jalan tengah atau prinsip tidak adanya
kemungkinan ketiga

Kegunaan logika : agar dapat membantu setiap orang mempelajari logika untuk berfikir secara rasional
( masuk akal ), kritis, lurus., tetap, tertib, metodis, dan koheren.

Kemampuan berfikir secara abstrak (sesuatu yang tidak bisa di gambarkan), meningkatkan kemampuan
berfikir secara cermat, objektif.

Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berfikir secara tajam dan mandiri

Meningkatkan cinta akan kebenaran sehingga menghindari kekeliuran serta kesesatan

Dari segi kemanfaatan teoritis: logika mengajakan tentang berfikir yang seharusnya

Dari segi kenanfaatan praktis : akal semakin tajam, mempunyai nalar kritis dalam hal imajinasi logis.
Imajinasi logis (kugunaan logika) adalah kemampuan akal untuk menggambarkan kemungkinan
terjadinya sesuatu sebagai suatu keputusan yang benar dan runtut
Manfaat logika: agar kita bisa berfikir dengan lurus

Tujuan logika : untuk mencapai kebenaran, untuk menghindari pikiran kita salah atau sesat di dalam
logika karena logika ini menunjukan bagaimana membedakan pikiran lurus dan benar dan tidak
menentu atau sesat.

Maka untuk mencari kebenaran harus di hindari kesesatan, maka kita harus mentaati hukum-hukum.

Anda mungkin juga menyukai