Anda di halaman 1dari 13

LOGIKA ILMIAH

PPT By:
Agnestya Nurul Fergita
A. Pengertian Logika
 Kata Yunani (logos) = hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata
dan dinyatakan dalam bahasa. Dari kata logos kemudian diturunkan kata sifat
logis  ‘masuk akal’
 Irving M.Copi  logika sebagai suatu studi tentang metode-metode dan prinsip-
prinsip yang digunakan dalam membedakan penalaran yang tepat dari penalaran
yang tidak tepat.
Logika berkaitan dengan kemampuan bernalar /
berfikir dan bersifat a priori dimana kebenaran
logika tidak dapat ditemukan dan diuji secara
empiris, tetapi kebenaran diuji secara akal.
Menurut Alex Lanur, yang dimaksudkan dengan
berpikir disini ialah kegiatan pikiran, akal budi
manusia. Dengan berpikir manusia ‘mengolah’,
‘mengerjakan’ pengetahuan yang telah diperolehnya.
B. Fungsi Logika

 Manusia merupakan msyarakat ilmiah (kosmopolitan), masyarakat yang


melibatkan ilmu pengetahuan
 Dengan logika : Tidak sesat fikir, mudah memberikan argumen mudah untuk
berpikir secara ilmiah. Dapat berpikir secara rasional; kritis; lurus;
tepat; tertib; metodis; serta berpikir koheren

Meningkatkan kemampuan berpikir secara


Jan abstrak, cermat, erta objektif
Hendrik
Menambah kecerdasan dan meningkatkan
Rapar kemampuan berpikir secara tajam
Meningkatkan rasa ingin menggapai
kebenaran guna menghindari kekeliruan dan
kesesatan
Kegunaan Logika Dalam Kehidupan

Mampu membedakan alur


Membuat daya fikir menjadi Membuat seseorang berfikir
pikir yang benar dan alur pikir
lebih tajam tepat
yang keliru

Meningkatkan kemampuan Menambah kecerdasan dan


Berpikir secara rasional, kritis,
berpikir secara abstrak, meningkatkan kemampuan berpikir
lurus, tetap, tertib, secara tajam dan mandiri.
cermat, dan objektif.

Mendorong orang untuk


berpikir sendiri dengan Meningkatkan cinta akan Mampu melakukan analisis
menggunakan asas-asas kebenaran terhadap suatu kejadian
sistematis
C. Asas Logika

 Asas adalah pangkal atau asal dari mana suatu itu muncul dan dimengerti.
Kapasitas asas ini bagi kelurusan berpikir adalah mutlak dan adalah dasar
daripada pengetahuan dan ilmu. Asas pemikiran ini dapat dibedakan menjadi
1. Asas Identitas (principium identatis )
Asas identitas merupakan dasar dari semua pemikiran dan bahkan pemikiran
yang lain. Prinsip ini mengatakan bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri bukan
lainya.
Jika kita mengakui bahwa sesuatu itu Z maka ia adalah Z dan bukan A, B atau C.
Bila dijadikan rumus maka akan berbunyi “Bila proposisi itu benar maka
benarlah ia”.
2. Asas kontradiksi (principum contradictoris )

Prinsip ini mengatakan bahwa pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan
pengakuanya.

Jika kita mengakui bahwa sesuatu itu bukan A maka tidak mungkin pada saat itu
ia adalah A, sebab realitas hanya satu sebagaimana disebut oleh asas identitas.
Dua kenyataan yang kontradiktoris tidak mungkin bersama-sama secara simultan.
Jika dirumuskan maka akan berbunyi “Tidak ada proposisi yang sekaligus benar
dan salah”.
3. Asas penolakan kemungkinan (principium exclusi tertii)

Asas ini mengatakan bahwa antara pengakuan dan pengingkaran kebenaranya


terletak pada salah satunya.

Pengakuan dan pengingkaran merupakan pertentangan mutlak, karena itu tidak


mungkin keduanya benar dan juga tidak mungkin keduanya salah. Jika kita
rumuskan akan berbunyi “Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau
salah”.
D. Pembagian Logika

 Dilihat dari segi kemampuan untuk berlogika :

Logika kodratiah
Logika ilmiah
Kemampuan berlogika yang
Kemampuan berlogika yang
sudah ada pada setiap
didapatkan dengan belajar
manusia sebagai makhluk
secara khusus.
yang berakal budi.
 Dilihat dari segi bentuk dan isi argumen :

Logika formal (bentuk) Logika material (isi)

Membahas kebenaran
sebuah argumen dilihat dari
Membahas kebenaran
segi isinya Sebuah argumen
sebuah argumen dilihat dari
dinyatakan benar dari segi isi
segi bentuk. Kebenaran
jika pernyataan yang terdapat
bentuk adalah kebenaran
dalam argumen sesuai
yang dimiliki sebuah argumen
dengan kenyataan.
 Dilihat dari segi cara menarik kesimpulan :
Louis Kattsoff, logika terbagi dalam dua cabang pokok – induktif dan deduktif

Logika induktif
Logika deduktif

Penalaran yang berdasarkan


Bentuk penalaran yang kebenaran umum (atau yang
berdasarkan kebenaran- sudah ada) ditarik satu
kebenaran tunggal yang kesimpulan untuk hal yang
ditarik menjadi satu khusus (kebenaran baru).
kesimpulan umum.
Logika Induktif

 Dengan penalaran induktif kehidupan yang beraneka ragam dengan berbagai


corak dan segi dapat direduksi/dikurangi menjadi beberapa pernyataan

 Dengan menggunakan logika induktif, dapat melakukan Penalaran lanjut.


Secara induktif dari berbagai pernyataan yang bersifat umum dapat
disimpulkan pernyataan yang bersifat lebih umum lagi.
Logika Deduktif

 Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir


silogismus.

 Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan,


Pernyataan yang mendukung silogismus ini disebut premis (mayor & minor) .

 Pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif adalah hasil kesimpulan


berdasarkan kedua premis tersebut.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai