Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR

LOGIKA
Kelompok 1
1.Hanifah Alma 1180302018
2.Saskia Putri Nabila 1180302043
3.Syaiful Akbar 1180302044
4.Zayna Firdaus 1180302049
Pembahasan

1. Pengerti Logika
2. Sejarah Logika
3. Objek Kajian Logika
4. Macam-macam Logika
5. Manfaat Logika
6. Tiga Syarat Pemikiran
7. Sepuluh Pedoman Penalaran
8. Asas-asas Pemikiran
9. Dua Cara Penalaran
10.Logika Sebagai Bagian dari Filsafat
Pengertian Logika

Logika

Menurut Irving M.
Mantiq Logos Copi
• Bahasa Arab • Bahasa Latin “Logika adalah ilmu
• Yang berarti • Yang berarti yang mempelajari
berkata atau Perkataan atau metode dan hukum-
berucap
Logis Sabda hukum yang
digunkan untuk
• Dalam membedakan
kehidupan penalaran yang
sehari-hari salah.”
• Yang berarti
masuk akal
Sejarah Logika

• Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani


• Kata logika dipergunakan pertama kali oleh Zeno dari Citium
• Kaum Sofis, Socrates, dan Plato harus dicatat sebagai perintis lahirnya
logika
• Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus dan kaum
Stoa
• Aristoteles meninggalkan enam buah buku yang oleh murid-muridnya
diberi nama Organon
• Theoprostus mengembangkan logika Aristoteles ini, sedangkan kaum
Stoa mengajukan bentuk-bentuk berfikir yang sistematis
Objek Kajian Logika
Cara pemikiran dalam objek-objek logika secara radikal dibagi dua

Berfikir
Berfikir Induktif
Deduktif

dalam Logika Formal yang dalam Logika Material yang


mempelajari dasar-dasar mempelajari dasar-dasar
persesuaian (tidak adanya persesuaian fikiran dengan
pertentangan) dalam pemikiran kenyataan. Logika Material
dengar mempergunakan menilai hasil pekerjaan logika
hukum, rumus dan patokan formal dan menguji benar
yang benar tidaknya dengan kenyataan
empiris

Secara garis beras, objek bahasan-bahasan logika dikelompokan menjadi tiga aspek
Bahasa ‘kata-kata’ Bahasa proposisi Bahasan Pemikiran
(Al-alfadh) (Al-Qodliah) (Al-Istidlah)

Pengetahuan dari obyek-obyek sejenis dikelompokan dan


disitematiskan menjadi kelompok-kelompok tertentu sehingga
melahirkan ilmu yang beraneka ragam seperti yang kita kenal
adalah hasil dari pengelompokan pengetahuan sejenis. Kita kenal
ada Ilmu Ekonomi yang membicarakan usaha manusia dalam
mencapai kemakmuran, ada Ilmu Ukur (Geometri), Ilmu Falaq
(Astronomi), Ilmu Hayat (Biologi), dan sebagainya
Macam-macam Logika
Bersifat deduktif, berfikir dari
keputusan yang bersifat umum
1. Logika Tradisional untuk mendapatkan kesimpulan
yang bersifat khusus
1. Dilihat dari Metode
Bersifat induktif, berfikir dari
2. Logika Modern berangkat dari peristiwa yang
bersifat khusus untuk mendapatkan
kesimpulan yang bersifat umum.

berdasarkan kemampuan akal


1. Logika Naturalis fikiran bawaan manusia sejak
lahir
2. Dilihat dari Kualitasnya

2. Logika Ilmiah mengatasi kenyataan yang


tidak dapat ditanggulangi
logika naturalis
Manfaat Logika

Membantu manusia
berfikir
Teratu
Lurus Efisien Tepat
r

untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Logika


menyampaikan kepada berfikir benar, lepas dari berbagai prasangka
emosi dan keyakinan seseorang, karena itu ia mendidik manusia bersikap
objektif tegas dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala
suasana dan tempat
Tiga Syarat Pemikiran

1. Pemikiran harus berpangkal dari kenyataan atau titik pangkalnya harus benar

Suatu pemikiran meskipun jalan pikirannya “logis”, bila tidak


berpangkal dari kenyataan yang benar tentu tidak akan
menghasilakn kesimpulan yang benar

2. Alasan-alasan yang diajukan harus tepat dan kuat

Seringkali terjadi seseorang mengajukan pernyataan atau


didukung oleh alasa-alasan.

