Anda di halaman 1dari 12

LOGIKA ILMU, DAN ASAS

LOGIKA DEDUKTIF
Siti Rizqiyatul Mukarromah 291221011
Nida Asni Furoidah 291221013
Muhammad Arfah 291221023

1
PENGERTIAN LOGIKA
Se car a B ahas a William Alston
logika adalah pengkajian atau studi terkait
Logika berasal dari kata Yunani kuno
penyimpulan secara cermat upaya untuk
(logos) yang berarti hasil
memutuskan segala ukuran guna memilah
pertimbangan akal pikiran yang
penyimpulan mana yang sah dan mana yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan
tidak sah.
dalam bahasa.

Soekadijo Aristoteles
Soekadijo berpendapat bahwa logika Aristoteles mengungkapkan logika
adalah suatu teknik atau cara yang adalah ajaran mengenai berpikir
memang diciptakan atau dibuat untuk secara ilmiah membahas wujud
meneliti ketepatan manusia dalam pikiran itu sendiri dan hukum yang
menalar mengendalikan pikiran. 2
TUJUAN LOGIKA

1. Membedakan cara berpikir yang tepat dari yang tidak tepat


2. Memberikan metode dan Teknik untuk menguji ketepatan cara berfikir
3. Merumuskan secara eksplisit asas-asas berpikir yang sehat dan jernih

3
MACAM MACAM LOGIKA
1. Logika Kodrati
Logika kodrati adalah suatu suasana saat mana akal budi bekerja
menurut hukum logika secara spontan.

2. Logika Ilmiah
Logika ilmiah adalah logika yang berusaha mempertajam pemikiran
atau akal budi manusia sehingga akal budi dapat bekerja lebih tepat,
teliti, mudah, dan dengan demikian kesesatan dapat dihindari atau
minimal dikurangi.
4
RUANG LINGKUP LOGIKA
• Menurut The Liang Gie, logika dibagi menjadi lima macam
• Logika dilihat dari maknanya, yaitu logika makna luas dan logika makna sempit.
• Logika dilihat dari prosesnya, yaitu logika deduktif (banyak sampel) dan logika induktif
(sedikit sampel).
• Logika dilihat dari cara pandangnya, yaitu logika material dan logika formal.
• Logika murni (tersusun secara sistematis) dan terapan (dipakai dalam keseharian).Logika
filsafat dan logika matematika.

5
FUNGSI LOGIKA

• Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional,
kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
• Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
• Menambah kecerdasa dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
• Meningkatkan cinta akan keberanian dan menghindari kekeliruan kesesatan.

6
M A N F A AT L O G I K A

• Melatih Berpikir Objektif Dan Cermat


• Melatih Berpikir Sistematis Dan Efisien
• Membantu Berpikir Secara Teratur
• Mengasah Berfikir Secara Mandiri dan Tajam

7
HUKUM LOGIKA
Ada empat hukum dasar dalam logika yang oleh John Stuart Mill (1806-1873) disebut sebagai postulat-postulat
universal semua penalaran dan oleh Friedrich Uberweg disebut sebagai aksioma inferensi. Keempat hukum dasar itu
adalah sebagai berikut:

• Hukum Identitas (Law of Identify)


Bisa dikatakan dalam hukum ini dijabarkan bahwa sesuatu itu sama dengan dirinya, maka
dalam kondisi tertentu sesuatu itu tetap sama dan tak berubah, serta keberadaannya
Hukum dasar itu absolut.
dirumuskan oleh • Hukum Kontradiksi (Law of Contradiction)
Aristoteles Hukum kontradiksi menunjukkan pemisahan perbedaan antara esensi materi dengan
pikiran.
• Hukum Tiada Jalan Tengah (The Law of Exclude Middle)
Menurut hukum ini, segala sesuatu hanya memiliki satu karakteristik tertentu.

Ditambahkan oleh Hukum Cukup Alasan (Law of Sufficient Reason)


Gottfried Wilhelm Hukum ini menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu,
Leibriz perubahan itu haruslah berdasarkan alasan yang cukup. Hukum ini ialah
pelengkap hukum identitas. 8
ASAS LOGIKA DEDUKTIF
Asas bisa diartikan sebagai asal dari mana sesuatu itu muncul dan bisa dimengerti. Asas pemikiran adalah dasar
pengetahuan dimana pengetahuan lain itu muncul, kelurusan berpikir adalah mutlak dan benar tidaknya suatu
pemikiran tergantung dari terlaksana atau tidaknya asas-asas ini. Asas pemikiran bisa dibedakan menjadi:

• Asas identitas (principium identitas = qanun zatiyah)


Prinsip ini mengatakan bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri, bukan orang lain.
• Asas kontradiksi (principium contradictoris = qanun tanaqud)
Prinsip ini menjabarkan bahwa pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya.
• Asas penolakan kemungkinan ketiga (principium exclusi terti = qanum imtina’)
Asas ini mengatakan bahwa kebenaran terletak antara pengakuan dan pengingkaran yang merupakan pertentangan
mutlak, oleh karenanya tidak mungkin keduanya benar dan keduanya salah.

9
LOGIKA DEDUKTIF
Logika deduktif dipelopori oleh filosof Yunani Aristoteles. Logika deduktif dapat diartikan sebagai penarikan
kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi hal yang bersifat individual.

Macam-macam penalaran deduktif


a. Silogisme
Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan)
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya
dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

10
REFERENSI
Ainur.R.2018.Filsafat Berfikir. Duta Media Publishing : Pamekasan
Bakry,Noor Muhsin, Trisakri, Sonoruri Budiani. 2014.Logika.Universitas Terbuka:Tanngerang Selatan
Musa,D.2018.Asas Asas Berfikir Logika dalam Hukum. Cakra : Bandung
Raja,O.2019.Logika Ilmu Berfikir Kritis. PT Kanisius : Sleman
Rakhmat,M.2013.Pengantar Logika Dasar.Logoz Publishing:Bandung

11
TERIMAKASIH

12

Anda mungkin juga menyukai