3. Jalan pikir harus logis atau lurus

Jika titik pangkal memang benar dan tepat, tetapi jalan pikiran
tidak tepat maka kesimpulkan juga tak tepat dan benar
Sepuluh Pedoman Penalaran

1. Pikirkan sendiri 6. Bersikap terbuka

2. Pikirkan dulu sebelum bertindak 7. Bersikap kritis

3.Pikirkan secara objektif 8. Bersikap optimis

4. Pikirkan dua kali 9. Bersikap Jujur

5. Pikirkan untuk jangka Panjang 10. Bersikap Dialektis


Azas Pemikiran

• Aturan pokok logika disebut Asas berpikir.


• Asas pemikiran adalah pengetahuan dimana
pengetahuan lain muncul dan dimengerti.
• Asas ini bagi keseluruhan berpikir adalah mutlak. Salah
benarnya suatu pemikiran tergantung terlaksananya
asas-asas ini.

1. Asas Menyatakan bahwa sesuatu benda itu adalah


Identitas benda itu sendiri tidak mungkin yang lain.

Contoh : A adalah A
Tidak mungkin A adalah B atau yang lain.
Rumusnya : “ Bila proposisi itu benar maka benarlah ia”
Azas Pemikiran

2. Asas Menyatakan bahwa sesuatu benda tidak dapat


Kontradiksi menjadi benda itu sendiri dan benda yang lain
sekaligus dalam waktu yang sama.
Contoh : A = B = bukan B atau A = B = -B
Lantai ini kotor sekali dan sangat bersih.
Saya tidak punya uang dan punya uang banyak.
Rumusnya : “Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan salah”

Menyatakan bahwa antara pengakuan dan pengingkaran


2. Asas Penolakan kebenarannya terletak pada salah satunya. Segala sesuatu
Kemungkinan haruslah positif atau negatif.
Ketiga
Contoh: A mesti B atau bukan B
A =B atau –B
Meja ini hitam dan meja ini tidak hitam
Rumusnya : “Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar/salah”
Dua Cara Penalaran

1. Induksi cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang


bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat
individual

Contoh : Jadi : Semua logam jika


Besi dipanaskan memuai dipanaskan memuai,
Seng dipanaskan memuai
Emas dipanaskan memuai
Timah dipanaskan memuai Semua benda
dipanaskan memuai.
Dua Cara Penalaran

1. Deduksi cara berpikir dari pernyataan bersifta umum,


menuju kesimpulan yang bersifat khusus

Contoh : Semua logam bila dipanaskan, memuai


Tembaga adalah logam
Jadi tembaga bila dipanaskan, memuai
Dua Cara Penalaran

Keuntungan

1. Induksi 2. Deduksi
• Ekonomis yaitu tidak
usah semua logam Mendapatkan pengetahuan
diselidiki cukup yang terpercaya.
sebagaian saja.
• Pernyataan konklusi
bisa diumumkan lagi
Logika Sebagai Bagian dari Filsafat

• Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis.


• Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari
• Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di
Yunani
• Logika sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat
tentang berfikir
• Logika membicarakan tentang aturan-aturan berfikir agar
dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil
keputusan yang benar
• Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut
dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam
mengambil keputusan
Daftar Rujukan
Al-attas, A. (2013, Febuari 18). filsafat-logika-sebagai-cabang-filsafat. Retrieved from FILSAFAT LOGIKA
(SEBAGAI CABANG ILMU FILSAFAT): http://adesmedia.blogspot.com/2013/02/filsafat-logika-sebagai-
cabang-filsafat.html?m=1
EK.T.Gilarso. (2011). Logika Ilmu Menalar. In EK.T.Gilarso, Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis,
Dialektis (pp. 30-31). Bandung: CV Pustaka Grafika.
Haidarhai. (2015, Juni 2). Makalah Logika: Pengertian, Objek Kajian, Macam-Macam, Sejarah, Hukum dan
Manfaat Logika . Retrieved from makalah logika pengertian objek kajian:
http://banghaidar.blogspot.com/2015/06/makalah-logika-pengertian-objek-kajian.html?m=1
Mundiri, H. (2015). Logika. In H. Mundiri, Logika (pp. 11-12). Jakarta : Rajwali Pres.
K. Prent C. M., J. Adisubrata, dan W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Latin Indonesia , Yayasan Kanisius,
Semarang, 1969, hlm. 501.
Ahmad Waraon Munawir, al- Muawir, Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta, 1984, hlm. 1531
Irfing M. Copi, Introduction to Logics, fifth edition, Macmilan Mpublishing Co., New York, 1978, hlm. 3.
Betrand Russell, History of Western Philosophy, London, George Allen & Unwin, Cet. VII, 1974, hlm. 206.
Ricard B. Angel, Reasoning and Logic, Century Cafts, New York, 1964, hlm, 41.
A. Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1976, hlm. 33-5.
Tentang ilmu (Scince), lihat Herbert J. Muller, Science and Criticism, New Haven, Yale University Press, 1943,
hlm. 63-8.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai